Anda di halaman 1dari 10

PEMBUATAN LARUTAN

DARI BAHAN PADATAN DAN CAIRAN

NaOH DAN HCl

NAMA : RIZKY HASANUD DZIKRI

NIM : 202011018

PROGRAM STUDI

BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

POLITEKNIK CITRA WIDYA EDUKASI

BEKASI

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laturan memgang peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya


saja makhluk hidup menyerap vitamin, mineral, dan makanan dalam bentuk
larutan. Reaksi kimia di alam dan di laboratorium kebanyakan berlangsung
tidak dalam bentuk senyawa murni, melainkan dalam bentuk larutan. Untuk
pembuatan larutan pada umumnya digunakan pelarut air. Namun ada juga
yang menggunakan pelarut selain air.

Larutan merupakan campuran homogen yang komposisinya sama,


ukuran partikel, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut
yang artinya tak bisa dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
terlarut, partikel penyusunnya berukusan sama dari dua zat atau lebih. Dalam
pembentukan larutan apabila zat padat atau cair larut dalam cairan, maka
dalam campuran terjadi gaya tarik menarik antar molekul (intermolekul) zat
terlarut dan pelarut. Selain itu juga terdapat gaya tarik dai dalam molekul
(intramolekul) itu sendiri yang menyebabkan molekul atau ionnya masih tetap
bersatu.

Pembuatan larutan ini sangat penting karena larutan sering kali


digunakan sebagai reagen atau pereaksi. Pembuatan larutan juga didasari
untuk pembuatan larutan standar atau larutan pereaksi. Selain itu pembuatan
larutan bertujuan untuk membuat larutan yang baru dan menggantikan larutan
yang lama atau yang telah kadaluarsa (tidak layak pakai).

Dalam Praktikum Pembuatan Larutan, Di dalam larutan terdapat


kuantitas relatif suatu zat tertentu yang disebut konsentrasi. Konsentrasi
larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut
atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif terhadap
pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya
bila mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau
encer. Larutan pekat dapat dibuat menjadi encer dengan proses pengenceran.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

1. Bagaimana cara membuat larutan NaOH 100 ml dengan konsentrasi 0,1 M


dari bahan padat NaOH ?

2. Bagaimana cara membuat larutan HCl 100 ml dengan konsentrasi 0,1 M


dari bahan cair HCl ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan  praktikum ini adalah :

1. Mengetahui cara membuat larutan NaOH 100 ml dengan konsentrasi 0,1


M dari bahan padat NaOH.

2. Mengetahui cara membuat larutan HCl 100 ml dengan konsentrasi 0,1 M


dari bahan cair HCl.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian pustaka dala Praktikum Pembuatan Larutan ini dimulai dari


pengertian larutan, dimana larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut
dan pelarut. Larutan terdiri atasdua komponen, komponen utama biasanya disebut
pelarut, dan komponen minornyadinamakan zat terlarut. Pelarut dipandang
sebagai pembawa atau medium bagi zat terlarut,yang dapat berperan serta dalam
reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutankarena pengendapan atau
penguapan (Oxtoby, 2001).

Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
disebutkan (Gunawan, 2004).

Larutan gas dibuat dengan mencampurkan sutu gas dengan gas lainnya.
Karena smeua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran
gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan
melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Apabila sebagian cairan
adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-
padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau
molekul dari komponen lainnya (Syukri, 1999).

Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan


konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat
terlarut dalam sejumlah volume (berat , mol) tertentu dari pelarut. Berdasarkan
halini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas,
normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
(Baroroh, 2004).

Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum pembuatan larutan ini dilakuan dengan menonton video


praktikum dari youtube dengan link , pada tanggal 10 Januari 2021 pukul
13.20 WIB.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

 Gelas Ukur  Labu Ukur 100 Ml

 Bekerglass  Batang Pengaduk

 Kaca Arloji  Spatula

 Botol Semprot  Neraca Digital

 Corong Kaca  Labu Volumetrik 100ml

 Pipet Ukur  Botol

 Bult Pipet

2. Bahan

 Aquades

 HCl Pekat

 NaOH
C. Cara Kerja

1. Larutan NaOH 100 ml Konsentrasi 0,1 M dari bahan padat NaOH

a) Timbang NaOH di neraca digital menggunakan kaca alroji sebanyak


0,4 gram
b) Masukan NaOH kedalam bekerglass, tambahkan aquadest secukupnya
c) Siram kaca arloji dengan aquadest kedalam bekerglass
d) Larutkan dengan mengaduk menggunakan batang pengaduk
e) Masukan larutan NaOH kedalam labu ukur 100 ml
f) Bilas bekerglass dengan aquadest kedalam labu ukur 100 ml
g) Tambahkan aquadest kedalam labu ukur 100 ml hingga menyentuh
garis batas dengan pipet tetes
h) Homogenkan larutan
i) Bilas botol dengan larutan NaOH yang dibuat tadi, lalu buang sisa
larutan di botol
j) Masukan sisa larutan NaOH yang ada di labu ukur kedalam botol.

5. Larutan HCl 100 ml dengan konsentrasi 0,1 M dari bahan cair HCl

a) Masukan aquadest kedalam labu ukur 100 ml, isi dengan ¼ labu ukur
b) Mengambil cairan HCl pekat di lemari asam menggunakan pipet tetes
sebanyak 1 ml
c) Masukan ke dalam gelas ukur
d) Masukan larutan HCl pekat sebanyak 1 ml kedalam labu ukur 100 ml
e) Tambahkan aquadest kedalam labu ukur 100 ml hingga menyentuh
garis batas dengan pipet tetes
f) Homogenkan larutan
g) Bilas botol dengan larutan HCl yang dibuat tadi, lalu buang sisa
larutan di botol
h) Masukan sisa larutan HCl yang ada di labu ukur kedalam botol.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun pembahasan dalam Praktikum Pembuatan Larutan ini adalah


sebagai berikut :

Jumlah
No Larutan Konsentrasi
( Gr dan Ml )

1 NaOH 0,4 gr 0,1 M

2 HCl 1 ml 0,1 M

Pada praktikum kali ini ada 2 percobaan yang dilakukan.


Percobaan pertama pembuatan larutan NaOH 100 ml dengan konsentrasi 0,1 M
dari bahan padat NaOH, dan Percobaan kedua adalah pembuatan larutan HCl
dengan konsentrasi 0,1 M dari bahan cair HCl. Ada 2 bahan yang digunakan,
yaitu NaOH dan HCl. Larutan NaOH 100 ml 0,1 M menggunakan 0,4 gram
NaOH padat, dan Larutan HCl 100 ml 0,1 M menggunakan 1 ml HCl pekat cair.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Larutan NaOH 100 ml 0,1 M menggunakan 0,4 gram NaOH padat


2. Larutan HCl 100 ml 0,1 M menggunakan 1 ml HCl pekat cair.

B. Saran

1. Praktikum yang dilakukan harusnya dilakukan secara langsung di


laboratorium tanpa harus menonton praktek secara online.
2. Pengarahan dan penjelasan praktikum diperjelas dan diperdetail lagi untuk
mengurangi kesalahan dalam penulisan pelaporan.
DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Banjar Baru: Universitas


Lambung Mangkurat.

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya: Kartika.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas


Indonesia.

Oxtoby, David W. dkk. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Ed. Ke4. Jilid. 1.


Jakarta: Erlangga.

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai