Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

PENETAPAN KADAR NATRIUM BIKARBONAT

Dosen Pengampu:
Apt. Dewa Ayu Sri Handani,S.Farm.,M.Clin.Pharm

Kelompok III Kelas 1B

Komang Diska Avrilianza Aisuarya (2309482010056)


I Gusti Ayu Sri Candramukhi Devi Dasi (2309482010057)
Ni Kadek Dwipayanti (2309482010058)
Ni Luh Sintia Dewi (2309482010059)
Kadek Sri Ayu Fadma (2309482010060)

FALKUTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023
I. TUJUAN

Menetapkan kadar natrium bikarbonat dengan larutan baku HCL 1 N

II. DASAR TEORI

Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, Dalam


penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan
telah digunakan sejak lama. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), sodium
bikarbonatnatrium hidrogen karbonatdan lain-lain. Senyawa ini merupakan Kristal yang sering
terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam airSenyawa ini juga dapat
digunakan sebagai obat antasid (penyakit maag atau tukak lambung). Karena bersifat alkaloid
(basa)senyawa ini juga digunakan sebagai obat penetral asam bagi penderita asidosis tubulus
renalis (ATR)Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar
asam urat. Namun, natrium bikarbonat juga dapat menyebabkan ekspansi volume intravaskular
yang dapat mengakibatkan hypoaldosteronemia dan hyporeninemia. Baking soda dapat
menekan jalur pernapasan karena konsentrasi karbon dioksida vena akan meningkat. Selain itu
dapat juga menurunkan kontraktilitas jantung. Penggunaan natrium bikarbonat berlebih dapat
menyebabkan pecah lambung dan pelepasan gas berlebih. Oleh karena itu diperlukan
pengetahuan lebih mendasar terhadap pemantauan kadar natrium bikarbonat.

Natrium bikarbonat banyak dipergunakan dalam industri makanan/biskuit (sebagai


soda kue), pengolahan kulit, farmasi, tekstil, kosmetika, pembuatan pasta gigi, pembuatan
permen (candy) dan industri pembuatan batik. Natrium bikarbonat adalah senyawa garam yang
bersifat basa (Nurjanah, 2011). Dalam bidang kesehatan, natrium bikarbonat paling sering
digunakan untuk meredakan asam lambung bagi penderita asidosis tubulus renalis, obat antasid
(penyakit maag atau tukak lambung) dan mulas, ini karena natrium bikarbonat bersifat alkaloid
(basa). Selain terdapat manfaat, senyawa kimia ini juga memiliki sisi negatifnya. Natrium
bikarbonat paling sering kita temui di dalam soda kue untuk pengembang. Soda kue ini tidak
direkomendasikan untuk diberikan terhadap anak di bawah usia 6 tahun. Natrium bikarbonat
juga menimbulkan beberapa risiko pediatrik (gangguan) pada bayi dan mungkin memperburuk
kondisi yang mendasarinya.

Prinsip penentuan kadar bikarbonat dapat dilakukan dengan metode titrasi asam basa.
Metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan cara Asidimetri. Asidimetri
merupakan titrasi menggunakan larutan standar asam yang digunakan untuk menentukan basa.
Asam-asam yang biasa digunakan adalah asam cuka, asam klorida, asam oksalat, dan asam
borat. Dalam praktikum kali ini digunakan larutan baku sekunder HCl untuk melakukan
pengujian natrium bikarbonat pada soda kue. Reaksi yang terjadi adalah NaHCO3 + HCl→
NaCl + H2O + CO2.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Beaker glass 100 ml
- Erlenmeyer
- Labu ukur 100 ml
- Pipet volum 25 ml
- Pembakar spirtus
- Kaki tiga
- Plat alas pembakar
- Pipet tetes
- Buret
- Batang pengaduk
- Botol semprot
- Timbangan
2. Bahan
- NaHCO3
- Na2CO3
- HCL 1 N
- Indikator metal merah
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Pembuatan 1 L larutan standar HCL 1 N:


Encerkan 85 ml Asam Klorida Pekat dengan air hingga 1000 ml
Pembakuan Larutan Standar HCL 1 N:
Menggunakan Natrium karbonat (Na2CO3) Mr=106
1. Timbang dengan seksama 1,5 g baku primer anhidrat (Na2CO3) yang sebelumnya telah
dipanaskan pada suhu 270 C selama 1 jam
2. Masukan ke dalam beaker glass
3. Tambahkan ± 50 ml air, aduk sampai larut
4. Tuangkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 100 ml
5. Bilas beaker glass dengan sedikit air
6. Tuangkan bilasannya ke labu ukur
7. Tambahkan air hingga volume larutan tepat 100 ml
8. Kocok, lalu tuangkan ke dalam beaker glass
9. Satu buret disiapkan dan dicuci diisi larutan HCl yang telah disiiapkan
10. Ambil 25 ml larutan dersebut dengan pipet volum dan masukkan ke dalam Erlenmeyear
11. Tambahkan 10 tetes indikator metal merah
12. Titrasi dengan larutan HCl 1 N secara perlahan-lahan dari buret sambal Erlenmeyer
digoyang hingga larutan berwarna merah jingga
13. Panaskan larutan hingga mendidih, jika warna merah jingga hilang, dinginkan larutan
dan lanjutkan titrasi sampai terbentuk warna merah jingga yang tidak hilang lagi dengan
pendidihan lebih lanjut
14. Catat volume HCl 1 N yang diperlukan
15. Hitung normalitas yang tepat dari larutan HCl tersebut

1 ml Asam klorida 1 N setara dengan 52,99 mg Natrium karbonat anhidrat

Reaksi: Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2

Penetapan Kadar NaHCO3 :

1. Timbang dengan seksama 3 g NaHCO3


2. Masukan ke dalam beaker glass
3. Tambahkan ± 50 ml air, aduk sampai larut
4. Tuangkan larutan tersebut kedalam labu ukur 100 ml
5. Bilas beaker glass dengan sedikit air
6. Tuangkan bilasannya ke dalam labu ukur
7. Tambahkan air hingga volume larutan tepat 100 ml
8. Kocok, lalu tuangkan ke dalam beaker glass
9. Satu buret disiapkan dan dicuci diisi larutan HCl yang telah disiiapkan
10. Ambil 25 ml larutan tersebut dengan pipet volum dan masukkan ke dalam Erlenmeyer
11. Tambahkan 10 tetes indikator metil merah
12. Titrasi dengan larutan HCl yang telah dibakukan secara perlahan-lahan dari buret
sambal Erlenmeyer digoyang hingga larutan berwarna merah jingga
13. Panaskan larutan hingga mendidih, jika warna merah jingga hilang, dinginkan larutan
dan lanjutkan titrasi sampai terbentuk warna merah jingga yang tidak hilang lagi
dengan pendidihan lebih lanjut
14. Catat volume HCl yang diperlukan
15. Hitung kadar NaHCO3 tersebut.

1 ml Asam klorida 1 N setara dengan 84,01 mg NaHCO3

Reaksi: NaHCO3 + HCl → NaCl + H2O + CO2

Dokumentasi Pratikum 1 Pambakuan Larutan Standar HCl 1 N


Dokumentasi Pratikum 2 Penetapan Kadar NaHCO3
V. PERHITUNGAN

Perhitungan Pembakuan HCl

𝑔𝑟 1000
N Na2CO3 = 𝑥 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑀𝑟 𝑉

1,500 𝑔 1000
= 𝑥 100 𝑚𝑙 𝑥 2
106

3.000 𝑔
= 10.600 𝑚𝑙

N Na2CO3 = 0,283 N
N HCl
V1 x N1 = V2 x N2
V HCl x N HCl = V Na2CO3 x N Na2CO3
1,775 ml x N HCl = 25 ml x 0,283 N
25 𝑚𝑙 𝑥 0,283 𝑁
N HCl = 1,775 𝑚𝑙

N HCl = 3,985 N
Kadar Kalsium
Kadar NaHCO3
V1 x N1 = V2 x N2
V HCl x N HCl = V NaHCO3 x N NaHCO3
4 ml x 3, 985 N = 25 ml x N NaHCO3
4 𝑚𝑙 𝑥 3,985 𝑁
N NaHCO3 = 25 𝑚𝑙

N NaHCO3 = 0,637 N
VI. PEMBAHASAN
Praktikum penetapan kadar natrium bikarbonat dilakukan menggunakan cara titrasi asam basa,
dengan cara asidimetri dimana larutan standar asam yang dipakai untuk titrasi adalah HCl 1N.

Larutan HCI sebelum digunakan untuk titrasi harus distandarisasi terlebih dahulu . Fungsi HCI
adalah agar sampel tetap berada pada keadaan setimbang. Pemilihan HCl sebagai larutan
standar asam untuk penetapan kadar bikarbonat karena HCI memenuhi persyaratan dari larutan
standar yang tidak dimiliki oleh asam lain. Persyaratan tersebut adalah HCI merupakan asam
kuat, yakni sangat disosiasi, larutan asam yang stabil, garam dari larutan asam mudah larut,
HCl bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk menghancurkan senyawa-senyawa organik
yang digunakan sebagai indikator. Pembakuan HCl pada pratikum kali ini, didapatkan hasil
0,283 N.

Indikator yang digunakan dalam titrasi asidimetri dalam menentukan kadar bikarbonat adalah
indikator metil merah Indikator metil merah digunakan agar titik akhir titrasi mendekati titik
equivalen dan trayek pH-nya tidak jauh dari titik equivalen yaitu 4,4-6,2 Selain itu, untuk
memudahkan pengamatan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna
dari kuning menjadi merah jingga konstan. Kadar natrium bikarbonat yang didapat dari hasil
titrasi adalah 0,637 N.
Kendala yang kami alami selama praktikum adalah susahnya menentukan titik akhir titrasi
karena warna titik akhir titrasinya melewati merah jingga seperti yang seharusnya karena
kelompok kami kelebihan meneteskan Hcl(lambat menutup keran buret) sehingga warnanya
terlanjur merah.

Untuk mengatasinya, kami mengulang satu kali dan ketika pengerjaan dilakukan dengan sangat
hati-hati. Apabila telah muncul warna merah jingga berarti larutan sudah mencapai titik akhir
titrasi.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum Penetapan kadar natrium bikarbonat yang telah kami lakukan,dengan
menggunakan metode titrasi menggunakan larutan HCI,dimana hasil pembakuan HCI yang
kami dapat yaitu 0.283 N,yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung HCI dengan hasil
3,985 N.Dengan itu,maka hasil penetapan kadar natrium bikarbonat yaitu 0,637 N.
DAFTAR PUSTAKA

Tirtamara A. (2014), ‘Asidimetri (Penentuan Kadar Natrium Bikarbonat), Tersedia pada:


https://id.scribd.com/doc/213697315/ASIDIMETRI-Penentuan-Kadar-Natrium-
Bikarbonat. (Diakses pada 5 Desember 2023).

Williams D. (2014), ‘Penentuan Kadar NaHCO3 Dengan Metode Asidimetri’, Tersedia pada:
https://id.scribd.com/doc/228609262/Penentuan-Kadar-Nahco3-Dengan-Metode-
Asidimetri. (Diakses pada 5 Desember 2023)

Anda mungkin juga menyukai