Anda di halaman 1dari 12

Nama : Shakira Aprillia Tanudjaja

NIM : 202106020015
Student ID : 12021000533

LAPORAN PRELAB MODUL V


Perubahan Entalpi Reaksi Pelarutan

Tanggal 5 Oktober 2021

A. TUJUAN
Mahasiwa bisa mengerti konsep penetapan entalpi pelarutan (∆Hsol) dari
potasium klorida (KCl) dan dapat mengetahui banyak kandungan potasium klorida
(KCl) yang ada pada air.
Mahasiswa dapat mengetahui panas yang spesifik dari suatu logam.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi berkaitan dengan tekanan dan
suhunya. Perubahan entalpi yang diperoleh dari reaksi dengan kondisi umum (tekanan
1 atm dan suhu 25oC), disebut sebagai perubahan entalpi standar, dinyatakan dengan
lambang ΔHo.
Perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan alat yang bernama kalorimeter.
Kalorimeter merupakan sistem yang sifatnya terisolasi, artinya tidak ada perpindahan
dari/ke lingkungan di luar kalorimeter. Kalorimeter ini bekerja berdasarkan asas Black
yang menyatakan bahwa, ketika dua zat atau lebih dicampurkan, maka zat yang
suhunya lebih tinggi akan melepas kalornya, sebaliknya zat yang suhunya lebih rendah
akan menerima atau menyerap kalor hingga akhirnya terjadi kesetimbangan termal.
Ada dua jenis reaksi, yaitu reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi
endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem (sistem menyerap kalor dari lingkungan). Sementara reaksi eksoterm adalah
reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (sistem
melepas kalor ke lingkungan).
C. LANGKAH KERJA

PERCOBAAN I: Menentukan ∆Hsol dari Potasium Klorida

Sejumlah dua gelas bersih dan kering yang terbuat dari Styrofoam ditimbang dengan
keadaan bertumpuk, kemudian dicatat hasilnya

Sesuai dengan hasil perhitungan pertanyaan prelab, sejumlah kira-kira 15 gram air tidak
ber-ion dimasukkan ke dalam gelas

Gelas dari Styrofoam beserta air tidak ber-ion di dalamnya ditimbang dan dicatat hasilnya,
kemudian massa air yang tertimbang dihitung

Sesuai dengan hasil perhitungan dari pertanyaan prelab nomor 2, sebanyak kira-kira 0,025
mol potasium klorida ditimbang

Potasium klorida yang telah ditimbang dituangkan ke dalam gelas beaker berukuran 50
mL dengan keadaan kering dan juga bersih

Peralatan untuk menentukan ∆Hsol potasium klorida (kalorimeter) dirangkai mengikuti


gambar tertera

Termometer dipasang dengan memakai klem sampai ujun dari thermometer bisa
mengenai air yang ada di dalam gelas dari styrofoam
Temperatur air di dalam gelas dari Styrofoam ditunggu hingga stabil

Temperatur tersebut sebagai temperatur awal dicatat hingga satu angka di belakang koma

Seluruh potasium klorida dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian campurannya


diaduk secara konstan

Suhu diamati hingga temperatur minimum dicapai dan suhu mulai meninggi, kemudian
temperatur minimal dicatat hingga satu angka di belakang koma

Nilai ∆Hsol dihitung dengan satuan kiloJoule/mol potasium klorida dengan rumus ∆Hsol = -
m.c.∆T

Percobaan dilakukan sekali lagi, lalu rata-rata nilai kJ/mol KCl dihitung dan dibandingkan
dengan nilai ∆Hsol literatur = 17,22 kJ/mol, kemudian ditentukan persen erornya
PERCOBAAN II: Menentukan massa dan persentase kandungan air di dalam CaCl2.xH2O

Sejumlah dua gelas bersih dan kering yang terbuat dari Styrofoam ditimbang dengan
keadaan bertumpuk, kemudian dicatat hasilnya

Sesuai dengan hasil perhitungan pertanyaan prelab, sejumlah kira-kira 15 gram air tidak
ber-ion dimasukkan ke dalam gelas

Gelas dari Styrofoam beserta air tidak ber-ion di dalamnya ditimbang dan dicatat hasilnya,
kemudian massa air yang tertimbang dihitung

Peralatan untuk menentukan ∆Hsol potasium klorida (kalorimeter) dirangkai persis seperti
pada percobaan I

Suhu ditunggu hingga stabil kemudian dicatat sebagai temperature awal

Berdasarkan hasil hitung dari pertanyaan prelab, sebanyak kira-kira 0,010 mol
CaCl2.xH2O dimasukkan ke dalam gelas beaker kecil yang sudah ditimbang massanya

Massa yang dihasilkan dicatat, kemudian gelas beaker ditutup gelas arloji dengan cepat
agar hasilnya dapat seakurat mungkin
CaCl2.xH2O cepat-cepat dimasukkan ke kalorimeter lalu diaduk, kemudian temperturnya
diamati dengan termometer

Suhu terus diamati hingga temperature maksimum dicapai dan mulai menurun kembali

Temperatur maksimum yang dicapai dicatat hingga satu angka di belakang koma

Dengan rumus ∆Hsol = -m.c.∆T dan nilai ∆Hsol literatur = -81 kJ/mol, CaCl2 yang tidak
mengandung air (anhidrat) dan terdapat di wadah pengering dihitung massanya

Persentase kandungan CaCl2 yang terdapat dalam CaCl2.xH2O dihitung

Percobaan dilakukan sekali lagi, lalu rata-rata persen CaCl2 yang terdapat dalam
CaCl2.xH2O dan rata-rata persen air dalam sampel dihitung

Hasil percobaan kemudian dicatat dan dimasukkan ke dalam Tabel 4


PERCOBAAN III: Menentukan panas dan densitas spesifik dari pemberat pancing

Tangas air disiapkan dengan cara sebanyak 30 mL air tidak ber-ion dimasukkan ke gelas
beaker berukuran 400 mL

Air dalam gelas beaker dipanaskan dengan hot plate sampai mendidih

Sembari menunggu air mendidih, sejumlah setidaknya 5 gram pemberat pancing


ditimbang dan dicatat hasilnya

Sejumlah 4 mL air tidak ber-ion dimasukkan ke gelas ukur 10 mL dan ditentukan volume
air sesungguhnya dari air, kemudian hasilnya dicatat

Gelas ukur dimiringkan sampai hampir mendatar, kemudian pemberat pancing


dimasukkan dengan waspada ke dalam gelas ukur

Gelas ukur dikembalikan ke posisi berdiri semula dengan hati-hati sampai pemberat
pancing dengan perlahan sampai ke dasar gelas

Percobaan harus diulang kembali dengan harus mengeringka gelas ukur yang mau dipakai
apabila ada percikan air pada dinding gelas ukur
Volume air dan pemberat pancing yang terdapat di gelas ukur diukur dan dicatat hasilnya

Pemberat di dalam gelas ukur dikeluarkan dan dikeringkan memakai tisu

Tabung reaksi dimiringkan dan pemberat dimasukkan, kemudian dibiarkan hingga


pemberat sampai ke dasar tabung

Tabung reaksi beserta pemberatnya diletakkan ke dalam penangas air dengan


menggunakan penjepit tabung reaksi

Tabung reaksi dipanaskan setidaknya selama 10 menit agar suhu pemberat dan airnya
sama

Sejumlah dua gelas kering terbuat dari Styrofoam ditumpukkan dan dicatat beratnya
selagi menunggu air yang sedang dipanaskan

Sebanyak kira-kira 25 gram air tidak ber-ion dimasukkan ke dalam gelas dari styrofoam

Peralatan untuk menentukan ∆Hsol potasium klorida (kalorimeter) dirangkai persis seperti
pada percobaan I
Air dalam kalorimeter ditunggu hingga suhunya stabil kemudian suhu tersebut dicatat
sebagai temperature awal hingga satu angka di belakang koma

Temperatur awal pemberat didapat dari mengukur air di dalam penangas air hingga satu
angka di belakang koma setelah cairan sudah dipanaskan selama 10 menit

Tabung reaksi beserta pemberatnya diambil dengan menggunakan penjepit tabung reaksi,
kemudian dengan waspada dan cepat, pemberat dimasukkan ke dalam kalorimeter

Diperhatikan agar tidak ada tetesan air yang menetes dari luar tabung reaksi ke dalam
kalorimeter ataupun dari dalam kalorimeter ke dinding kalorimeter

Hot plate dimatikan setelah penggunaan dan dibiarkan mendingin

Campuran di dalam kalorimeter diaduk hingga dicapainya temperature maksimal,


kemudian suhu tertinggi dicatat hingga satu angka di belakang koma

Panas spesifik dan densitas pemberat pancing dihitung, kemudian bahan pembuat
pemberat pancing dipastikan kembali

Hasil percobaan ini dicatat dan dimasukkan ke dalam Tabel 5


D. JAWABAN PERTANYAAN MODUL
1. Variabel dari rumus ∆Hsol = m.c.∆T
- ∆Hsol = perubahan entalpi standar (kJ/mol)
-m = massa senyawa yang menerima atau melepas kalor (kg)
-c = kalor jenis zat (J/kg°C)
- ∆T = perubahan suhu (suhu akhir – suhu awal)

2. Dalam percobaan 1 dari praktikum ini kita akan menggunakan 0,025 mol KCl.
Massa KCl yang dibutuhkan untuk setiap percobaan yang akan dilakukan pada
bagian ini adalah:
- n KCl = 0,025 mol
Ar K = 39
Ar Cl = 35,5
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐾𝐶𝑙 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
n KCl = 𝑀𝑟 𝐾𝐶𝑙
𝑚 𝐾𝐶𝑙
0,025 = 39+35,5

m KCl = 1,86 gram

3. Pada percobaan 1 dan 2 kita akan menggunakan 15 gram air bebas ion. Volume air
dalam mL yang diperlukan untuk setiap percobaan jika massa jenis air pada suhu
20°C adalah 0,9982 g/mL:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
- ρ air =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

ρ air = 0,9982 g/L


15 𝑔𝑟𝑎𝑚
0,9982 g/L = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

Volume = 15,027 mL ≈ 15 mL

4. Pada percobaan 2 di praktikum ini kita akan menggunakan 0,0100 mol CaCl2.
Massa CaCl2 yang diperlukan untuk setiap percobaan ini jika diasumsikan bahwa
CaCl2 yang digunakan adalah anhidrat:
- n CaCl2 = 0,025 mol
Ar Ca = 40
Ar Cl = 35,5
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 CaCl2 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
n CaCl2 = 𝑀𝑟 CaCl2
𝑚 𝐶𝑎𝐶𝑙2
0,0100 mol = 40+(2𝑥35,5)

m CaCl2 = 1,1 gram

5. CaCl2 merupakan senyawa higroskopis. Maksud dari senyawa higroskopis adalah


kemampuan dari zat tersebut untuk menyerap cairan dari lingkungan sekitarnya
(luar) baik secara absorbsi dan maupun adsorbsi. Bahan dengan sifat ini memiliki
kecenderungan afinitas (berikatan secara kimia) yang kuat dengan kelembaban
udara. Sehingga, bahan kimia dengan sifat higroskopis ini harus disimpan dalam
wadah yang tertutup. Begitu pula saat melakukan percobaan dengan bahan ini,
harus sebisa mungkin menjaga agar bahan tidak sering mengalami kontak dengan
lingkungan sekitar, sehingga hasil percobaan yang diperoleh dapat seakurat dan
setepat mungkin.

6. Seorang mahasiswa melarutkan 4,026 g NaOH dalam 100,302 gram air.


Temperaturnya berubah dari 20,2°C menjadi 30,5°C. Entalpi larutan yang
dilakukan oleh mahasiswa tersebut dalam kJ/mol NaOH adalah:
- m total = 4,026 gram + 100,302 gram
= 104,328 gram
= 0,104 kg
c air = 4200 J/kgoC
∆T = 30,5°C - 20,2°C
= 10,3°C
Q = -m.c.∆T
= -0,104 kg x 4200 J/kg oC x 10,3°C
= -4499,04 J
= -4,499 kJ ≈ -4,5 kJ
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑂𝐻 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
n NaOH = 𝑀𝑟 𝑁𝑎𝑂𝐻
4,026
= 23+16+1

= 0,1 mol
𝑄 𝑁𝑎𝑂𝐻
∆Hsol = 𝑛 𝑁𝑎𝑂𝐻
−4,5
= 0,1

= -45 kJ/mol
Karena nilai entalpi yang didapatkan bernilai negatif, bisa disimpulkan bahwa
reaksi ini merupakan reaksi eksotermik. Sistem melepaskan panas ke
lingkungan yang dapat dilihat dari kenaikan suhu.

7. Evaluasi keberbahayaan dari setiap bahan kimia yang akan dipakai dalam
praktikum kali ini.
- Perlengkapan proteksi yang harus dikenakan untuk melakukan praktikum kali
ini adalah jas lab untuk melindungi kulit, kacamata keamanan (goggles) untuk
melindungi wajah dan mata, sarung tangan untuk melindungi tangan, sepatu
tertutup untuk melindungi kaki, masker untuk melindungi saluran pernapasan.
a. Kalsium Klorida (CaCl2)
- Jika mata terkena zat kimia ini dapat menimbulkan iritasi. Langsung bilas
mata dengan air untuk beberapa waktu. Lepas lensa kontak apabila sedang
memakai, setelah itu lanjut membilas mata dan hubungi tenaga medis untuk
penanganan berikutnya.
- Jika kulit terkena zat kimia ini, segera bilas area yang terpapar dengan air.
- Jika zat kimia ini tertelan, segera minum paling tidak dua gelas air dan segera
periksakan ke dokter.

b. Kalsium Klorida Dihidrat (CaCl2 · 2H2O)


- Apabila menghirup zat kimia ini, maka segera keluar dan cari udara segar,
lalu hirup.
- Apabila zat kimia ini mengenai kulit, maka langsung lepas semua pakaian
yang terkena juga, kemudian segera bilas area kulit dengan air bersih.
- Apabila zat kimia ini terjadi kontak dengan mata, maka langsung cuci mata
dengan air yang banyak, kemudian jangan lupa untuk melepas lensa kontak
dan menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Apabila menelan atau mengkonsumsi zat kimia ini, maka segera minum air
putih sebanyak-banyaknya dua gelas, dan segera periksakan ke dokter untuk
penanganan selanjutnya.
c. Kalium Klorida (KCl)
- Apabila menelan atau mengkonsumsi zat kimia ini, maka segera minum air
putih sebanyak-banyaknya dua gelas, dan segera periksakan ke dokter untuk
penanganan selanjutnya.
- Apabila zat kimia ini terjadi kontak dengan mata, maka langsung cuci mata
dengan air yang banyak, kemudian jangan lupa untuk melepas lensa kontak
dan menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Apabila zat kimia ini mengenai kulit, maka langsung lepas semua pakaian
yang terkena juga, kemudian segera bilas area kulit dengan air bersih.
- Apabila menghirup zat kimia ini, maka segera keluar dan cari udara segar,
lalu hirup.

E. DAFTAR PUSTAKA
1. Calcium chloride SDS [Internet]. Merck. 2017 [cited 2021Sep23]. Available from:
https://www.merckmillipore.com/ID/id/product/msds/MDA_CHEM-
102391?Origin=PDP

2. Higroskopi [Internet]. HIGROSKOPIS (HIGROSKOPI) ~ Ensiklopedi Dunia.


[cited 2021Sep24]. Available from: http://p2k.unimus.ac.id/id1/3040-
2937/Higroskopi_99613_p2k-unimus.html
3. Kalsium Klorida Dihidrat MSDS - 102382 - merck [Internet]. [cited 2021Oct5].
Available from:
https://www.merckmillipore.com/ID/id/product/msds/MDA_CHEM-102382

4. Nurnaningsih. Jenis - Jenis Dan Penentuan Perubahan Entalpi [Internet]. free web
page hit counter. Blogger; 2021 [cited 2021Oct5]. Available from:
https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/jenis-jenis-dan-penentuan-
perubahan.html
5. Potasium Klorida MSDS - 104936 - Merck [Internet]. [cited 2021Oct5]. Available
from: https://www.merckmillipore.com/ID/id/product/msds/MDA_CHEM-
104936

Anda mungkin juga menyukai