Anda di halaman 1dari 41

SKRINING RESEP

Oleh :
Cicilia Kosasi (19340119)
APOTEKER 38 A

Dosen : Teodhora, M.Farm., Apt

PROFESI APOTEKER
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa tak lupa pula kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
anugerah-Nya kepada, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan atau tugas
individu dengan judul “Skrining Resep”.

kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu jika ada kritik
maupun saran dari pembaca dapat deberitahukan kepada kami agar kami dapat
memperbaiki laporan ini dikemudian hari. Kami mengharapkan semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.

Jakarta, Mei 2020

Penyusun

2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................4
1.2 TUJUAN SKRINING.......................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
SKRINING RESEP..........................................................................................................6
2.1 RESEP NON RACIKAN.................................................................................6
2.1.1 RESEP 1....................................................................................................6
2.1.2 RESEP 2....................................................................................................9
2.1.3 RESEP 3..................................................................................................11
2.1.4 RESEP 4..................................................................................................14
2.1.5 RESEP 5..................................................................................................17
2.1.6 RESEP 6..................................................................................................21
2.1.7 RESEP 7..................................................................................................24
2.1.8 RESEP 8..................................................................................................28
2.1.9 RESEP 9..................................................................................................32
2.1.10 RESEP 10................................................................................................35
BAB III...........................................................................................................................38
PENUTUP.......................................................................................................................38
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................38
3.2 Saran...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................39

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnose,mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badania yang digunakan pada
manusia ataupun hewan (Anief, 2006).
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang beraku
kepada apoteker pengelola apotek untuk menyiapka dan atau membuat, meracik
serta menyerahan obat kepada pasien (syamsuni, 2006).
Sedangkan menurut Permenkes RI nomor 58 tahun 2014tentang standar
pelayanan farmasi do rumah sakit, resep adalah permintaan tertulis dari dokter
atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk Paper maupun electronic
untu meyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku. Dalam hal penulisan resep, terdapat titik--titik rawan yang harus
difahami baik oleh penulis resep (prescriber) maupun pembaca resep (dispenser).
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap untuk menghindari adanya salah
persepsi diantara keduanya dalam "mengartikan sebuah resep". Menurut Michelle
R. Colien kegagalan komunikasi dan salah interpretasi antara prescriber dengan
dispenser merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya kesalahan medikasi
(medication error) yang bisa berakibat fatal bagi penderita (Cohen, 1999).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harjono dan Nuraini Farida (1999)
menunjukkan adanya berbagai penyimpangan dalam hal penulisan resep,
misalnya penulisan resep yang tidak lengkap (resep tanpa tanggal, tanpa paraf
dokter, tidak mencantumkan permintaan bentuk sediaan) serta penulisan resep
yang tidak jelas maupun sukar dibaca baik menyangkut nama, kekuatan dan
jumlah obat, bentuk, sediaan maupun aturan pakai.

4
1.2 TUJUAN SKRINING
1.2.1 Untuk mengetahui kelengkapan administrasi resep Apotek Kimia Farma
Blok M No.42 tahun 2020.
1.2.2 Untuk mengetahui kelengkapan farmasetik dan klinis resep pada Apotek
Kimia Farma Blok M No.42.
1.2.3 Untuk mengetahui bagian – bagian yang dapat menimbulkan medication
error dalam kelengkapan dan penulisan yang dilakukan oleh dokter.

5
BAB II
SKRINING RESEP

A. RESEP NON-RACIKAN

1. Resep 1

OBAT
1 Cefadroxyl = No X
15 bungkus
2 paratusin = No X

3 Dexametason = No X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP

6
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis

7
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Cefadroxyl
Indikasi : obat untuk mengatasi infeksi bakteri di tenggorokan, saluran
kencing, kulit, atau jantung. Antibiotik ini tersedia dalam bentuk tablet
berisi cefadroxil monohydrate 500 mg.Cefadroxil merupakan antibiotik
yang akan menghambat perkembangan bakteri. Seperti antibiotik pada
umumnya, cefadroxil hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter.
ESO : Diare, Mual muntah, Sakit maah, dispepsia

Dosis :ccefadroxil untuk dewasa: 1-2 gram per hari dibagi menjadi 2 kali
sehari.Dosis cefadroxil untuk anak-anak lebih dari 6 tahun: 30-50
mg/kgBB per hari, dengan dosis maksimum 100 mg/kgBB per hari
2. paratusin
Indikasi : untuk mengatasi berbagai gejala flu dan batuk.
ESO : gangguan pencernaan, mulut kering, gangguan kemih, jantung
berdebar-debar.
Dosis : Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan sebanyak 3
kali sehari. Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ tablet diberikan sebanyak 3 kali
sehari.
3. Dexametasone
Indikasi : Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi
alergi, dan dan penyakit autoimun.
ESO : nafsu makan meningkat, berat badan bertambah, perubahan siklus
menstruasi, gangguan tdur, pusing

8
Dosis : Dewasa: 0,5-9 mg per hari. Dosis maksimal 1,5 mg per hari. Anak-
anak: dosis awal 0,02-0,3 mg/kgBB/hari, dibagi ke dalam 3-4 konsumsi.
Dosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons pasien.

2. Resep 2
OBAT
1 Cefadroxyl = No X

2 Paratusin No= X

3. Nexium No= X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK

9
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis

10
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Cefadroxyl
Indikasi : obat untuk mengatasi infeksi bakteri di tenggorokan,
saluran kencing, kulit, atau jantung. Antibiotik ini tersedia dalam
bentuk tablet berisi cefadroxil monohydrate 500 mg.Cefadroxil
merupakan antibiotik yang akan menghambat perkembangan bakteri.
Seperti antibiotik pada umumnya, cefadroxil hanya boleh dikonsumsi
sesuai resep dokter
ESO : Diare, Mual muntah, Sakit maah, dyspepsia
Dosis :ccefadroxil untuk dewasa: 1-2 gram per hari dibagi menjadi 2
kali sehari.Dosis cefadroxil untuk anak-anak lebih dari 6 tahun: 30-50
mg/kgBB per hari, dengan dosis maksimum 100 mg/kgBB per hari
2. Paratusin
Indikasi : Mengencerkan batuk berdahak.
ESO : diare, pusing, sakit kepala, gatal-gatal, ruam pada kulit, mual
dan muntah, sakit perut.
Dosis : dewasa: 2-4 tablet tiap 4 jam, maks. 24 tab/hari. anak 6-12
tahun: 1-2 tablet tiap 4 jam, maks. 12 tab/hari. anak 2-6 tahun: 1/2-1
tablet tiap 4 jam, maks. 6 tab/hari.
3. Nexium
Indikasi : Golomgam pbat pemhambat pompa proton yang
digunakan untuk menguragi produksi asam lambung
ESO : sakit kepala, pusing, mual muntah, nyeri perut,diare dan
konstipasi.

11
Dosis : 20 mg 2 kal sehari selama 7 hari,atau 40 mg 1 kali seharu
selama 10 hari

3. Resep 3
OBAT
1 Polisilane No= X
2 Domperidone No= X
3 Paracetamol No=X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 

12
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga
2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan

13
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Polisilane
Indikasi : sakit maagh dan perut kembung
ESO : kelemahan otot, kejang, halusinasi, bingung.
Dosis : dewasa dan anak-anak > 12 tahun : 5-10 ml atau 1-2 sendok the, 3
sampai 4 kali sehari. Anak-anak 6-12 tahun ½ - 1 ml sendok the, 3-4 kali
sehari
2. Paracetamol
Indikasi : Nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang menyertai
flu.
ESO : Agranulositosis fatal, methemoglobinemia, erupsi kulit.
Dosis : BNF 57 halaman 231, dewasa 500 – 1000 mg setiap 4 sampai 6
jam, dosis maksimum sehari 4000 mg.
3. Domperidone
Indikasi : Mual muntah akibat sitotoksik atau radioterapi
Kontraindikasi : Ganguan ginjal, hamil dan menyusui. Tidak di anjurkan
untuk profilaksis rutin pada muntah pasca bedah atau untuk pemberian
kronik.
ESO : Kadar prolaktin naik (kemungkinan galaktore dan ginekomasti,
penurun libido, ruam dan reaksi alergi lain, reaksi distonia akut).
Dosis : 10-20 mg, tiap 4-8 jam, periode pengobatan maksimal 12 minggu.
Anak : hanya pada mual dan muntah akibat sitotoksik atau radiotrafi : 20-
400 mcg/kg bb tiap 48 jam. Dispepsia fungsional 10-20 mg, 3x sehari,
sebelum makan, dan 10-20 mg malam hari. Periode pengobatan maksimal
12 minggu. Anak tidak di anjurkan.

4. Resep 4

14
OBAT
1 Cefadrpxyl No= X
2 Femisic acid No = X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio

15
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga
2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan

16
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Cefadroxyl
Indikasi : obat untuk mengatasi infeksi bakteri di tenggorokan, saluran
kencing, kulit, atau jantung. Antibiotik ini tersedia dalam bentuk tablet
berisi cefadroxil monohydrate 500 mg.Cefadroxil merupakan antibiotik
yang akan menghambat perkembangan bakteri. Seperti antibiotik pada
umumnya, cefadroxil hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter.
ESO : Diare, Mual muntah, Sakit maah, dispepsia

Dosis :ccefadroxil untuk dewasa: 1-2 gram per hari dibagi menjadi 2 kali
sehari.Dosis cefadroxil untuk anak-anak lebih dari 6 tahun: 30-50
mg/kgBB per hari, dengan dosis maksimum 100 mg/kgBB per hari

2. Femisic acid
Indikasi : Asam mefenamat, atau mefenamic acid, adalah obat untuk
mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Sering digunakan sebagai
obat sakit gigi, sakit kepala, dan meringankan rasa nyeri pada saat
menstruasi. Asam mefenamat atau mefenamic acid dikenal sebagai
nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).
ESO : mual,perut kembng, sakit kepala, diare, sembelit, mulut kering,
berkeringat, pandangan kabur
Dosis : Dosis pertama adalah 500 mg. Kemudian, dilanjutkan dengan
250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Obat ini tidak boleh dikonsumsi
lebih dari 7 hari.

5. Resep 5
OBAT

1 Amoxicillin No= XV

2 Ibuprofen No= X bila


perlu

17
3 Lacto B = No XII

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 

18
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai

19
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Amoxicillin
Indikasi : Infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada
mulut, bronkitis, infeksi Haemophillus influenza, salmonellosis,
profilaksis endokarditis, terapi tambahan pada listerial meningitis, terapi
eradikasi Helicobacter pylori.
ESO : diare, hipersensitivitas, mual, muntah, trombositopenia Jarang:
Leukopenia, kolitis Langka: Angioedema, anemia hemolitik, gangguan
hati, kejang, agranulositosis.
Dosis : Anak usia 1 – 11 bulan 125 mg 3 kali sehari, dosis sekali minum
dapat ditingkatkan hingga 30 mg/kg BB. Anak usia 1 – 4 tahun 250 mg 3
kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 30 mg/kg BB. Untuk anak usia 5 –
11 tahun 500 mg 3 kali sehari, dapat ditingkatkan hingga 30 mg/kg BB
maksimal 1 g. Anak usia 12 – 17 tahun dapat diberikan 500 mg 3 kali
sehari, dapat ditingkatkan menjadi 1 g 3 kali sehari. Untuk dewasa 500 mg
tiap 8 jam, dapat ditingkatkan menjadi 1 g.
2. Ibuprofen
Indikasi : Ibuprofen adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri
dan peradangan, misalnya sakit gigi, nyeri haid, dan radang sendi. Obat ini
tersedia dalam bentuk tablet 400 mg, sirup, dan suntikan.
ESO : perut kembung, mual muntah, diare, sakit maagh, emam, sakit
kepala

Dosis : kondisi: nyeri dan demam.Dosis anak usia 6 bulan ke atas: 4-10
mg/kgBB setiap 6-8 jam.Dosis maksimal per hari: 40 mg/kgBB.Ibuprofen
tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 6 bulan.Kondisi: penyakit
juvenile idiopathic arthritis (radang sendi pada anak-anak).Dosis: 30-50
mg/kgBB per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian.Dosis maksimal 2,4
gram per hari.Kondisi: penyakit patent ductus arteriosus.Dosis awal 10

20
mg/kgBB yang diberikan melalui infus selama 15 menit, kemudian
dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kgBB setelah 24 jam dan 5 mg/kgBB
setelah 48 jam.

6. Resep 6
OBAT
1 Cefadroxil = No. X

2 Alpara = No. X

3 Dexteem Plus = No. X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 

21
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi nama dokter, sip
dokter, kekuatan obat, berat badan pasien, jenis kelamin pasien, paraf dokter.
Cara pengatasan:
Data pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien/keluarga. Serta data
kelengkapan dokter dapat ditanyakan pada dokter.

2) Kesesuaian Farmasetis

N Kriteria Permasalahan Pengatasan


o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai

22
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis

Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. CEFADROXIL
Indikasi : Cefadroxil obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi
sejumlah infeksi akibat bakteri, seperti infeksi saluran kemih, kulit,
pernapasan, atau tenggorokan.
ESO : Sakit maag atau dispepsia, mual dan muntah, diare, gangguan
pencernaan, demam.

Dosis : Obat cefadroxil tersedia dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup
untuk anak-anak. Masing-masing memiliki komposisi pada obat tablet yaitu
cefadroxil 500 mg dan cefadroxil 1 gram. Sementara untuk cefadroxil sirup
tersedia dalam cefadroxil 125 mg untuk setiap 5 ml. Berikut dosis cefadroxil 500
mg yang dianjurkan.

1. Obat infeksi pada saluran pernapasan atas. Dosis dewasa yang


dianjurkan adalah tablet 500 mg yang diberikan sebanyak dua kali sehari
atau tablet 1 gr yang diberikan sebanyak satu kali sehari selama 7 sampai
10 hari berturut-turut.
2. Mengobati infeksi pada tenggorokan dosis dewasa yang dianjurkan
adalah tablet 500 mg yang diberikan sebanyak dua kali sehari atau tablet 1
gr yang diberikan sebanyak satu kali sehari selama 10 hari berturut.
3. Obat infeksi pada kulit dan jaringan lunak dosis dewasa yang
dianjurkan adalah tablet 500 mg yang diberikan sebanyak dua kali sehari
atau tablet 1 gr yang diberikan sebanyak satu kali sehari.
4. Antibiotik infeksi saluran kemih dan kelamin dosis dewasa yang
dianjurkan adalah tablet 1 gr yang diberikan sebanyak dua kali dalam
sehari atau 2 tablet 1 gr yang diberikan sebanyak satu kali dalam sehari.

23
5. Obat penyakit infeksi pada anak dosis anak – anak yang dianjurkan
adalah cefadroxil sirup 30 mg/kg berat badan/hari yang pemberiannya
dibagi dalam dua dosis.

2. ALPARA
Indikasi : Obat ini dapat digunakan untuk meringankan gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai
batuk.
Deskripsi : Alpara kaplet merupakan obat dengan kandungan Paracetamol,
Phenylpropanolamine HCl, Klorfeniramin Maleat, dan Dextromethorphan
HBr. Obat ini dapat digunakan untuk meringankan gejala flu seperti
demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai
batuk. Alpara kaplet bekerja sebagai analgetik-antipiretik, dekongestan
hidung, antihistamin, ekspektoran dan antitusif.
ESO : Mual muntah, sakit kepala, mengantuk, vertigo, mulut kering,
takikardi, aritmia, palpitasi (berdegup kencang).
Dosis : Dewasa dan diatas 12 tahun : 3 kali sehari 1 kaplet. Anak 6-12
tahun : 3 kali sehari 1/2 kaplet
3. DEXTEEM PLUS
Indikasi : Digunakan untuk mengurangi gejala-gejala rhinitis alergi
disertai peradangan.
ESO : Mengantuk, pusing, mulut, hidung dan tenggorokan kering, sakit
kepala, palpitasi, retensi urine, sedasi, lemah, tinitus dan gangguan
pencernaan seperti anoreksia, mual, muntah, diare dan konstipasi.
Dosis : Dewasa : 3 x sehari 1 tablet. Anak usia 6-12 :3. x sehari ½ tablet.
7. Resep 7
OBAT
1 Lansoprazole = No III
2 Antasid = No X
3 Codein = No V
Gliseril guaiakolat= No V
10 kapsul

24
1) Administrarif (Kelengkapan Resep)
PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio

25
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, umur, alamat pasien dan paraf dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, umur, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan

26
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat
1. Lansoparazole
Indikasi : Tukak duo denum dan tukak lambung ringan, refluks
esofagitis.
Kontraindikasi : Penyakit hati, kehamilan dan menyusui
ESO : Alopesia, paraestesia, bruising, purpura, petechiae, lelah, vertigo,
halusinasi, bingung.
Dosis : Tukak lambung, 30 mg sehari pada pagi hari selama 8 minggu.
Tukak duo denum, 30 mg sehari pada pagi hari selama 4 minggu.
Pemiliharaan 15 mg sehari.
2. Antasid
Indikasi : Meringankan gejala-gejala akibat kelebihan asam lambung,
misalnya dispepsia.
Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitifitas terhadap Aluminium
dan Magnesium.
ESO : Ganguan saluran cerna, ganguan absorbsi fosfat, hipermagnesemia
(bila dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal)
Dosis : 1-2 tablet sebelum makan (kunyah dahulu) maks 4xsehari
3. Codein
Indikasi : Nyeri sampai sedang ; sebagai antitusif
Kontraindikasi : Depresi napas akut, alkoholisme akut dan penyakit hati
akut
ESO : Mual dan muntah, konstipasi, rasa mengantuk. Dosis lebih besar
menyebabkan depresi napas, hipertensi.
Dosis : Dewasa 30-60 mg setiap 4 jam ketika dibutuhkan hingga
maksimal 240 mg sehari.
4. Gliseril guaiakolat
Indikasi : Mengencerkan batuk berdahak
ESO : diare, pusing, sakit kepala, gatal-gatal, ruam pada kulit, mual dan
muntah, sakit perut.
Dosis : dewasa: 2-4 tablet tiap 4 jam, maks. 24 tab/hari. anak 6-12 tahun:
1-2 tablet tiap 4 jam, maks. 12 tab/hari. anak 2-6 tahun: 1/2-1 tablet tiap 4
jam, maks. 6 tab/hari.

27
Didalam resep juga ada resep racikan yaitu codein, Gliceril guaiakolat,
yang dicampur dan dibuat dalam bentuk capsul dengan signa 3 kali 1 talet
sehari.

8. Resep 8

OBAT
1 Ciprofloxacin = No. X

2 Dexametason = No. X

3 Paracetamol = No. X

4 Antasid = No. X

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 

28
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter,
kekuatan obat, umur pasien, berat badan pasien, alamat pasien, jenis kelamin
pasien, paraf dokter.
Cara pengatasan:
Data pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien/keluarga. Serta data
kelengkapan pasien dapat ditanyakan pada dokter.

2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai

29
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat

1. CIPROFLOXACIN
Indikasi : Ciprofloxacin digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Gram positif dan Gram negatif yang sensitif
terhadap ciprofloxacin seperti infeksi pada saluran kemih, saluran cerna,
termasuk demam tifoid.
Dekskripsi : obat ini merupakan obat antibiotik generik turunan Quinolon
dengan aktivitas antibakteri spektrum luas. Obat ini bersifat bakterisid dan
digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram
positif dan Gram negatif yang sensitif terhadap ciprofloxacin seperti infeksi
pada saluran kemih, saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan
oleh S. thypi, saluran napas (kecuali pneumonia akibat Streptococcus),
kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi.
ESO : Sakit maag, mual dan muntah, diare, sakit kepala, sulit tidur, vagina
terasa gatal atau keputihan.
Dosis : Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan
lunak, infeksi saluran pernapasan atas : - Dewasa : 500-750 mg, 2 kali per
hari selama 7-14 hari. Otitis eksternal ganas: 750 mg selama 28 hari hingga
3 bulan. Perawatan dan anthrax - Dewasa : 500 mg, 2 kali per hari selama
60 hari - Anak-anak : 10-15 mg/kgBB, 2 kali per hari selama 60 hari
(Maksimal 500 mg/dosis) Prostatitis - Dewasa: 500-750 mg untuk 2-4
minggu(akut) atau 4-6 minggu (kronis) Tifoid - Dewasa : 500 mg selama 7
hari Radang panggul - Dewasa : 500-750 mg, dibagi untuk dua kali
konsumsi per hari selama 14 hari Infeksi oleh bakteri usus - Dewasa : 500-
750 mg, dibagi untuk dua kali konsumsi per hari selama 5-14 hari

30
Cervicitis, uretritis gonococcal - Dewasa : 500 mg sebagai dosis tunggal
Infeksi saluran kemih - Dewasa : tidak terkomplikasi : 250-500 mg selama
3 hari; wanita pra-menopause: 500 mg sebagai dosis tunggal.
Terkomplikasi: 500 mg selama 7 hari.
2. DEXAMETHASON
Indikasi : Obat ini digunakan untuk mengatasi peradangan (anti inflamasi),
rheumatik arthritis, alergi dermatitis, rhinitis alergi.
Deskripsi : Dexamethason adalah obat generik yang mengandung
Dexamethasone 0.5 mg. Dexamethasone adalah salah obat anti inflamasi
golongan kortikosteroid yang berperan dalam mengurangi atau menekan
proses peradangan dan alergi yang terjadi pada tubuh. Pada tingkat
molekular, diduga glukokortikoid mempengaruhi sintesa protein pada
proses transkripsi RNA. Obat ini digunakan untuk meredakan peradangan
dan reaksi alergi berupa gatal-gatal di kulit, dermatitis, asma bronkhial, dan
sebagainya. Dalam penggunaan obat ini harus.
ESO : Nafsu makan meningkat, berat badan bertambah, perubahan siklus
menstruasi, gangguan tidur, pusing, sakit kepala, sakit perut.
Dosis : Dewasa awal bervariasi : 0.75 - 9 mg per hari, 2-4 kali sehari atau
tergantung berat ringannya penyakit. Pada penyakit ringan, dosis kurang
dari 0.75 mg. Pada penyakit berat, dosis lebih dari 9 mg.
3. PARACETAMOL
Indikasi : Meredakan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, menurunkan
demam yang menyertai flu & paska vaksinasi.
ESO : Demam, muncul ruam kulit yg terasa gatal, sakit tenggorokan,
muncul sariawan, nyeri punggung, tubuh terasa lemah, kulit atau mata
berwarna kuning, timbul memar.
Dosis : Dosis paracetamol disesuaikan dengan usia dan kondisi penderita.
Berikut adalah penjelasan paracetamol dalam bentuk obat minum dan
suppositoria untuk meredakan demam dan nyeri:
 Dewasa
325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam. Paracetamol
biasanya tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg.
Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk meredakan
demam.
 Anak < 2 bulan
10–15 mg/kgBB, tiap 6–8 jam sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.

31
 Anak 2 bulan–12tahun
10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali atau sesuai anjuran dokter. Dosis
maksimal 5 kali pemberian dalam 24 jam.

 Anak > 12tahun
325–650 mg per 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam.

4. ANTASIDA TAB
Indikasi : Obat yang digunakan untuk menetralkan kadar asam di dalam
lambung.
ESO : Diare, perut kembung, mual muntah, sembelit, kram perut
Dosis : Dewasa : 1-2 tablet, 3-4 kali per hari. Anak (6-12 tahun) : 1/2-1
tablet, 3-4 kali per hari.

9. Resep 9

OBAT
1 Betason N salf =
No. II

32
2 Lipitor 20mg = No. XXX

Candesartan 8mg = No.


3 XXX

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 

33
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, alamat
dokter, berat badan, alamat pasien, jenis kelamin pasien.
Cara pengatasan:
Berat badan, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -

34
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat

1. BETASON N SALEP
Indikasi : Digunakan untuk mengobati infeksi bakteri
sekunder: eksim pada dewasa dan anak-anak, akibat gigitan serangga,
intertrigo anal dan genital.
Deskripsi Obat : Betason N adalah obat topikal untuk mengatasi
peradangan kulit yang disertai infeksi sekunder. Betason N
mengandung betametason valerat yang merupakan kortikosteroid
yang efektif pada dermatosis inflamasi. Obat ini juga efektif dalam
kondisi yang kurang responsif seperti psoriasis. Neomycin sulfate
adalah antibiotik spektrum luas yang umumnya digunakan untuk
kasus infeksi kulit dan membran mukosa yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang peka terhadap neomycin.
ESO : Rasa terbakar pada kulit, pruritus (gatal disertai ruam), perubahan
pigmentasi, hipertrikosis (pertumbuhan rambut yg tidak normal).
Dosis : Dioles 2-3x sehari.
2. LIPITOR 20mg
Indikasi : Lipitor (Atorvastatin) adalah obat yang digunakan untuk
menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan
jumlah kolesterol baik (HDL) di dalam darah. Jika kolesterol dalam darah
tetap terjaga dalam nilai normal, maka akan menurunkan risiko stroke dan
serangan jantung.
ESO : Hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri sendi, nyeri bagian
lengan atau tungkai, diare.
Dosis : Atorvastatin untuk dewasa: Dosis awal adalah 10-20 mg, sekali
sehari. Dosis maksimal adalah 80 mg per hari. Atorvastatin untuk anak ≤
10thn 10 mg, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditambah tiap 4
minggu hingga mencapai dosis maksimal sebesar 20 mg per hari.
3. CANDESARTAN 8mg
Indikasi : Candesartan adalah obat penghambat reseptor angiotensin II
(ARB) yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
ESO : Sakit kepala, kelelahan, pusing, sakit maag, mual, nyeri sendi, nyeri
punggung, edema perifer (penumpukan cairan di pergelangan kaki).

35
Dosis : 8 mg per hari, dan dapat ditingkatkan sesuai respons tubuh pasien
terhadap obat. Dosis maksimal adalah 32 mg per hari.

10. Resep 10

OBAT
1 Glucophage XR 500 =
No. LX

2 Glibenclamide = No. XXX

3 Acarbose = No. XXX

1) Administrarif (Kelengkapan Resep)


PADA RESEP
No URAIAN YA TIDAK
Inscription
Identitas dokter:
1. Nama dokter 
2. SIP dokter 

36
3. Alamat dokter 
4. Nomor telepon 
5. Tempat dan tanggal penulisan
resep 
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan
resep (R/) 
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama obat 
8. Kekuatan obat 
9. Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
.
11 Jenis kelamin 
.
12 Umur pasien 
.
13 Berat badan 
.
14 Alamat pasien 
.
15 Aturan pakai obat 
.
16 Iter/tanda lain 
.
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
.
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi sip dokter, berat
badan, alamat pasien dan alamat dokter.
Cara pengatasan:
Berat badan, dan alamat pasien dapat ditanyakan langsung kepada
pasien/keluarga

2) Kesesuaian Farmasetis
N Kriteria Permasalahan Pengatasan
o
1 Bentuk Sediaan - Sesuai
2 Dosis - Sesuai

37
3 Stabilitas  Pembahasan
4 Inkompatibilitas  Pembahasan
5 Cara dan lama pemberian  Pembahasan

3) Pertimbangan Klinis
Permasalahan Pengatasan
Alergi -
Efek Samping Pembahasan
Interaksi -
Kesesuaian Dosis Pembahasan
Kesesuaian Durasi Pembahasan
Kesesuaian Jumlah Obat Pembahasan

4) Pembahasan Obat

1. GLUCOPHAGE XR 500
Indikasi : Glucophage mengandung metformin yang merupakan obat
diabetes.
ESO : Mual, muntah, diare, sakit perut, anoreksia, gangguan rasa dan
hepatitis.
Dosis : Dewasa : Awalnya 2-3x500 mg/hari, dapat ditingkatkan
bertahap menjadi 2000-3000 mg/hari.
2. GLIBENCLAMIDE
Indikasi : Glibenclamide merupakan obat anti diabetik golongan
sulfonilurea yang digunakan untuk mengendalikan tingginya kadar
glukosa (gula) dalam darah pada penderita diabetes tipe 2.
ESO : Mual, nyeri ulu hati, perut kenyang, kenaikan berat badan.
Dosis : Sekali sehari bersamaan dengan makan pagi.
3. ACARBOSE
Indikasi : Acarbose digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi
pada penderita diabetes tipe 2. Mengontrol gula darah akan membantu
mencegah kebutaan, serangan jantung, disfungsi seksual, kerusakan
ginjal dan saraf. Acarbose bekerja dengan memperlambat
penyerapan karbohidrat dari makanan yang dikonsumsi. Dengan
begitu maka akan mengurangi kadar gula di dalam darah.
ESO : Mual, muntah berat, hilang nafsu makan, mata/kulit menguning,
urin gelap, alergi berat.
Dosis : 3 kali sehari ketika makan suapan pertama.

38
39
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan data resep pasien yang diamati, masih banyak ditemukan
adanya ketidaksesuaian dalam penulisan resep menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Hasil dari pengamatan skrining resep pada persyaratan
administratif yang diamati adanya ketidaklengkapan SIP dokter, berat badan
pasien, jenis kelamin pasien. Bagian – bagian resep yang berpotensi
menimbulkan medication error akibat salah interpretasi adalah penulisan resep
yang tidak jelas ataupun sukar dibaca ( di bagian nama obat, dosis dan jumlah
obat, aturan pakai, bentuk sediaan ), tidak dicantumkannya kekuatan obat yang
dimaksud prescriber, penulisan aturan pakai yang tidak lengkap serta
digunakannya singkatan yang tidak lazim dalam resep pada nama obat dan
aturan pakai.

1.2 Saran
Saran untuk Apotek Kimia Farma Blok M No.42 substitusi obat pada
resep diharapkan ada konfirmasi terlebih dahulu dengan dokter, agar tidak
terjadi kekeliruan pada saat penyerahan obat ke pasien. Saran untuk dokter
penulis resep, agar bisa diperhatikan lagi kelengkapan administrasi dokter dan
pasien yang harus dituliskan dalam resep, serta diperhatikan lagi penulisan
kekuatan obat dan penyesuaian dosis.

40
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M., 2006, ilmu meracik obat, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Cohen M. R-MS.FASHP, 1999, Medical Errors, American Pharmaceutical
Association, Washington DC
Harjono dan Nuraini Farida, 1999, Kajian Resep-resep di Apotek Sebagai
Sarana Meningkatkan Penulisan Resep yang Rasional, Journal
Kedokteran Yarsi, Januari, 7 : 1
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek, Jakarta: Departemen Kesehatan
Syamsuni., 2006, farmasetika dasar dn hitungan Farmasi, penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta. 29-31
Zaman-Joenoes N., 1994, Ars Prescribendi Resep Yang Rasional, Jilid I,
Airlangga Press, Surabaya

41

Anda mungkin juga menyukai