Oleh
Ayu Mega Mustika Dewi
Kelas A1 Farmasi Klinis
NIM 161200004
Puji dan syukur penulis sembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang
Hyang Widhi Wasa), karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini yang berjudul Bentuk Kerja Energi, Momentum dan Tumbukan tepat waktu.
Karya ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu prasyarat dalam menempuh mata
kuliah Fisika yang diampu oleh Bapak Tjokorda Bagus Putra Marhaendra,SH.,ST.,M.Erg.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak, tantangan ini dapat diatasi. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Penulis meyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna, baik dari
segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik membangun sangat
diharapkan guna memperbaiki karya ini dan laporan berikutnya.
Akhir kata, penulis berharap, laporan ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi penulis serta pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Kerja Energi ................................................................................. 3
2.2 Momentum dan Tumbukan ...................................................................... 8
2.3 Soal dan Pembahasa ............................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari energi diartikan sebagai tenaga. Tetapi dalam fisika
energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha atau kemapuan untuk
melakukan kerja. Benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut mempunyai
kemampuan untuk melakukan usaha. Energi adalah angka yang kita mengaitkan dengan
sistem satu atau lebih objek. Jika kekuatan perubahan salah satu objek dengan
membuatnya bergerak, maka jumlah energi perubahan dalam melakukan sesuatu dan
selalu memanfaatkan energi, baik secara sadar maupun tidak sadar contohnya ketika kita
berjalan memerlukan energi. Namun setiap kegiatan memerlukan energi dalam jumlah dan
bentuk yang berbeda-beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat dirasakan.
Energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Adapun bunyi hukum
kekekalan energi energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi
dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Sesuatu bentuk dikatakan
mempunyai energi jika sesuatu tersebut dapat menggerakkan suatu benda.
Suatu benda yang bergerak pasti pada mulanya terjadi perubahan gerak. Suatu
benda terjadi perubahan gerak dimana pada benda itu dikenai gaya (F). Oleh karena ia
melakukan gerak berarti menempuh suatu jarak s. Energi dapat di bagi menjadi energi
kinetik dan potensial. Energi potensial di bagi menjadi energi potensial gravitasi, energi
potensial pegas elastis dan energi potensial sebagai energi tersimpan. Dalam konsep
fisika, energi memiliki hubungan dengan bentuk kerja energi tersebut. Sejumlah besaran
menuntut terepresentasikan selain besar atau nilainya (value), juga arah seperti pada
konsep momentum, kecepatan, perpindahan dan lainnya. Untuk menjelaskan peristiwa
tumbukan sering diperlukan representasi yang cocok untuk bisa menyajikan konsep
perubahan momentum dan impuls yang terjadi sehingga momentum adalah besaran vektor
yang merupakan perkalian dari massa dan kecepatan dari suatu benda atau partikel
sedangkan tumbukan merupakan peristiwa tabrakan antara dua benda karena adanya
gerakan. Dalam tumbukan, dua benda dapat sama-sama bergerak, dapat juga satu benda
1
bergerak dan benda lainnya tidak bergerak. Selain itu, arah gerak dua benda dapat searah
dan dapat berlawanan arah.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam laporan ini sebagai berikut.
1. Menambah wawasan pembaca laporan ini tentang bentuk-bentuk kerja energi;
2. Memahami tentang momentum dan tumbukan dalam fisika;
3. Memberikan evaluasi atau contoh soal terkait bentuk kerja energi,momentum dan
tumbukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
W = FA . s = (m)(-g) (s) = mg(h2-h1) persamaan 1
Dengan demikian, energi potensial gravitasi sebuah benda merupakan hasil kali
gaya berat benda (mg) dan ketinggiannya (h) h = h2 h1
EP = m.g.h persamaan 2
Dimana
m = massa (kg)
h : ketinggian (m)
Itu adalah, di mana k adalah konstanta, disebut konstanta kekakuan pegas ( hanya
pegas simpel yang konstan), dan merupakan ukuran kekakuan pegas tertentu.
FS = -kx. persamaan II
5
Oleh karena itu energi potensial elastis, EP el sebanding dengan kuadrat dari
jumlah membentang:
2. Energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Dengan demikian, energi
kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Energi yang
dimiliki oleh benda yang bergerak disebut dengan energi kinetik. emakin besar
massa suatu benda maka energi kinetiknya akan semakin besar. Semakin cepat
benda itu bergerak, energi kinetiknya juga semakin besar. Energi kinetik adalah
kemampuan untuk melakukan usaha yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Berdasarkan definisi tersebut, energi kinetik dinyatakan
1
= 2
2
Keterangan :
3. Energi Mekanik
Besarnya energi mekanik merupakan penjumlahan antara besarnya energi
kinetik dengan energi potensial. Energi mekanik yang dimiliki suatu benda. Jika
kita dapat mengabaikan gesekan dan kekuatan nonkonservatif lainnya, atau jika
hanya konservatif. Pasukan yang bekerja pada sebuah sistem, kita sampai pada
hubungan yang sangat sederhana dan indah melibatkan energi. Bila tidak ada
kekuatan nonkonservatif melakukan pekerjaan, maka dalam bentuk umum
prinsip kerja-energi.
ke + pe = 0
E = ke + pe.
ke2 + pe2 = ke1 + pe1 atau E2 = E1 = konstan.
Jika KE (energi kinetik) dari sistem meningkat, maka PE (energi potensial)
keharusan menurun jumlah yang setara untuk mengimbangi. Dengan demikian,
total, tetap konstan: Jika hanya kekuatan konservatif melakukan pekerjaan, energi
7
mekanik total sistem tidak meningkat atau menurun dalam proses apapun. Itu tetap
konstan-itu adalah kekal. mudah untuk digunakan dibandingkan persamaan
kinematik atau hukum Newton.
Di mana v adalah kecepatan pada saat itu. Jika dibiarkan subscript 1 mewakili
batu di satu titik sepanjang jalurnya (misalnya, titik awal), dan subscript 2
mewakili di beberapa titik lainnya, Tepat sebelum batu hits tanah, di mana
memilih semua potensi awal energi akan telah berubah menjadi energi kinetik.
Tepat sebelum batu menyentuh tanah, di mana kita memilih semua potensi awal
energi akan telah berubah menjadi energi kinetik. y = 0,
8
biasa atau partikel nuklir. momentum adalah besaran vektor yang merupakan
perkalian dari massa dan kecepatan dari suatu benda atau partikel.
a. Momentum dan Hubungannya Dengan Gaya
Momentum linear (atau "momentum" untuk pendek) dari sebuah objek
didefinisikan sebagai produk massa dan kecepatannya. Momentum (jamak
adalah momentum-dari bahasa Latin) adalah diwakili oleh simbol Jika kita
membiarkan m mewakili massa objek dan mewakili kecepatannya, maka
momentum didefinisikan sebagai.
= m v
p
Dimana gaya total diterapkan ke objek (jumlah vektor dari semua gaya
yang bekerja di atasnya) dan perubahan momentum yang dihasilkan yang
terjadi selama ini selang .
10
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem. Formulasi hukum
kekekalan momentum linear di atas dinyatakan oleh:
P A+P B = +
mA.vA + mBvB = +
F t = p
Kuantitas di sebelah kiri, produk dari gaya F kali waktu t di mana
tindakan kekuatan, disebut dorongan :
Impuls = F
Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan besaran skalar
selang waktu \ t, sehingga impuls termasuk besaran vektor. Arah impuls I
searah dengan arah gaya impulsif F.
11
Pada gambar, Jika gaya impulsif F, yang berubah terhadap selang waktu t,
dapat anda gambarkan grafik F-t nya, maka luas arsir dalam selang waktu t,
dimana t= t2 t1, sama dengan luas arsir di bawah grafik F-t, dengan batas
nilai dari t1 sampai dengan t2.
2.Tembakan peluru dari senapan atau meriam .Sebuah sistem atau benda yang
terpecah menjadi dua bagian.
12
kita menggunakan subscript A dan B untuk mewakili dua benda, dapat ditulis
persamaan untuk konservasi energi kinetik total sebagai berikut.
1 1 1 1
2 + 2 = 2 + 2
2 2 2 2
Catatan : ingat bahwa bahkan ketika energi kinetik tidak kekal, energi total
selalu dilestarikan. Tabrakan di mana energi kinetik tidak kekal dikatakan
inelastic tabrakan. Energi kinetik yang hilang diubah menjadi bentuk energi
lain,sering energi panas, sehingga total energi (seperti biasa) adalah kekal.
5. Tumbukan
Dalam kehidupan ini, banyak kita jumpai peristiwa tumbukan. Tabrakan
mobil di jalan raya, bus menabrak pohon, tumbukan dua bola biliar, tumbukan
antara bola dengan tanah atau dinding merupakan contoh peristiwa tumbukan.
Tumbukan dapat terjadi pada saat benda yang bergerak mengenai benda lain
yang sedang bergerak atau diam. Contoh dua benda bergerak saling mendekat
dengan kecepatan v1 dan v2 seperti tampak pada gambar berikut. Kedua bola
akan bertumbukan sehingga setelah tumbukan benda (1) akan berbalik arah ke
kiri dengan kecepatan v1 dan benda (2) akan berbalik arah ke kanan dengan
kecepatan v2.
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 + m2
Pada gambar di atas, Tumbukan elastis dalam satu dimensi a). sebelum
tumbukan dan b). sesudah tumbukan.
+ = +
1 1 1 1
2 + 2 = 2 + 2
2 2 2 2
14
Kami memiliki dua persamaan, sehingga kita bisa memecahkan dua yang tidak
diketahui. Jika kita tahu massa dan kecepatan sebelum tumbukan, maka kita
dapat memecahkan dua persamaan tersebut untuk kecepatan setelah tumbukan,
dan mendapatkan hasil bermanfaat oleh menulis ulang persamaan
momentum sebagai
( ) = ( )
( ) ( + ) = ( )( + )
15
berubah bentuk-bentuk lain yang sesuai dengan konservasi momentum.
Meskipun kinetic energi tidak kekal dalam tabrakan inelastis, total energi selalu
dilestarikan, dan momentum vektor total juga dilestarikan.
atau dengan = = 0
= cos + cos
16
0 = mAVA2y mBVB2
1 v2
=
v1 v2
v
m1 . v1 + m2 . v2 = m1 + m2 atau 1 = v1 v2
1 2
17
d. Tumbukan lenting sebagian
18
sebelum tumbukan. Jadi pada tumbukan ini terjadi pengurangan energi
kinetik. Nilai koefisien restitusi pada tumbukan tidak lenting sama sekali
adalah nol (e = 0). Sehingga pada tumbukan tidak lenting sama sekali
berlaku persamaan matematis :
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2 ) v
Penyelesaian:
vy = vo sin a g .t
0 = 40 . sin 30 10 . t
t=2s
y = vo . sin a . t . g . t2
y = 40 . sin 30 . 2 . 10 . 22
19
Ep = m . g . h (20 gram = 0,02 kg)
Ep = 0,02 . 10 . 20
Ep = 4 joule
Dik: t = 10 s
S = 100 m
m = 60 kg
Dit: Ek?
Jawab:
Cari dulu v: v =
Maka Ek = .m . x . v
Ek = 60 kg x (10 m/s)
Ek = 300 J
10.12,5 + .2 = 10 . 0 + .v22
125 + 0 = 0 + v22
21
b. Implus
Sebuah bola bermassa 0,2 kg dilepaskan dari ketinggian 20 m tanpa
kecepatan awal. Bola kemudian mengenai lantai dan terpantul kembali
sampai ketinggian 5 m. Impuls yang bekerja pada bola adalah .
22
5. Soal Energi Tumbukan
A B
Pembahasan
Diketahui :
= 2 1 = 5
= 2 1 = 3
Ditanya : v = ?
23
Jawab :
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2 ) .v
5kg.2kg + 3kg. (-2) = (5kg + 3kg). v
4 = 8. v
v = 4/8 = 0,5 m/s-1
Jika massa kedua bola adalah sama, masing-masing sebesar 1 kg, tentukan
kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!
Pembahasan
Terlebih dahulu buat perjanjian tanda :
Arah kanan (+)
Arah kiri ()
24
Persamaan II
Koefisien restituti (e) untuk tumbukan lenting sempurna adalah e = 1
25
Jawab :
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1 + m2 v2
(1)(10) + (2)(5) = (1)(v1) + (2)(4)
10 + 10 = v1 + 8
20 8 = v1
v1 = 12 m/s
Kelajuan bola 1 setelah tumbukan adalah 12 m/s.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bunyi hukum kekekalan energi energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat berubah daribentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Bentuk kerja energi seperti energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.
Momentum adalah besaran vektor yang merupakan perkalian dari massa dan
kecepatan dari suatu benda atau partikel. Momentum linear (atau "momentum"
untuk pendek) dari sebuah objek didefinisikan sebagai produk massa dan
kecepatannya. Tumbukan dapat dibagi menjadi tumbukan lenting sempurna,
tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak melenting.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diperoleh dari laporan ini sebagai berikut.
1. Perlunya kritik dan saran dari pembaca yang sudah membaca makalah kami,
agar nanti dapat menunjang laporan selanjutnya.
2. Salah satu untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang bentuk kerja
energi,momentum dan tumbukan.
27
DAFTAR PUSTAKA
28