Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2012

JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

ABSTRAK Telah dilakukan praktikum mengenai anatomi pada daun monokotil dan dikotil. praktikum ini dilakukan dengan mengamati struktur anatomi dari daun baik secara awetan maupun dengan tumbuhan segar dibawah mikroskop. empat bahan yang dieteliti yaitu awetan Zea mays dan Ficus elastica serta tumbuhan segar Carica papaya dan Leucena glauca. pengamatan dilakukan setelah itu digambar pada buku masing-masing. pada daun terdapat tiga jaringan utama yaitu jaringan epidermis ( abaxial dan adaxial ) pada lapisan atas, jaringan parenkim diantara kedua epidermis, dan jaringan pengangkut. daun pada dikotil dan monokotil memiliki perbedaan pada susunan berkas pengangkut dan ada tidaknya kambium Kata Kunci : monokotil, dikotil, jaringan.

A. Pendahuluan Latar Belakang Daun merupakan organ vegetatif tumbuhan yang memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh bagian lain dari tumbuhan, kekhasan itu salah satunya ialah kemampuan tumbuhan itu sendiri untuk berfotosintesis di dalam organel yang kita sebut sebagai kloroplas yang memiliki pigmen klorofil sebagai pigmen utama untuk menyerap cahaya matahari, organel kloroplas ini banyak terdapat di bagian jaringan mesofil ( palisade dan spons ). adapun bagian khas lain dari jaringan pada daun adalah adanya stomata sebagai alat napas tumbuhan. Oleh sebab itu, dengan beberapa kekhasan ini daun menjadi studi menarik dalam organ vegetatif tumbuhan baik secara morfologi, anatomi dan fisiologi. pada praktikum ini akan dibahas lebih dalam mengenai anatomi daun baik jaringan didalamnya maupun bentuk serta

strukturnya, selain itu pada praktikum ini digunakan tanaman monokotil dan dikotil yang akan dibedakan ciri khas pada daunnya

Dasar Teori Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryulina, 2004). Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada buku batang dan ketiak daun. Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dianamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk : 1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi). terutama berupa gas zat CO2 2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi). 3. Penguapan air (transpirasi) 4. Pernafasan (respirasi) (Tjitrosoepomo, 2007).

Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Berdasarkan tingkat perkembangannya kita mengenal adanya jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Berdasarkan letaknya kita kenal adanya meristem apikal, lateral dan interkalar. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan ke dalam jaringan penutup (epidermis dan periderm), jaringan dasar (parenkima), jaringan penguat (kolenkima dan sklerenkima), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan sekresi. Helai daun disusun oleh epidermis, mesofil dan tulang daun. Mesofil terdiri dari jaringan klorenkima atau terdiri dari parenkima palisade dan parenkima bunga karang. Tulang daun terdiri dari jaringan xilem dan floem (Prabugomong, 2010). Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak,

kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Haryanti, 2010).

Masalah Masalah yang diangkat penulis dalam laporan ini adalah Bagaimana sistem jaringan, tipe daun monokotil maupun dikotil, dan posisi dari berbagai jaringan daun dengan melihat awetan preparatnya maupun preparat awetannya? Bagaimana membuat preparat dari bahan segar serta menganalisis jenis tumbuhannya ?

B. Tujuan Adapun tujuan praktikum jaringan daun pada tumbuhan ini ialah :

1. Mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun 2. Mempelajari tipe daun monokotil dan dikotil 3. Mempelajari posisi dari berbagai jaringan daun 4. Membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil C. Material dan Metoda 1. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pend.Biologi pada tanggal 30 Maret 2012 pukul 07.30-09.30 WIB 2. Alat dan Bahan Dalam pengerjaan acara praktikum ini digunakan beberapa alat untuk menunjang kegiatan pengamatan. Adapun alat yang digunakan yaitu : Mikroskop, Pipet tetes, Gelas Kimia, Gelas Objek ( Kaca Objek ), Kaca penutup, Alat Tulis, Buku Gambar A4, Pensil warna, Silet. Sedangkan bahan yang dipakai ialah: air akuades, Preparat awetan Zea mays dan Ficus elastica dan preparat segarnya ialah daun Carica papaya dan Leucaena glauca 3. Cara kerja Pengamatan preparat awetan Struktur anatomi daun dikotil dan monokotil Pertama, periksalah mikroskop dalam keadaan baik, letakkan preparat awetan daun monokotil di meja benda, lalu mulai mengamati dengan perbesaran objektif 4x, setelah itu digunakan perbesaran gambar 10 x dan 40 x dan diamati mana yang lebih baik, setelah tampak jelas hasil pengamatan mulai digambar dan dijelaskan bagian- bagian yang nampak pada preparat berupa bagian-bagiannya dan diwarnai sesuai pengamatan, untuk preparat awetan dikotil juga dilakukan hal yang sama

Pengamatan preparat segar Pertama, periksalah mikroskop dalam keadaan baik, sayatlah secara melintang preparat segar yang sudah dicandra di lingkungan sekitar menggunakan silet atau mikrotom ( usahakan setipis mungkin agar jaringan terlihat jelas ), lalu mulai mengamati dengan perbesaran objektif 4x, setelah itu digunakan perbesaran gambar 10 x dan 40 x dan diamati mana yang lebih baik, setelah tampak jelas hasil pengamatan mulai digambar dan dijelaskan bagian- bagian yang nampak pada preparat berupa bagian-bagiannya dan diwarnai sesuai pengamatan. D. Data Pengamatan Dari Hasil percobaan dan pengamatan kelompok kami, berikut adalah gambar dari hasil pengamatan kami terhadap anatomi daun monokotil dan dikotil Keterangan : 1. Epidermis Adaxial 2. Epidermis Abaxial 3. Floem 4. Xilem 5. Stomata 6. Epidermis Adaxial 7. Jaringan Spongy 8. Jaringan Mesofil Tipe Daun Monokotil, Tidak Berkambium Stomata berada di bagian bawah daun

Gambar 1. Preparat awetan daun Zea Mays cs Perbesaran = 400 kali

Keterangan : 1. Epidermis Adaxial 2. Epidermis Abaxial 3. Xilem 4. Floem 5. Stomata 6. Epidermis Adaxial 7. Jaringan Spongy 8. Jaringan Mesofil Tipe Daun Dikotil, Berkambium Stomata berada di bagian bawah daun Gambar 2. Preparat awetan daun Ficus elastica cs Perbesaran = 400 kali Keterangan : 1. Stele 2. Floem 3. Xilem 4. Epidermis Adaxial 5. Jaringan Palisade 6. Jaringan Mesofil 7. Jaringan Spongy 8. Endodermis 9. Epidermis Adaxial 10. Stomata

Tipe Daun Dikotil, Berkambium dan Stomata terletak dibawah bagian daun

Gambar 3. Preparat segar daun Leucaena glauca cs Perbesaran = 400 kali

Keterangan : 1. Epidermis Adaxial 2. Stomata 3. Xilem 4. Floem 5. Jaringan Palisade 6. Jaringan Spongy 7. Jaringan Mesofil

Tipe Daun Monokotil, tidak berkambium dam stomata terletak dibagian bawah daun.

Gambar 4. preparat segar daun Carica papaya Perbesaran = 400 kali

E. PEMBAHASAN Tumbuhan monokotil dan dikotil ialah salah satu penggolongan secara garis besar dari kelompok tetumbuhan, oleh sebab itu dengan pengamatan ini diharapkan mampu menganalisis tipe tumbuhannya berdasarkan anatominya. pada pengamatan jaringan yang dimiliki oleh kedua tumbuhan relatif sama, tetapi bila diteliti perbedaan nampak pada susunan berkas pengangkutnya bila pada dikotil, memiliki kambium dan monokotil tidak berkambium yang nantinya akan memengaruhi pertulangan daunnya ( nervatio ) dari tumbuhan monokotil maupun dikotil. Daun tergolong organum nutritivum artinya menghasilkan nutrisi dengan proses fotosintesisnya, itulah mengapa fungsi daun menjadi sangat vital bagi tumbuhan. selain itu keberadaan stomata yang menjadi alat pernapasan (respirasi) dari tumbuhan. pada preparat awetan jaringan-jaringan pada daun mudah diamati karena sudah dilakukan pewarnaan pada jaringannya, sedang pada preparat segar karena masih jaringan hidup jadi agak sulit diamati dan

ketebalan preparat yang dibuat praktikan menjadi hal yang sangat penting, teknik pembuatan preparat sangat diperlukan disini. Berdasarkan pengamatan tadi, dapat diklasifikasikan jaringan pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu : 1. Jaringan pengangkut Merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tumbuhan serta mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun. Jaringan pengangkut terdiri dari : Xylem ( pembuluh kayu ) Bagian-bagan terpenting pada jaringan xylem tumbuhan bunga ialah pembuluh xylem. Yang terdiri atas tabung-tabung berdinding tebal yang secara vertical meluas sampai beberapa meter.

Floem ( pembuluh tapis ) Pembuluh angkut yang utama pada floem adalah tabung tapisan, yang terdiri atas sel-sel silindris yang mengarah dari ujung dinding keujung sel-sel tabung lapisan yang dewasa dan berlubang-lubang, sehingga memungkinkan utusan sitoplasma meluas diantara sel-sel berdekatan. Xylem dan floem bersatu membentuk pembuluh angkut yaitu pembuluh kolateral. Ikatan kolateral adalah ikatan pembuluh yang tersusun dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan di dalam satu jari-jari. Xylem sebelah dalam dan floem sebelah luar. -kolateral terbuka : bila xylem dan floem terdapat kambium. -kolateral tertutup : bila xylem dan floem tidak terdapat cambium.

2. Jaringan Epidermis Merupakan kumpulan sel epidermis yang mengalami penebalan dan menjadi jaringan pelindung tumbuhan, pada daun terdapat epidermis adaxial ( pada bagian atas ) dan Abaxial ( pada bagian bawah ), keduanya memberika double protection pada daun mengingat keberadaannya sebagai tempat berfotosintesis dan alat respirasi, transpirasi. pada beberapa tumbuhan epidermisnya memiliki lapisan kutikula seperti pada Caladium sp. agar air mudah melewati permukaan daun. selain itu epidermis memiliki derivat ( turunannya ) antara lain trikoma dan Bulu halus yang berfungsi kurang lebih sama sepertri epidermis. 3. Korteks Merupakan tempat cadangan makanan dari tumbuhan dari hasil fotosintesis daun berupa Pati, amilum, maupun glukosa 4. Endodermis Pembatas antara bagian korteks dengan silinder pusat

Perbedaan antara preparat awetan dengan preparat segar ialah terletak dari warna dimana preparat segar lebih berwarna hijau segar sehingga bentuk dari jaringan kurang terlihat, hal ini terjadi karena klorofilnya yang masih banyak. Secara Umum, Jaringan Pada tumbuhan ada 3 jenis yaitu : 1. Jaringan Epidermis, Umumnya hanya selapis sel, namun pada beberapa jenis tumbuhan memiliki epidermis ganda ( abaxial dan adaxial ). di epidermis terdapat beberapa derivatnya antara lain trikoma, stomata, sel kipas. pada epidermis tidak ada klorofil, pada epidermis memiliki pigmen antosianin. 2. Jaringan Mesofil atau Parenkim daun Berada diantara epidermis atas dan bawah, terdiri atas jaringan palisade dan spongy. ciri-ciri jaringan palisade yaitu, sel-selnya panjang, ruang antarselnya kecil dan rapat serta banyak mengandung klorofil. sedangkan spongy agak renggang, bentuk selnya tidak teratur, dan banyak rongga udara, serta sedikit klorofil

3. Jaringan pembuluh Teerdiri atas floem dan xilem yang susunannya tergantung dari tipe tumbuhannya, banyak terdapat pada tulang daun, oleh sebab itu tulang daun memilik fungsi ganda yaitu sebagai penguat daun dan jalan transportasi air dan zat hara.

F. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Hal yang dapat ditarik dalam praktikum ini bahwa organ daun memegang peranan penting dalam aktivitas pertumbuhan. selain berfotosintesis daun juga digunakan sebagai alat pernfasan dengan stomatanya dan penghasil makanan ( fotosintesis ). posisi berbagai jaringan daun pun dapat ditentukan dengan melihat preparatnya dimana epidermis berada pada bagian atas dan biasanya memiliki stomata pada beberapa selnya, setelah itu dibawah epidermis ada jaringan mesofil yang didalamnya terdapat banyak klorofil dan menjadi tempat utama kegiatan fotosintesis, dan jaringa pengangkut untuk mengangkut air dan hasil forosintesis Untuk rekomendasi kedepannya, diharapkan asisten dapat lebih menjelaskan jaringan-jaringan pada tumbuhan setelah proses pengamatan agar praktikan lebih mengerti dan paham tentang jaringan pada daun monokotil dan dikotil ini.

DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA XI. Jakarta : Erlangga. Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Volume XVIII Nomor 2 Oktober 2010 : 21-31 Prabugomong. 2010. Bahan UTS Biologi Tanaman Untuk Mhs. Agribisnis.(online)http://www.prabugomong.htm diunduh pada 8 Maret 2012 Tjitrosoepomo, Gembong.2007.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai