Dosen Pengampu:
Apt. Dewa Ayu Sri Handani,S.Farm.,M.Clin.Pharm
FALKUTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023
I. TUJUAN
Prinsip penentuan kadar bikarbonat dapat dilakukan dengan metode titrasi asam basa.
Metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan cara Asidimetri. Asidimetri
merupakan titrasi menggunakan larutan standar asam yang digunakan untuk menentukan basa.
Asam-asam yang biasa digunakan adalah asam cuka, asam klorida, asam oksalat, dan asam
borat. Dalam praktikum kali ini digunakan larutan baku sekunder HCl untuk melakukan
pengujian natrium bikarbonat pada soda kue. Reaksi yang terjadi adalah NaHCO3 + HCl→
NaCl + H2O + CO2.
𝑔𝑟 1000
N Na2CO3 = 𝑥 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑀𝑟 𝑉
1,500 𝑔 1000
= 𝑥 100 𝑚𝑙 𝑥 2
106
3.000 𝑔
= 10.600 𝑚𝑙
N Na2CO3 = 0,283 N
N HCl
V1 x N1 = V2 x N2
V HCl x N HCl = V Na2CO3 x N Na2CO3
1,775 ml x N HCl = 25 ml x 0,283 N
25 𝑚𝑙 𝑥 0,283 𝑁
N HCl = 1,775 𝑚𝑙
N HCl = 3,985 N
Kadar Kalsium
Kadar NaHCO3
V1 x N1 = V2 x N2
V HCl x N HCl = V NaHCO3 x N NaHCO3
4 ml x 3, 985 N = 25 ml x N NaHCO3
4 𝑚𝑙 𝑥 3,985 𝑁
N NaHCO3 = 25 𝑚𝑙
N NaHCO3 = 0,637 N
VI. PEMBAHASAN
Praktikum penetapan kadar natrium bikarbonat dilakukan menggunakan cara titrasi asam basa,
dengan cara asidimetri dimana larutan standar asam yang dipakai untuk titrasi adalah HCl 1N.
Larutan HCI sebelum digunakan untuk titrasi harus distandarisasi terlebih dahulu . Fungsi HCI
adalah agar sampel tetap berada pada keadaan setimbang. Pemilihan HCl sebagai larutan
standar asam untuk penetapan kadar bikarbonat karena HCI memenuhi persyaratan dari larutan
standar yang tidak dimiliki oleh asam lain. Persyaratan tersebut adalah HCI merupakan asam
kuat, yakni sangat disosiasi, larutan asam yang stabil, garam dari larutan asam mudah larut,
HCl bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk menghancurkan senyawa-senyawa organik
yang digunakan sebagai indikator. Pembakuan HCl pada pratikum kali ini, didapatkan hasil
0,283 N.
Indikator yang digunakan dalam titrasi asidimetri dalam menentukan kadar bikarbonat adalah
indikator metil merah Indikator metil merah digunakan agar titik akhir titrasi mendekati titik
equivalen dan trayek pH-nya tidak jauh dari titik equivalen yaitu 4,4-6,2 Selain itu, untuk
memudahkan pengamatan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna
dari kuning menjadi merah jingga konstan. Kadar natrium bikarbonat yang didapat dari hasil
titrasi adalah 0,637 N.
Kendala yang kami alami selama praktikum adalah susahnya menentukan titik akhir titrasi
karena warna titik akhir titrasinya melewati merah jingga seperti yang seharusnya karena
kelompok kami kelebihan meneteskan Hcl(lambat menutup keran buret) sehingga warnanya
terlanjur merah.
Untuk mengatasinya, kami mengulang satu kali dan ketika pengerjaan dilakukan dengan sangat
hati-hati. Apabila telah muncul warna merah jingga berarti larutan sudah mencapai titik akhir
titrasi.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Penetapan kadar natrium bikarbonat yang telah kami lakukan,dengan
menggunakan metode titrasi menggunakan larutan HCI,dimana hasil pembakuan HCI yang
kami dapat yaitu 0.283 N,yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung HCI dengan hasil
3,985 N.Dengan itu,maka hasil penetapan kadar natrium bikarbonat yaitu 0,637 N.
DAFTAR PUSTAKA
Williams D. (2014), ‘Penentuan Kadar NaHCO3 Dengan Metode Asidimetri’, Tersedia pada:
https://id.scribd.com/doc/228609262/Penentuan-Kadar-Nahco3-Dengan-Metode-
Asidimetri. (Diakses pada 5 Desember 2023)