Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INTRUMENTASI

TURBIDIMETER

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


1. DENDY LIHAYA
2. DEVI AYU WAHYUNI
3. DINI SALAMI
4. M. FACHRI ROMADHAN
5. MAHARANI ANANDA PERTIWI
6. MERIZA UMAMI
7. QOWIYATUS SHOLIHA
8. REMMA AGESTRI
9. REZA DWI APRILIANI
10. TRI WIDIARTI
11. VINDYAFRADITA
12. WIDIA AMARI

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan ridha-Nya kami masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut serta mendukung atas
pembuatan makalah ini sehingga kami bias menyelsaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan juga
jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk
mengembankan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin.

Penyusun

Palembang, 23 Oktober 2019


Daftar Isi

Kata Pengantar….................................................................................................

Daftar Isi…..........................................................................................................

Bab I Pendahuluan…..........................................................................................

1.1 Latar Belakang….............................................................................


1.2 Rumusan Masalah….......................................................................
1.3 Tujuan Penulisan….........................................................................
Bab II Pembahasan….........................................................................................
2.1 Pengertian turbidimeter…..............................................................
2.2 Kegunaan turbidimeter…...............................................................
2.3 Jenis-jenis turbidimeter………………………..…………….........
2.4 Prinsip kerja turbidimeter………………………..……………......
2.5 Cara kerja turbidimeter………………………..……………..........
2.6 Aplikasi turbidimeter………………………..…………….............
Bab III Penutup....................................................................................................
3.1 Kesimpulan......................................................................................

3.2 Saran................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air.Salah satu
parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu.Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter (Endrah, 2010).

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari definisi
turbidimeter, kegunaan dan ciri-ciri turbidimeter, prinsip kerja dari turbidimeter, tipe,
meliputi karakteristik, keunggulan dan kelemahan, aplikasi dari turbidimeter.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat mengetahui definisi
turbidimeter, kegunaan dan ciri-ciri turbidimeter, prinsip kerja dari turbidimeter, tipe,
meliputi karakteristik, keunggulan dan kelemahan, aplikasi dari turbidimeter.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dan kegunaan dari turbidimeter ?
2. Apa sajakah tipe-tipe meliputi karakteristik, keunggulan dan kelemahan
dari turbidimeter ?
3. Bagaimana prinsip kerja dan metode pengukuran dari alat turbidimeter ?
4. Apa sajakah aplikasi dari alat turbidimeter ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Turbidimeter


Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air.Salah satu
parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu.Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter.
Turbidimeter yaitu sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-
kondisi lainnya konstan.Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang
diteruskan.Turbiditas berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi
turbiditas tergantung juga pada warna.Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall
sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap
pangkat empat panjang gelombangnya (Wulandari, dkk., 2014).

2.2 Kegunaan
1. Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis seperti urine dan CSF
yang mengandung sedikit protein (mg/L kuantitas) menggunakan Asam
Trikloroasetat.
2. Penentuan aktivitas amlilase menggunakan pati sebagai substrat. Penurunan
kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
3. Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai substrat.
Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas enzim lipase.
2.3 Jenis-Jenis Turbidimeter
Ada tiga jenis Turbidimeter umum yang sering dipakai sekarang yaitu
 Bech top dan portabel digunakan untuk menganalisa sampel ambil atas unit
Bech biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner instrumen dan tidak
dimaksudkan untuk menjadi portabel.
 Jenis portable, alat pengukur kekeruhan cahaya model ini digunakan untuk
mengukur tingkat hamburan cahaya yang dihasilkan oleh biji-bijian terlarut
tersuspensi dalam air atau cairan transparan, dengan kemampuan untuk
menandai isi dari biji-bijian disuspend. Alat uji ini dapat diterapkan secara
luas dalam pengukuran kekeruhan dalam pembangkit listrik, Saluran air,
Stasiun pengolahan limbah domestik, Pabrik minuman, Departemen
perlindungan lingkungan, Industri air, Anggur dan farmasi industri, Divisi
pencegahan epidemi, Rumah sakit, dan lain-lain.
 On-line instrumen biasanya dipasang di lapangan dan terus-menerus
menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit sampling.
Pengukuran dengan unit-unit ini membutuhkan kepatuhan yang ketat untuk
pabrik sampling prosedur untuk mengurangi kesalahan dari gelas kotor, udara dalam
gelembung sampel, dan partikel yang menetap (Aprilia, 2012).

 Bench top

 On-line instruments

 Portable

Gambar 2.1 Jenis-jenis Turbidimeter


(Aprilia, 2012)
a. Bagian-bagian alat

Gambar 2.2 Bagian-bagian Alat Turbidimeter


(Wulandari, dkk., 2014)

 Keterangan Bagian-Bagian Turbidimeter :


1. Standar angka kekeruhan
2. Tempat sampel : untuk meletakkan botol sampel yang berisi sampel.
3. Tombol Zero
4. Tombol Test
5. Tombol Kal : untuk mengakses kalibrasi modus dan tetap aktif selama
kalibrasi.
6. Display
7. Botol Standar
8. Botol Sampel : untuk meletakkan sampel.
(Wulandari, dkk., 2014)

2.4 Prinsip Kerja


Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu
partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan
digunakan sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002).
Alat akan memancarkan cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut
akan diserap, dipantulkan atau menembus media tersebut. Cahaya yang menembus
media akan diukur dan ditransfer ke dalam bentuk angka (Wulandari, dkk., 2014).
Gambar 2.3 Mekanisme kerja turbidimeter secara sederhana
Keterangan:
- Sejumlah cahaya ditembakkan dari sebuah sumber cahaya menuju
monokromator
- Monokromator akan menguraikan cahaya dan meneruskannya menuju cuvet
yang berisikan suspensi sel
- Ketika cahaya melewati cuvet, maka terjadi 3 kemungkinan :
1. Cahaya akan diserap sebagian oleh partikel tersuspensi
2. Sebagian cahaya diteruskan
3. Sebagian lagi menyebar ke segala arah
- Jumlah cahaya yang diserap akan sebanding dengan jumlah partikel
tersuspensi (konsentrasi sample)
- Pengukuran dilakukan dengan spektrofotometer (detektor)

Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :


a. Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap
intensitas cahaya yang datang
b. Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak
tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
c. Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter.
Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada
nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.
(Endrah, 2010)
Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran
konsentrasi, maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada :
1. Jumlah partikel
2. Ukuran partikel
Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang
diabsorbsi akan semakin besar (Imaani, 2013).

2.5 Cara Kerja Alat


 Masukan sampel kedalam botol sampai mendekati garis tera.
 Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan.
 Tekan tombol I/O. instrument akan terbuka kemudian tempatkan instrument
pada suatu permukaan datar(kokoh) dan jangan memegang instrument ketika
sedang melakukan pengukuran.
 Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan mengorientasikan tanda garis
pada bagian depan ruang cell.
 Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan menekan tombol
RANGE.
 Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol SIGNAL
AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan SIG AVG ketika instrument
sedang menggunkan mode sinyal rata-rata.
 Tekan READ. Monitor akan menunjukkan NTU, kemudian angka turbiditas
akan muncul dalam NTU. Catat angka turbiditas setelah symbol lampu
padam.
a. Cara pemeliharaan alat
 Untuk kalibrasi alat, harus dilakukan pemanasan selama 30 menit.
 Tidak boleh memegang tempat sampel secara langsung, agar tidak ada
sidik jari yang menempel.
 Gunakan alkohol dan kain halus untuk membersihkan bagian luar kuvet.
 Diletakkan di tempat yang rata, jangan diletakkan di tempat yang miring.
 Setiap hari kalau perlu, dibersihkan dari debu dengan menggunakan lap
kering.
b. Trouble shooting alat
 Alat rusak : jika masih memungkinkan untuk diperbaiki, bawa ke
pelayanan perbaikan alat.
 Alat berdebu dan mengganggu pengukuran : bersihkan sampai bersih dari
debu dengan menggunakan lap kain lembut yang kering.
 Alat terendam ke dalam air/cairan/larutan : jika masih memungkinkan
untuk diperbaiki, bawa ke pelayanan perbaikan alat.
c. Kalibrasi alat
Sebelum turbidimeter digunakan untuk menentukan tingkat kekeruhan dari
sampel, terlebih dahulu turbidimeter dikalibrasi dengan menggunakan sampel
standar dari turbiditans/kekeruhan 0,01 NTU sampai 7500 NTU. Hal ini
dilakukan untuk menstandarkan kembali alat tersebut.(Wulandari, dkk., 2014)

2.6 Aplikasi Turbidimeter


1. Dalam Industri Air Minum. Pengukuran atau analisa kekeruhan dan
kejernihan pada air sangat penting dalam proses industri, seperti pada
produksi air minum atau minuman, pengolahan makanan, dan instalasi
pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan sumber air bersih. Dalam
proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan
sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat
melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu,
pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air
untuk memastikan kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat
menjadi bagian dari Quality Control untuk memastikan efisiensi dalam
pengolahan atau proses industri terkait (Wibowo, 2014).
2. Penentuan konsentrasi total protein dalam cairan biologis seperti urin dan
CSF yang mengandung sedikit protein (mg/L kuantitas) menggunakan Asam
Trikoloroasetat.
3. Penentuan aktivitas amilase menggunakan pati sebagai substrat. Penurunan
kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas amilase.
4. Penentuan aktivitas enzim lipase menggunakan trigliserida sebagai substrat.
Penurunan kekeruhan berbanding lurus dengan aktivitas enzim lipase.
(Imaani, 2013)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Turbidimeter merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang tiba. Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang
datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang
dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar
pengukuran.
2. Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan,
yaitu : Pengukuran perbandingan intensitas cahaya, Pengukuran efek
ekstingsi dan instrumen pengukur perbandingan Tyndall.
3. Ada tiga jenis turbidimeter umum yang dipakai sekarang. Ada yang
disebut sebagai bench top, portable, and on-line instruments.
Turbidimeter biasa digunakan untuk mengukur kekeruhan air.
4. Semakin angka tubiditas maka semakin keruh pula air tersebut.
Daftar Pustaka

Aprilia, Murty. 2012. Turbidimeter. http://murtyaprilia.blogspot.com/. Diakses


tanggal 10Desember 2016.
Endrah. 2010. Turbidimeter. http://endrah.blogspot.com/. Diakses tanggal
10Desember 2016.
Imaani. 2013. Laporan Turbidimetri. http://imaani44.wordpress.com/. Diakses
tanggal 12Desember 2016.
Wibowo, Wahyu Adi. 2014. Pengertian dan Penggunaan Turbidy Meter. http://
multimeter-digital.com/. Diakses tanggal 12Desember 2016.
Wulandari, dkk. 2014. Instrumentasi Alat Laboratorium “Turbidimeter &
Densitometer”. Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Yuniarti, Bernadeta. 2007. Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air Menggunakan
Turbidimeter Berdasarkan Prinsip Hamburan Cahaya. Program Studi Fisika.
Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sanata Dharma:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai