Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kimia salah satu bagian dari sains memiliki karakteristik yang di

bangun dengan mengedepankan ekperimen sebagai media atau cara untuk

memperoleh pengetahuan,kemudian dikembangkan atas dasar

pengamatan,pencarian, dan pembuktian(pusat kurikulum,2003 : 7).

Ilmu kimia tidak dapat dipisahkan dari kegiatan praktikum karena sebagian besar

teori harus di buktikan dengan uji di laboratorium.pada hakikatnya kegiatan

praktikum di laboratorium dapat mengembangkan keterampilan dalam

pengamatan,pencatatan data,pengukuran,serta melatih kitab agar bekerja dengan

teliti.

Ilmu kimia mengajarkan kita untuk mengembangkan kemampuan

penalaran secara kritik,mengembangkan sikap ilmiah dan memperdalam

pengetahuan serta menghayati pemahaman terhadap ilmu pengetahuan alam.

Salah satu bagian dari ilmu kimia yang paling penting dalam ilmu kimia adalah

laboratorium.(Amien,1987 : 95-96 ).

Laboratorium sebagai tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau

penyelidikan tertentu berupa ruangan tertutup dengan berbagai alat alat di

dalamnya yang digunakan untuk praktikum oleh karenanya penting untuk kita

mengetahui prosedur penggunaan dari alat-alat tersebut(Depdikbud,1995:7).

1
2

Berdasarkan latar belakang diatas penting umtuk kita mengetahui dan

mengenal setiap alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja alat-alat gelas yang umum dipakai di laboratorium?

2. Apa saja alat-alat gelas untuk mereaksikan zat yang umum dipakai

dilaboratorium?

3. Apa saja nama dan penggunaan alat-alat pengukuran volume yang umum

dipakai di laboratorium?

4. Bagaimana teknik dasar penyaringan dan penimbangan?

C. Tujuan Pustaka

1. Mengetahui penggunaan alat-alat gelas yang umum dipakai di

laboratorium.

2. Mengetahui nama dan penggunaan alat-alat gelas untuk mereaksikan zat

yang umum dipakai di laboratorium.

3. Mengetahui nama dan penggunaan alat-alat pengukuran volume yang

umum dipakai di laboratorium.

4. Mengetahui beberapa teknik dasar penyaringan dan penimbangan.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A . Laboratorium

Dasar keilmuan yang pertama kali menemukan laboratorium yakni

keilmuan sains di Amerika Serikat. Laboratorium adalah tempat yang digunakan

untuk melakukan pengujian atau melakukan percobaan berdasarkan pada data

atau sampel yang ingin di teliti(Elliot,Stewart,dan Lagowski : 2008).

Laboratorium merupakan rempat berbagai macam alat dan bahan yang

difungsikan untuk eksperimen. Laboratorium dapat difungsikan sebagai metode

pendidikan meliputi pengamatan dan metode percobaan serta sebagai tempat

memecahakan berbagai macam percobaan terkait dengan ranah kognitif,efekti dan

psikomotorik (Sudaryono,1998:7).

secara lebih umum laboratorium di artikan sebagai suatu tempat

dilakuaknnya percobaan dan penelitian. Dengan melakukan proses penamatan di

laboratotium dapat mengembangkan keterampilan pengamatan, dan pencatatan

data. Melakukan sebuah prosedur percobaan dalam laboratorium dapat melatih

daya fikir analitis melalui penafsiran hasil eksperimen(Depdikbud.1994:7).Dalam


laboratorium diperlukan strategi pengelolaan yang baik.

Strategi rencana yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan zat dan

bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam laboratorium

untuk mengurangi resiko kecelakaan dalam laboratorium(Griffin 2005).

Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Maka,

dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia dengan memperhatikan aspek

pemisahan,tingkat resiko bahaya,pelabelan,bahan kadaluarsa,fasilitas

penyimpanan,inventarisasi dan informasi resiko bahaya.

3
4

B. Alat-Alat Laboratorium

Alat laboratorium adalah alat-alat yang digunakan dalam laboratorium

Adapun alat alat laboratorium antara lain :

1. Alat pembakar spirtus, yaitu Alat pembakar yang terbuat dari logam atau

pemanas dengan bahan bakar spirtus.

2. Neraca Analitik, yaitu Menimbang alat ,bahan dengan ketelitian 0,0001gr dan

kapasitas maksimum 210 gr.

3. Beaker glass sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa

digunakan sebagai penyimpan zat sementara..

4. Pengaduk kaca, Untuk membantu menghomogenkan larutan. Alat bantu

mengalirkan larutan kedalam corong ketika memindah atau ketika menyaring

larutan.

5. Karet penghisap, Membantu mengambil larutan kimia yang berbahaya

dengan cara disambungkan dengan pipet ukur atau pipet volume.

6. Pipet ukur untuk Mengambil larutan dan mengukur volume larutan pada
berbagai skala / ukuran dengan ketelitian tinggi.

7. Pipet tetes,Fungsi : Mengambil bahan dalam jumlah sedikit / tetesan tidak ada

skala ukuran volume pada alat ini.

8. Tabung reaksi, Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya

digunakan sebagai tempat pengenceran atau digunakan tempat menyimpan

media.

9. Spatula,Fungsi : Mengambil bahan kimia pada proses penimbangan.

10. Mortar pastle adalah alat laboratorium kimia yang berfungsi untuk

menghaluskan bahan padat.


5

C. Teknik Dasar Praktikum kimia


1) Teknik pemanasan, dibedakan 2 yaitu:

a. Pemanasan langsung di mana sampel langsung bersentuhan dengan

api. Pada teknik ini mulut tabunng harus dalam keadaan miring

tujuanya untuk menghindari resiko ledakan dari reaksi bahan kimia

b. Pemanasan tidak langsung di mana menggunakan perantara aquades

umtuk memanaskan objek.

2) Teknik memipet yaitu teknik dasar praktikum dengan menggunakan

bulf/bola penghisap larutan.

3) Teknik menimbang yaitu teknik dasar praktikum dengan menggunakan

neraca analitik. Dimana saat menimbang bahan diambil dengan spatula.

4) Teknik penyaringan yaitu salah satu tekik dalam praktikum dengan

menyaring mengunakan kertas saring dan corong

Adapun beberapa hal mengenai teknik dalam praktikum selain dari yang

dijelaskan diatas yang harus di perhatikan, yaitu

a) Mengukur, harus dengan besaran yang akurat

b) Mengamati dengan mennggunakan indra sebanyak mungkin

c) Meyimpulkan
d) Mengklasifikasikan, degan mencari persamaan,membedakan,mencari

dasar penggolongan dan menghubungkan hasil pengamatan.

e) Berkomunikasi, dengan membuat grafik,tabel atau diagram dari hasil

percobaan,berdiskusi,dan melaporkan hasil pengamatan.

f) Kedisiplinan dalam prosedur k3 (khamidinal,hal 2).


6

E. Integrasi Ayat

Ayat yang terkait dengan materi adalah Q.S AL-KAHFI AYAT 96

                 ‫ٰا‬

    

96. berilah aku potongan-potongan besi". hingga apabila besi itu telah sama rata

dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)".

hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata:

"Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas

itu".

Ayat ini menjelaskan tentang proses pembuatan suatu unsur kimia. Unsur

kimia yang dimaksud adalah tembaga(Cu). Yang masih memiliki kaitan dengan

percobaan karena sama-sama memuat hal mengenai pembuatan unsur kimia.


BAB III METODE PENELITIAN

A. waktu dan tempat

Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari selasa,10 november 2020.

Pukul 13.30-16.00 di Laboratorium Analitik Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca

digital,oven,desikator, Sentrifugase,kaca arlogi, buret,statif dan klem,corong,

bulf/bola penghisap,labu takar,erlenmeyer,gelas kimia/gelas ukur,pipet ukur 20

ml, spatula,dan botol semprot

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquades,air sumur(larutan

sampel),kertas saring, Larutan KmnO4, dan larutan NaOH 0,1 N.

C.Prosedur Kerja

Di siapkan tabung reaksi,pipet,labu takar,dan buret.Tabung


reaksi,pipet,labu takar, buret dicuci.Air destilat diukur dengan gelas ukur

sebanyak 45 mL.Dipindahakan ke dalam erlenmeyer. Prosedur kerja diulangi

dengan ditambahkan NaOH(Natrium hidroksida) 0,1 N. Aquades di isi ke dalam

buret pada sembarang angka.keluarkan dengan lambat,catat miniskusnya, tunggu

bebebrapa menit dan dicatat kembali miniskusnya. Di isi lagi dan diturunkan

dengan cepat,catat miniskusnya,tunggu beberapa menit.Di siapkan aquades dari

buret sebanyak 22 ml,dan KmnO4 (kalium permanganat) sebanyak 27,50

mL.sampel air diukur dengan pipet ukur 20 mL.Disaring ke labu erlenmeyer.

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1.Penimbangan

Tabel 4.1 hasil pengamatan penimbangan

Alat Fungsi

neraca analitik Neraca Analitik adalah alat di

laboratorium kimia yang digunakan


untuk menimbang bahan kimia padat

dengan teliti.

gelas arlogi sebagai wadah untuk menimbang bahan

kimia padat.

Spatulla Media mengambil bahan untuk di

letakkan di atas gelas arloji

8
9

2. Pemanasan

Tabel 4.2 Hasil pengamatan untuk pemanasan

Alat Fungsi

Pembakar bungsen pengujian uji nyala pada suatu sampel.

Biasanya digunakan bersama kawat

nikrom.

Pembakar spirtus untuk memanaskan sampel. Isi

pembakar tersebut biasanya spiritus

sehingga namanya pun demikian

Kaki tiga menyangga kasa, dalam proses

pemanasan sampel menggunakan

pembakar spiritus.
10

Oven
digunakan untuk memanaskan suatu

sampel dalam suhu tertentu dan keadaan

tertutup.

Hot plate digunakan untuk memanaskan sampel

atau campuran yang wadahnya gelas

kimia/erlenmeyer
11

3.Memipet

Tabel 4.3 hasil pengamatan untuk memipet

Alat Fungsi

Filler/Rubber Bulb untuk menyedot

larutan. Alat ini

bisa berfungsi

jika digunakan
bersama dengan

pipet ukur dan

pipet gondok.

pipet volum untuk

memindahkan

larutan dengan

volume tertentu

sesuai dengan

ukuran pipet

tersebut.

Pipet ukur Fungsinya

sama-sama

memindahkan

larutan, namun

jumlahnya

terukur.
12

4.penyaringan

Tabel 4.4 hasil pengamatan untuk penyaringan

Alat Fungsi

Labu ukur Biasanya labu ukur kita gunakan saat

pengenceran larutan dan proses

pembuatan larutan.

Kertas saring Kertas Saring adalah alat yang

digunakan dalam proses

penyaringan/filtrasi.

Corong Untuk menyaring residu yang

digunakan bersamaan dengan kertas

saring.
13

B. Pembahasan

Pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium ada 4 teknik yang harus di

kuasai yaitu pemanasan, menimbang, memipet, dan penyaringan.

pemanasan di bedakan atas dua yaitu pemanasan langsung dan tidak

langsung. Metode pemanasan bahan secara langsung dimana sampel langsung

berkenaan dengan api. Pada saat dipanaskan mulut dari tabung reaksi yang berisi

sampel jangan sampai mengahadap ke tubuh untuk menghindari resiko reaksi dari
bahan yang dipanaskan. Dan Pemanasan secara tidak langsung maksudnya adalah

sampel tidak bersentuhan langsung dengan dengan api melainkan dengan perantara.

Perantara yang dimkasud adalah aquades.

Menimbang bahan kimia dilakukan dengan menggunakan Neraca Analitik

dimana bahan yang akan ditimbang tidak langsung diletakkan pada piringan hitam

Neraca melainkan pada wadah berupa gelas arlogi kemudian bahan yang akan

timbang diambil dengan menggunakan spatula namun tidak langsung dituang pada

wadah secara keseluruhan melainkan dengan cara perlahan-lahan agar bahan yang

akan timbang tidak lebih dari jumlah yang dibutuhkan.

Memipet larutan dapat dilakukan dengan menggunakan bulb pipet. Pada

Bulb pipet terdapat tiga tombol yang masing-masing di simbolkan dengan huruf A

pada bagian atas berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada pada bulb pipet,

huruf S pada bagian bawah gelembung bulb yang berfungsi untuk menyedot larutan

ke pipet volum dan huruf E yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang ada di

dalam bulb pipet.


14

Penyaringan dilakukan dengan mengugnakan kertas saring dimana kertas

saring yang telah dilipat masukkan kedalam corong lalu bahasi dengan aquades utuk

memudahkan pada saat penyaringan.


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hal di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa alat alat gelas

laboratorium kimia yang digunakan untuk meraksikan zat adalah Gelas

Kimia,Beaker Glass,Erlenmeyer,Gelas Ukur.Alat-alat umum lainnya seperti

Oven,Neraca Analitik,corong,buret dan masih banyak lagi alat-alat laboratorium

lannya. Selain itu teknik penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas

saring dan penimbangan dengan menggunakan Neraca Analitik.

B.Saran

Percobaan yang dilakukan ini sangatlah bagus karena dapat memberikan

pembekalan pemahaman kepada mahasiswa khususnya jurusan kimia dalam

praktikum dilaboratorium.

15
DAFTAR PUSTAKA

Khamidinal.2009”Teknik Dasar Kimia ”.Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR.

Rahmawati,Sis Atika dan Hidayah,Fatichul Fitria.”Optimalisasi Fungsi


Laboratrorium Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 9
Semarang”Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Muhammadiyah Semarang hal : 56-57

Vendamawan,Rico.”Pengelolaan Aalat Alat Laboratorium Kimia”(2015),hal:41-


46

Anda mungkin juga menyukai