Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BOTANI FARMASI

PENGELOMPOKAN TUMBUHAN BERDASARKAN


PEMBULUH

DOSEN PEMBIMBING :

Disusun oleh :
Getrudis Anita Seran (211030700335)
Hermat (211030700319)
Indiarti Ayu Silvia (211030700331)
Larasati (211030700349)
Nazila Khoerunnisa (211030700522)
Putri Nur Auliya R (211030700324)
Rahma Shalsadilla (211030700347)

STIKES WIDYA DHARMA HUSAD FAKULTAS KESEHATAN


FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelessaikan
makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah Botani Farmasi,
dengan judul “Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Pembuluh”.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulis memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Tangerang Selatan, 22 Januari 2022

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH BOTANI FARMASI...........................................................................i


KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................1
D. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Organ Tumbuhan..........................................................................................2
B. Tumbuhan Paku............................................................................................3
C. Tumbuhan Berbiji ........................................................................................4
BAB III....................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah salah satu golongan makhluk hidup bersel banyak
yang ada di muka bumi. Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang dapat
dibedakan menjadi akar, batang, dan daun. Tumbuhan memiliki ukuran yang
sangat beragam, mulai dari yang berukuran kecil yang tidak memiliki kayu
hingga pohon besar dan sangat tinggi yang usianya dapat mencapai ratusan
tahun. Jenis tumbuhan ada yang dapat dimakan dan ada juga yang tidak dapat
dimakan karena beracun atau berduri (Fitriana, 2008).
Salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat dijumpai
didaratan adalah tumbuhan paku (Pteridophyta) yang mencangkup lebih dari
9.000 spesies (Tjitrosomo, 2010). Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian
dunia, kecuali daerah bersalju dan daerah kering (gurun). Sebagian besar
tumbuh didaerah tropika basah yang lembab. Total spesies yang diketahui
hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia).
Tumbuhan paku cenderung tidak tahan dengan kondisi kering atau air yang
terbatas (Mardiastutik, 2013).

B. Identifikasi Masalah
1. Organ berpembuluh
2. Struktur tumbuhan berpembuluh
3. Ciri-ci tumbuhan berpembuluh
4. Tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri tumbuhan pembuluh?
2. Apa contoh tumbuhan pembuluh?
3. Apa yang dimaksud dengan tumbuhan paku?
D. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Pengelompokkan
Tumbuhan Berdasarkan Pembuluh.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Organ Tumbuhan
Tumbuhan berpembuluh atau Trachaeophyta adalah kelompok
tumbuhan yang telah memiliki sistem-sistem pembuluh yang jelas dan khas
untuk menyalurkan hara/nutrien dari tanah oleh akar ke bagian tajuk serta
untuk menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme dari daun ke bagian-
bagian lain tubuhnya.

Tumbuhan berpembuluh disebut juga dengan  tracheophyta


(tumbuhan berikatan pembuluh). Tumbuhan
Berpembuluh (Tracheophyta) adalah tumbuhan yang mempunyai pembuluh
angkut dan mempunyai bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar, batang,
dan daun sejati. akar berfungsi untuk alat untuk menyerap air dan zat-zat
mineral. Batang fungsinya sebagai alat transportasi dan pernafasan. Daun
berfungsi untuk organ untuk fotosintesis.

Tumbuhan berpembuluh merupakan kelompok yang meliputi


tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (pteridophyta).
Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta meliputi empat filum dunia
tumbuhan, yaitu Psilopsida (terutama sebagai fosill), Lycopsida (paku kawat),
Sphenopsida (paku ekor kuda), dan Pteropsida (paku sejati, Gymnospremae
atau tumbuhan berbiji yang menghasilkan conus, dan Angiospermae atau
tumbuhan berbiji yang berbunga. Angospermae sekarang makin berkembang
menjadu kelompok tumbuhan terbesar di dunia. Karakteristik tumbuhan
berpembuluh :

1. Mempunyai jaringan pembuluh : xilem dan floem


2. Memiliki akar, batang, dan daun sejati
3. Penyerapan air dilakukan oleh akar
4. Tidak mempunyai rizoid

2
5. Menghasilkan sperma berflagel atau tidak berflagel
6. Siklus hidup:
 Generasi sporofit
Generasi sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri
yang dapat menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh struktur daun
khusus yang disebut sporofil. Sporofit paku umurnya lebih lama di
bandingkan gametofit. Sporofit dapat tumbuh lalu bertunas sehingga
jumlahnya bertambah banyak. Ini merupakan reproduksi secara
aseksual. Spora yang dihasilkan tumbuhan paku keluar dari
sporangium dan tersebar mengikuti arah angin. Jika spora ini jatuh di
tempat lembab, akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang dikenal
sebagai protalium.
 Generasi gametofit
Generasi Gametofit merupakan tumbuhan penghasil gamet.
generasi gametofit ditandai dengan adanya protalium yaitu tumbuhan
paku baru yang berbentuk seperti ranting, berwana hijau, dan
melekat pada subtrat dengan rizhoidnya. Generasi gametofit tidak
berlangsung lama karena biasanya protaliumnya beukuran kecil dan
tidak berumur panjang. Di dalam protalium terdapat suatu
gametangium sehingga dapat membentuk anteridium yaitu alat
kelamin jantan yang akan menghasilkan sperma, dan arkegonium
yaitu alat kelamin betina yang akan menghasilkan sel telur. Jika
terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur maka akan
terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan kelompok tumbuhan
berpembuluh yang paling sederhana dan digolongkan dalam Cormophyta
berspora yang telah memiliki pembuluh angkut. Tumbuhan paku
(Pteridophyta) dapat hidup epifit, higrofit, hidrofit, dan hidup pada sisa-sisa
tumbuhan lain (Wijana, 2014). Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

3
dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu faktor dalam (internal) yaitu gen dan hormon. Sedangkan faktor luar
(eksternal) yaitu air, mineral, cahaya matahari, suhu, dan kelembapan
(Saktyowati, 2010).
Tumbuhan paku cukup banyak, ada beberapa jenis tumbuhan paku salah
satunya yaitu Asplenium nidus dimanfaatkan sebagai tanaman hias, dan juga
dapat dijumpai, tumbuhan paku (Pteridophyta) tumbuh di batang kelapa
sawit, pohon, ditanah dan disepanjang pinggir jalan. Salah satu tempat yang
dijadikan sebagai lokasi penelitian tumbuhan paku (Pteridophyta) yaitu di
Perkebunan PT Bina Sains Cemerlang. Ada beberapa jenis tumbuhan paku
yang tumbuh pada perkebunan itu salah satunya yaitu Asplenium nidus.
Pteridophytes juga disebut sebagai tanaman trakea pembentuk spora,
sekelompok tanaman vaskular yang tumbuh dan berkembang biak melalui
spora. Pteridophytes adalah tumbuhan habitus dan heterogen dan
diklasifikasikan dalam bidang botani dengan sistem vaskular sejati (colmus).
Dengan kata lain, struktur tubuh adalah akar, batang, dan daun. Salah satu
perbedaan antara tumbuhan paku dan tumbuhan berbunga adalah sistem
reproduksinya, yang tidak menghasilkan biji selama proses reproduksi.
Tumbuhan dalam kelompok ini masih menggunakan spora sebagai alat
reproduksi. Ciri-ciri tumbuhan berpembuluh berbeda-beda tergantung
spesiesnya. Ciri-ciri tumbuhan paku sebagai tumbuhan berpembuluh adalah
sebagai berikut.
1. Memiliki jaringan pengangkut, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan
pembuluh tapis (floem),
2. Dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya,
3. Berkembang biak dengan spora, dan
4. Mengalami metagenesis dengan generasi sporofit lebih dominan dari
gametofit.
Contoh tumbuhan paku adalah paku purba (Psilopsida), paku ekor kuda
(Shenopsida), dan paku kawat (Lycopsida). Pakis berfungsi manusia sebagai
tanaman hias, obat-obatan, sayuran dan pupuk hijau.

4
C. Tumbuhan Berbiji (Sprematopyhta)
Pada tahap awal perkembangan dunia tumbuhan, yang membuktikan
asal-usul tanaman dari nenek moyang yang tinggal di perairan, paling
mungkin adalah air mancur hijau. Dalam proses evolusi, dua jalur evolusi
terbentuk.Satu jalan muncul dalam bentuk mukh, dan jalan kedua - dalam
bentuk tumbuhan vaskular, yaitu paparat. Tanaman ini sudah memiliki
punggung yang membawa punggung, yang terdiri dari jaringan pembuluh
kayu (xylem) dan pembuluh filter (floem). Kehadiran pucuk vaskular ini
memperkuat steel, yang dapat berdiri langsung di atas tanah. Ranting lain dari
kayu filogenetik berasal dari nenek moyang yang sama seperti paparat, dan
membentuk berbagai tanaman yang memberikan berbiji. Saat ini, tanaman
berbiji membentuk sekitar 90% dari semua jenis tanaman yang ada.
Kumpulan tanaman berbiji termasuk berbiji suara (gymno = terbuka, sperma
= berbiji), yaitu kelompok tanaman di mana berbiji tidak dilindungi oleh daun
buah, jadi berbiji terlihat seperti yang kita lihat di berbiji paprika dekoratif.
Akhirnya, cabang-cabang evolusioner tumbuhan berbiji telah
berkembang kembali menjadi satu kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan
berbiji tertutup (Angisopermae: angio = tertutup). Tumbuhan dalam
kelompok ini sering disebut sebagai tumbuhan berbunga (angiospermae:
anthos = bunga; tumbuhan = tumbuhan) atau tumbuhan berbiji (tumbuhan
sperma). Bunga memiliki struktur reproduksi yang kompleks, dan bijinya
dikelilingi oleh bagian yang dilindungi oleh daun (karpel) buah.
Struktur umum tumbuhan berbiji dapat dijelaskan sebagai berikut. Di
dalam biji terdapat embrio yang dilindungi oleh kulit biji. Embrio tersebut
mendapat pasokan makanan dari jaringan penyimpnanan makanan. Embrio
mempunyai sumbu dengan dua buah kutub, yaitu calon akar dan batang. Di
luar sumbunya terdapat kotiledon atau daun buah yang membantu
menyimpan makanan dalam jaringan khusus yang disebut endosperma.
Dalam kondisi baik, berbiji berkecambah pada tanaman muda. Pertumbuhan
akar menuju ke tanah dan pertumbuhan batang meningkat. Pertumbuhan akar

5
dan batang ini diikuti oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel, dengan
pembentukan sel-sel baru oleh meristem pada titik pertumbuhan. Tumbuhan
dewasa membentuk bunga. Setelah bunga matang, penyerbukan dan
pembuahan terjadi untuk membentuk buah-buahan, termasuk biji. Berbiji ini
dapat tumbuh kemudian dan menyelesaikan siklus hidupnya. Beberapa
tanaman mati tak lama setelah pembentukan biji (tanaman tahunan),
sementara yang lain terus tumbuh selama beberapa tahun menjadi semak dan
pohon. Seperti organ hewan, organ tumbuhan terdiri dari jaringan (kelompok
sel dengan aktivitas tertentu).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman vaskular atau Tracheophyta terdiri dari empat jenis yang saat
ini semakin berkembang menjadi kelompok tumbuh-tumbuhan terbesar di
Bumi, yaitu Spermatophyta atau tanaman berbiji yang dikumpulkan menjadi
tanaman dengan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tanaman dengan berbiji
terbuka (Gymnospermae). Di dalam tumbuhan berbiji terdapat embrio atau
calon baru di tanaman. Organ tumbuhan terdiri dari sekelompok sel yang
memiliki aktivitas yang sama, yang disebut jaringan. Sel adalah unit
fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Ada dua jenis sistem akar tumbuhan, yaitu sistem akar serabut dan sistem
akar tunggang. Dalam akar muda terdapat rambut akar yang relatif pendek,
yang berfungsi untuk memperluas area penyerapan air dan garam tanah.
Jaringan penyusun akar dari luar ke dalam adalah epidermis, kulit dan silinder
pusat, yang terdiri dari tisu xilema dan floem. Xilema digunakan untuk
mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, dan floem digunakan
untuk mengangkut bahan organik.

B. Saran
Berdasarkan materi yang telah dipaparkan kami sebagai penyusun
makalah menyadari kekurangan dari makalah yang kami susun. Maka dari
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembahasan makalah tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Mulyani, Sri. 2019. Anatomi Tumbuhan. Daerah Istimewa Yogyakarta. PT


Kanisius
 Ahmad Dasuki. 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB
 An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York :
Columbia University Press Herdiansyah, Heri. 2007.

Anda mungkin juga menyukai