Alat Bahan
Labu ukur 50 ml Hidroksilamin Hidroklorida
Kaca arloji Sampel bayam
Pipet volume Natrium asetat
Pipet tetes O-fenantrolin
Sendok tanduk
Kuvet
Spektronik 20
VI. Prosedur
1. Pembuatan larutan kurva kalibrasi standar dengan larutan induk FeCl 3.6 H2O
100 ppm
2. Membuat larutan standar FeCl3.6 H2O (masing masing dengan konsentrasi 10
ppm 5 ml, 20 ppm dengan volume 10 ml, 30ppm volume 15 ml, 40 ppm 20
ml ) sebanyak 50 ml.
3. Memasukkan standar FeCl3.6 H2O dengan konsentrasi 10 ppm, 20 ppm,
30ppm, 40 ppm dalam labu takar 50 ml ditambahkan pereaksi 0,5 M
Hidroksilamin HCL 5 tetes, 2 ml pereaksi orto phenantrolin dan 1 ml Na
asetat.
4. Menambahkan aquades sampai tanda batas kemudian tutup labu takar
kemudian dihomogenkan
5. Kemudian menyiapkan alat spektrofotometer, apabila sudah siap dipakai
mencari panjang gelombang dengan spectrum absorpsi.
6. Memasukkan blangko dan satu sampel untuk menentukan panjang gelombang
maksimum. Lalu mengeklik start, maka akan muncul grafik yang
menunjukkan panjang gelombang maksimum. Berdasarkan data yang
diperoleh panajang gelombang maksimumnya adalah 550 nm.
7. Menukur absorbansi larutan
8. Menginsert 8 sampel yang ingin diukur absorbansinya yaitu 1 blanko, 5
larutan standar, dan 2 sampel.
9. Pada larutan sampel dimasukkan konsentrasinya di layar monitor.
10. Memasukkan larutan blanko ke dalam kuvet.
11. Memasukkan kuvet yang berisi larutan blanko yang akan diukur
absorbansinya.
12. Memasukkan larutan satandar ke dalam kuvet.
13. Memasukkan kuvet yang berisi larutan standar tanpa mengeluarkan blanko.
14. Mengulangi kembali dengan mengganti larutan standar 1 dengan larutan
standar 2,3,4,5 dan sampel tanpa mengeluarkan blanko
VII. Hasil Pengamatan
Pembuatan larutan standar 10 ppm, 20 ppm, 30ppm, 40 ppm
absorbansi sampel−0,095
X=
8,9 x 10 ⁻3
0,30−0,095 0,205
Konsentrasi abs 1 = = = 23,03
8,9 x 10⁻ 3 8,9 x 10 ⁻3
0,28−0,095 0,185
Konsentrasi abs 2 = = = 20,78
8,9 x 10⁻ 3 8,9 x 10 ⁻3
0,29−0,095 0,195
Konsentrasi abs 3 = = = 21,91
8,9 x 10 ⁻ 3 8,9 x 10 ⁻3
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa sampel bayam tersebut
mengandung Fe sebesar 21,90 ppm