Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum

PENENTUAN KADAR NaHCO3 DENGAN METODE


ASIDIMETRI

Dosen Pengampu:

Drs. Hisran H, Apt., ME

Disusun Oleh

Nama Anggota:

 Melisa Salsabila (PO71390200003)


 Fitriani (PO71390200011)
 Rifqah qiladaah aldea (PO71390200015)
 Hafifah Luthfiana (PO71390200027)
 Tia Putri Ananda (PO71390200041)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


D3 FARMASI
2021/2022

I. Tujuan
1. Untuk dapat membuat larutan baku HCl yang diperlukan dalam titrasi
2. Untuk dapat melakukan pembakuan HCl dengan larutan NaOH 0,1 N
3. Untuk dapat melakukan penetapan kadar natrium bikarbonat didalam soda kue
dengan menggunakan metode asidimetri

II. Dasar Teori


Prinsip penentuan kadar bikarbonat dapat dilakukan dengan metode titrasi asam
basa. Metode titrasi yang digunakan adalah penetapan kadar dengan cara Asidimetri.
Asidimetri merupakan titrasi menggunakan larutan standar asam yang digunakan
untuk menentukan basa. Asam-asam yang biasa digunakan adalah asam cuka, asam
klorida, asam oksalat, dan asam borat. Dalam praktikum kali ini digunakan larutan
baku sekunder HCl untuk melakukan pengujian natrium bikarbonat pada soda kue.
Reaksi yang terjadi adalah NaHCO3 + HCl   NaCl + H2O + CO2
Pengujian kali ini menggunakan indikator metil orange (MO) atau metil
jingga. Metil orange adalah senyawa organik dengan rumus C 14H14N3NaO3S dan
biasanya digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam basa. Metil orange bekerja
pada trayek Ph 3,1 - 4,4. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan
dari jingga menjadi merah muda tetap.

III. Monografi Bahan


1. Natrium Bikarbonat (FI Edisi ke-3)
Nama resmi : Natrium Subcarbonas
Nama lain : Natrium bikarbonat
Rumus kimia : NaHCO3
Pemerian : serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram; tidak berbau;
rasa asin sedangkan
Kelarutannya : larut dalam 7-11 bagian air; praktis tidak larut dalam etanol
(95%) p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : dalam fase basa
2. Natrium Karbonat
Rumus kimia : Na2CO3
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama latin : Natrium karbonat
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur  putih
Kelarutan : Mudah larut dalam air, Lebih mudah larut dalam air mendidih
Indikasi : Sebagai zat tambahan
BM : 124,00
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup tertutup baik
3. Asam Klorida
Nama Resmi : Asam Klorida
Nama latin : Acidum Hydrochloridum
Struktur Kimia : HCl
Pemerian :tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Jika diencerkan
dengan 2 bagian air, asap dan bau hilang
Kelarutan :
Indikasi : zat tambahan
BM : 36,46
Penyimpanan : dalam wadah tertutup tertutup rapat.
4. Aquadest (FI Edisi ke-3)
Nama Resmi : Air Suling Air Suling
Nama latin : Aqua destilata
Struktur Kimia : H2O
Pemerian : Cairan jernih, jernih, tidak berwarna berwarna , tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : Dapat bercampur bercampur dengan alkhol Indikasi Indikasi :
Pelarut
BM : 18,02
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup tertutup baik
IV. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Neraca analitik 6. Pipet tetes


2. Gelas beaker 7. Bola hisap
3. Sendok/spatel 8. Labu ukur
4. Pipet volume 9. Erlenmeyer
5. Botol semprot 10. Batang pengaduk
11. Buret, klem, statif
b. Bahan
1. Larutan HCl 0,1N
2. Larutan NaOH 0,1 N
3. Larutan Asam Oksalat 0,1 N
4. Indikator phenolftalein (Pp) 0,1%
5. Indikator Methyl Orange 0,1%
6. Aquades
7. Tablet Natrium Bikarbonat

V. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan titer asam klorida 0,1 N
a. Ukur 4,2 ml asam klorida P, masukkan ke dalam labu ukur 500 ml.
b. Encerkan dengan air suling hingga tanda, kocok hingga homogen

2. Pembakuan larutan titer asam klorida 0,1 N


a. Timbang saksama 0,5 g natrium karbonat anhidrat, masukkan ke dalam labu ukur
100 ml (karena mulut labu kecil, maka gunakan corong untuk memudahkan zat uji
masuk ke dalam labu ukur tersebut).
b. Semprot corong dengan lebih kurang 25 ml air suling sehingga seluruh natrium
karbonat masuk ke dalam labu ukur, kocok hingga larut sempurna.
c. Cukupkan volumenya dengan air suling hingga tanda, kocok hingga homogen.
d. Ukur saksama larutan natrium karbonat tersebut sebanyak 25 ml menggunakan
pipet volum,
e. Pindahkan ke dalam erlenmeyr 250 ml, tambahkan 3 tetes larutan indikator jingga
metil, kocok hingga homogen.
f. Titrasi dengan larutan asam klorida hingga warna larutan berubah dari kuning
menjadi jingga
g. Ulangi prosedur ini 2 kali lagiPembakuan HCl dengan Natrium Karbonat
3. Penetapan kadar bikarbonat dalam Soda kue
a. Untuk sekali titrasi timbang 0,084 gram soda kue dengan tepat dan dilarutkan
dalam labu takar ad 100 mL/batas. Karena ada 5 orang dan setiap orang melakukan
titrasi 2 (dua) kali, maka soda kue yang ditimbang :
 0,084 x 10 = 0,84 gram
b. Larutan soda kue dalam labu takar tersebut dipipet sebanyak 10,00 mL dan
dimasukkan ke dalam labu titrasi.
c. Ke dalam labu titrasi tersebut ditambahkan sebanyak 3 tetes larutan indikator metil
jingga dan aqua dm secukupnya.
d. Dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan HCl yang telah dibakukan hingga
terlihat perubahan warna indikator dalam larutan dari kuning menjadi merah
jingga.
e. Titrasi dilakukan duplo dan ditentukan kadar bikarbonat dalam soda kue.

VI. Hasil Pengamatan


Berat tablet natrium bikarbonat = 540 mg
Kandungan per tablet = 500 mg
NaHCO3 + Hcl --> Nacl + H2O + CO2-
Jumlah mol Hcl yang bereaksi :
Hcl 0,1 M = 0,1 mol dalam 1000 ml
1x titrasi = 10 ml = 10/1000 ml x 0,1 mol = 0,001 mol
Sehingga persamaan di atas menjadi
NaHCO3 + HCl --> NaCl + H2O + CO2-
Berat natrium bikarbonat yang ditimbang :
Mol x mr Natrium bikarbonat
=0,001 x 84 g/mol
=0,084 gr = 84mg
Berat serbuk yang ditimbang :
= 84/500 x 540 = 90,72 --> 1x titrasi
= 181,44 --> 2x titrasi
= 4 x 181,44 = 725,76 mg --> untuk 4 org
= 5 x 181,44 = 907,2 --> untuk 5 org
Yang dipipet = 181,44/725,76 x 100 = 25 ml --> 12,5 ml --> 2x titrasi
Pembakuan HCL 0,1 M

No. Na. Karbonat yang ditimbang Volume Pembakuan

1. 0,0567 gr 10,5 ml

1. Perhitungan Pembakuan HCL


Na. karbonat yang ditimbang = 0,0567 gr
Mr Na2CO3 = 106 gr/mol

 Mol Na2CO3 = gr/Mr


= 0,0567/106
= 0,00053 mol
Buat persamaan reaksi
2HCL + Na2CO3  2NaCl + H2CO3
2 mol 1 mol 2 mol 1 mol  sudah setara
 Hcl = 2 x 0,00053 = 0,00106
Jadi, mol HCl dari pembakuan yang dilakukan adalah
= 1000/ 10,5 x 0,00106 = 0,10095 = 0,1 M

Penentuan kadar Natrium Bikarbonat didalam Soda Kue

No. Vol. titrasi

1. 8,5 ml

2. 8,0 ml

3. 7,1 ml

4. 7,5 ml

5. 8,4 ml

Total 39,5 : 5 = 7,9


ml
Dik ; Na. bikarbonat yang ditimbang untuk 10 kali titrasi adalah 0,84 gr atau 84 mg
Mr na. bikarbonat = 84
Mol = 7,9/1000 x 0,1 = 0,00079 mol
Mr NaHCO3 = 0,00079 x 84 = 0,06636
1x titrasi untuk 5 orang = 5 x 181,44 = 907,2 mg = 0,09072 gr/100
10/100 = 0,9072 = 0,09072

% kadar = 0,06636/0,09072 x 100 % = 73,1 %

VII. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan penentuan kadar natrium bikarbonat (NaHCO3) yang
menggunakan metode titrasi asam basa yaitu asidimetri. Metode asidimetri adalah
metode yang menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa. Pada titrasi
penetapan kadar natrium bikarbonat digunakan larutan baku HCl. Fungsi dari larutan
standar HCl 0,1 N adalah untuk membuat larutan sampel berada dalam keadaan
setimbang. Selain itu, pemilihan HCl 0,1 N sebagai larutan standar karena memenuhi
beberapa persyaratan yaitu asam itu harus kuat, asam tersebut tidak mudah menguap,
larutan asam harus stabil, garam dari asam tersebut harus mudah larut dan asam tersebut
bukan pengoksidasi yang cukup kuat untuk menghancurkan senyawa-senyawa organik
yang digunakan sebagai indikator.

Karena larutan HCl merupakan larutan sekunder, maka harus distandarisasi dengan
NaOH. Sedangkan NaOH juga merupakan larutan sekunder, maka harus distandarisasi
dengan asam oksalat untuk mengetahui konsentrasinya. Jika sudah diketahui
konsentrasinya, maka dilanjutkan dengan standarisasi HCl dengan NaOH untuk
mengetahui konsentrasi HCl. Standarisasi NaOH dengan asam oksalat menggunakan
indikator phenolftalein (pp) karena phenolftalein (pp) adalah. indikator yang paling tepat
untuk menguji suatu perubahan ke basa dan rentang trayek indikator phenolftalein (pp)
yaitu 8,3 - 10 lebih mendekati dengan titik ekuivalen. Titrasi dilakukan sampai terjadi
perubahan warna dari jingga menjadi merah muda tetap.

Dalam proses titrasi standarisasi HCl dengan NaOH 0,1 N dan titrasi penetapan kadar
natrium bikarbonat digunakan indikator metil orange karena jangkauannya pada pH 3,1 -
4,4 yang akan memberikan warna kuning, mendekati titik akhir titrasi yang ditandai
dengan perubahan warna dari jingga menjadi merah muda tetap. Penambahan indikator
ini bertujuan untuk menandai titik ekivalen titrasi yang ditandai dengan perubahan warna
larutan dari yang awalnya berwarna orange menjadi merah muda tetap. Warna ini
dikarenakan adanya pengaruh ion H' dari HCl yang bereaksi dengan indikator metil
orange sampai terjadi perubahan warna dari jingga menjadi merah muda tetap dan
dilakukan tiga kali titrasi. Pada saat titrasi penetapan kadar natrium bikarbonat dengan
larutan HCl terjadi reaksi sebagai berikut : NaHCO3+ HCl-NaCl + H₂CO3

H₂CO3 H₂O + CO₂ (gas)

Dari hasil perhitungan, didapat kadar NaHCO3 pada sampel soda kue sebanyak 0,00079
N. Menurut Ditjen 1979 Farmakope edisi III kadar rata-rata NaHCO, tidak kurang dari
99,0% dan tidak lebih dari 100,5%. Sedangkan persentase kadar NaHCO3 yang didapat
sebanyak 73,1%. Jadi kadar natrium bikarbonat tidak memenuhi syarat.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Penentuan kadar natrium bikarbonat dilakukan dengan metode asidimetri dengan
menggunakan larutan baku HCl 0,1 N yang menggunakan indikator methyl orange. Titik akhir
titrasi ditandai dengan perubahan warna dari jingga menjadi merah muda tetap.
b. Persentase kadar natrium bikarbonat pada sampel sebesar 101,14%.

Anda mungkin juga menyukai