Anda di halaman 1dari 11

SUBLIMASI

Salah satu perubahan wujud yang dapat


digunakan untuk pemisahan campuran adalah
menyublim atau sublimasi.

Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari


padat ke gas atau dari gas ke padat.

Bila partikel penyusun suatu zat padat diberikan


kenaikan suhu, maka partikel tersebut akan
menyublim menjadi gas. Sebaliknya, bila suhu gas
tersebut diturunkan, maka gas akan segera
berubah wujudnya menjadi padat.
Penggunaan teknik ini terbatas, karena hanya sedikit
zat yang dapat mengalami sublimasi, di antaranya
adalah :
kapur barus,
amonium klorida,
iodium.
naftalen,
belerang.
Bagaimanakah cara kita memisahkan suatu
campuran yang mengandung zat yang dapat
menyublim?
Cara yang dapat kita lakukan adalah memisahkan
partikel yang mudah menyublim tersebut menjadi gas.
Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan
kembali.
Syarat pemisahan campuran dengan menggunakan
sublimasi adalah partikel yang bercampur harus
memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga
kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat
kemurnian yang tinggi.
Beberapa perubahan wujud zat
DARI KE

PADAT CAIR GAS

PADAT - MENCAIR MENYUBLIM

CAIR MEMBEKU - MENGUAP

GAS MENGKRISTAL MENGEMBUN -


Zat-zat yang bisa mengalami sublimasi, akan tetap
mengalami peristiwa sublimasi pada suhu berapapun.

Meskipun pada ruang ber-AC, transfer kalor dari


udara ke zat tersebut bisa terjadi.

Namun perbedaan suhu ruangan tersebut


mempengaruhi seberapa cepat jumlah zat yang
tersublimasi per satuan waktu.
Kalor sublimasi merupakan jumlah dari kalor
peleburan + kalor penguapan.

Qs = QL + Qu
Qs = m.(L + U)

jadi meskipun L (kalor peleburan) dan U (kalor


penguapan) sangat besar, selama ada proses transfer
kalor dari lingkungan, proses penyubliman akan tetap
terjadi meski dengan m (massa) yang kecil.
Alotropi adalah bentuk yang berbeda dari unsur yang
sama
Alotropi (Gr. allos, other, and tropos, manner) or
alotropisme adalah perilaku yang diperlihatkan oleh
beberapa unsur kimia.
Unsur-unsur seperti ini dapat ditemukan dalam dua
bentuk atau lebih, yang dikenal sebagai allotrop
unsur tersebut.
Pada tiap alotrop, atom-atom unsur tersebut terikat
dalam bentuk yang berbeda-beda. Alotrop adalah
modifikasi struktural yang berbeda-beda dari sebuah
unsur. [1]
Sebagai contoh unsur karbon memiliki dua alotrop
umum:
intan, yang terdiri atas atom karbon yang terikat
bersama-sama dalam susunan kisi tetrahedral, dan
grafit, yang terdiri atas atom karbon yang terikat
dalam lembaran-lembaran kisi heksagonal.
Dua contoh alotrop dari karbon yaitu intan dan grafit
Contoh peristiwa Alotropi adalah :
Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal
tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan
sebagainya.
Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning
dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik
dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah
menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan
tiba-tiba pada -119° terjadi pula bentuk kristal
monoklin (seperti bentuk jarum). Pada pendinginan
lebih lanjut sampai -96° terjadi bentuk rombik. Suhu
96° adalah suhu peralihan.

Anda mungkin juga menyukai