METODE PERCOBAAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik, oven,
buret asam 50 dan 100 mL, pipet skala 10 mL, labu takar 100 mL, erlenmeyer
250 mL, gelas ukur 50 mL , gelas kimia 100 dan 250 mL, pipet tetes, corong, statif
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades (H 2O),
alumunium foil, asam asetat (CH3COOH), asam klorida (HCl) 0,1 N, indikator
(NaHCO3), natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N, natrium karbonat (Na2CO3) dan tissu.
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah larutan NaOH 0,1 N dibuat
dimasukkan kedalam gelas kimia lalu dilarutkan dengan akuades. Kemudian larutan
11
12
NaOH dimasukkan kedalam labu takar 100 mL setelah itu dihimpitkan hingga tanda
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah larutan standar HCl 0,1N dibuat
sebanyak 100 mL. Kemudian dipipet HCl sebanyak 8,3 mL dan dimasukkan kedalam
labu takar 100 mL lalu dihimpitkan hingga tanda batas dengan akuades. Selanjutnya
asam asetat (CH3COOH) encer kedalam labu takar 100 mL. Kemudian dihimpitkan
dengan akuades hingga tanda batas dan dihomogenkan. Selanjutnya rangkai alat
indikator fenolftalien (PP). Selanjutnya larutan asam asetat dititrasi dengan larutan
baku NaOH 0,1 N. Titrasi dihentikan jika warna merah muda terbentuk. Dicatat
volume NaOH 0,1 N pada buret yang digunakan. Dilakukan sebanyak 2 kali
pada suhu 105 ° C kemudian larutkan campuran karbonat (Na2CO3) dan bikarbonat
(NaHCO3) dengan 100 mL akuades di dalam labu takar, lalu dihimpitkan dan
kedalam erlenmeyer 250 mL, kemudian ditetesi 15 tetes indikator fenolftalien lalu
dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga larutan berubah menjadi bening. Selanjutnya
ditambahkan 10 tetes indikator metil orange dan dititrasi kembali sampai berubah
warna dari jingga kemerah jambu. Kemudian dicatat volume HCl yang digunakan.
Dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan (duplo). Setelah itu, dihitung kadar Na2CO3
dan NaHCO3.