Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM PEWARNAAN KAPSUL

Hari dan Tanggal Praktikum : Senin, 1 November 2021

A. Tujuan Praktikum
 Mengamati kapsul bakteri dengan menggunakan prosedur  pewarnaan kapsul
(pewarnaan Burri-Gins). Memahami setiap langkah dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi
dalam prosedur tersebut
 Untuk pengamatan struktur khusus lapisan pelindung kapsul bakteri.
B. Teori Dasar
Pada beberapa bakteri adanya kapsula menunjukkan sifat yang virulen. Kapsula bakteri tidak
berwarna sehingga untuk mengetahui ada tidaknya kapsula bakteri perlu dilakukan pewarnaan
khusus. Pewarnaan ini bisa dilakukan dengan menggunakan nigrosin, merah kongo atau tinta
cina. Setelah ditambahkan pewarna yang tidak menembus kapsul, maka kapsul dapat tampak
dengan menggunakan mikroskop cahaya. Ini merupakan penampilan negatif kapsul yang terlihat
jernih dengan latar belakang gelap (Hastuti, 2008).

Klebsiella sp. merupakan kuman berbentuk batang pendek, tidak memiliki spora, dan tidak
memiliki flagela. Klebsiella sp. menguraikan laktosa dan membentuk kapsul baik invivo atau
invitro dan koloninya  berlendir (Wara pertiwi, Teguh R.Sartono,dkk,2013).

Kapsul tidak memiliki afinitas yang besar terhadap bahan-bahan zat warna yang bersifat basa.
Kapsul tampaknya tidak larut dalam air.Beberapa kapsul tidak dirusak oleh gangguan mekanik
atau larut bila dicuci dengan air. Karena kapsul dari berbagai species bebeda dalam susunan zat-
zatnya, maka tidak semua kapsul dapat diperhatikan dalam proses  pewarnaan yang sama.
Komposisi kimiawi kapsul berbeda-beada menurut organismenya, ada yang berupa polimer
glukosa contohnya: dekstran pada Leucunostoc mesentroides, polmer gula-amino misalnya
pada Staphilococcus sp. Polipeptida misalnya: Bacillus disentri, polimer asam D-glutamat, yaitu:
Bacillus anthracis (Arnia dan Efrida Warganegara,2013).

C. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum

No Nama Alat Spesifikasi


1 Kaca objek/ Object glass 25,4x76,2 mm
2 Ose Kawat NICr
3 Lampu spirtus Volume 200 mL
4 Mikroskop Fase kontras
5 Pipet tetes

Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktikum

No Bahan Spesifikasi
1 Biakan murni bakteri berumur 24 jam Klebsiella pneumonie
Diplococcus pneumoniae
2 Kapas Alkohol Alkohol 96%
3 Zat pewarna basa  Methylen blue
 Carbol fuchsin
 Tinta cina
4 Minyak imersi, xylol/alcohol absolut campuran senyawa organik seperti:
 terphenyl
 terphenyl terhidrogenasi
 hidrokarbon alami
 polibuten.

D. Prosedur / Cara Kerja Praktikum


Disiapkan 2 kaca objek bersih dan bebas lemak. Diteteskan 1 tetes tinta cina dibagian pinggir
kaca objek. Diambil 1 ose suspense bakteri kemudian campurkan dengan tetesan tinta cina
sampai homogeny (campuran tidak boleh melebar). Dibuat sediaan apusan menggunakan kaca
objek, biarkan kering kemudian fiksasi. Lalu teteskan larutan Methylen Blue/ Carbol Fuchsin
selama 1 menit, cuci dengan air dan keringkan. Diamati dengan mikroskop perbesaran 100x.
E. Hasil Paktikum
Lihat di modul
F. Pembahasan
Bakteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya, kemudian melapisi dinding sel. Bilabahan
berlendir tersebut kompak dan tampak sebagai bentuk yang pasti (bundar atau lonjong)maka
disebut kapsul, tetapi bila tidak teratur bentuknya dan menempelnya pada sel kurangerat, maka
disebut lendir, kapsul merupakan substansi yang bersifat viskous sehingga membentuk suatu
selubung yang mengelilingi dinding sel, memiliki fungsi lain yakni melindungi tubuh bakteri dari
kekeringan sementara,dengan mengikat molekul-molekul air, serta memudahkan bakteri untuk
melekat padapermukaan atau substrat. (Tarigan, 1988)

Pada proses pewarnaan kapsul, dilakukan fiksasi. Fiksasi ini dilakukan sebelum pewarnaan yang
bertujuan untuk Merekatkan sel mikroba pada gelas objek, membunuh mikroorganisme secara
cepat dengan tidak menyebabkan perbahan-perubahan bentuk dan strukturnya, mengubah
afinitas (daya ikat) zat warna,membuat sel-sel mikroba lebih kuat (keras), melepaskan granuler
(butiran) protein menjadi gugu reaktif NH3+ yang akan bereaksi dengan gugus  – OH dari zat
warna, mencegah otolisis sel, yaitu pecahnya sel yang disebabkan olehenzim-enzim yang
dikandungnya sendiri, dan mempertinggi sifat reaktif gugus-gugus tertentu (karboksil amino
primer dan sulfhidril) (Lay, B. W,1994)

Pada hasilnya dalam pewarnaan kapsul menunjukan adanya bakteri yang berwarna biru akibat
pewarna Methylen Blue yang menunjukan adanya sel fegetatif,ada pula yang berwarna
transparan, dalam hal ini bakteri  berkapsul yang tidak terwarnai dan ada juga yang memiliki
bagian luar transparan dan bagian dalam berwarna biru. Dari hasil pengamatan ini baik dari
pewarnaan negative dan pewarnaan kapsul, menunjukan  bahwa suspense bakteri mengandung
bakteri Klebsiella sp yang merupakan suatu bakteri gram negative yang tidak bergerak. Bakteri
ini berasal dari family Enterobacteriaceae. Morfologi khas dari Klebsiella dapat dilihat dalam
pertumbuhan padat in vitro tetapi morfologinya sangat bervariasi dalam bahan klinik. Biasanya
Klebsiella simpainya besar dan teratur. Selain itu Klebsiela koloninya  besar, sangat mukoid dan
cenderung bersatu apabila dieramkan. K.pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia bacterial.
K.pneumoniae banyak terdapat dalam saluran nafas dan feses sekitar 5 % orang normal.
K.pneumoniae dapat menyebabkan konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru
(Syahrurachman, dkk, 1994)

G. Kesimpulan
Pada praktikum pewarnaan kapsul pada sampel bakteri Klebsiella pneumonia menggunakan
pewarna Methylen Blue. Badan bakteri berwarna biru, latar belakang berwarna hitam dan
kapsul tidak berwarna/bening. Ditemukan bakteri dengan bentuk basil, sususannya terdii dari
Monobaciilus dan Diplobacillus dan bersifat positif kapsul.
H. Daftar Pustaka
Arnia dan Efrida Warganegara. 2013. Identifikasi Kontaminasi Bakteri Coliform Pada Daging Sapi
Segar Yang Dijual Di Pasar Sekitar Kota Bandar Lampung.Universitas Lampung. Vol. ISSN 2337-
3776.

Hastuti, U.S. 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UM Press

Lay, B. W. 1994.  Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raga Grafindo Persada.

Syahrurachman, dkk. 1994.  Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: UI Press.

Tarigan, J. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: DIRJEN DIKTI Proyek Pengembangan LPTK

Wara pertiwi, Teguh R.Sartono,dkk. 2013. Sensitivitas dan Spesifisitas metode Dot Blot
menggunakan Antigen Outer Membrane Protein Klebsiella pneumoniae yang Direspon
Secretory-Immunoglobulin A Sputum Penderita Terinfeksi Klebsiella pneumoniae
I. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai