Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MIKROBIOLOGI FARMASI

“ MIKROSKOP DAN METODE MIKROBIOLOGI ”

DISUSUN OLEH:

ALIF RAIHAN BOLONG


G70122110
KELAS A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
A. MIKROSKOP

Ilmu pengetahuan tentang mikroskop diperkirakan dimulai ketika beberapa


nenek moyang kita pada zaman prasejarah memungut suatu kepingan bulat
batu kristal atau keping vulkanis dan melihat benda-benda lain diperbesar
oleh batu kaca itu. Kita tahu bahwa selama ribuan tahun manusia telah
berusaha bagaimana cara memperluas kekuatan penglihatannya dengan
pertolongan alat yang dapat memperbesar benda yang dilihat. Para pemahat
kuno di Timur Tengah menggunakan bola kaca yang diisi dengan air untuk
memperbesar benda-benda yang sedang dipahatnya. Bulatan batu kristal
digunakan dengan cara yang sama. Lensa baca yang sederhana banyak
terdapat dalam masa Kekaisaran Romawi. Perkembangan dalam bidang ini
lambat selama berabad-abad berikutnya. Namun, pada akhir abad XVI
penggosokan lensa telah menjadi suatu seni yang sangat maju (suparti. 2019)

Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan di Laboratorium dan


berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara
melakukan perbesaran bayangan objek dengan menggunakan lensa.
Mikroskop memiliki dua kali proses perbesaran yaitu pada lensa objektif
(lensa yang dekat dengan objek) dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan
mata) [1]. Mikroskop memiliki banyak macam jenis. Terdapat dua tipe
mikroskop yang saat ini sering digunakan yaitu mikroskop monokular
(dengan 1 lensa okuler) dan mikroskop binokular (dengan sepasang lensa
okuler). Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini sudah sampai pada
mikroskop digital yang merupakan pengembangan dari mikroskop
konvensional biasa, mikroskop digital yaitu mikroskop yang memungkinkan
gambar untuk ditampilkan pada layar monitor dan data gambar dapat
disimpan sebagai arsip dan analisis tingkat lanjut [2] (Muqoddam dkk. 2019).

Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu


bagian optik, penerangan, dan mekanis. Bagian optik berkaitan dengan lensa
yang dapat membuat bayangan benda menjadi lebih besar sesuai keperluan.
Pada bagian ini terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa objektif (yang dekat
dengan benda) dan lensa okuler (yang dekat dengan mata). Bagian
penerangan berhubungan dengan pencahayaan agar dapat melihat objek
dengan jelas. Sementara, bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan
mengatur fokus saat mengamati objek. Pada bagian ini menjadikan pemakai
mikroskop merasa nyaman karena kemudahannya saat memakai alat ini
(suparti. 2019)
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang
berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang
bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga perlu
adanya ulasan tentang alat ini. Tulisan ini menyajikan cara kerja mikroskop
optik, Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Transmition Electron
Microskopy (TEM) serta cara membuat spesimen yang digunakan untuk
TEM.

1. Mikroskop optic
Cara kerja dari mikroskop optic adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan
oleh lensa condenser, setelah melewati lensa kondenser sinar mengenai
spesimen dan diteruskan oleh lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan
bagian yang paling penting dari mikroskop karena dari lensa ini dapat
diketahui perbesaran yang dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan
oleh lensa objektif ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata
atau kamera. Pada mikroskop ini mempunyai batasan perbesaran yaitu
dari 400 X sampai 1400 X

2. Mikroskop scanner electron


Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari lampu
dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada lensa kondensor
ada pengatur dari pancaran sinar elektron yang ditembakkan. Sinar yang
melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat diatur
maju mundurnya. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan pada
spesimen yang diatur miring pada pencekamnya, spesimen ini disinari
oleh deteksi x-ray yang menghasikan sebuah gambar yang diteruskan
pada layar monitor.

3. Mikroskop transmission elektron


elektron ditembakkan dari electron gun yang kemudian melewati oleh dua
lensa kondenser yang berguna menguatkan dari elektron yang
ditembakkan. Setelah melewati dua lensa kondenser elektron diterima
oleh spesimen yang tipis dan berinteraksi, karena spesimen tipis maka
elektron yang berinteraksi dengan spesimen diteruskan pada tiga lensa
yaitu lensa objektif, lensa intermediate dan lensa proyektor. Lensa
objektif merupakan lensa utama dari TEM karena batas
penyimpangannya membatasi dari redolusi mikroskop, lensa intermediate
sebagai penguat dari lensa objektif dan untuk lensa proyektor gunanya
untuk menggambarkan pada layar flourescent yang ditangkap film
fotografi atau kamera CCD (Respati. 2008).
B. Metode Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.


Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan
ilmu pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mirobiologi sering disebut ilmu
praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar
tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur
sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan
mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan
dan pertanian.

Awal perkembangan ilmu mikrobiologi dimulai sejak ditemukan mikroskop.


Dunia jasad renik baru ditemukan 300 tahun yang lalu. Penemu mikroskop
pertama adalah Antony Van Leeuwenhoek (1632-1732), dia adalah seorang
mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda yang memiliki
hobi mengasah lensa. Mikroskop Leewenhoek mempunyai pembesaran
hingga 300 kali. Dia menyebutkan adanya “animalculus” sebuah makhluk
asing dari air yang dilihat dengan mikroskop buatannya. Kemudian
penemuan Leeuwenhoek disampaikan kepada “ royal society” di Inggris
antara tahun (1674-1683) ia melaporkan hal-hal yang diamatinya kepada
lembaga tersebut. Robert Hooke (1635-1703) sebgai salah seorang anggota “
Royal Society”, menyatakan bahwa penemuan Leeuwehoek dalam mikroskop
buatannya adalah protozoa, spora, jamur, dan sel tumbuhan.

Ada beberapa teknik dasar di dalam analisa mikrobiologi yang harus


diketahui, meliputi: teknik transfer aseptis, teknik agar slants (agar miring),
turbiditas media broth (pengeruhan kaldu), teknik dilusi (pengenceran),
teknik pour-plate (lempeng tuang), teknik spread plate (lempeng sebar),
teknik streak plate (lempeng gores). a. Teknik Transper Aseptis Salah satu
metode dalam mikrobiologi adalah kerja secara steril. Kerja secara steril dan
aseptis sangat penting diperhatikan dalam melakukan praktikum atau
penelitian di laboratorium mikrobiologi. Kerja secara steril bekerja pada
kondisi terbebas dari sema bentuk hidup mikroorganisme, termasuk
endospora bakteri. Kerja secara aseptis juga bekerja pada kondisi tercegah
dari serangan agen infeksi yang dapat menginfeksi jaringan atau material
yang steril. Teknik aseptik ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya
kontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan pada kultur biakan murni.
Sebelum melakukan proses pembuatan kultur biakan murni, seluruh peralatan
yang digunakan harus dalam keadaan steril. Selanjutnya alat-alat yang telah
steril tersebut digunakan dan ditangani berdasarkan teknik aseptik untuk
meminimalisir peluang masuknya mikroorganisme jenis lain ke dalam kultur
biakan murni.7 Dari dalam teknik transfer aseptis ada beberapa teknik yang
harus dipahami yaitu:
• Inoculating (inokulasi) dengan jarum ose.
• Pipetting (mentransfer dengan pipet)
• Alkohol flamming (mentranfer dengan folsep yang dibakar dengan
alkohol).
(mayasari. 2020)
DAFTAR PUSTAKA

Mayasari. (2020). Mikrobiologi. Sumatra utara : Universitas Islam Negeri Sumatra


Utara

Muqoddam dkk. (2019)Modul digitalis mikroskop. Yogyakarta : Universitas


muhammadiyah

Respati. (2008). Macam Macam Mikroskop dan Cara Menggunaan. Semarang :


universitas Wahid Hasyim.

Suparti. (2020). Mikroskop. Jawa Tengah : Alprin

Anda mungkin juga menyukai