Disusun oleh:
Nama : Ardi Ali (2023411002)
: Kholisha Putri Candani (2023411004
: Fitri Yanti (2023411014)
: Ryan Pulau Japalin (2023411018)
: Putri Soleha (2023411021)
: Zessica Anggraini (2023411025)
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
NO KEGIATAN KETERANGAN
Hari/Tgl: Kamis, 05 Oktober 2023
Judul Materi: Pengenalan Mikroskop
1. Mikroskop Monokuler 1. Lensa Okuler
2. Tabung
3. Sekrup pengarah kasar
4. Sekrup pengarah halus
5. Lengan mikroskop
6. Lensa obyektif
7. Preparat
8. Penjepit preparat
9. Meja preparat
10. Diafragma
11. Lensa kondensor
12. Iluminator
13. Kaki Mikroskop
2. 1. Mikroskop Binokuler 1. Lensa okuler.
2. Revolver.
3. Lensa objektif.
4. Meja preparat.
5. Lengan mikroskop.
6. Skala preparat.
7. Makrometer dan
mikrometer.
8. Diafragma.
9. Sumber cahaya.
10. Pengatur kecerahan.
11. Kaki penyangga
putar.
3. Cara Menggunakan Mikroskop
1. tangan kanan memegang
lengan mikroskop dan tangan
kiri memegang alas atau kaki
mikroskop.
4.2 Pembahasan
Mikroskop dapat membantu kita melihat benda-benda yang sangat kecil sehingga
dapat terlihat oleh kita. Mikroskop cahaya dan mikroskop elektron memiliki manfaat
yang sangat penting.Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-
bagian tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk
mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya
mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Daya pisah adalah
kemampuan mikroskop untuk secara jelas dan terpisah dalam membedakan dua titik
yang berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan sebagai
jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik bukannya satu titik. Hal
inilah yang membedakan mikroskop canggih dari mikroskop cahaya.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan
tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x,
10x, 40x dan 100x. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati
atau untuk menaikkan dan menurunkan kondensor. Reflektor berfungsi untuk menerima
cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya yang akan datang. Tubuh mikroskop
berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif dengan lensa
okuler. Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
fokusnya secara kasar dan jelas. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler
sehingga tepat fokusnya secara tajam. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati. Penjepit berfungsi
untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang. Pengatur kondensor
berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat. Pemegang(lengan)
berfungsi untuk memegang mikroskop. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang
masuk dalam mikroskop. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan
mikroskop.
Dalam cara perawatan mikroskop pada prinsipnya kita harus berhati-hati agar
mikroskop dapat digunakan dengan baik. Pertama yang harus diperhatikan adalah cara
membawa mikroskop dengan langkah sebagai berikut:
a. Pegang bagian pegangan mikroskop dengan tangan kanan dan sanggahlah bagian
kaki ke bawah dengan tangan kiri lalu letakkan pada meja yang telah ditetapkan.
b. Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan segala kotoran yang menempel
pada mikroskop atau hasil pengamatan objek yang diamati kemudian letakkan
mikroskop dalam keadaan istirahat.
c. Lensa objektif pada posisi yang terkecil buat tegak lurus dengan lensa okuler
d. Buat cermin pengatur cahaya dalam posisi vertikal
e. Matikan lampu jika tidak digunakan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Mikroskop yang mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop
monokuler.
b. Pembesaran yang sering terdapat pada mikroskop adalah 4x, 10x,40x dan
100x.
c. Alat pembesaran yang lebih kompleks adalah mikroskop majemuk. Dimana
perbesaran totalnya diperoleh dari gabungan beberapa lensa.
d. Mikroskop optik yang banyak digunakan sekarang tersusun atas dua lensa, yaitu
lensa okuler dan lensa objektif.
e. Berdasarkan sumber sinar dan jenis alat perbesarannya ada dua jenis
mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron.
5.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan
digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-
sungguh dalam melaksanakan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Nur. 2013. Identifikasi Jamur Aspergillus flavus pada Kacang Tanah yang Dijual di
Pasar Kodim. Jurnal Analisis Kesehatan Kimikal Sains. Vol 1(1): 1-10.
Alters, Sandra. 1999. Biology Understanding Life. London: and Bartllet Publisher.
Campbell, Neil A. 2008 Biologi. Jakarta: Erlangga.
Sadina. 2013. Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital Multimedia Dengan
Menggunakan Software Im Magician 4tech. Jurnal klintangbangan. (Vol.II No. 02:
174). Lampung.
Tim Dosen Pembina. 2017. Petunjuk Pratikum Biologi Umum. PGRI Palembang Laboratorium
Biologi Scince Center.
Lampiran
Disusun oleh:
Nama : Ardi Ali (2023411002)
: Kholisa Candani Putri (20234110004)
: Fitri Yanti (2023411014)
: Ryan Pulau Japalin (2023411018)
: Putri Soleha (2023411021)
: Zessica Anggraini (2023411021)
4.1 Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:
a. Percobaan Fransisco Redi
Hari/ Perubahan Perubahan Botol I Perubahan Botol Perubahan Botol
tanggal II III
13 Oktober -Warna - Masih segar. - Warna tetap - Warna tetap
2023 -Bau - Bau belum seperti hari sama belum ada
-Kondisi Ulat tercium busuk di sebelumnya. perubahan.
-Tekstur hari pertama. - Bau belum - Bau belum
(lembab/berair/b - Kondisi ulat mengeluarkan tercium sama
erlendir) belum ada pada aroma busuk. sekali bau busuk.
daging. - Kondisi ulat - Kondisi ulat
- Tektur masih belum ada pada belum ada pada
lembab. bagian atas kain daging maupun
kasa. permukaan atas
- Tekstur masih daging.
lembab. - Tekstur daging
masih lembab
pada umumnya.
14 Oktober -Warna - Warna pada - Warna mulai - Warna masih
2023 -Bau daging mulai sedikit sama saja seperti
-Kondisi Ulat berubah sedikit kemerahan. sebelumnya tidak
-Tekstur warna merah - Bau mulai ada perubahan.
(lembab/berair/b pekat. mengeluarkan - Bau belum juga
erlendir) - Bau mulai aroma busuk mengeluarkan
tercium tapi namun belum aroma busuk
belum terlalu terlalu seperti
menyengat. menyengat. sebelumnya.
- Kondisi ulat - Kondisi ulat - Kondisi ulat
mulai muncul tapi juga belum masih sama
belum banyak terlihat pada belum ada.
pada daging. permukaan atas - Tekstur daging
- Tektur masih kain kasa. lembab tapi mulai
lembab. - Tekstur masih berlendir.
lembab.
15 Oktober -Warna - Warna pada - Warna pada - Warna mulai
2023 -Bau daging sudah daging hamper sedikit berubah
-Kondisi Ulat sangat merah. separuh berubah warna merah.
-Tekstur - Bau nya sudah warna merah. - Bau tetap saja
(lembab/berair/b sangat tercium - Bau sudah tidak
erlendir) bau busuk. sangat tercium mengeluarkan bau
- Kondisi ulat bau busuk. busuk.
mulai banyak - Kondisi ulat - Kondisi ulat
pada daging ayam tidak ada. tidak ada pada
tersebut. - Tekstur daging daging maupun di
- Tekstur lembab mulai mengeras atas permukaan
namun sedikit dengan penutup pelastik.
mulai mengeras. sepenuhnya. - Tekstur mulai
berlendir.
16 Oktober -Warna - Warna sama - Warna daging - Warna daging
2023 -Bau seperti hari tetap bewarna mulai beruah
-Kondisi Ulat sebelumnya, merah seperti yang awalnya
-Tekstur - Bau busuk sebelumnya. kuning kemerah
(lembab/berair/b semakin kuat dan - Bau busuk merahan menjadi
erlendir) pekat. semakin merah merata.
- Kondisi ulat menyengat di - Bau tetap saja
semakin banyak hari ke 4. tidak tercium
dari hari - Kondisi ulat aroma busuk.
sebelumnya. tetap tidak ada. - Kondisi ulat
- Tektur daging - Tekstur daging sama seperti
sudah keras tidak mengeras seperti sebelumnya tidak
ada lembab lagi. batu. ada.
- Tekstur daging
makin lembek
dan berlendir.
17 Oktober -Warna - warna sama - Warna tetap - Warna pada
2023 -Bau seperti di hari sama seperti daging benar
-Kondisi Ulat sebelumnya. sebelumnya. benar menjadi
-Tekstur - Baunya semakin - Baunya merah.
(lembab/berair/b busuk. busuknya mulai - Baunya sama
erlendir) - Kondisi ulat berkurang dihari saja tetap tidak
mulai berubah ke 5. ada.
menjadi warna - Kondisi ulat Kondisi ulat tidak
merah namun tetap tidak ada. ada seperti hari
hanya separuh - Tekstur sudah sebelumnya.
- tekstur sudah sangat - Tekstur daging
mengeras mengeras. makin berlendir
dan mengeluarkan
air.
18 Oktober -Warna - Warna tetap - Warna tetap -Warna tetap
2023 -Bau sama. sama. sama.
-Kondisi Ulat - Baunya sedikit - Baunya dihari - Bau tidak ada.
-Tekstur memudar tidak ke 6 semakin - Kondisi ulat
(lembab/berair/b busuk seperti hari tidak tercium. tetap tak ada.
erlendir) sebelumnya. - Kondisi ulat - Tekstur daging
- Kondisi ulat tetap tidak ada berlendir.
berubah pada wadah
semuanya yang ditutup
menjadi warna menggunakan
merah. kain kasa.
- Tekstur daging - Tekstur daging
tetap keras seperti tetap keras
sebelumnya. seperti
sebelumnya.
19 Oktober -Warna - Warna nya sama - Warna sama - Warna tetap
2023 -Bau tidak ada tidak ada berwarna sama
-Kondisi Ulat perubahan Lagi. perubahan. seperti hari
-Tekstur - Bau busuknya - Bau sudah sebelumnya.
(lembab/berair/b sudah menghilang tidak - Bau tidak ada.
erlendir) tidak tercium lagi. mengeluarkan - Kondisi ulat
- Kondisi ulat bau busuk yang juga tidak ada.
benar benar sangat - Tekstur daging
berubah menjadi menyengat. berlendir.
warna merah. - Kondisi ulat
- Tekstur daging benar benar
keras dan kering. tidak muncul
dari hari
pertama sampai
hari ke 7.
- Tekstur daging
sama saja seperti
sebelumnya
keras.
Keterangan:
Botol I : Dibiarkan terbuka.
Botol II : Ditutup dengan kain kasa.
Botol III : Ditutup rapat
Keterangan:
Tabung I tanpa ditutup dan dipanaskan.
Tabung II ditutup tanpa dipanaskan.
Tabung III ditutup dan dipanaskan.
Tabung IV ditutup dan dipanaskan
c. Percobaan Louis Pasteur
Keterangan:
Tabung dipanaskan lalu dipasang leher angsa
4.2 Pembahasan
a) Percobaan Fransisco Redi
Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa ditutup, daging tersebut berbau
sehingga lalat hinggap diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak belatung
diatas daging dan sebagian menempel pada botol. Kondisi daging juga lembab, bau yang
menyengat dari daging merupakan proses pembusukan yang dilakukan oleh bakteri
pengurai. Ketika daging mulai membusuk maka datanglah lalat di sekitar botol selai.
Beberapa hari kemudian terlihat beberapa ekor belatung. Begitupun pada botol selai II
yang diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging tersebut juga berbau sehingga
lalat hanya hinggap diatas kain kasa beberapa hari kemudian muncul belatung diatas
kain kasa begitupun didaging. Sedangkan pada botol selai III yang diisi daging dan
ditutup rapat tidak terdapat belatung. Hal ini disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi
lalat, belatung muncul jika lalat hinggap pada daging untuk bertelur. Percobaan ini
membuktikan bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati,
tetapi semua makhluk hidup terbentuk dari makhluk hidup juga.
Kesimpulan dari percobaan Fransisco Redi adalah bahwa ulat bukan berasal dari daging,
tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva. Penelitian
ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan
zat hidup tidak dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan.
Bantahan itu mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup
diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam daging tidak terdapat
larva.
Kesimpulan percobaan dari Spallanzani adalah bahwa timbulnya kehidupan hanya
mungkin jika telah ada kehidupan sebelumnya. Jadi, mikroorganisme tersebut telah ada dan
tersebar di udara. Pendukung abiogenesis menyatakan keberatan terhadap hasil eksperimen
Spallanzani, sebab udara diperlukan untuk berlakunya generation spontanea. Sedangkan, paham
biogenesis beranggapan bahwa udara itu merupakan sumber kontaminasi.
Kesimpulan percobaan Pasteur adalah mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan
berasal dari cairan (benda tak hidup), melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara.
Mikroorganisme yang ada di udara masuk ke dalam labu bersama-sama dengan debu.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B., Bray, D., Hopkin, K., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., & Walter, P. (2013).
Essential cell biology. Garland Science.
Baserga, R. (1985). The biology of cell reproduction. Harvard University Press.
Campbell, N.A, J.B reece, L.A. Urry, M.L Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorsky, R.B. Jackson. 2008.
Biology. 8th ed. Pearson Benjamin Cummings. San fransisco.
Darnell, J. E., Lodish, H. F., & Baltimore, D. (1990). Molecular cell biology (Vol. 2). New York:
Scientific American Books.
Hay, E. D. (Ed.). (2013). Cell biology of extracellular matrix. Springer Science & Business
Media.
Isnaeni, W. (2006). Fisiologi hewan. Kanisius.
Lodish, H., Berk, A., Zipursky, S. L., Matsudaira, P., Baltimore, D., & Darnell, J. (1995).
Molecular cell biology (Vol. 3). New York: WH Freeman.
Miller, S.A. and Harley, J.P. (2005). Zoology. Sixth Ed.Boston: Mc. Graw Hill.
Netter, F. H. (2017). Atlas of Human Anatomy E-Book. Elsevier Health Sciences.
Raven, P., G. Johnson. S.Singer. 2001. Biology. 6th ed. McGraw Hill Company. New York.
Team Biologi Umum IPA. (2017). Bahan Kuliah Biologi Umum Untuk IPA. Semarang:Jurusan
IPA Terpadu.
Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., & Reece, J. B. (2016). Campbell
biology. Pearson.
LAMPIRAN
Disusun oleh:
Nama/NIM : Ardi Ali (2023411002)
: Kholisha Putri Candani (2023411004
: Fitri Yanti (2023411014)
: Ryan Pulau Japalin (2023411018)
: Putri Soleha (2023411021)
: Zessica Anggraini (2023411025)
Di dalam inti sel, terdapat struktur padat tanpa membran yang terdiri dari RNA
dan protein yang disebut nukleolus. Ini adalah tempat untuk sintesis dan perakitan
ribosom. Nukleolus mengandung pengatur nukleolar, bagian kromosom yang
membawa gen untuk sintesis ribosom. Struktur ini membantu mensintesis ribosom
dengan cara menyalin dan merakit subunit RNA ribosom. Subunit ini bergabung
bersama untuk membentuk ribosom selama sintesis protein. Ribosom bertindak
sebagai tempat sintesis protein di dalam sel
4.1 Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah:
1.
2.
Ni Nilai : PaParaf :
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, sel dapat dilihat dengan
jelas pada penampang melintang sel bawang merah dan penampang melintang sel
empulur ubi kayu. Dari kedua sel tanaman tersebut dapat dilihat perbedaan pada
tumbuhan antara sel yang masih hidup dan sel yang telah mati. Pada sel umbi bawang
merah terdapat dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Sedangkan pada sel dari empulur
ubi kayu hanya terdapat dinding sel yang kosong.
Dari bagian sel yang diamati memiliki fungsinya masing-masing. Purnomo dkk: 2009
menyatakan :
1. Dinding sel tersusun atas peptidoglikan, lipid dan protein. dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tetap titik pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul.
2. Sitoplasma tersusun dari air protein, lipid, mineral dan enzim. Enzim-enzim
digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme. Metabolisme sel meliputi penyusunan
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
3. Nukleus atau Inti sel merupakan bagian paling penting yang berperan
sebagai pengendali semua kegiatan sel. Nukleus merupakan organel paling
besar di dalam sel nukleus berdiameter 10 mikron yang biasanya terletak di
tengah dan berbentuk bulat atau oval.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Diharapkan untuk pengamatan penampang melintang sel yang akan diamati agar diiris
tipis mungkin dan menggunakan cutter atau Silet yang baru untuk memudahkan
pengamatan di bawah mikroskop. sehingga setiap bagian dari sel tersebut terlihat jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiro, 2015. Mata Kuliah Struktur dan Fisiologi Tumbuhan Sebagai Pengantar Pemahaman
Proses Metabolisme Senyawa Fitokimia. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta.
Purnomo dkk. 2009. Biologi Jakarta : PT. Intan Pariwa
Risanti, 2014. Organel Sel Retikulum Endoplasma. Jakarta: Erlangga.
Rohman, Father.2015. Sel Tumbuhan. http://ilmusahabat660.blogspot.com diakses tanggal 10
Oktober 2019.
LAMPIRAN