Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAK TIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL 1

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP

DISUSUN OLEH:

NAMA : YUSUF

NIM : G 501 19 058

KELOMPOK : 2 (DUA)

ASISTEN : WIDIAWATI

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dimuka bumi ini selalu ingin tahu apa yang ada disekelilingnya yang
telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu yang dapat dilihat
dengan mata telanjang maupun sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang sehingga manusia berusaha mencari atau membuat suatu alat yang dapat
digunakan untuk melihat benda tersebut. Dari sekian banyak penemuan atau karya
yang dihasilkan, salahsatu dari penemuan alat tersebut adalah mikroskop, hingga
sekarang mikroskop sangat membantu dalam struktur tubuh mahluk hidup yang
berukuran renik atau tidak bias dilihat dengan mata telanjang. Dalam sejarah
orang yang pertama kali membuat mikroskop adalah Zacharias Janssen. Dibantu
oleh Hans Janssen, mereka membuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590.
Mikroskop pertama yang mereka buat dapat melihat pembesaran objek hingga
dari 150 kali dari ukuran aslinya. Temuan dari kedua orang tersebut membuat
ilmuwan terkenal. Galileo Galileiturut andil membuat mikroskop. Hingga pada
1609 dia mampu menyelesaikan mikroskopnya dan mengklaim dirinyalah
sebabagi pencipta pertamanyayang telah membuat alat ini pada tahun 1610.
Galielo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop
yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop
galileo. Mikroskop mengalami perkembangan dari abad ke abad. Pada tahun 1860
ditemukan mikroskop binokuler dan pada tahun 1880 ditemukan mikroskop
multiokuler. Dan pada tahun 1933 ditemukan mikroskop electron.
1.2 Tujuan

Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop beserta fumgsinya dan


mempelajari cara menggunakan mikroskop dengan benar dan bahan-bahan
yang akan diamati dibawah mikroskop
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop (latin; micro: kecil, scopium: penglihatan),


yang berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan
untuk dapat mengamati obyek yang sangat luas. Mikroskop merupakan salah satu
peralatan yang dibutuhkan di Laboratorium IPA. Alat ini biasanya digunakan untuk
melakukan kegiatan pengamatan terhadap benda-benda yang berukuran mikroskopis,
baik benda diam maupun mikroorganisme yang dapat bergerak. Mikroskop
merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan laboratorium, khususnya
biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati
objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi 2, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan elektron
tidak menggunakan cahaya untuk visual bayangannya, tetapi menggunakan sorotan
elektron untuk membuat bayangan dalam tabung. Transmisi elektron, setelah
mengalami penyerapan bagian dari obyek, memfokuskan magnet dari gambar
bayangan. Elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripada
cahaya, perbedaan ini menjadikan mikroskop elektron sebuah tenaga tetap daripada
mikroskop cahaya. Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuan zaman reinasans,
dan mikroskop yang mungkin anda gunakan di laboratorium adalah mikroskop
cahaya. Dalam mikroskopcahaya (light microscope, LM), cahaya–cahaya tampak
diteruskan melalui soesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi
(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika
diproyeksikan ke mata ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua
parameter penting dalam mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya
urai. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang
dapat memisahkan dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata
telanjangsebagai satu bintangdi langit mungkin deresolusi sebagai bintang kembar
oleh teleskop. Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan
kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa
sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya
mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop elektron memfokuskan
seberkas elektron melalui spesimen atau pada permukaannya. Resolusi berbanding
terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk bercitra,
dan berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek daripadada
cahaya. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000 kali. Mikroskop
elektron mempunyai 2 tipe, yaitu mikroskop elektron scanning yang digunakan untuk
studi detail arsitektur permukaan sel serta obyek yang diamati secara 3 dimensi dan
mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk mengamati struktur detail
internal sel. Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada
kedua ujung tabung mikroskop. Lensa obyektif merupakan bagian utama pada
mikroskop yang letaknya dekat dengan obyek yang akan diamati, tepatnya melekat
pada bagian yang disebut revolver. Revolver ini dapat diputar dan berguna sebagai
alat pemindah lensa. Sedangkan lensa okuler terletak dekat dengan mata pada saat
dilakukannya pengamatan menggunakan mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop
bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Di ujung bawah
tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga
atau lebih lensa obyektif dan dapat diputar disebut revolver, di bawah tabung
mikroskop terdapat tempat dudukan preparat atau meja mikroskop. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor yang berperan untuk menerangi obyek dan lensalensa
mikroskop yang lain. Pada mikroskop modern terdapat alat penerang di bagian dasar
mikroskop berfungsi untuk menerangi preparat. Pada mikroskop tanpa alat
penerangan mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor.
Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar
ke dalam kondensor.

Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah–langkah berikut:

- Letakkan mikroskop ditempat terang, buka diafragma sampai maksimal;


- Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor
menjadi terang;
- Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor;
- Tempatkan preparat di meja mikroskop;
- Trurunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas
penutup;
- Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar
pengatur kasar dan pengatur halus.

Catatan: pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif
perbesaran lemah terlebih dahulu. Aturlah celah diafragma sehinga diperoleh
pencahayaan yang cukup

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop, yaitu:

- Peganglah erat-erat mikroskop dengan 1 tangan, sedangkan tangan yang lain


menyangga kaki mikroskop.
- Letakkan mikroskop pada tempat yang datar, agar meja preparat tetap dalam
posisi horisontal dan preparat tidak jatuh.
- Bersihkan lensa hanya dengan kertas/kain khusus untuk lensa. Biasakan ketika
mengamati preparat kedua mata tetap terbuka.
- Saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif dengan
perbesaran lemah terlebih dahulu.
- Setelah menggunakan mikroskop, atur pengatur kasar agar tedapat jarak antara
lensa obyektif dengan meja preparat.
- Bersihkan lensa obyektif apabila terkena minyak emersi, dan bersihkan pula meja
mikroskop dari kotoran menggunakan tissue. Simpan mikroskop dalam lemari
yang diberi pengatur suhu.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah:


Hari/tanggal : Senin, 23 september 2019
Waktu : pukul 15.30 – 17.30 WITA
Tempat : Laboratorium Bioteknologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Tadulako

3.2 Alat dan Bahan

a. Alat :
- Mikroskop
- Gelas objek dan gelas penutup
- Pipet dan silet
b. Bahan :
- Potongan kertas atau koran yang bertulis huruf “d”
- Butir-butir pati kentang
c. Medium :
- Air dan yodium

3.3 Prosedur Kerja

a. Menyiapkan dan menggunakan mikroskop


b. Mempersiapkan preparat
c. Mengamati preparat
d. Mengatur besarnya objek
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan

a. Berdasarkan hasil pengamatan kami menggunakan kertas yang bertulis


huruf “d”, yaitu:

b. Berdasarkan hasil pengamatan kami menggunakan butir-butir pati kentang,


yaitu:
c. Berdasarkan hasil pengamatan kami menggunakan butir-butir pati kentang
dengan tambahan yodium, yaitu:

4.2 Pembahasan

a. Berdasarkan hasil pengamatan objek potongan kertas huruf “d” dengan


menggunakan mikroskop bahwa bayangan objek pada mikroskop terbalik yang
tadinya huruf “d” menjadi huruf “p” kemudian, jika perparat digeser ke kiri
maka bayangan objek akan bergeser ke kanan begitupun sebaliknya. Ini terjadi
akibat sifat dari lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop adalah alat optic
yang terdiri dari dua buah lensa cembung, yaitu lensa okuler dan lensa objektif
yang digunakan untuk mengamati benda-benda rentik (sangat kecil) supaya
terlihat lebih besar. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop yaitu maya,
tegak dan diperbesar, itu dikarnakan cahaya yang telah terkumpul dikondensor
akan dipancarkan ke objek atau preparat yang diamati. Preparat yang diletakan
dibawa lensa objektif akan terbentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik,
dan diperbesar. Bayangan benda pada lensa objektif ditangkap sebagai benda
untuk lensa okuler sehingga akan terbentuk bayangan akhir yang bersifat maya
terbalik dan diperbesar. Dengan demikian pembesaran pada mikroskop terjadi
dua kali.
b. berdasarkan hasil pengamatan ini butir Pati kentang sebelum ditetes yodium
masih belum berwarna atau transparan, setelah di tetesi yodium warna butir-
butir pati berubah menjadi ungu tua. Hal ini terjadi karena butir pati kentang
adalah karbohidrat yang terdiri dari rangkayan molekul dan bentuknya seperti
butiran yang hanya berwarna hitam kebiru-biruan. Pati kentang pertama kali
dibentuk di krolopas, lapisan ini dikelilingi suatu titik yang disebut hillus.
Dalam butir pati kentang terdapat kelenjar yang membentuk organ sel yitu
dinding sel, inti sel dan sitoplasma.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Fungsi dari beberapa bagian dari mikroskop diantarnya, lensa okuler runtuk
memperbesar banyangan objek yang ditangkap oleh lensa objektif, revolver
untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan, lensa objektif untuk
menentukan banyangan objek serta mempebesar benda yang diamati,
diafragma untuk mengatur banyak cahaya yang masuk kedalam mikroskop,
makrometer sekrup untuk mecari fokus banyangang objek secara cepat
sehingga mikroskop turun dan naik dengan cepat, mikrometer sekrup untuk
mecari fokus banyangang objek secara lambat sehingga mikroskop turun dan
naik dengan lambat.
b. Penggunaan dari mikroskop cahaya yaitu mikroskop cahaya menggunakan
gelombang cahaya sebagai sumber iluminasinya

5.2 Saran

Saran yang dapat saya berikan yaitu diharapkan kepada praktikan agar aktif
dalam mengikuti kegiatan praktikum agar mempunyai manfaat bagi dirinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardisasmita, M. S., 2000. Pengelolaan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif Dalam
Karakteristik Citra Mikroskopik. Pusbantek Informatika dan Komputasi. Batan.

Asniah, Rahmawati. W., 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kehutanan.


Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo. Kendari.

Gabriel, G. F., 2000. Fisika Kedokteran. Kedokteran EGC. Jakarta

Mariyana, A., 2012 Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai


Praktikum Ipa Materi Pokok Organisasi Kehidupan Pada Siswa Kelas Vii.
Fakultas Tarbiyah. Semarang.

Sel. JurnalEdubioTropika, 2( 2) :187-250

Hasruddin, Abdullah dan Marvira, R. (2014). Analisis Keterampilan Psikomotorik


Dalam Menggunakan Mikroskop pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 8 Banda
Aceh. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. 3 (5) : 2302-1705.

Arianti, E.(2014). Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat


Pembelajaran Pada Pengamatan Rezeqi dan Salwa.(2012).
Analisispelaksanaanpraktikumbiologidanpermasalahannyadi SMA Negeri se
kabupatenKaro. Jurnal Tabularasa PPS Unimed, 9(1) : 1-40

Hestty, P. U. (2007). MengenalCahayadanOptik.Jakarta,GanechsExact :

Maryam, S. (2010).
PenerapanAsasmenKesulitanBelajarSiswauntukMenilaiKesulitanSiswaSMP
dalamMenggunakanMikroskop, Thesis,(Bandung: UPI, 2010), hlm. 23-24.
LEMBAR ASISTENSI

Nama : Yusuf

Stambuk : G 501 19 058

Kelompok : 2 (dua)

Asisten : Widiawati

No Hari/Tanggal Koreksi Paraf


1.

2.

3.

4.

5.

6.

Anda mungkin juga menyukai