Anda di halaman 1dari 2

Gambar 9.

9 Peralatan distilasi sederhana skala laboratorium

D.1 Rangkaian alat distilasi sederhana


1. Wadah air
2. Labu destilasi untuk sampel
3. Sambungan (steel head)
4. Termometer (pengukur suhu)
5. Kondensor
6. Aliran air pendingin masuk
7. Aliran air pendingin keluar
8. Labu alas bulat hasil pemisahan (labu destilat)
9. Lubang udara
10. Tempat keluarnya destilat (adaptor)
13. Penangas (mantel)
14. Water bath
15. Sampel
16. Bath pendingin
Keterangan fungsi masing-masing bagian :
1). Labu distilasi
Berfungsi untuk wadah atau tempat sebuah campuran zat cair yang akan didistilasi.
2). Steel Head
Berfungsi untuk penyalur uap atau gas yang akan dimasukkan ke alat pendingin (kondensor).
3). Thermometer
Thermometer umumnya dipakai untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses
destilasi berlangsung. Termometer yang digunakan harus :
a) Berskala suhu tinggi di atas titik didih zat cair yang akan didistilasi
b) Ditempatkan pada labu distilasi atau steel head dengan ujung di atas atas reservoir sejajar dengan
pipa penyalur uap ke kondensor.
1) Kondensor
Berfungsi sebagai untuk mendinginkan uap distilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair.
2) Adaptor
Berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang telah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang
sudah disediakan.
3) Pemanas (Mantel)
Berfungsi untuk memanaskan bahan di dalam labu distilasi.
4) Labu distilat
Berfungsi sebagai tempat pengumpulan hasil distilasi. Secara umum labu distilat dapat berupa
Erlenmeyer, gelas piala atau gelas ukur.

D.2 Prosedur pengoperasian alat distilasi sederhana

1. Pertama cek kalibrasi termometer yang digunakan. Ketepatan termometer sangat penting dalam
mengatur suhu sistem dalam destilator. Ambil termometer dan masukan dalam batch berisi air
es(dominan es). Cek apabila temperatur bisa mencapai 0-4°C, jika termometer tidak dapat mencapai
temperatur tersebut maka gunakan termometer lain.
2. Isi labu alas bulat/labu distilasi dengan sampel yang akan dipisahkan.
3. Rangkai labu alas bulat dengan tabung penghubung (steel head) dengan rapat hingga tidak ada udara yang
bisa masuk dari leher tabung.
4. Alirkan air dingin ke kondensor dengan pompa air bertekanan rendah.
5. Panaskan labu alas bulat yang berisi sample. Pastikan temperatur pemanasan sesuai dengan titik didih
senyawa yang akan kita pisahkan (distilat).
6. Distilat akan menetes dari ujung tabung penghubung (adaptor) ke labu alas bulat (labu distilat).
7. Setelah beberapa saat tidak ada lagi distilat yang menetes, artinya kandungan distilat dalam campuran
telah habis. Labu alas bulat dapat diambil dan diganti dengan labu baru dan lakukan pemisahan distilat
lain dengan titik didih yang lebih tinggi.
8. Selalu perhatikan temperatur pada termometer agar tidak terlalu tinggi, pemanasan yang terlalu tinggi
dapat menghasilkan peroksida atau uap bertekanan tinggi yang bisa meledak. Jaga temperatur tetap pada
batas normal < 100°C.

Anda mungkin juga menyukai