SOP
KADERISASI
STAF SEKRETARIS JENDERAL
PENGEMBANGAN PROFESI
2022-2024
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
Menurut KKBI, mahasiswa adalah seseorang yang belajar di perguruan tinggi. Sama halnya
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi,
disebutkan pada pasal 1 nomor 15, bahwa mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan
Tinggi. Mahasiswa sebagai kelompok dalam miniatur kehidupan bangsa memiliki peran penting
dalam perubahan sosial yang meliputi kondisi sosial, politik, ekonomi dan kondisi strategis yang
terjadi di dalam negeri ini.
Mahasiswa farmasi memiliki peran yang sama dengan mahasiswa lainnya, namun secara
khusus tentu memiliki perbedaan bidang. Mahasiswa farmasi adalah seorang intelektual dalam
bidang kesehatan yang akan membawa kebermanfaatan dan solusi bagi berbagai permasalahan di
bidang kesehatan, baik saat proses pembelajaran maupun di masa yang akan datang menjadi bagian
dari masyarakat setelah prosesi sarjana.
Mahasiswa farmasi dipersiapkan untuk menjadi apoteker (farmasis) yang akan
berkecimpung dalam pelayanan kesehatan. Kemudian, organisasi Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi
Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) adalah bagian dari masyarakat pada umumnya dan bagian dari
mahasiswa pada khususnya yang berkepentingan dalam proses pembangunan yang berlangsung
terus-menerus. ISMAFARSI menjadi salah satu organisasi yang secara langsung ataupun tidak
langsung berperan dalam membangun dan mewujudkan profesionalisme tenaga farmasi di
masyarakat guna meningkatkan peran aktif sebagai bagian dari tenaga kesehatan.
Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) sebagai bagian dari
mahasiswa Indonesia yang sekaligus menjadi basis kaderisasi mahasiswa, selayaknya memiliki pola
pengkaderan yang akan digunakan dalam proses pengkaderan. Berdasarkan hal tersebut, seluruh
aspek kaderisasi tertuang dalam buku putih dan diringkaskan pada Standar Operasional Prosedur
(SOP) pengkaderan. SOP pengkaderan nantinya akan diberikan kepada seluruh fasilitator
ISMAFARSI yang diharapkan dapat menjadi acuan terkait mekanisme dan prosedur pengkaderan.
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
PENDAHULUAN
A. Asas
Asas dari pengkaderan ISMAFARSI adalah “terencana, terarah, terpadu, bertingkat dan
berkesinambungan”.
B. Tujuan
Tujuan diadakan formasi pengkaderan adalah memberikan acuan dasar yang terencana,
terarah, terpadu, bertingkat dan berkesinambungan serta berdasarkan pada potensi dan
kebutuhan mahasiswa demi mempertahankan idealisme terhadap peran dan tanggung jawab
moral menuju pencapaian masyarakat yang berperadaban pada umumnya dan profesionalisme
farmasi pada khususnya,
C. Sasaran
Sasaran pengkaderan adalah seluruh mahasiswa farmasi yang tergabung dalam Ikatan Senat
Mahasiswa Farmasi Indonesia Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) yang telah memenuhi syarat
– syarat yang telah ditetapkan oleh konstitusi ISMAFARSI.
D. Orientasi Pengkaderan ISMAFARSI
1. Visi
a. Menjadikan ISMAFARSI sebagai basis pengkaderan mahasiswa farmasi yang
diperhitungkan baik pada tingkat universitas, wilayah, nasional maupun internasional.
b. Membentuk kader yang berkarakter berdasarkan 10 stars of Pharmacist.
c. Menciptakan kader yang solutif bagi permasalahan keprofesian dan kesehatan.
d. Melahirkan kader pemimpin masa depan bangsa yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Misi
a. Membuat sistem rekrutmen kader secara profesional.
b. Menjalankan suatu pola pengkaderan yang terencana, terarah, terpadu, bertingkat dan
berkesinambungan serta berada pada kerangka ilmiah dan kerangka intelektualisme
profesionalisme farmasi.
c. Membentuk tim pengkaderan di tingkat LEM, wilayah dan nasional untu menyampaikan
kurikulum pengkaderan yang telah disusun dan apabila dimungkinkan tim dapat
melakukan pengembangan materi terkait peningkatan kualitas kader.
d. Memberi motivasi dan meningkatkan animo mahasiswa untuk berlembaga sesuai dengan
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
A. Jenis Pengkaderan
1. Pengkaderan Tingkat LEM, yaitu :
Latihan Kepemimpinan Tahap Awal (LK I) atau Primary Pharmaceutical Leadership
Forum (PPLF)
2. Pengkaderan Tingkat Wilayah, yaitu :
Latihan Kepemimpinan Tahap Menengah (LK II) atau Regional Pharmaceutical
Leadership Forum (RPLF)
3. Pengkaderan Tingkat Nasional, yaitu :
Latihan Kepemimpinan Tahap Lanjutan (LK III) atau Indonesia Pharmaceutical
Leadership Forum (IPLF)
B. Alur Pengkaderan
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
B. Pelaksanaan Pengkaderan
Pengkaderan pada tahap awal/PPLF (LK1) terdapat dua jenis yaitu bersifat wajib kepada
seluruh kader ISMAFARSI dan bersifat tidak wajib kepada seluruh kader ISMAFARSI (opsional).
Pada LEM yang mewajibkan kepada seluruh kader ISMAFARSI tidak diharuskan melalui tahap
pendaftaran dan seleksi berkas sedangakan pada LEM yang tidak mewajibkan kepada seluruh kader
ISMAFARSI diharuskan melalui tahap pendaftaran dan seleksi berkas.
Pada pelaksanaan pengkaderan tahap menengah/RPLF (LK2) dan tahap lanjutan/IPLF (LK3)
dilakukan seluruh tahap pelaksanaan pengkaderan. Seleksi berkas dilakukan dengan tujuan
mengetahui informasi pribadi dari masing masing kader ISMAFARSI yang mendaftar. Kemudian,
wawancara dilakukan setelah tahap seleksi berkas dengan tujuan menilai kemampuan softskill
terutama komunikasi. Tahap proses pematerian di laksanakan sesuai dengan arahan pada buku putih.
Follow up merupakan syarat terakhir yang harus dilewati oleh kader ISMAFARSI yang mengikuti
pengkaderan sebelum dinyatakan lulus pada masing masing tingkat pengkaderan.
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
b. Orasi Terbuka
c. Praktek Manajemen Massa
d. Kondisi Kefarmasian
e. Analisis kondisi ISMAFARSI
2. Muatan Materi Tambahan
Keterangan :
Poin-poin di bawah dapat dibaca secara lengkap dalam Buku Putih
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
3. Pokok bahasan
4. Metode penyampaian
5. Kualifikasi pemateri
6. Evaluasi
7. Referensi
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
FOLLOW UP PENGKADERAN
Kegiatan pengkaderan yang berlangsung secara bertahap (gradual), tidak ada proses yang
sistematik untuk menindaklanjuti kegiatan pengkaderan yang telah dilakukan adalah suatu
kelemahan dalam sistem pengkaderan. Follow up merupakan implementasi materi pengkaderan,
kepada seluruh kader yang telah mengikuti pengkaderan mulai dari PPLF, RPLF dan IPLF. Seluruh
kader memiliki kewajiban menjalankan follow up sebagai bentuk evaluasi dan penilaian dari
pengkaderan. Mekanisme dan jenis pengimplementasian dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
budaya dari setiap LEM, wilayah maupun nasional. Adapun rekomendasi Follow up PPLF, RPLF
dan IPLF sebagai berikut :
A. Follow Up PPLF
1. Membuat video mengenai materi ISMAFARSI dengan contoh format pengunggahan
“ISMAFARSI_Nama_LEM”
2. Membuat mind mapping “Future Pharmacist”
3. Membuat video singkat yang diunggah pada platform TikTok atau Instagram terkait profesi
apoteker dan pengembangan potensi (softskill) mahasiswa
4. Membuat resume singkat dari berbagai materi LK I
5. Dapat disesuaikan dengan kondisi dan instruksi wilayah masing-masing
6. Dapat disesuaikan dengan kebijakan setiap LEM
B. Follow Up RPLF
1. Membuat produk kajian isu
2. Membuat grand design tingkat wilayah
3. Melakukan presentasi terkait ISMAFARSI kepada LEM
4. Audiensi dengan stakeholder tingkat wilayah
5. Dapat disesuaikan dengan kebijakan dan urgensi wilayah masing-masing
C. Follow Up IPLF
1. Membuat kajian isu dan melakukan audiensi dengan stakeholder
2. Melakukan pengabdian masyarakat berbasis KIE
3. Membuat grand design ISMAFARSI
4. Dapat disesuaikan dengan kebijakan dan urgensi setelah pelaksanaan IPLF
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
release dan dipublikasikan melalui sosial media LEM masing-masing. Press release
diunggah selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan berakhir
11. Laporan pertanggungjawaban kegiatan LK I digunakan sebagai pertimbangan
Koordinator Wilayah (Korwil) untuk memberikan legalitas LK I dalam bentuk
sertifikat.
12. Jika terdapat hal-hal yang menjadi perselisihan dapat dilakukan diskusi dengan pihak
terkait seperti LEM, Koordinator Wilayah, Staf Ahli Kaderisasi Wilayah dan Staf
Sekjen Professional Development Nasional dengan sepengetahuan Sekretaris Jenderal.
II. SOP LK II
1. Seluruh wilayah berhak menentukan waktu pelaksanaan LK II
2. Seluruh Koordinator Wilayah atau Staf Ahli Kaderisasi Wilayah wajib melaporkan data
tanggal pelaksanaan LK II kepada Staf Sekjen Professional Development Nasional
selambat-lambatnya 3 bulan sebelum pelaksanaan.
3. Koordinator Wilayah atau Staf Ahli Kaderisasi Wilayah berhak menentukan Steering
Committee (SC) yang akan mendampingin konsep, kegiatan dan bentuk follow up serta
melakukan koordinasi aktif dengan pihak terkait (SC dan Staf Sekjen Professional
Development Nasional)
4. Seluruh proposal dan ToR dikirimkan ke email Staf Sekjen Professional Development
Nasional (profdev.ismafarsi@gmail.com) selambat-lambatnya 1 bulan sebelum
pelaksanaan dan melakukan konfirmasi via WhatsApp/SMS dengan nomor
082211118873 (Aini Laila). Jika terdapat revisi akan dikirimkan kembali kepada Staf
Ahli Kaderisasi Wilayah maksimal 3 hari setelah pengiriman kepada Staf Sekjen
Nasional Professional Development
5. Seluruh proposal dan ToR dikirimkan kepada pembicara melalui Staf Ahli Kaderisasi
Wilayah selambat-lambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan
6. Bentuk dan konsep follow up yang akan digunakan setelah pelaksanaan LK II wajib
dikoordinasikan oleh Staf Ahli Kaderisasi Wilayah dan Koordinator Wilatah dengan
Staf Sekjen Nasional Professional Development
7. Laporan pertanggungjawaban kegiatan LK II wajib dikirimkan oleh Staf Ahli
Kaderisasi Wilayah selambat-lambatnya 1 bulan setelah pelaksanaan melalui email
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
8. Seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir (follow up) wajib dibuat press release
dan dipublikasikan melalui instagram dan media sosial ISMAFARSI. Press release
diunggah selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan berakhir
9. Jika terdapat hal-hal yang menjadi perselisihan dapat dilakukan diskusi dengan pihak
terkait seperti Host Tender, Koordinator Wilayah, Staf Ahli Kaderisasi Wilayah dan Staf
Sekjen Professional Development Nasional dengan sepengetahuan Sekretaris Jenderal.
II. SOP LK II
1. Seluruh wilayah yang ingin mengundang BPH dan BP Nasional wajib melaporkan
kepada Staf Sekjen Nasional Professional Development
2. Seluruh ToR dikirimkan oleh Staf Ahli Kaderisasi Wilayah ke email
profdev.ismafarsi@gmail.com dan mengkonfirmasi kepada Staf Sekjen Professional
Development (kontak terlampir)
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
LAMPIRAN KERANGKA
A. Format Proposal
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Nama dan tema kegiatan
4. Bentuk kegiatan
5. Peserta
6. Penanggungjawab dan susunan kepanitiaan
7. Waktu dan tempat pelaksanaan
8. Susunan acara
9. Rancangan anggaran
10. Penutup
B. Format Term of Reference (TOR)
1. Nama dan tema kegiatan
2. Waktu dan tempat pelaksanaan
3. Materi dan pemateri
4. Peserta
5. Susunan acara
C. Format Pertanggungjawaban (LPJ)
1. Laporan setiap bidang
2. Notulensi materi
3. Laporan keuangan
4. Dokumentasi
5. Lampiran Follow Up
6. Lampiran Proposal
Alamat :
Sekretariat BEM FF UMP, Komplek gedung O Fakultas
Farmasi UMP, Jl. KH. Ahmad Dahlan, Desa Dukuh waluh,
Kec. Kembaran, Kab. Banyumas, Indonesia 53182
LAMPIRAN NARAHUBUNG
PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun sebagaimana mestinya. Seluruh
materi yang terdapat pada SOP ini diharapkan menjadi standar yang diberikan kepada kader-kader.
Sehingga jika terdapat insiatif pengembangan materi dari LEM maupun wilayah dari materi yang
telah disahkan, dapat dikomunikasikan dengan persetujuan dan diskusi bersama pengurus terkait.
Saya ucapkan terimakasih atas segala kerjasama teman-teman.