Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Pengenalan Mikroskop

Disusun Oleh :

Nama : Veronika Vitadella


NIM : F1C121047
Prodi : Kimia

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2021
Lembar Pengesahan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Pengenalan Mikroskop

Nama : Veronika Vitadella

NIM : F1C121047

Prodi : Kimia

Telah disetujui dan diterima laporannya sebagai syarat untuk


menyelesaikan perkuliahan Biologi Umum pada Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Jambi

Jambi, 01/November/2021
Mahasiswa Asisten Laboratorium

(Veronika Vitadella) (Miranti)


NIM F1C121047 NIM F1C417001
IDENTITAS PRAKTIKUM

Judul Praktikum : Pengenalan Mikroskop

Hari/Tgl Praktikum : 1 November 2021

Tujuan Praktikum : Setelah melakukan praktikum ini


mahasiswa mengetahui jenis-jenis mikroskop dan cara
penggunaannya, mengetahui prosedur kerja mikroskop biasa dan
mikroskop elektron.

Cara Kerja :
1. Carilah gambar mikroskop Cahaya, SEM dan TEM
2. Tuliskan bagian-bagian dari setiap mikroskop tersebut dan
uraikan fungsinya masing-masing
3. Jelaskan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari ketiga
mikroskop tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat suatu objek yang


sangat kecil. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan
hampir di seluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme
berukuran kecil. Mikroskop dibagi menjadi dua jenis berdasarkan
pada kenampakan objek yang di amati yaitu mikroskop dua dimensi
atau mikroskop cahaya dan mikroskop tiga dimensi atau mikroskop
stereo. Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop dan mikroskop electron
(Tim mk biologi,dkk,2020).

A. Mikroskop Cahaya

Pada mikroskop gambar diatas terdapat bagian-bagian beserta


fungsinya sebagai berikut :

1. Lensa Okuler : Terdiri atas lensa kompleks, menerima bayangan


semu dan terbalik.
2. Lensa objektif perbesaran lemah: untuk membentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif perbesaran
lemah biasanya digunakan untuk melihat objek yang tidak terlalu
membutuhkan perbesaran yang lemah.
3. Lensa objektif pembesaran kuat : : untuk membentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif perbesaran
lemah biasanya digunakan untuk melihat objek yang tidak terlalu
membutuhkan perbesaran yang kuat.
4. Tabung Mikroskop : tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus
dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
5. Revolver : revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya.
6. Meja Mikroskop : berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
7. Klip : untuk menjepit preparat (kaca) agar tidak bergeser diatas
meja preparat.
Kaki Mikroskop: erfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop
8 Cermin :terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan
cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar
digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya makamenggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
9 Diafragma : berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk.
10 Lengan Mikroskop : untuk memegang mikroskop.
11 Pemutar Halus : makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara cepat.
12 Pemutar Kasar : makrometer berfungsi untuk menaik turunkan
tabung mikroskop secara cepat.

Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang tersusun dari tiga


macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya lensa kondensor dan
dua macam lensa cembung atau lensa pembesar yang diletakkan di
masing-masing ujung. Pada suatu tabung kedua lensa pembesar
itu adalah lensa okuler pada sisi ujung tabung yang berada di
depan titik pandang mata dan lensa objektif yang terletak pada
ujung tabung proksimal. Kelemahan mikroskop cahaya yaitu
dengan mikroskop cahaya suatu objek mikroskopis akan dapat
diperbesar dari 10 kali ke perbesaran 1000 kali lebih dari itu
mikroskopis cahaya akan mengalami kesulitan daya pisah atau
resolusi. Nilai resolusi adalah kemampuan titik bayangan dapat
dipisahkan di bawah mikroskop cahaya (Adhika, 2018)

B. Mikroskop SEM

Mikroskop SEM (Scanning Elektron Microscope) digunakan


untuk mengamati morfologi permukaan sampel dalam perbesaran
tinggi. Untuk dimensi sampel SEM hanya dibatasi oleh ukuran bilik
sampel dari alat SEM itu sendiri karena sampel tidak harus ditembus
oleh berkas elektron. Komponen-koponen utama dari SEM
diantaranya adalah electron gun yang berfungsi untuk
membangkitkan berkas elektron, beberapa lensa elektromagnetik
untuk mengkondisikan berkas elektron, serta detektor untuk
beberapa jenis berkas yang berbeda. Berkas elektron yang sampai ke
sampel akan berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan beberapa
jenis berkas yang berbeda seperti secondary electron (SE),
backscattered electron (BSE), dan characteristic xray[1]. SE dan BSE
adalah berkas yang digunakan untuk mendapatkan citra SEM.
(Adhika, 2018).
Mikroskop pemindai elektron dilengkapi dengan katode serta lensa
dan fokus magnetik untuk membuat sebuah balok dari elektron.Cara
terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi
pada mikroskop optik dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat
berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron
pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan
sampel tersebut dipindai dengan sinar elektron. Elektron sekunder
atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnyadiperkuat sinyalnya,
kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang
pada layar monitor CRT (tabung sinar katode). Di layar CRT inilah
gambar struktur objek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada
proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan,
sehingga bisa digunakan untuk melihat objek dari sudut pandang tiga
dimensi (Adhika,2018).
Dalam SEM modern, pemetaan elektron sekunder dicatat dalam
bentuk digital, tapi SEM yang telah dikembangkan dari awal 1960,
jauh sebelum penyebaran penyimpanan komputer berarti melalui
proses analog yang terdiri, seperti yang ditunjukkan pada gambar,
untuk menyinkronkan pemindaian sinar tabung sinar katode dengan
SEM, oleh modulasi intensitas tabung oleh sinyal sekunder. Gambar
sampel kemudian muncul di layar fosfor dari tabung sinar katode dan
dapat direkam pada film fotografi(Adhika,2018).
Sebuah mikroskop pemindai elektron pada dasarnya terdiri dari
pistol elektrondan kolom elektron, yang fungsinya adalah untuk
menghasilkan probe elektron baik pada sampel, tahap spesimen
untuk memindahkan sampel ditiga arah dan sensor untuk
menangkap dan menganalisis radiasi yang dipancarkan oleh sampel.
Selain itu perangkat tentu harus dilengkapi dengan sistem pompa
vakum(Adhika,2018).
Perbesaran dalam SEM dapat dikendalikan pada kisaran sekitar 6
kali lipat dari sekitar 10 sampai 500,000 kali. Tidak seperti mikroskop
elektron optik dan transmisi, perbesaran gambar dalam SEM
bukanlah merupakan fungsi dari kekuatan lensa objektif. SEM
mungkin memiliki kondensor dan lensa objektif, tetapi fungsi mereka
adalah untuk memfokuskan sinar ke tempat, dan tidak pada gambar
spesimen. Asalkan pistol elektron dapat menghasilkan balok dengan
diameter cukup kecil, SEM bisa melakukan prinsip kerja yang sama
sekali tanpa kondensor atau lensa objektif, meskipun mungkin sangat
tidak serbaguna atau mencapai resolusi sangat tinggi(Adhika,2018).
Menurut Respati, (2008), Komponen-komponen utama dari SEM
diantaranya adalah:
➢ electron gun yang berfungsi untuk membangkitkan berkas elektron,
beberapa lensa elektromagnetik untuk mengkondisikan berkas
elektron, serta detektor untuk beberapa jenis berkas yang berbeda.
➢ lensa dan fokus magnetik berfungsi membuat sebuah balok dari
electron.
➢ kondensor dan lensa objektif berfungsi untuk memfokuskan sinar
ke tempat, dan tidak pada gambar spesimen.
➢ pistol elektron dan kolom electron yang berfungsi untuk
menghasilkan probe elektron baik pada sampel, tahap spesimen
untuk memindahkan sampel ditiga arah dan sensor untuk
menangkap dan menganalisis radiasi yang dipancarkan oleh sampel.
➢ layar CRT berfungsi untuk melihat gambar struktur objek yang
sudah diperbesar.

C. Mikroskop TEM

Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-


TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip
dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke
dalam objek pengamatan dan pengamat mengamati hasil
tembusannya pada layar. Mikroskop transmisi eletron saat ini telah
mengalami peningkatan kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi
hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau sama dengan pembesaran
sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-bidang ilmu
pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop
transmisi elektron ini(Haryanto, 2017).
Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan
persiapan sediaan dengan tahap sebagai berikut:
1. Melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa
mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan
dengan menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium
tetroksida.
2. Pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan
hingga setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop.
Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses pemanasan,
kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan
mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian
karena berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena
itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Sayatan yang telah
terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati.
3. Pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras
antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya.
Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam berat seperti
uranium dan timbal.

TEM (Transmission Elektron Microscope) digunakan


untukmengamati struktur internal sampel dalam perbesaran yang tinggi.
Perbedaan fungsi ini menyebabkan perbedaan cara mempersiapkan
sampel untuk SEM dan TEM. Perbedaan mendasar adalah sampel TEM
harus dapat ditembus oleh berkas elektron sehingga harus sangat tipis
yaitu disarankan pada ketebalan dibawah 100nm[2] (Adhika,2018).
Menurut Respati, (2008),Komponen-komponen utama dari TEM
diantaranya adalah:
➢ Dua lensa kondenser yang berfungsi menguatkan dari elektron yang
ditembakkan.
➢ Lensa objektif berfungsi sebagai lensa utama dari TEM karena batas
penyimpangannya membatasi dari redolusi mikroskop.
➢ Lensa intermediate sebagai penguat dari lensa objektif.
➢ Lensa proyektor gunanya untuk menggambarkan pada layar
flourescent yang ditangkap film fotografi atau kamera CCD.
D. Perbedaan Mikroskop Cahaya, SEM dan TEM
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mempunyai
untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali. Mikroskop
elektron menggunakan elektron statif dan elektromagnetik untuk
mengontrol pencahayaan dan penampilan gambar, serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan
jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Mikroskop electron
mempunyai dua tipe yaitu mikroskop SEM dan TEM (Haryanto,2017).
Adapun perbedaan nya pada tabel sebagai berikut:
E. Kelebihan dan Kekurangan Mikroskop Cahaya, SEM,dan TEM

a. Mikroskop Cahaya
Kelebihan mikroskop cahaya :

- Tidak membutuhkan tempat yang luas sehingga


dapat dilihat langsung oleh pengamat serta mudah
untuk digunakan.
Kekurangan mikroskop cahaya :

- Tampilan gambarnya yang tidak sebagus jenis


mikroskop elektron karena gambar yang ditampilkan
kadang masih kurang jelas.
b. Mikroskop Elektron (SEM dan TEM)
Kelebihan Mikroskop Elektron :

- Gambar yang ditampilkan jauh lebih jelas dari


mikroskop cahaya dengan resolusi yang lebih bagus,
serta pembesaran yang dilakukan juga lebih besar.
Kekurangan Mikroskop Elektron :

- Membutuhkan proyektor dan ruangan yang luas


untuk dapat melihat hasil pengamatannya.

F. Sejarah Penemuan Mikroskop


Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16 dan berasal
dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan.
Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat
mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Jadi, Mikroskop adalah
alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat
kecil.Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian
terhadap mikrobiologi.
Galileo dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari
mata serangga. Galileio sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama
yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Robert Hook
(1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu
kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama latin cellulae
(ruangan kecil), asal mula nama sel(Kurniati,2020
DAFTAR PUSTAKA

Respati.2008.Macam-macam mikroskop dan cara penggunaan.


Jurnal pendidikan. Vol. 4(2): 42 – 44.

Kurniati Fitri.2020.Biologi sel.Bandung: Cendikia press.

Adhika, R.D. 2018. Teknik Pengamatan Sampel Biologi dan Non


konduktif Menggunakan Scanning Elektron Microscopy.
Bandung: Seminar Nasional Instrumentasi, Kontrol dan Otomasi
(SNIKO). 10(11):67-72.

Haryanto, T. Anra, H dan Pratiwi, H.S. 2017. Aplikasi Argumened


Reality Sebagai Media Pembelajaran Materi Pembelahan Sel dan
Mata Pelajaran Biologi. Pontianak : Jurnal Sistem dan Teknologi
Informasi (JUSTIN). Vol.5(2):164-168.

Puspa.,Rahayu.,Tim Mk Biologi.2020.Pedoman praktikum biologi.


Jurnal pendidikan.Vol.7(2): 12-14.
LAMPIRAN

A. Dokumentasi

Gambar 1. Pada saat mengerjakan laporan

Gambar 2. Mencari gambar Mikroskop cahaya,SEM, Dan TEM

Gambar 3. Mencari jurnal atau sumbe referensi

Anda mungkin juga menyukai