PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah usia lanjut dan osteoporosis semakin menjadi perhatian dunia,
termasuk Indonesia. Hal ini dilatar belakangi oleh meningkatnya usia harapan
hidup.
Keadaan
ini
menyebabkan
peningkatan
penyakit
menua
yang
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Densitometer
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera.
Dalam kimia sendiri, densitometer merupakan salah satu komponen
pendukung pada metode kromatografi, yaitu kromatografi lempeng tipis dan
kromatografi kertas. Densitometer akan mengukur kerapatan titik pada daerah
rambatan. Adanya densitometer dapat menunjang dugaan komposisi dari sampel.
Densitometry adalah metode pengukuran dalam bidang cetakan yang
paling murah harganya dan tersedia dimana-mana. Densitometer digunakan
sebagai instrumen yang dipegang dengan tangan atau dalam bentuk alat
pengukuran otomatis (scanning densitometer).
Penentuan bobot jenis dengan densitometer didasarkan pada pembacaan
seberapa dalamnya tabung gelas tercelup dan skala dibaca tepat pada miniskus
cairan. Pada alat densitometer, angka-angka yang tertera pada tangkai berskala
secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang pemukaannya tepat pada
angka yang tertera. Angka-angka tersebut dibuat secara empiris (berdasarkan
percobaan-percobaan yang teliti). Jarak antara 0,5 ke 0,6 tidk sama dengan jarak
0,6 ke 0,7. Semakin kebawah angka-angka yang tertera semakin besar dan
jaraknya semakin rapat.
B. Fungsi Densitometer
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur densiti
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera. Keuntungan dari penggunaan densitometer yaitu
skala pada densitometer telah menunjukkan kerapatan dan bobot jenis zat
sehingga tidak serumit seperti pada piknometer sedangkan kerugian dari
penggunaan densitometer yaitu diperlukan sampel dengan volume yang banyak.
Kegunaan alat :
Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional, dan kalibrasi
peralatan pencetakan.
Untuk pengendalian proses kepadatan, dot gain (TVI), dot area, dan tinta
perangkap (trap). Pembacaan densitometer akan berbeda untuk berbagai jenis
substrat.
C. Prinsip Kerja
kerja densitometer adalah prinsip Archimedes. Larutan zat cair yang
diukur massa jenisnya ditempatkan pada suhu tabung kaca yang tinggi kemudian
densitometer
mengapung secara bebas. Dengan demikian tinggi zat cair harus cukup untuk
mencelupkan densitometer, setelah posisi densitometer cukup stabil maka massa
jenis zat cair dapat dibaca pada skala yang pada bagian ekor. Skala yang
ditunjukkan adalah skala yang tepat berada pada permukaan zat cair yang diukur
massa jenisnya.
4
D. Bagian-Bagian Densitometer
Densitometer adalah sebuah instrumen yang mengukur tingkat kegelapan
(yang kerapatan optik) dari bahan fotografi atau semitransparan atau permukaan
mencerminkan.
Ada beberapa komponen densitometer, yaitu:
Komponen optic, untuk memfokuskan sinar agar sinar jatuh tepat pada
sampel. Sensor Optikal dan Sensor Arm
Null Button
Read Button
Logarithmic Amplifier
Layar /display
Pada umumnya
densitometri
yang
diperlukan
pada
densitometer.
Biasanya
dipakai
begitu
Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang di ukur berat
jenisnya dapat menguap sehingga mempengaruhi bobot jenisnya. Demikian
pula halnya pada suhu yang rendahdapat menyebabkan senyawa membeku
8
hingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan
suhu dimana biasanya senyawa stabil yaitu pada suhu 25 (suhu kamar)
Massa zat, jika zat mempunyai massa besar maka kemungkinan bobot
jenisnya juga menjadi lebih besar
Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh
tergantung pula dari massa jenis zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari
zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi
bobot jenisnya
Densiti dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin naik suhu maka molekul-
molekul zat akan bergerak, mengembang dan akan menguap, sehingga densiti
akan berkurang. Namun apabila suhu turun, jarak antar molekulnya semakin
rapat, sehingga zat akan mengkerut yang menyebabkan densiti akan bertambah
atau semakin kental. Karena dipengaruhi oleh suhu maka diperlukan suatu faktor
koreksi untuk pengukuran suhu selain 20C. faktor koreksi ini dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
F = (t ukur - 20C) x K
Keterangan:
F : faktor koreksi
t ukur : suhu pada saat pengukuran (tC)
K : bilangan koreksi pada literature
Kerapatan (Density) adalah masa suatu bahan dibagi dengan isi (volume)
bahan tersebut.
Kerapatan = Masa/volume
simbol rho ()
dimensinya ML -3
satuannya kg/m-3
Kenaikan suhu biasanya akan menurunkan kerapatan suatu bahan, namun di
bidang teknik bahan padat dan cairan dianggap tidak termampatkan sehingga
kerapatannya dianggap tidak terpengaruh suhu dan tekanan yang tidak begitu besar.
ps = 1
(0,844/1000)+(0,1455/1590)+(0,006/925)+(0,002/1400)= 1064 kg/m3
Jika dilihat dari hasil tersebut, maka apel akan tenggelam dalan air
karena masa jenisnya yang lebih besar dari air. Namun kenyataannya, apel
mengapung dalam air, hal ini dikerenakan jumlah udara yang terperangkap
juda diperhitungkan. Menurut Mohsenin apel pada suhu 290 C adalah 845
kg/m3.
Bila kerapatan dan fraksi mol diketahui:
Ps = V1 1+V2 2++V3 3
V = Fraksi mol
= Kerapatan konstituen
Penentuan
kerapatan
padat
dapat
dilakukan
dengan
prinsip
Kerapatan Curah
Kerapatan curah merupakan kerapatan bahan curah alam keadaan
volume seimbang. Kerapatan curah dipengaruhi oleh kerapatan padat, ukuran,
cara pengukuran, bentuk geomnetri dan sifat permukaan.
11
Volum curah
= 1- rapat curah (Dinyatakan sbgai
rapat padat fraksi atao %)
= 1 - b
s
= s -b
s
Botol Kerapatan
13
14
Alat berdebu/kotor : Jika alat berdebu, cukup dilap dengan lap atau tissue
sampai bersih. Jika alat kotor, cuci terlebih dahulu dengan air dan sabun
sampai bersih, lalu dilap dengan lap kering bersih sampai alat kering.
G. Jenis-jenis densitometer
Terdapat dua macam densitometer, yang digunakan untuk tujuan yang
berbeda-beda:
1.
Densitometer Digital
Densitometer Digital terdiri atas 2 jenis :
Densitometer Refleksi
15
Densitometer Transmisi
16
2.
Densitometer manual
Bentuknya hampir mirip dengan urinometer, hanya saja densitometer
manual digunakan untuk mengukur massa jenis berbagai jenis zat cair.
Spesifikasi alat
Range : 600-1000Kg/m3
Length : 30cm
17
Division: 1
600-700 Kg/m3
700-800 Kg/m3
800-900 Kg/m3
900-1000 Kg/m3
Keterangan alat
Pada alat densitometer, angka-angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung mrnyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera, angka-angka itu dibuat secara empiris
(berdasarkan percobaan-percobaan yang teliti). Jarak antara angka 0,5 ke 0,7
semakin kebawah angka-angka yang tertera semakin besar dan jaraknya
semakin rapat.
Batas ukur densitometer biasanya dibagi-bagi misalnya:
Antara 0,5 g/ml sampai dengan 1,0 g/ml,
1,0 g/ml sampai dengan 2,0 g/ml, dst
E. Cara Kerja Alat
1. Siapkan alat dan bahan
2. Massa jenis dari masing-masing sampel diketahui (sesuai literature)
3. Masukkan masing-masing sampel kedalam gelas ukur 500 ml
4. Celupkan densitometer kedalam gelas ukur yang telah diisi sampel,
kemudian baca skala yang tertera pada densitometer. Jika densitometer
tercelup seluruhnya artinya massa jenis zat cair sampel lebih kecil dari
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat disimpilkan bahwa:
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan, adalah :
1. Alat-alat tersebut harus digunakan sesuai kegunaannya masing-masing.
Alat-alat tersebut harus dirawat agar dapat dipakai dalam jangka waktu
lama dan awet.
2. Pada penggunaan alat polarimeter ini harus secara berkala serta
perawatannya agar bagian-bagiannya tidak cepat rusak.
3.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kolthoff, I.M, 1958, Teztbook of Quantitative Inorganic Analysis 3rd Edition,
The Macmillan Company, New York.
Safru, U., 2009, Laporan Praktikum Fisika Dasar II ; Tentang C1 densitometer,
Fakultas Tehnik-Universitas Islam OKI, Kayuagung.
http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/tag/densitometer/
http://endrah.blogspot.com/2010/04/turbidimeter.html
http://alamkun1.blogspot.com/
http://www.slideshare.net/faridrzanie/instrumentasi-35969861
21