Anda di halaman 1dari 8

Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel yang satu dengan yang lainnya

melalui retikulum endoplasma dengan celah yang disebut desmotubul.memberikan


suatu rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil seperti gula
dan asam amino, dan makromolekul seperti RNA antar sel.

Mikroskop Cahaya
Oleh tanri alim
12 Maret 2013
Bagikan :

Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan gambar ke


mata kita. Mikroskop cahaya telah ditemukan sejak waktu yang lama, dan telah melalui
berbagai improvisasi. Marilah kita ketahui lebih banyak tentang Mikroskop.
Mikroskop cahaya, juga dikenal sebagai mikroskop optik, merupakan instrumen yang
digunakan untuk mengamati organisme kecil yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Mereka disebut mikroskop cahaya karena mereka mengandalkan cahaya untuk
menghasilkan gambar. Mikroskop cahaya adalah dari berbagai jenis, beberapa yang
sederhana, seperti yang Anda miliki di laboratorium Anda, atau yang lebih kompleks
yang digunakan oleh para ahli biologi. Pembesaran dan resolusi adalah dua fitur
penting dari mikroskop. Kita akan tahu lebih banyak tentang ini, tapi sebelum itu mari
kita tahu sedikit tentang sejarah mikroskop.
Zacharias Jansen dari Belanda dapat dikreditkan dengan menciptakan mikroskop
pertama. Mikroskop Nya memiliki dua lensa, yang diperbesar gambar dan lain yang
lebih diperbesar gambar yang dihasilkan oleh pertama. Lensa dekat dengan mata

adalah lensa bi-cembung dan yang jauh dari mata adalah lensa Plano-cembung. Kedua
lensa tersebut dipasang pada dua tabung yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga
menggeser salah satu tabung mengubah fokus dari mikroskop.
Pada abad ke-17, Anton von Leeuwenhoek dan Robert Hooke diteliti lebih lanjut
tentang topik ini dan mereka menemukan bahwa untuk meningkatkan daya perbesaran
mikroskop, panjang fokus harus dikurangi. Mikroskop Leeuwenhoek adalah lensa kaca
tunggal, sedangkan Robert Hooke adalah mikroskop senyawa yang memiliki dua lensa.
Dengan waktu, lensa berkualitas tinggi yang digunakan dalam mikroskop dan kedua,
pembesaran daya dan resolusi ditingkatkan. Pembesaran dan resolusi adalah dua
faktor yang menentukan kualitas mikroskop. Pembesaran adalah sejauh mana sampel
diperbesar jika ditempatkan di bawah mikroskop. Perbesaran mikroskop cahaya
dihitung sebagai
Pembesaran lensa = Tujuan Eyepiece lensa
Resolusi adalah kemampuan untuk membedakan antara dua benda kecil atau ukuran
yang kita mendapatkan gambar rinci.

Bagian dan Fungsi Mikroskop Cahaya


Lensa okuler
Lensa Okuler adalah lensa dari mana Anda melihat gambar. Kekuatan lensa ini adalah
sekitar 10x.
Tabung
Tabung menghubungkan lensa ke lensa objektif. Kita akan tahu tentang lensa objektif
nanti.
Illuminator
Untuk mengamati spesimen dengan hati-hati, cahaya alami mungkin tidak cukup,
sehingga mikroskop memiliki bola kecil dan cahaya dari lampu ini diarahkan pada
spesimen dengan cara cermin dipasang.
Kaki Mikroskop

Kaki Mikroskop digunakan untuk menstabilkan mikroskop dan membuatnya mudah


untuk memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat lain.
Lensa objektif:
Lensa obyektif yang melekat pada ujung tabung. Biasanya, tiga sampai empat lensa
objektif dapat ditemukan di mikroskop. Kekuatan pembesar dari lensa ini adalah dalam
kisaran X. 4X sampai 100
Diafragma
Diafragma A digunakan untuk mengubah intensitas cahaya yang diproyeksikan pada
antarmuka.
Skrup
Skrup penyesuaian membantu dalam mengamati spesimen dalam cara yang lebih baik,
yaitu, mereka memungkinkan pengguna untuk mendapatkan gambar yang sangat
dibesar-besarkan. Ada tombol-tombol penyesuaian dua di mikroskop. Sebuah tombol
kasar penyesuaian dan tombol penyesuaian halus. Tombol penyesuaian kasar
membantu dalam membawa spesimen dalam pesawat yang tepat fokus, sedangkan
tombol menyesuaikan baik membantu dalam menjelaskan gambar sebagian terfokus.

Mikroskop Elektron
Mikroskop cahaya adalah mikroskop tertua yang masih digunakan, tetapi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah memicu keinginan manusia untuk tahu lebih
banyak tentang / lingkungannya sendiri. Ada organisme tertentu yang begitu kecil
sehingga mereka tidak bisa dilihat di bawah mikroskop cahaya. Untuk mengamati
organisme, mikroskop elektron digunakan. Mikroskop elektron memiliki resolusi yang
lebih baik dan daya pembesar yang lebih besar dibandingkan dengan mikroskop
cahaya. Ada beberapa perbedaan antara mikroskop cahaya dan mikroskop elektron,
mari kita melihat mereka.

Mikroskop Cahaya vs Mikroskop Elektron


Ini adalah beberapa perbedaan antara mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Meskipun mikroskop cahaya memiliki keterbatasan tertentu, ia masih banyak digunakan
di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Jadi, kita telah sampai pada akhir artikel ini pada

mikroskop cahaya. Ada begitu banyak lebih lanjut tentang mikroskop cahaya, bahwa itu
adalah agak sulit untuk memasukkannya ke dalam satu artikel, tapi kami berharap
bahwa informasi singkat ini akan memberi Anda gambaran dasar tentang subjek ini.

Transmission Electron Microscopy (TEM)


Perbedaan mendasar dari TEM dan SEM adalah pada cara bagaimana elektron yang
ditembakkan oleh pistol elektron mengenai sampel. Pada TEM, sampel yang disiapkan sangat
tipis sehingga elektron dapat menembusnya kemudian hasil dari tembusan elektron tersebut yang
diolah menjadi gambar. Sedangkan pada SEM sampel tidak ditembus oleh elektron sehingga
hanya pendaran hasil dari tumbukan elektron dengan sampel yang ditangkap oleh detektor dan
diolah. Skema perbandingan kedua alat ini disajikan oleh gambar dibawah ini.

Prinsip kerja dari TEM secara singkat adalah sinar elektron mengiluminasi spesimen dan
menghasilkan sebuah gambar diatas layar pospor. Gambar dilihat sebagai sebuah proyeksi dari
spesimen. Skema dari TEM lebih detil dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(sumber: hk-phy.org)
Sedangkan sinyal utama yang dapat dihasilkan oleh TEM dideskripsikan pada gambar berikut.

Sinyal utama yang dapat ditangkap atau dihasilkan dari TEM cukup banyak antara lain:
1. Diffraction Contrast
Dipakai untuk mengkarakterisasi kristal biasa digunakan untuk menganalisa defek, endapan,

ukuran butiran dan distribusinya.


2. Phase Contrast
Dipakai untuk menganalisa kristalin material (defek, endapan, struktur interfasa, pertumbuhan
kristal)
3. Mass/Thickness Contrast
Dipakai untuk karakterisasi bahan amorf berpori, polimer, material lunak (biologis)
4. Electron Diffraction
5. Characteristic X-ray (EDS)
6. Electron Energy Loss Spectroscopy (EELS + EFTEM)
7. Scanning Transmission Electron Microscopy (STEM)
Sehingga aplikasi utama TEM adalah sebagai berikut: analisis mikrostruktur, identifikasi defek,
analisis interfasa, struktur kristal, tatanan atom pada kristal, serta analisa elemental skala
nanometer.
Sementara itu kelebihan dari analisa menggunakan TEM adalah:
1. Resolusi Superior 0.1~0.2 nm, lebih besar dari SEM (1~3 nm)
2. Mampu mendapatkan informasi komposisi dan kristalografi dari bahan uji dengan resolusi
tinggi
3. Memungkinkan untuk mendapatkan berbagai signal dari satu lokasi yang sama.
Sedangkan kelemahannya adalah:
1. Hanya meneliti area yang sangat kecil dari sampel (apakah ini representatif?)
2. Perlakuan awal dari sampel cukup rumit sampai bisa mendapatkan gambar yang baik.
3. Elektron dapat merusak atau meninggalkan jejak pada sampel yang diuji.

November 7, 2011 by Yudi Prasetyo

Scanning Electron Microscope (SEM) dan


Optical Emission Spectroscope (OES)
a. Scanning Electron Microscope (SEM)
Scanning Electron Microscope (SEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang didesain untuk
menyelidiki permukaan dari objek solid secara langsung. SEM memiliki perbesaran 10
3000000x, depth of field 4 0.4 mm dan resolusi sebesar 1 10 nm. Kombinasi dari perbesaran
yang tinggi, depth of field yang besar, resolusi yang baik, kemampuan untuk mengetahui
komposisi dan informasi kristalografi membuat SEM banyak digunakan untuk keperluan
penelitian dan industri. Adapun fungsi utama dari SEM antara lain dapat digunakan untuk
mengetahui informasi-informasi mengenai:

Topografi, yaitu ciri-ciri permukaan dan teksturnya (kekerasan, sifat memantulkan


cahaya, dan sebagainya).


Morfologi, yaitu bentuk dan ukuran dari partikel penyusun objek (kekuatan, cacat pada
Integrated Circuit (IC) dan chip, dan sebagainya).

Komposisi, yaitu data kuantitatif unsur dan senyawa yang terkandung di dalam objek
(titik lebur, kereaktifan, kekerasan, dan sebagainya).

Informasi kristalografi, yaitu informasi mengenai bagaimana susunan dari butir-butir di


dalam objek yang diamati (konduktifitas, sifat elektrik, kekuatan, dan sebagainya).
Prinsip kerja SEM yaitu bermula dari electron beam yang dihasilkan oleh sebuah filamen pada
electron gun. Pada umumnya electron gun yang digunakan adalah tungsten hairpin gun dengan
filamen berupa lilitan tungsten yang berfungsi sebagai katoda. Tegangan diberikan kepada lilitan
yang mengakibatkan terjadinya pemanasan. Anoda kemudian akan membentuk gaya yang dapat
menarik elektron melaju menuju ke anoda.

Gambar 1. Electron gun


Kemudian electron beam difokuskan ke suatu titik pada permukaan sampel dengan
menggunakan dua buah condenser lens. Condenser lens kedua (atau biasa disebut dengan lensa
objektif) memfokuskan beam dengan diameter yang sangat kecil, yaitu sekitar 10-20 nm.
Hamburan elektron, baik Secondary Electron (SE) atau Back Scattered Electron (BSE) dari
permukaan sampel akan dideteksi oleh detektor dan dimunculkan dalam bentuk gambar pada
layar CRT.
SEM memiliki beberapa detektor yang berfungsi untuk menangkap hamburan elektron dan
memberikan informasi yang berbeda-beda. Detektor-detektor tersebut antara lain:


Detektor EDX, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai komposisi sampel
pada skala mikro.

Backscatter detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai nomor atom
dan topografi.

Secondary detector, yang berfungsi untuk menangkap informasi mengenai topografi.

Pada SEM, terdapat sistem vakum pada electron-optical column dan sample chamber yang
bertujuan antara lain:

Menghilangkan efek pergerakan elektron yang tidak beraturan karena adanya molekul
gas pada lingkungan tersebut, yang dapat mengakibatkan penurunan intensitas dan stabilitas.

Meminimalisasi gas yang dapat bereaksi dengan sampel atau mengendap pada sampel,
baik gas yang berasal dari sampel atau pun mikroskop. Karena apabila hal tersebut terjadi, maka
akan menurunkan kontras dan membuat gelap detail pada gambar.
Semua sumber elektron membutuhkan lingkungan yang vakum untuk beroperasi.

b. Optical Emission Spectroscope (OES)


Optical Emission Spectroscope (OES) yang juga biasa dikenal sebagai Atomic Emission
Spectroscope (AES) adalah sebuah metode analisi kimia yang menggunakan emisi dari flame,
plasma, arc atau spark pada panjang gelombang khusus untuk menentukan kuantitas unsur pada
sampel. Panjang gelombang atomic spectral line memberikan informasi mengenai identitas
unsur dengan intensitas cahaya yang diemisikan sebanding dengan jumlah atom unsur tertentu.
About these ads

Anda mungkin juga menyukai