Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN SAINS PADA JAMAN MODERN

TUGAS MATA KULIAH DASAR-DASAR SAINS

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti. M,Pd.

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. ESTERVELLITA WIJAYA LANGODAY (200342616834)


2. KHUSNA ZAKIYYAH KHANIN (200342616863)
3. MELLINDA SETIANI NUSA DIENNATA (200342616882)
4. NADZIFA (200342616875)
5. NESYA ADIVA NURHASANAH (200342616829)

OFFR H

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN dan ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAR NEGERI MALANG


2020

Page | 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Perkembangan Modern”. Makalah “Perkembangan
Sains Sains Pada Jaman Modern” disusun guna memenuhi tugas dari ibu Prof. Dr. Dra. Utami
Sri Hastuti. M,Pd. pada Mata Kuliah Dasar-dasar Sains. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Perkembangan Sains di Era
Modern.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Prof. Dr. Dra. Utami Sri
Hastuti. M,Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Dasar-dasar Sains. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 2 Desember 2020

Penyusun

Page | ii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………………………….. i

Kata pengantar………….……………………………………………………………………….ii

Daftar isi…………..…….……………………………………………………………………….iii

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………....1


1.2 Tujuan penulisan……………………………………………………………………………....1
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………………………………....1

Bab II PEMBAHASAN

2.1 Kelahiran Sains Modern………………………………………………………………………2


2.2 Aliran Pemikiran pada Masa Modern…………………………………………………………4
2.3 Peneuan Baru dalam Bidang Sains……………………………………………………………7

Bab III RANGKUMAN………………………………………………………………………...12

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….13

Page | iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sains bermula dari sifat keingintahuan manusia terhadap hakikat segala sesuatu.
Pada mulanya sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu itu dideskripsikan melalui mitos,
namun seiring berjalannya waktu, kemampuan analisa, abstraksi, dan logika manusia
mengalami perkembangan secara perlahan-lahan. Seorang intelektual tidak dapat
terpuaskan dengan mitos, yang menganggap air hujan adalah air mata dewa atau gempa
bumi adalah langkah kaki para dewa.
Perkembangan sains modern ditandai oleh kebangkitan kembali sains dari dogma-
dogma. Tokoh-tokohnya diantaranya adalah Tycho Brahe menekuni bidang astronomi
dengan membuat alat-alat untuk melihat benda-benda angkasa. Sains modern telah
memunculkan pola pikir yang pada akhirnya sebagai anti-tesa sains Abad Pertengahan
dan telah membentuk pola pikir tersendiri, yaitu rasionalisme dan empirisme.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Bagaimana Perkembangan Sains Modern ?
2.      Bagaimana aliran pemikiran pada massa modern?
3.      Apa penemuan baru dalam bidang sains?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk menjelaskan perkembangan sains modern.
2. Untuk menjelaskan aliran pemikiran pada massa modern
3. Untuk menjelaskan penemuan baru dalam bidang sains

1.4 Batasan Penulisan


Uraian dalam makalah ini dibatasi pada :
1. Kelahiran Sains Modern.
2. Aliran Pemikiran pada Masa Modern.
3. Peneuan Baru dalam Bidang Sains.

Page | 1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelahiran Sains Modern

Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, sejarah sains, khususnya ilmu fisika dan
biologi, sering disajikan dalam narasi progresif yang mana teori yang benar menggantikan
keyakinan yang salah.  Interpretasi sejarah yang lebih baru, seperti dari Thomas Kuhn,
menggambarkan sejarah sains dalam istilah yang lebih bernuansa, seperti paradigma-
paradigma yang saling bersaing atau sistem konseptual dalam matriks yang lebih luas yang
mencakup tema intelektual, budaya, ekonomi dan politik di luar sains. 

Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris,  teoretis, dan


pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan yang
menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. 
Historiografi dari sains, sebaliknya, sering kali mengacu pada metode historis dari sejarah
intelektual dan sejarah sosial. Namun, kata scientist dalam bahasa Inggris relatif baru—
pertama kali diciptakan oleh William Whewell pada abad ke-19. Sebelumnya, orang yang
menyelidiki alam menyebut diri mereka sendiri sebagai filsuf alam.

Sementara investigasi empiris dari dunia alam telah diuraikan sejak Era


Klasik (misalnya, oleh Thales, Aristoteles, dan lain-lain), dan metode ilmiah telah digunakan
sejak Abad Pertengahan (misalnya, oleh Ibn al-Haytham, dan Roger Bacon),
munculnya sains modern terkadang ditelusuri kembali ke periode modern awal, selama masa
yang dikenal sebagai Revolusi Ilmiah yang terjadi pada abad ke-16 dan ke-17 di Eropa.
Metode ilmiah dianggap begitu mendasar bagi sains modern sehingga beberapa orang
menganggap penyelidikan-penyelidikan alam sebelumnya sebagai pra-ilmiah.  Secara
tradisional, sejarawan sains telah mendefinisikan sains cukup luas untuk mencakup
penyelidikan-penyelidikan tersebut. 

Page | 2
Revolusi Ilmiah menjadikan sains sebagai sumber untuk perkembangan
pengetahuan. Selama abad 19, praktik sains menjadi diprofesionalkan dan dilembagakan
dalam cara yang terus berlanjut sampai abad ke-20. Saat peran pengetahuan ilmiah tumbuh di
masyarakat, hal tersebut menjadi digabungkan dengan banyak aspek fungsi negara-bangsa.

Sejarah sains ditandai dengan rantai kemajuan teknologi dan pengetahuan yang selalu


saling melengkapi. Inovasi teknologi membawa penemuan-penemuan baru dan dibesarkan
oleh penemuan lain, yang menginspirasi kemungkinan dan pendekatan yang baru untuk isu-
isu sains lama.

Sains di zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak
Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat
modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah
sistem koordinat yang terdiri dari dua garis lurus X dan Y dalam bidang 4 datar. Isaac
Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for life
(perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan temuannya elektron.

Selama abad ke-20, sejumlah bidang ilmiah interdisipliner telah muncul. Contoh-
contohnya meliputi:

1. Studi Komunikasi menggabungkan komunikasi hewan, Teori


informasi, pemasaran, hubungan masyarakat, telekomunikasi dan bentuk komunikasi
lainnya.

2. Ilmu komputer dibangun di atas dasar teori linguistik, matematika diskrit, dan teknik


elektro, mempelajari sifat dan batas-batas komputasi. Sub-bidangnya
termasuk komputabilitas, kompleksitas komputasi, desain basis data, jaringan
komputer, kecerdasan buatan, dan desain perangkat keras komputer. Salah satu bidang di
mana kemajuan dalam komputasi telah memberi kontribusi pengembangan sains yang
lebih umum adalah dengan memfasilitasi pengarsipan data ilmiah skala besar. Ilmu
komputer kontemporer biasanya membedakan dirinya sendiri dengan menekankan pada
'teori' matematika daripada penekanan praktis dari rekayasa perangkat lunak.

Page | 3
3. Ilmu lingkungan adalah bidang interdisipliner. Hal ini berdasarkan disiplin ilmu biologi,
kimia, ilmu bumi, ekologi, geografi, matematika, dan fisika.

4. Ilmu material berakar dalam metalurgi, mineralogi, dan kristalografi. Ilmu material


menggabungkan kimia, fisika, dan beberapa disiplin ilmu teknik. Bidang tersebut
mempelajari logam, keramik, kaca, plastik, semikonduktor, dan material komposit.

2.2 Aliran Pemikiran Pada Masa Modern

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan bukan berasal dari kitab suci
atau ajaran agaman, dan juga bukan dari penguasa. Pengetahuan berasal dari manusia,
yang memiliki pendapat yang berbeda. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber
pengetahuan berasal dari kebenaran nyata yang berasal dari akal. Aliran empirisme
beranggapan bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan. Dan muncul aliran
kritisisme yang memadukan kedua pendapat yang berbeda.

Pada masa modern pemikiran terbagi menjadi beberapa, 3 aliran utama diantaranya :

1. Aliran rasionalisme dengan tokoh Rene Descartes (1596-1650 M)


Kata rasionalisme terdiri dari dua suku kata, yaitu “rasio” yang berarti akal atau
pikiran, dan “isme” yang berarti paham atau pendapat. Rasionalisme adalah paham
filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah sumber terpenting untuk
memperoleh pengetahuan dan suatu pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir
manusia. Rasionalisme ialah suatu paham yang berpendapat bagaimana suatu
pemikiran yang logis diimbangi dengan pemikiran yang masuk akal dan pikiran
yang sehat. Hanya akal yang dapat membawa orang kepada kebenaran secara fakta,
juga sekaligus sebagai sumber pengetahuan /kebenaran. Adapun pengetahuan indera
dianggap sering menyesatkan.

Aliran rasionalisme ada dua macam yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang
filsafat. Dalam bidang agama aliran rasionalisme  sering kali digunakan untuk
mengkritik ajaran agama. Sedangkan dalam bidang filsafat, rasionalisme sering
berguna dalam menyusun teori pengetahuan.

Page | 4
Descartes dianggap sebagai Bapak Filsafat Modern. Kata “Bapak” diberikan kepada
Descartes karena dialah orang pertama pada Zaman Modern itu yang membangun
filsafat yang berdiri atas keyakinan diri sendiri yang dihasilkan oleh pengetahuan
yang masuk akal. Dialah orang pertama di akhir Abad Pertengahan itu yang
menyusun argumentasi yang kuat, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah
akal, bukan perasaan, bukan iman, bukan ayat suci, bukan yang lainnya.

Semboyan dari aliran ini ialah ungkapan Descartes yang berbunyi: Cogito ergo
sum/I think therefore I’m (saya berpikir maka saya ada). Dari ungkapan sederhana ini,
dapat diambil beberapa rumusan, sebagai berikut:

1) Keberadaan manusia yang paling sempurna ialah akalnya, sehingga akal


atau pemikiran berperan sebagai “pengenal dirinya” sesuai dengan hubungan
antara pemikiran dan keberadaan. Artinya keberadaan manusia
terwujud/terkonsep setelah dia memikirkan dirinya.
2) Dengan akal, manusia berhasil menemukan pengetahuan baru tentang
dirinya yang belum atau kurang diketahui sebelumnya, kecuali melalui sumber
lain, yaitu kitab suci.
3) Kebenaran dan pengetahuan hanyalah yang diperoleh melalui akal
manusia yang sehat.

2. Aliran empirisme dengan tokoh Francis Bacon (1210-1292 M)


Kata empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan
ditambah akhiran isme yang berarti paham atau pendapat. Empirisme adalah suatu
aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan/kebenaran yang sempurna diperoleh dari
panca indera manusia dan pengetahuan juga didapatkan melalui pengalaman
kehidupan manusia sehari-hari. Aliran empiris berkembang di Inggris mulai abad 17-
18.

Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan


yang diterima orang melalui pengalaman inderawi dengan dunia fakta. Pengalaman

Page | 5
merupakan sumber pengetahuan yang sejati. Pengetahuan harus dicapai dengan
induksi.

Dan penganut empirisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber


pengetahuan bagi manusia, yang jelas-jelas mendahului rasio. Tanpa pengalaman,
rasio tidak memiliki kemampuan untuk memberikan gambaran tertentu.

Tetapi aliran empirisme ini mempunyai kelemahan diantaranya adalah :

1) Indera bersifat terbatas, indera memiliki keterbatasan dalam mengamati.


Contohnya ketika benda yang kita lihat dari jauh terlihat kecil, tetapi ternyata
benda tersebut berukuran besar.
2) Indera sering menipu atau bersifat ilusi, contohnya bila seseorang sakit dan
makanan yang manis dirasakannya adalah pahit.
3) Objek terkadang menipu, contohnya adalah fatamorgana dimana objek itu
sebenarnya tidak sebagaimana yang ditangkap oleh indera manusia, sehingga
membohongi indera.

3. Aliran kritisisme dengan tokoh Immanuel Kant (1724-1804 M)


Pendirian aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang.
Rasionalisme berpendapat dengan pendirian bahwa akal merupakan sumber
pengetahuan. Sedangkan empirisme berpendapat dengan pendirian bahwa
pengalaman dengan indera yang menjadi sumber pengetahuan.
Aliran kritisisme ini memadukan perbedaan dari pendapat aliran rasionalisme dan
aliran empirisme oleh tokoh Immanuel Kant (1724-1804 M). Kant mengembangkan
sesuatu dengan menyatukan rasionalisme dan empirisme atau yang disebut sintesis.
Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan ini sebagian salah dan sebagian
benar. Benar bahwa pengetahuan kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun
dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia
sekitar kita.

Page | 6
Untuk menghilangkan pertentangan diantara aliran rasionalisme dan empirisme,
Kant mengadakan pemaduan diantara aliran ini dalam hal menemukan kebenarannya.
Dan Kant mengatakan :
“Pengetahuan merupakan hasil kerjasama dua unsur ; pengalaman dan akal.
Pengalaman inderawi merupakan unsur a posteriori (yang datang kemudian),
sedangkan akal budi merupakan a priori (yang datang lebih dahulu)”
Kant mengkritik aliran empirisme dan aliran rasionalisme karena hanya
menggunakan dan mementingkan satu unsur saja dari unsur tersebut, sehingga akan
memberikan hasil yang berat sebelah.

2.3 Penemuan Baru Dalam Bidang Sains


Sejarah sains ditandai dengan rantai kemajuan teknologi dan pengetahuan yang selalu
saling melengkapi. Inovasi teknologi membawa penemuan-penemuan baru dan
dibesarkan oleh penemuan lain, yang menginspirasi kemungkinan dan pendekatan yang
baru untuk isu-isu sains lama.
 Fisika
Revolusi Ilmiah adalah batas yang dekat antara pemikiran kuno dan fisika klasik.
Nicolaus Copernicus menghidupkan kembali model heliosentris dari tata surya
yang dijelaskan oleh Aristarchus dari Samos. Hal ini diikuti oleh pengenalan
model pertama gerakan planet-planet yang diberikan oleh Kepler pada awal abad
ke-17, yang mengusulkan bahwa planet mengikuti orbit elips, dengan Matahari
sebagai fokus dari elips. Galileo Galilei ("Bapak Fisika Modern") juga
menggunakan eksperimen untuk memvalidasi teori fisik, elemen kunci dari
metode ilmiah.
Pada tahun 1687, Isaac Newton menerbitkan Principia Mathematica, merincikan
dua teori fisika yang komprehensif dan sukses : Hukum Newton tentang Gerak
dan Hukum Newton tentang Gravitasi. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari
oleh Michael Faraday, George Ohm, dan yang lainnya selama awal abad ke-19.
Studi-studi ini menyebabkan penyatuan dua fenomena menjadi sebuah teori
tunggal elektromagnetisme, oleh James Clerk Maxwell (dikenal sebagai
Persamaan Maxwell).

Page | 7
 Kimia
Sejarah kimia modern dapat dikatakan bermula dengan perbedaan kimia dari
alkimia oleh Robert Boyle dalam karyanya The Sceptical Chymist, tahun 1661
dengan praktek percobaan gravimetri dari kimia medis oleh William Cullen,
Joseph Black, Torbern Bergman, dan Pierre Macquer. Langkah penting lainnya
dibuat oleh Antoine Lavoisier (Bapak Kimia Modern) melalui pengenalan
tentang oksigen dan hukum kekekalan massa, yang membantah Teori phlogiston.
Teori bahwa semua materi terbuat dari atom, yang merupakan unsur terkecil dari
materi yang tidak dapat dipecah tanpa kehilangan kimia dasar dan sifat fisik dari
materi, diberikan oleh John Dalton pada tahun 1803, meskipun pertanyaan
tersebut membutuhkan seratus tahun untuk dapat dibuktikan. Pada tahun 1869,
Dmitri Mendeleev membuat tabel periodik elemen berdasarkan penemuan
Dalton. Sintesis urea oleh Friedrich Wöhler membuka bidang penelitian baru,
kimia organik, dan pada akhir abad ke-19, ilmuwan mampu mensintesis ratusan
senyawa organik.

 Biologi, Kedokteran, Dan Genetika


Pada tahun 1847, dokter dari Hungaria Ignác Fülöp Semmelweis secara dramatis
mengurangi terjadinya demam nifas dengan hanya memerlukan dokter untuk
mencuci tangan mereka sebelum datang ke perempuan yang akan melahirkan.
Penemuan ini mendahului teori kuman penyakit. Namun, temuan Semmelweis
tidak dihargai oleh orang sezamannya dan mulai digunakan hanya dengan
penemuan oleh ahli bedah British Joseph Lister, yang pada tahun 1865
membuktikan prinsip-prinsip antisepsis. Karya Lister didasarkan pada temuan
penting oleh ahli biologi Perancis Louis Pasteur. Pasteur mampu menghubungkan
mikroorganisme dengan penyakit, merevolusi pengobatan. Ia juga merancang
salah satu metode yang paling penting dalam melakukan pengobatan pencegahan,
ketika pada tahun 1880 ia menghasilkan vaksin anti rabies. Pasteur menemukan
proses pasteurisasi, untuk membantu mencegah penyebaran penyakit melalui susu
dan makanan lainnya.

Page | 8
Mungkin teori yang paling menonjol, kontroversial dan jauh jangkauannya dalam
semua sains adalah teori evolusi lewat seleksi alam yang dikemukakan oleh
naturalis Inggris Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species pada
tahun 1859. Darwin mengemukakan bahwa karakteristik semua makhluk hidup,
termasuk manusia, dibentuk oleh proses alam selama jangka waktu yang lama.
Teori evolusi dalam bentuknya yang sekarang mempengaruhi hampir semua
bidang biologi. Implikasi evolusi pada bidang di luar sains murni telah
menyebabkan pertentangan dan dukungan dari bagian masyarakat yang berbeda,
dan sangat mempengaruhi pemahaman populer "tempat manusia dalam alam
semesta". Pada awal abad ke-20, studi tentang keturunan menjadi penyelidikan
besar setelah penemuan kembali pada tahun 1900 dari hukum-hukum warisan
yang dikembangkan oleh biksu dari Moravia, Gregor Mendel pada tahun 1866.
Hukum Mendel mengawali studi genetika yang menjadi bidang utama penelitian
untuk penelitian ilmiah dan industri. Pada tahun 1953, James D. Watson, Francis
Crick, dan Maurice Wilkins menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik
untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya.

 Ekologi
Disiplin ekologi biasanya dapat ditelusuri asal-usulnya ke sintesis dari evolusi
Darwin dan Biogeografi Humboldtian, di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Sama penting dalam munculnya ekologi, bagaimanapun, mikrobiologi dan ilmu
tanah—khususnya konsep siklus kehidupan, terkemuka dalam karya Louis
Pasteur dan Ferdinand Cohn. Kata ekologi diciptakan oleh Ernst Haeckel, yang
secara khusus merupakan pandangan holistik terhadap alam secara umum (dan
teori Darwin secara khususnya) sangat penting dalam penyebaran pemikiran
ekologis. Pada tahun 1930, Arthur Tansley dan lain-lain mulai mengembangkan
bidang ekologi ekosistem, yang dikombinasikan ilmu tanah eksperimental
dengan konsep fisiologis dari energi dan teknik-teknik dari bidang biologi.
Sejarah ekologi pada abad ke-20 terkait erat dengan environmentalisme, hipotesis
Gaia (teori ekologis yang menyatakan bahwa biosfer dan komponen-komponen
fisik Bumi seperti atmosfer, kriosfer, hidrosfer, dan litosfer saling menyatu untuk

Page | 9
membentuk sistem interaksi yang menjaga keadaan iklim dan biogeokimia bumi
dalam keseimbangan) yang pertama kali dirumuskan pada tahun 1960, dan
menyebar pada tahun 1970.

 Geologi
Geologi modern, seperti kimia modern, secara bertahap berevolusi selama abad
ke-18 dan awal abad ke-19. Jean-Étienne Guettard dan Nicolas Desmarest
mendaki Perancis tengah dan mencatat pengamatan mereka pada beberapa peta
geologi yang pertama. Abraham Werner menciptakan skema klasifikasi
sistematis untuk batuan dan mineral, sebuah prestasi yang signifikan untuk
geologi seperti yang Linnaeus lakukan untuk biologi. Werner juga mengusulkan
penafsiran umum dari sejarah bumi, seperti yang dilakukan polymath
kontemporer dari Skotlandia James Hutton. Georges Cuvier dan Alexandre
Brongniart, memperluas karya Nicolas Steno, berpendapat bahwa lapisan batuan
bisa dihitung usianya dari fosil yang terkandung didalamnya: prinsip pertama
yang diterapkan pada geologi dari lembah sungai Paris. Penggunaan indeks fosil
menjadi alat yang ampuh untuk membuat peta geologi, karena memungkinkan
ahli geologi untuk mengkorelasikan bebatuan dalam satu wilayah dengan
bebatuan yang sama usianya di wilayah lain, daerah yang jauh. Selama paruh
pertama abad ke-19, ahli geologi seperti Charles Lyell, Adam Sedgwick, dan
Roderick Murchison menerapkan teknik baru untuk bebatuan di seluruh Eropa
dan Amerika Utara bagian timur, menerapkan tingkat yang lebih tinggi untuk
proyek pemetaan yang rinci dan didanai pemerintah di beberapa dekade
kemudian.
Pertengahan abad ke-19, fokus pada geologi bergeser dari deskripsi dan
klasifikasi menjadi usaha-usaha untuk memahami bagaimana permukaan bumi
telah berubah. Teori-teori komprehensif pertama tentang terjadinya pegunungan
diajukan selama periode ini, seperti halnya teori modern pertama tentang gempa
bumi dan gunung berapi. Louis Agassiz dan lain-lain mendirikan realitas benua
Yang meliputi Zaman es, dan "fluvialists" seperti Andrew Crombie Ramsay yang
berpendapat bahwa lembah sungai yang terbentuk selama jutaan tahun oleh

Page | 10
sungai yang mengalir melalui tempat tersebut. Teori Alfred Wegener tentang
"pergeseran benua" secara luas ditolak ketika ia mengusulkan itu pada tahun
1910-an, namun data-data baru yang dikumpulkan pada tahun 1950 dan 1960-an
menyebabkan teori lempeng tektonik yang menyediakan mekanisme yang masuk
akal untuk hal itu. Lempeng tektonik juga memberikan penjelasan terpadu untuk
berbagai fenomena geologi yang tampaknya tidak berhubungan. Sejak tahun
1970 teori tersebut telah menjadi prinsip pemersatu dalam geologi.

Page | 11
BAB III

RANGKUMAN

Perkembangan sains berasal dari manusia, yang memiliki pendapat yang berbeda.
Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan berasal dari kebenaran nyata
yang berasal dari akal. Aliran empirisme beranggapan bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan. Dan muncul aliran kritisisme yang memadukan kedua pendapat yang berbeda.

Perkembangan sains modern dimulai sejak abad ke – 18. Ilmu kimia, biologi dan fisika
serta ilmu pengetahuan lain berkembang dengan pesat baik teori maupun praktek. Kemajuan
dalam berbagai ilmu pengetahuan ini ditunjang oleh adanya perkembangan teknologi.
Sejarah sains ditandai dengan rantai kemajuan teknologi dan pengetahuan yang selalu saling
melengkapi. Inovasi teknologi membawa penemuan-penemuan baru dan dibesarkan oleh
penemuan lain, yang menginspirasi kemungkinan dan pendekatan yang baru untuk isu-isu
sains lama

Page | 12
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2020. Sejarah sains. https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_sains#Sains_alam.


Diakses pada 2 Desember 2020

Surajiyo. Sejarah, Klasifikasi, dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan.


https://media.neliti.com/media/publications/173605-ID-sejarah-klasifikasi-dan-
strategi-perkemb.pdf. Diakses pada 2 Desember 2020

Dahlan, Mohammad. 2009. Relasi Sains Modern dan Sains Islam. Volume 12 No 2. Diakses
pada 2 Desember.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_sains

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/sejarah-perkembangan-ilmu-pada-masa-
modern-2

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai