Pengertian :
Sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran objek hingga dua juta kali,
memiliki kemampuan pembesaran objek, dan resolusinya jauh lebih bagus dibandingkan
dengan mikroskop cahaya. Mikroskop ini menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik
untuk mengontrol pencahayaan, dan tampilan gambar. Selain itu, menggunakan lebih
banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan dengan
mikroskop cahaya.
Jenis-Jenis Mikroskop Elektron :
Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) Mikroskop Pemindai Elektron (SEM)
Pengertian Elektroforesis :
Elektroforesis merupakan suatu metode pemisahan molekul (DNA, RNA, protein)
melalui medium tertentu berdasarkan ukuran dan muatan listriknya.
Prinsip yang digunakan adalah memisahkan protein berdasarkan BM dengan
menggunakan matriks penyangga akrilamid. Protein akan tersparasi dalam medan listrik,
dilanjutkan dengan pewarnaan, penghilangan warna, dan pembilasan gel. Pembacaan BM
dapat dilakukan dengan melihat pita yang terbentuk oleh marker.
Gel Pada Elektroforesis :
1. Agarose gel (DNA dan RNA)
2. Polyacrylamide gel (protein)
Elektroforesis digunakan untuk meneliti DNA dalam berbagai bidang :
1. Bidang Kepolisian : Pemeriksaan DNA, seperti pemeriksaan sidik jari yang
memiliki karakteristik khusus.
2. Kegiatan Biologi Molekuler : Salah satu cara untuk memvisualisasikan
keberadaan DNA, plasmid, dan produk PCR.
3. Memudahkan identifikasi protein yang terdapat pada sebuah DNA.
Aplikasi Elektroforesis :
1. Membandingkan gen homolog dari sspesies yang berbeda
2. Mengetahui susunan sekuens berbagai genom
3. DNA fingerprinting
4. Mendeteksi kelainan genetik
5. Mendeteksi lokasi dan jumlah mRNA dalam sel atau jaringan tertentu.
6. Mengetahui aktivitas gen selama perkembangan berbagai tipe sel organisme atau
percobaan perlakuan gen.
7. Mempelajari evolusi tingkat molekular.
8. Mengetahui variasi genetik yang ada di alam.
9. Menentukan atau mengidentifikasi berat molekul DNA, RNA, dan protein tertentu
10. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan genetik antar individu
11. Mengetahui jumlah fragmen DNA yang diklon dalam rekombinan DNA plasmid
12. Menganalisa fragmen DNA yang diamplifikasi lewat PCR
Elektroforesis Protin :
Pada dasarnya dilakukan dengan prinsip serupa dengan elektroforesis DNA, namun
menggunakan gel poliakrilamid. Dalam pembuatannya, gel akrilamid ditambah sodium
dedocyl sulphate (SDS), yaitu senyawa untuk mendisosiasikan (penguraian) protein menjadi
sub-unitnya. Hal ini disebut dengan SDS-Page. Protein yang dielektroforesis dapat dianalisis
dengan pengecatan menggunakan COOmasie blue yang biasanya ditambahkan bersamaan
dengan sampel.
SDS-Page :
Memisahkan protein berdasarkan ukuran.
Sampel buffer harus dipanaskan selama 5 menit, berisi :
1. SDS (CH3-(CH2)10-CH2OSO3-NA+)
2. Glukosa atau gliserol
3. Ionizable tracking dye (i.e., bromophenol blue)
Prinsip dasar pengerjaan :
1. Tempatkan gel pada peralatan chamber.
2. Masukkan sampel dalam well / sumuran.
3. Run gel
Elektroforesis Gel Poliakrilamid
A. Persiapan Sampel
Alat : Bahan :
- Appendorf 1,5 ml - Sampel protein
- Tracking dye / RSB :
Tris HCl pH 6,8 1 ml
Gliserol 0,8 ml
SDS 10% 1,6 ml
β-mercaptoetanol 0,4 ml
Bromophenol blue 1% 0,2 ml
Aquadest 4 ml
B. Persiapan Gel
1. Alat dan bahan pembuatan gel disiapkan. Kaca dipasang pada penjepitnya.
2. Campuran bahan separating gel disiapkan sesuai dengan resep dan
konsentrasinya.
3. Campuran separating gel dihomogenkan dengan cepat agar tidak segera
mengeras.
4. Campuran separating gel dimasukkan pada gel caster dengan bantuan pipet,
diikuti dengan pemberian aquades agar permukaan gel rata dan oksigen tidak
ada.
5. Ruang disisakan untuk stacking gel.
6. Setelah separating gel mengeras, sisa aquades dibuang.
7. Campuran stacking gel disiapkan.
8. Campuran stacking gel dihomogenkan dengan cepat.
9. Campuran stacking gel dituang di atas separating gel dan sisir (comb) segera
dipasang diatas stacking gel.
10. Gel dibiarkan hingga mengeras.
11. Setelah gel mengeras, kaca dilepas dari penjepitnya.
12. Gel pada kaca dipasang pada alat elektroforesis dan running buffer dituang.
C. Prosedur
1. Sampel protein dan tracking dye (RSB) disiapkan.
2. 20 µl sampel protein dan 20 µl tracking dye (RSB) dicampur, dimasukkan
dalam eppendorf.
3. Sampel direbus pada suhu 100°C selama 5 menit.
4. Sampel didinginkan pada suhu ruangan.
D. Elektroforesis Gel
1. Sampel protein dimasukkan ke dalam gel melalui ujung atas stacking gel
sebanyak 2 µl/sumur.
2. Power supply dinyalakan.
3. Sampel diproses atau running dengan memberikan tegangan listrik sebesar 120
V selama 60-90 menit.
4. Gel dilepas dari kacanya.
E. Staining dengan Coomasie Briliant Blue
1. Gel direndam dalam staining solution Coomasie Brilliant Blue R - 250.
2. Rendaman gel dalam staining solution Coomasie Brilliant Blue R – 250
diletakkan di dalam shaker selama 20 - 30 menit.
F. Destaining
1. Pewarna pada gel dihilangkan dalam rendaman destain solution ± 1 – 2 jam
sambil tetap di shaker.
2. Lakukan destaining semalam di atas shaker sampai gel kelihatan bersih.
3. Gel siap discan dan dianalisa hasilnya.
4. Hitung BM protein pada band protein yang tampak pada gel menggunakan
grafik regresi linear.
G. Pewarnaan dan Pelunturan Gel
Perendaman dengan larutan pewarna (staining solution) untuk melihat pita
protein. Larutan pewarna yang sering digunakan adalah Commasie Brilliant
Blue dengan lama waktu perendaman selama 30 menit.
Larutan peluntur (destaining solution) diberikan selanjutnya sampai terlihat
jelas pita protein di permukaan gel. Berat molekul protein ditentukan dengan
memasukkan jarak migrasi ke dalam persamaan regresi linier standard marker.
Pelunturan warna atau destaining pada gel dilakukan secara berulang hingga
didapatkan pita protein berwarna biru dengan latar gel bening.
Elisa Reader
ELISA merupakan metode immunoassay yang digunakan untuk deteksi antibodi,
protein, peptida, dan biomolekul.
Immunoassay berasal dari kata (immuno = secara imuno) dan (assay = kemurnian
suatu substansi atau jumlah konstituen dalam suatu campuran).
Disebut ELISA, dikarenakan :
1. Antigen / antibodi yang diinginkan diabsorbsi ke permukaan plastik (sorbent).
2. Antigen dikenali oleh antibodi spesifik (immuno).
3. Antibodi tersebut dikenali oleh antibodi kedua(immuno) yang ditempeli oleh
enzim (enzyme-linked).
4. Substrat bereaksi dengan enzim untuk memproduksi produk berupa warna.
- Sejumlah antigen yang tidak dikenal ditempelkan pada suatu permukaan, lalu
antibodi spesifik dicucikan pada permukaan tersebut, sehingga akan berikatan
dengan antigennya.
- Antibodi tersebut akan terikat dengan suatu enzim dan pada tahap terakhir
akan ditambahkan substansi yang dapat diubah oleh enzim menjadi sinyal yang
dapat dideteksi.
Komponen-komponen penting dalam immunoassay, yaitu antibodi (antiserum),
antigen, dan labelling material.
Antibodi (antiserum) : protein yang diproduksi oleh sistem imun untuk melawan
antigan.
Antigen : molekul yang menginduksi produksi antibodi ketika dikenali oleh tubuh,
seperti bakteri, virus, dll.