1. Persyaratan personal !
2. Persyaratan metode !
3. Persyaratan mesin atau peralatan !
4. Persyaratan bahan !
5. Persyaratan proses !
6. Persyaratan ruangan !
JAWAB :
1. Persyaratan personal
Seluruh personel hendaklah memahami prinsip CPOB
Industri farmasi hendaklah memiliki personel dalam jumlah yang memadai yang
terkualifikasi dan berpengalaman praktis.
Manajemen puncak hendaklah menetapkan dan menyediakan sumber daya yang
memadai dan tepat (manusia, finansial, bahan, fasilitas dan peralatan) untuk
menerapkan dan mengawasi Sistem Mutu Industri Farmasi dan meningkatkan
efektivitas secara terus-menerus.
Tiap personel tidak boleh dibebani tanggung jawab yang berlebihan sehingga
menimbulkan risiko terhadap kualitas.
Tugas spesifik dan kewenangan dari personel pada posisi penanggungjawab
hendaklah dicantumkan dalam uraian tugas tertulis. Tugas mereka boleh
didelegasikan kepada wakil yang ditunjuk namun memiliki tingkat kualifikasi
yang memadai.
Hendaklah aspek penerapan CPOB tidak ada gap ataupun tumpang tindih
tanggung jawab yang tercantum pada uraian tugas.
Personel Kunci harus memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditetapkan
dalam regulasi nasional, dan hendaklah selalu hadir untuk melaksanakan
tanggung jawabnya sesuai dengan Izin Industri Farmasi.
Personel Kunci termasuk Kepala Produksi, Kepala Pengawasan Mutu, dan
Kepala Pemastian Mutu. Posisi kunci tersebut dijabat oleh Apoteker purnawaktu.
Kepala Produksi, Kepala Pengawasan Mutu dan Kepala Pemastian Mutu harus
independen satu terhadap yang lain.
Hendaklah personel tersebut tidak mempunyai kepentingan lain yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan pribadi atau finansial.
Industri farmasi hendaklah mengadakan pelatihan bagi seluruh personel yang
karena tugasnya berada di area produksi dan gudang penyimpanan atau
laboratorium (termasuk personel teknik, pemeliharaan dan pembersihan), dan
bagi personel lain yang kegiatannya berdampak pada mutu produk.
Personel baru hendaklah memperoleh pelatihan sesuai dengan tugas yang
diberikan kepadanya.
Pelatihan spesifik hendaklah diberikan kepada personel yang bekerja di area di
mana kontaminasi menimbulkan bahaya ( misalnya area bersih atau area
penanganan bahan berpotensi tinggi, toksik, bersifat infeksius atau menimbulkan
sensitisasi.)
Pengunjung atau personel yang tidak mendapat pelatihan sebaiknya tidak
dibawa masuk ke area produksi dan laboratorium pengawasan mutu.
Pelatihan hendaklah diberikan oleh orang yang terkualifikasi.
Program higiene yang rinci hendaklah disiapkan dan disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan di pabrik. Pelaksanaan program higiene hendaklah didorong oleh
manajemen dandibahas secara luas selama sesi pelatihan
Semua personel hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat proses
perekrutan.
tidak ada orang yang berpenyakit menular atau memiliki lesi terbuka pada tubuh
terlibat dalam pembuatan obat.
Setiap orang yang memasuki area pembuatan hendaklah mengenakan pakaian
pelindung sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Makan, minum, mengunyah atau merokok, atau menyimpan makanan, minuman,
bahan merokok atau obat-obatan pribadi di area produksi dan area gudang
hendaklah dilarang.
Dilarang melakukan kegiatan yang tidak higienis di dalam area pembuatan atau di
area lain yang dapat memengaruhi mutu produk.
Hendaklah dihindarkan persentuhan langsung antara tangan operator dengan
produk yang terbuka dan juga dengan bagian peralatan yang bersentuhan dengan
produk.
Personel hendaklah diinstruksikan supaya menggunakan sarana cuci tangan.
2. Persyaratan Metode
Metode yang digunakan harus sesuai dengan CPOB
Setiap metode (Pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan dan produk jadi) dilakukan oleh personil yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan haruslah metode yamg telah tervalidasi
Metode yang digunakan dapat menjaga kualitas produk yang dibuat
Metode yang digunakan tidak mempengaruhi efektifitas produk
Pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan
dan produk jadi dilakukan oleh personel yang ditetapkan dan menggunakan metode
yang disetujui;
3. Persyaratan mesin/peralatan
Desain dan Konstruksi
Peralatan hendaklah didesain dan dikonstruksikan sesuai dengan tujuannya.
Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal, produk antara
ataupun produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau absorpsi yang
dapat mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar batas yang
ditentukan.
Bahan yang diperlukan untuk pengoperasian alat khusus, misalnya pelumas atau
pendingin tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga
tidak mempengaruhi identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk antara
ataupun produk jadi.
Peralatan tidak boleh merusak produk akibat katup bocor, tetesan pelumas dan hal
sejenis atau karena perbaikan, perawatan, modifikasi, dan adaptasi yang tidak
tepat.
Peralatan hendaklah didesain sedemikian rupa agar mudah dibersihkan. Peralatan
tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis yang rinci serta disimpan
dalam keadaan bersih dan kering.
Peralatan pencucian dan pembersihan hendaklah dipilih dan digunakan agar tidak
menjadi sumber pencemaran.
Peralatan yang digunakan hendaklah tidak berakibat buruk pada produk. Bagian
alat yang bersentuhan dengan produk tidak boleh bersifat reaktif, aditif, atau
absorptif, yang dapat mempengaruhi mutu dan berakibat buruk pada produk.
Semua peralatan khusus untuk pengolahan bahan mudah terbakar atau bahan
kimia atau yang ditempatkan di area dimana digunakan bahan mudah terbakar,
hendaklah dilengkapi dengan perlengkapan elektris yang kedap eksplosi serta
dibumikan dengan benar.
Hendaklah tersedia alat timbang dan alat ukur dengan rentang dan ketelitian yang
tepat untuk proses produksi dan pengawasan. Peralatan yang digunakan untuk
menimbang, mengukur, memeriksa, dan mencatat hendaklah diperiksa
ketepatannya dan dikalibrasi sesuai program dan prosedur yang ditetapkan. Hasil
pemeriksaan dan kalibrasi hendaklah dicatat dan disimpan dengan baik.
Filter cairan yang digunakan untuk proses produksi hendaklah tidak melepaskan
serat ke dalam produk. Filter yang mengandung asbes tidak boleh digunakan
walaupun sesudahnya disaring kembali menggunakan filter khusus yang tidak
melepaskan serat.
Pipa air suling, air de-ionisasi dan bila perlu pipa air lain untuk produksi
hendaklah di sanitasi sesuai prosedur tertulis. Prosedur tersebut henedaklah berisi
rincian batas cemaran mikroba dan tindakan yang harus dilakukan (BPOM, 2006)
Pemeliharaan
Peralatan hendaklah dirawat menurut jadwal yang tepat agar tetap berfungsi
dengan baik dan mencegah terjadinya pencemaran yang dapat merubah identitas,
mutu atau kemurnian produk.
Prosedur-prosedur tertulis untuk perawatan peralatan hendaklah dibuat dan
dipatuhi.
Catatan mengenai pelaksanaan pemeliharaan dan pemakaian suatu peralatan
utama hendaklah dicakup dalam buku catatan harian yang menunjukkan tanggal,
waktu, produk, kekuatan dan nomor setiap bets atau lot yang diolah dengan
peralatan yang bersangkutan.
Catatan untuk peralatan yang digunakan khusus untuk satu produk saja dapat
dimasukkan ke dalam catatan produksi bets produk tertentu.
4. Persyaratan Bahan
Pembelian/Procurement
Kualifikasi Pemasok. Contoh Pelaksanaan Kualifikasi Pemasok lihat di sini.
Pre-audit Questionnaire for Manufacturer of Starting Material,
Daftar Periksa Audit Mutu / Sistem Mutu,
Daftar pemasok (supplier/vendor) yang disetujui, dapat berupa produsen atau
distributor bahan awal. Daftar pemasok tersebut berisi antara lain nama pemasok,
nama dan alamat pabrik pembuat serta nama bahan yang dipasok. Daftar tersebut
HARUS disetujui oleh Bagian Pengadaan dan Pemastian Mutu, dan
Quality Assurance Agreement antara pemasok dan pengguna yang antara lain
memuat persetujuan spesifikasi, persetujuan audit, pemberitahuan atas perubahan
yang dilakukan oleh produsen bahan baku obat, misal perubahan lokasi pabrik,
perubahan teknologi pembuatan bahan baku obat.
Penerimaan Bahan
Penandaan
Bahan awal di area penyimpanan hendaklah diberi label yang tepat. Label
hendaklah memuat keterangan paling sedikit sebagai berikut:
nama bahan dan bila perlu nomor kode bahan;
nomor bets/kontrol yang diberikan pada saat penerimaan bahan;
status bahan (misal: karantina, sedang diuji, diluluskan, ditolak);
tanggal daluwarsa atau tanggal uji ulang bila perlu.
Label yang menunjukkan status bahan awal hendaklah ditempelkan hanya oleh
personil yang ditunjuk oleh kepala bagian Pengawasan Mutu. Untuk mencegah
kekeliruan, label tersebut hendaklah berbeda dengan label yang digunakan oleh
pemasok (misal dengan mencantumkan nama atau logo perusahaan). Bila status
bahan mengalami perubahan, maka label penunjuk status hendaklah juga diubah
Penyimpanan
Penyimpanan bahan awal baik pada saat proses karantina selama pemeriksaan
maupun setelah diluluskan harus disesuaikan dengan persyaratan penyimpanan
yang tercantum dalam label bahan awal atau Certificate of Analysis (COA) yang
disertakan dari bahan baku tersebut.
Berikut adalah contoh temperatur ruang penyimpanan yang tercantum dalam label
bahan awal:
Simpan bahan awal pada rak bahan awal yang telah ditentukan dengan nama
bahan awal yang tertera pada rak tersebut, jangan menaruh bahan awal di lokasi
yang tidak sesuai dengan nama bahan awal yang tercantum pada rak tersebut.
Bahan awal tidak boleh disimpan langsung bersentuhan dengan lantai gudang,
simpan bahan awal di atas rak atau pallet.
Gudang penyimpanan bahan awal harus selalu dipantau kondisinya sehingga
selalu memenuhi persyaratan.
Semua bahan awal yang ditolak hendaklah diberi penandaan yang mencolok,
ditempatkan terpisah dan dimusnahkan atau dikembalikan kepada pemasoknya.
Penyerahan/Distribusi Bahan/Material
Penyerahan bahan awal hendaklah dilakukan hanya oleh personil yang berwenang
sesuai dengan prosedur yang telah disetujui. Catatan persediaan bahan hendaklah
disimpan dengan baik agar rekonsiliasi persediaan dapat dilakukan.
Penimbangan bahan awal hendaklah dilakukan oleh personil yang berwenang
sesuai prosedur tertulis untuk memastikan bahan yang benar yang ditimbang atau
diukur dengan akurat ke dalam wadah yang bersih dan diberi label dengan benar.
Setiap bahan yang ditimbang atau diukur hendaklah diperiksa secara independen
dan hasil pemeriksaan dicatat.
Bahan yang ditimbang atau diukur untuk setiap bets hendaklah dikumpulkan dan
diberi label jelas.
Alat timbang hendaklah diverifikasi tiap hari sebelum dipakai untuk membuktikan
bahwa kapasitas, ketelitian dan ketepatannya memenuhi persyaratan sesuai
dengan jumlah bahan yang akan ditimbang.
6.Persyaratan Ruangan
Catatan: