Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PERALATAN DASAR LABORATORIUM KIMIA


(Peralatan Gelas & Non Gelas)
Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami prinsip kerja peralatan dalam penggunaan peralatan dasar laboratorium (alat-alat gelas dan non gelas)

Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari
berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu,
peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi
bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat
yang akan digunakan.
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-
alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara
kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.
Bekerja di laboratorium tidak bisa lepas dari penggunaan peralatan laboratorium khususnya peralatan
gelas. Guna menjamin kualitas kerja di laboratorium, pemahaman yang baik bagaimana cara penggunaan
dan perawatan peralatan gelas adalah sangat penting. Kemampuan menggunakan alat gelas dengan tepat
(accurate), cermat (precision), andal (reliable), mantap (stable), cepat (Quikly), dan selamat (safety)
merupakan kunci kesuksesan kerja di laboratorium.
Kesuksesan kerja di laboratorium selain ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan prosedur dan
pengelolaan bahan kimia, ditentukan pula oleh kemampuan dalam menggunakan peralatan gelas.
Kemampuan pekerja laboratorium dalam mengoperasikan alat gelas tergantung dari pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dimilikinya.
Agar siswa ataupun laboran dapat bekerja di laboratorium secara baik maka harus mempunyai
kemampuan yang baik mengenai teknik menggunakan alat laboratorium khususnya peralatan gelas. Dengan
kata lain untuk dapat bekerja di laboratorum dengan baik, maka seorang harus menguasai teknik penggunaan
peralatan gelas yang baik. Seorang yang telah menguasai teknik pengoperasian peralatan gelas dengan baik
maka akan dapat bekerja di laboratorium lebih profesioanal.

A. MENGENAL BERBAGAI PERALATAN DASAR LABORATORIUM KIMIA

Peralatan Dasar yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi 3 :


1. Peralatan gelas ( glass ware equipment )
2. Peralatan bukan gelas ( non glass equipment )
3. Peralatan pemanas ( heating equipment )
4. Peralatan untuk menimbang ( balance )

Peralatan Gelas dibagi menjadi 3 :


1. Peralatan gelas dasar
Contoh : tabung Erlenmeyer, gelas kimia ( beaker gelas), corong gelas, corong pemisah, tabung
reaksi, gelas arloji, corong buchner, kondensor, labu pemanas, botol reagen, pengaduk gelas, pipet
tetes, cawan Petri.
2. Peralatan gelas untuk pengukuran
Contoh : pipet ukur, pipet volume, buret, gelas ukur, labu volume
3. Peralatan gelas untuk analisis
Contoh, thermometer, hygrometer, piknometer, hydrometer

Peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas harus memiliki sifat antara lain :
1. tahan panas ( pyrex )
2. tahan terhadap kenaikan suhu mendadak ( borosiklat )
3. dapat dipanaskan pada api tanpa menjadi kusam (soda lime)

Materi TDPLK KI - X | 1
A.1 Jenis dan Fungsi Peralatan Gelas & Non Gelas
A.1.1 Peralatan dasar gelas

1. Gelas kimia / gelas beker (Beaker glass)

Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.


Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC.
Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.

Fungsi :
1. Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
2. Menampung zat kimia
3. Memanaskan cairan
4. Media pemanasan cairan

2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan


skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba.
Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk mengukur volume.

Fungsi :
1. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
2. Menampung filtrat hasil penyaringan
3. Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

3. Pipet (pipette, pipettor, chemical dropper)

Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet terdiri
dari berbagai variasi ukuran volume, dari 1 hingga 1000 μl dinamakan mikropipet (micropipettes),
sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes)
Fungsi Pipet : adalah digunakan untuk memindahkan sejumlah cairan dari wadah yang lain ke wadah yang
lain lagi. Ada banyak jenis pipet seperti. :

a. Pipet ukur (measuring pipette) yang fungsinya adalah memindahkan


larutan dengan berbagai ukuran volume.

b. Pipet volume (volume pipette) berfungsi untuk memindahkan larutan


dengan satu ukuran volume.

Materi TDPLK KI - X | 2
c. Pipet tetes (drop pipette) berfungsi membantu memindahkan cairan dari
wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes
demi tetes.

3. Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder)

berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari


kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL
sampai 2 L.
Fungsi Gelas ukur adalah untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL.
Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik
benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume

4. Labu ukur (volumetric flask)

Berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak
boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.

Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.

Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai
sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.

5. Corong gelas (Funnel conical)

Fungsinya adalah membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke


wadah yang lain terutama yang bermulut kecil serta digunakan untuk
menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan

6. Tabung reaksi (test tube, culture tube)

Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.

Fungsi :
1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil

Fungsi tabung reaksi adalah sebgai wadah mereaksikan dua atau lebih larutan /
bahan kimia, untuk pengembangan mikroba.

Materi TDPLK KI - X | 3
7. Gelas arloji (watch glass)
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
1. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
2. Tempat saat menimbang bahan kimia
3. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

8. Botol timbang (weight bottle)

Fungsinya menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan


cair dan pasta serta menyimpan sampel yang akan dianalisa kadar air

9. Buret (burrette)
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan
untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang
memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.

Fungsinya adalah untuk mengukur volume larutan dengan presisi tinggi


seperti titrasi dengan berbagai ukuran volume

10. Kondensor / pendingin balik (condensor)

Ada 4 jenis condensor yaitu Liebig (lurus), Graham, Dimroth (spiral),


Allihn (bulat) yang fungsinya adalah untuk pendinginan uap panas atau
cairan panas. Biasanya digunakan pada proses refluks atau destilasi.

11. Desikator

Berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan
penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2
macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian
tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke
pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
 Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
 Mengeringkan padatan
 Untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan

Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.

Materi TDPLK KI - X | 4
A.1.2 Peralatan dasar non gelas

Peralatan non gelas biasanya diperlukan sebagai pendukung dalam penggunaan peralatan lain seperti
peralatan gelas, peralatan pemanas dan peralatan untuk menimbang. Berikut adalah beberapa peralatan non
gelas yang biasa terdapat di laboratorium kimia :

1.Klem dan statif

Fungsi :

- Untuk menjepit buret dalam proses titrasi


- Menjepit soxhlet untuk penentuan kadar lemak
- Menjepit destilator untuk penentuan kadar air secara destilasi
- Menjepit kondensor pada proses pemanasan dengan pendingin balik

2. Kawat kasa (wire gauze)

alat ini biasa digunakan untuk menahan/alas wadah seperti beaker atau
labu pada waktu pemanasan, atau ketika pembakar Bunsen dinyalakan di
bawah kawat kasa, kawat kasa berguna di dalam penyebaran api dan panas
secara merata.

3. Rak tabung reaksi

sesuai namanya alat ini berfungsi untuk menyimpan atau menopang tabung reaksi

4. Krus dan penutupnya

alat ini digunakan sebagai wadah sampel dalam proses pengabuan. terbuat dari porselen atau logam inert.

Materi TDPLK KI - X | 5
5. Bulp Pipet

alat ini berfungsi untuk membantu di dalam pengisian larutan ke dalam


pipet

6. Cawan penguapan

alat ini digunakan sebagai wadah pada saat pemanasan, biasanya


digunakan ketika ingin menguapkan larutan dari beberapa bahan kimia

7. Segitiga porselain

Merupakan suatu rangka/bingkai yang dapat menahan wadah, seperti dapat menahan krus pada waktu
pemanasan atau dapat menahan corong selama penyaringan

8. Mortar + pestle

Mortar adalah wadahnya dan pestle adalah penumbuknya yang digunakan untuk
menumbuk bahan kimia, biasanya bahan padat.

9. Magnetic stirrer
alat ini digunakan untuk membantu di dalam proses pengadukan suatu
larutan/membuat larutan, biasanya dimasukkan ke dalam larutan yang sedang
dipanaskan

10. Botol semprot

alat ini digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.

Materi TDPLK KI - X | 6
Materi TDPLK KI - X | 7

Anda mungkin juga menyukai