Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN BIOLOGI DASAR

TENTANG
MIKROSKOP





OLEH :
DIAN ANANDA
C1K 014 020
KELOMPOK 1



PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Biologi Dasar tentang Mikroskop Telah selesai disusun oleh :
Nama : Dian Ananda
NIM : C1K 014 020
Kelompok : 1


Mataram, Oktober 2014



Mengetahui ;


Asisten Praktikum, Praktikan,


KD. JUNIATI DIAN ANANDA
NIM. C1K 010 020 NIM. C1K 014 020








PENDAHULUAN
A. Tinjauan Pustaka
Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indra manusia berjalan
seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tenteng sel menjadi maju berkat
penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama tahun
1600-an (Campbell dkk, 2008).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi.
Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664
Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang
dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan
Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan
konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata micros yang berarti
kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara definisi mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop juga bisa
didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda yang ukurannya
sangat kecil yang tak bisa diamati oleh mata telanjang (Anneahira, 2013).
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik penggunaan mikroskop)
adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya urai. Perbesaran
(magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya.
Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum yang dapat memisahkan dua
titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Parameter terpenting ketiga adalah
kontras, yang mempertajam perbedaan dalam bagian-bagian dari sampel (Campbell dkk,
2008).
Menurut Campbell dkk (2008), berdasarkan atas sumber cahayanya, mikroskop
terbagi atas mikroskop cahaya/optik dan mikroskop elektron.
a. Mikroskop optik/cahaya
Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari
atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, (light microscope,
LM), cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca.
Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen
diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke
layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari
ukuran asli spesimen.
Menurut Tim Penyusun (2013), mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop
biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda
tipis transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa
objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
1. Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400
4. Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.
Menurut Tim Penyusun (2013), mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan
benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari
atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua
buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah
mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:
Objektif 1 atau 2 dengan okuler 10 atau 15
b. Mikroskop electron (electron microscope)
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi (trasmission
electron microscope,TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron microscope,
SEM) (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM) khususnya berguna
untuk penelitian terperinci mengenai permukaan specimen. Berkas electron memindai
permukaan sampel, yang biasanya dilapisi selapis tipis emas (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop elektron transmisi (trasmission electron microscope, TEM) digunakan
untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM mengarahkan berkas electron melalui
irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya
melalui objek (slide) (Campbell dkk, 2008).
Mikroskop memiliki komponen-komponen yang terbuat dari kaca mudah rusak, berupa
lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat
benturan dengan komponen tersebut (Tim Penyusun 2013).



B. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 30 September 2014 di
Labratorium Budidaya Perairan Universitas Mataram.
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini yaitu : untuk mengetahui dan memahami fungsi dan
bagian-bagian serta cara kerja mikroskop.
D. Metode Praktikum
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain : Mikroskop Cahaya.
b. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini antara lain :
1. Perbesaran Lemah
- Diletakkan mikroskop dihadapan anda dengan jarak yang sesuai sehingga
pengamatan dapat dilakukan dengan nyaman.
- Ditarik okuler sampai tanda 17 (jarak tubus yang ditentukan pabrik) untuk tipe-
tipe mikroskop tertentu.
- Di tempatkan Lensa objektif 10x pada kedudukan seporos dengan lensa okuler.
- Diturunkan tubus dengan sekrup pengatur kasar sampai terhenti.
- Diamati kuler dan diamati cahaya yang masuk kedalam mikrosko agar
menghasilkan bidang pandang yang terang merata dengan mengatur psisi
cermin dan diagfragma kondensor.
- Diletakkan preparat pada meja benda.
- Dinaikkan tubus perlahan-lahan dengan sekrup pengatur kasar hingga
mendapatkan bayangan terbaik.
- Diatur kedudukan preparat dengan menggunakan sekrup-sekrup pengatur pada
meja preparat.
2. Perbesaran Sedang
- Diganti objektif 10x dengan objektif 44x
- Diatur cahaya yang masuk ke mikroskop
- Diatur tubus halus agar mendapatkan objek yang terbaik.
3. Perbesaran Kuat
- Diganti lensa objektif dengan lensa objektif 100x
- Diteteskan minyak imersi digelas obketif pada bagian yang akan diamati.
- Diturunkan tubus hingga ruangan antara lensa objektif dengan gelas objektif
tertutup munyak imersi.
- Diatur kedudukan tubus dengan sekrup halus sehingga diperoleh bayangan
objek yang paling jelas.
- Dibersihkan lensa objektif yang terkena minyak imersi dengan xylol dengan
cara menesteskannya diatas kertas lensa dan diusapkan kebagian yang terkena
minyak imersi.





HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
Mikroskop 1.




1. Lensa okuler
2. Tubus okuler
3. Pemutar lensa
4. Lengan mikroskop
5. Lensa objektif
6. Penjepit
7. Meja benda
8. Diafragma
9. Magnometer
10. Kondensor
11. Penyangga
12. Cermin
13. Mikrometer
14. Kaki mikroskop

Mikroskop 2.

Sumber : Rumushitung.com
1. Lensa okuler
2. Tabung
3. Sekrup pengarah kasar
4. Sekrup pengarah halus
5. Lengan mikroskop
6. Lensa objektif
7. Penjepit preparat
8. Specimen
9. Meja preparat
10. Diafragma
11. Lensa kondensor
12. Illuminator
13. Dasar





B. Pembahasan
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata micros yang berarti
kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara definisi mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop juga bisa
didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda yang ukurannya
sangat kecil yang tak bisa diamati oleh mata telanjang (Anneahira, 2013).
Berdasarkan hasil pengamatan, pada praktikum ini mikroskop yang digunakan yaitu
Mikroskop cahaya. Dimana pada table diatas ada 2 mikroskop yaitu sama-sama mikroskop
cahaya namum perbedaannya pada mikroskop 1 menggunakan 2 lensa okuler dan
mikroskop 2 menggunakan 1 lensa okuler.
Pada mikroskop 1 memiliki bagian-bagian yaitu lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif, tabung berfungsi untuk
menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler dan mengatur focus lensa, pemutar lensa
untuk untuk mengatur lensa, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan, lensa objektif
berfungsi sebagai lensa pembesar untuk mempermudah melihat objek, meja benda
berfungsi sebagai menyimpan objek, penjepit berfungsi untuk memperkuat agar objek yang
di gunakan tidak bergerak kemana-kemana, makrometer berfungsi untuk mengatur
perbesaran kasar, kondensor berfungsi sebagai mengatur focus cahaya dating dari
illuminator maupun cahaya biasa, micrometer berfungsi untuk mengatur perbesaran halus,
diafragma berfungsi sebagai mengatur jumlah cahaya yang masuk ke objek melalui lubang-
lubang yang bermacam-macam ukurannya.
Pada mikroskop 2 memiliki bagian-bagian yaitu lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif, tubulus okuler berfungsi untuk
menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler dan mengatur focus lensa, pemutar lensa
untuk untuk mengatur lensa, lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan, lensa objektif
berfungsi sebagai lensa pembesar untuk mempermudah melihat objek, meja benda
berfungsi sebagai menyimpan objek, penjepit berfungsi untuk memperkuat agar objek yang
di gunakan tidak bergerak kemana-kemana, makrometer berfungsi untuk mengatur
perbesaran kasar, kondensor berfungsi sebagai mengatur focus cahaya dating dari
illuminator maupun cahaya biasa, micrometer berfungsi untuk mengatur perbesaran halus,
diafragma berfungsi sebagai mengatur jumlah cahaya yang masuk ke objek melalui lubang-
lubang yang bermacam-macam ukurannya, illuminator berfungsi untuk memantulkan
cahaya kearah objek dan dasar berfungsi untuk menyangka seluruh bagian mikroskop.
Dari kedua mikroskop tersebut terlihat 2 perbedaan dimana pada mikroskop 1
memiliki 2 lensa okuler dan pada mikroskop 2 memiliki 1 lensa okuler. Selain itu juga
pada mikroskop 1 tidak memiliki illuminator sedangkan pada mikroskop 2 memiliki
illuminator. Menurut Tim Penyusun (2013), mikroskop stereo digunakan untuk
pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya
dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua
buah objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan dua belah mata. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar
1000 kali dari ukuran asli spesimen.
Menurut Tim Penyusun (2013), mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop
biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda
tipis transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa
objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut:
5. Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran 40x
6. Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x
7. Objektif 40x dengan okuler 10x , pembesaran 400
8. Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.

















KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini, antara lain :
1. Pada 2 mikroskop tersebut adanya perbedaan dimana mikroskop 1 memiliki 2 lensa
okuler sedangkan pada mikroskop 2 hanya memiliki 1 lensa okuler, sedangkan
mikroskop 1 tidak memiliki illuminator dan pada mikroskop 2 memiliki illuminator.
2. Pada kedua mikroskop tersebut memiliki lensa okuler berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
3. Pada mikroskop 2, illuminator berfungsi untuk memantulkan cahaya kearah objek dan
dasar berfungsi untuk menyangka seluruh bagian mikroskop.













DAFTAR PUSTAKA
Anneahira. 2013. Pengertian dan Jenis-jenis Mikroskop. http://www.anneahira.com/jenis-
jenis-mikroskop-24879.htm.Diakses pada tanggal 1 Oktober 2014.
Campbell, A. Neil. dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi. dkk. 2003. Mikrobiologi. Jica. Bandung.
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA
UNM. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai