Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KARBOHIDRAT DENGAN

METODE ASAM MUSAT

I. Tanggal : 29 Januari 2021


II. Metode : Asam Musat
III. Prinsip :

Pengujian dilakukan untuk membedakan larutan glukosa dan galaktosa.


Larutan uji dicampurkan dengan HNO3 pekat, kemudian dipanaskan. Oksidasi
terhadap karbohidrat dan HNO3 akan menghasilkan asam yang dapat larut.
Namun, laktosa dan galaktosa menghasilkan asam musat yang dapat larut.

IV. Alat dan Bahan :


1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Alat pemanas atau penangas air
4. Mikroskop
5. Gelas kimia
6. Rak tabung
7. HNO3 pekat
8. Larutan dextrosa
9. Larutan laktosa
10. Larutan sukrosa
V. Cara Kerja :
1. Dimasukkan 10 tetes larutan uji dan ditambahkan 2 tetes HNO 3 pekat dalam
tabung reaksi.
2. Tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air mendidih sampai volume tersisa
2 – 3 tetes.
3. Didinginkan secara perlahan, dan diperhatikan terbentuknya kristal-kristal
keras, seperti pasir.
4. Diamati di bawah mikroskop.
VI. Hasil :

No Larutan Uji Hasil Uji Asam Gambar Kristal


. Musat
1. Larutan dextrosa Tidak terbentuk
kristal

Sumber :
https://id.scribd.com/document/377144507/Uji-
Asam-Musat
2. Larutan laktosa Terbentuk kristal

Sumber :
https://id.scribd.com/document/377144507/Uji-
Asam-Musat
3. Larutan sukrosa Tidak terbentuk
kristal

Sumber :
https://id.scribd.com/document/377144507/Uji-
Asam-Musat
VII. Simpulan :

Pada uji karbohidrat menggunakan metode asam musat, hasil positif dapat
diketahui dengan adanya kristal-kristal kecil, seperti pasir yang terbentuk saat
diamati dibawah mikroskop. Larutan laktosa terbukti positif karena kristal-kristal
kecil yang terbentuk seperti pasir.

VIII. Pembahasan :

Pengujian karbohidrat dengan metode asam musat merupakan pengamatan


yang digunakan untuk membedakan antara glukosa dengan galaktosa. Pada
percobaan ini, digunakan tiga larutan sebagai larutan uji, yaitu larutan dextrosa,
laktosa, dan sukrosa. Setelah masing-masing larutan uji ditetesi HNO3 pekat
dalam tabung reaksi, lalu dipanaskan dalam penangas air mendidih sampai tersisa
volume 2 – 3 tetes. Kemudian, setelah didinginkan secara perlahan akan terbentuk
kristal. Pada larutan laktosa terdapat kristal yang kecil-kecil seperti pasir sehingga
membuktikan hasil positif. Larutan sukrosa dan dextrosa tidak larut dalam asam
musat, sedangkan larutan laktosa larut dalam asam musat karena pada proses
oksidasi oleh HNO3 pekat dan dalam keadaan panas, laktosa menghasilkan asam
musat yang kurang larut dalam air. Sehingga pembentukan asam musat ini dapat
digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi galaktosa karena kristal asam
musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk kristal maupun titik leburnya.
Hasil menunjukkan positif apabila terdapat kristal-kristal kecil yang terbentuk
seperti pasir.

IX. Referensi :

Affandi, Idris. 2015. Praktikum Biokimia Karbohidrat. Diakses dari


https://www.academia.edu/16242563/Laporan_Prktikum_Biokimia_Karbohidrat_
pada tanggal 29 Januari 2021.
Affani, Mega. Laporan Praktikum Uji Karbohidrat. Diakses dari
https://www.academia.edu/7472662/Laporan_Praktikum_Uji_Karbohidrat pada
tanggal 29 Januari 2021.
Halindah, Rezky Nur. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang. Diakses dari
https://www.academia.edu/9049199/BAB_I_PENDAHULUAN_I_1_Latar_Belakang
pada tanggal 29 Januari 2021.
Maharani, Ammi. 2020. Uji Asam Musat_Praktikum Biokimia. Diakses dari
https://youtu.be/bB2aQyRbGqA pada tanggal 29 Januari 2021.
Purnama, Adhy. 2018. Uji Asam Musat. Diakses dari
https://id.scribd.com/document/377144507/Uji-Asam-Musat pada tanggal 29 Januari
2021.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN KARBOHIDRAT DENGAN

METODE BARFOED
I. Tanggal : 21 Januari 2021
II. Metode : Barfoed
III. Prinsip :

Pengujian dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan


disakarida. Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi Barfoed, kemudian
dipanaskan. Hasil positif akan ditunjukkan dengan adanya gugus karbonil bebas
yang akan mereduksi Cu2+ dalam suasana asam sehingga terbentuk CU 2O
(endapan berwarna merah bata).

IV. Alat dan Bahan :


1. Tabung reaksi
2. Alat pemanas atau penangas
3. Pipet tetes
4. Pengatur waktu
5. Rak tabung
6. Penjepit tabung
7. Larutan Barfoed
8. Larutan laktosa
9. Larutan fruktosa
10. Larutan glukosa
V. Cara Kerja :
1. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 3 ml
larutan Barfoed. Campurkan dengan baik.
2. Dimasukkan ke dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
3. Diperhatikan warna atau endapan yang terbentuk.
VI. Hasil
1. Larutan laktosa
Reaksi yang dihasilkan : Positif (+), karena menghasilkan endapan warna
merah bata.
Larutan sebelum dipanaskan
Sumber: https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT

Larutan setelah dipanaskan


Sumber : https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT
2. Larutan fruktosa
Reaksi yang dihasilkan : Positif (+), karena menghasilkan endapan warna
merah bata.

Larutan sebelum dipanaskan


Sumber : https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT

Larutan setelah dipanaskan


Sumber : https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT
3. Larutan glukosa
Reaksi yang dihasilkan : Positif (+), karena menghasilkan endapan warna
merah bata.

Sebelum dipanaskan
Sumber : https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT

Setelah dipanaskan
Sumber : https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDENTIFIKASI_KARBOHIDRAT
VII. Simpulan

Larutan uji yang digunakan, yaitu larutan laktosa, fruktosa, dan glukosa,
ketiganya positif dan mengandung monosakarida.

VIII. Pembahasan

Pengujian karbohidrat dengan metode Barfoed bertujuan untuk


membedakan monosakarida dengan disakarida atau mengetahui adanya gula
monosakarida pereduksi. Berdasarkan prinsip metode Barfoed, didapatkan reaksi
sebagai berikut.

O O

C + CU2+ Cu2O + R C H

Gugus Ion Endapan


karbonil kompleks merah bata
bebas

Sebanyak 2 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 3


ml larutan Barfoed. Setelah dicampur dengan baik, dimasukkan ke dalam
penangas air mendidih selama 5 menit, kemudian akan terlihat warna atau
endapan yang terbentuk. Perubahan warna endapan menjadi merah bata
menunjukkan hasil positif (+) yang artinya sampel mengandung monosakarida
pereduksi. Namun, apabila tidak terjadi perubahan warna endapan, maka
menunjukkan hasil negatif (-) dan sampel tidak mengandung monosakarida
pereduksi.

IX. Referensi

Madyaning, Ratri. 2015. Laporan Praktikum Biokimia Percobaan Ke-I Identifikasi


Karbohidrat. Diakses dari
https://www.academia.edu/11303935/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOKIMIA_IDEN
TIFIKASI_KARBOHIDRAT pada tanggal 29 Januari 2021.
Nur, Naufa. 2015. Laporan Praktikum Biokimia Karbohidrat I. Diakses dari
https://www.academia.edu/12151567/Laporan_Praktikum_Biokimia_Karbohidrat_I
pada tanggal 29 Januari 2021.
Hamidah, Anis. Laporan Praktikum Biokimia Pangan Karbohidrat I Uji Barfoed. Diakses
dari https://www.slideshare.net/anishamidah/uji-barfoed pada tanggal 29 Januari
2021.

Anda mungkin juga menyukai