SMA Kelas 10
B. Sistem Satuan
Sistem satuan yang digunakan dalam fisika
A. Besaran adalah “Sistem satuan Internasional (SI)”. Sistem
Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai satuan ini juga disebut metrik (mks), yaitu
ukuran dan satuan.Secara garis besar, besaran dalam meter,kilogram, sekon.
fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Keunggulan dari sistem mks ini adalah mudah
besaran pokok, dikonversi ke bilangan sepuluh berpangkat.
besaran turunan. Nama satuan diberi awalan sesuai dengan besar
Selain adanya besaran pokok dan besaran turunan, pangkatnya, seperti pada tabel berikut.
dalam fisika masihada besaran lain, yaitu:
besaran skalar, Pangkat Nama Awal Simbol
besaran vektor. 1012 tera T
109 giga G
1. Besaran Pokok 106 mega M
Besaran pokok adalah suatu besaran yang tidak 103 kilo K
10-1 desi D
diturunkan dari besaranlain dan satuannya telah
10-2 senti C
ditetapkan secara internasional.Ada 7 besaran pokok 10-3 mili M
dalam fisika, yaitu sebagai berikut. 10-6 mikro µ
1. Panjang (l) 10-9 nano N
2. Massa (m) 10-10 angstrom Å
3. Waktu (t) 10-12 piko P
4. Kuat arus listrik (i) 10-15 femto F
5. Suhu mutlak (T)
Dalam fisika, selain digunakan sistem satuan
6. Intensitas cahaya (I)
mks juga digunakan sistem satuan cgs (cm, gram,
7. Jumlah zat (N)
sekon)
2. Besaran Turunan Satuan-Satuan Besaran Pokok dan
Besaron turunan adalah suatu besaran yang Simbolnya
satuannya dapat diturunkan dari satuan besaran Besaran Simbol Satuan Satuan
pokok. Contoh besaran turunan, antara lain sebagai Pokok mks cgs
Panjang l meter cm
berikut.
(m)
1. Luas (A) Massa m kg g
2. Volume (V) Waktu t sekon (s) s
3. Massa jenis (p) Kuat arus i ampere -
4. Berat jenis (s) listrik (A)
5. Kecepatan (v) Suhu T kelvin -
6. Percepatan (a) mutlak (K)
Intensitas I kandela -
7. Gaya (F)
Cahaya (cd)
8. Daya (P) Jumlah n mol -
9. Usaha (W) Zat
10. Momentum (m) Satuan-satuan besaran turunan dan
simbolnya
kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c) = Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang
300.000.000 m/s suatu benda. Skala terkecil mistar adalah 1 mm
panjang gelombang cahaya ungu (ʎ) = dan ketelitiannya sama dengan setengah dari
0,0000004 m skala terkecil, yaitu 0,5 mm.
Angka di atas dapat ditulis dalam bentuk notasi
eksponen, yaitu: 2. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur
c = 3 x 108 diameter luar, diameter dalam cincin, tinggi
tabung, dan diameter bola. Skala terkecil jangka
ʎ = 4 x 10-7 sorong 0,1 mm = 0,01 cm. Jangka sorong terdiri
atas dua bagian, yaitu skala tetap dan skala
Angka 3 dan 4 disebut angka penting dan 108
nonius.
serta 10-7 disebut orde.
Panjang = 0,9 cm + (0,01 cm x 5)
3. Aturan Pembulatan = 0,9 cm + 0,05 cm
1. Jika angka terakhir Iebih besar dari atau
= 0,95 cm
sama dengan 5 dibulatkan ke atas.
Contoh: 2,527 menjadi 2,53 (angka 7
dibulatkan ke atas)
2. Jika angka terakhir Iebih kecil dari 5
dibulatkan ke bawah.
Contoh: 2,523 menjadi 2,52 (angka 3
dibulatkan ke bawah)
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
4. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan diameter bola dengan skala terkecil 0,01 mm.
Dalam melakukan penjumlahan atau Mikrometer mempunyai skala utama dan skala
pengurangan, hanya boleh mengandung satu nonius/putar.
angka taksiran (satu angka yang diragukan). diameter bola = 4,5 mm + (0,01 mm x 15)
= 4,5 mm + 0,15 mm
Contoh: Panjang suatu benda diukur dengan dua
alat yang berbeda ketelitiannya, yaitu: = 4,65 mm
22,84 mm angka 4 taksiran
25,5 mm angka 5 taksiran
+
51,34 mm
F. Alat Ukur
1. Mistar
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan 7. Besaran di bawah mi yang mempunyai dimensi
merupakan besaran turunan adalah . . . sama adalah . . . .
a. momentum a. gaya dan energi
b. kecepatan b. perpindahan dan laju
c. gaya c. impuls dan momentum
d. massa d. usaha dan laju
e. volume e. kecepatan dan jarak
2. Dalam sistem SI, satuan dari suhu adalah…. 8. Dimensi dan gaya x perpindahan adalah……
a. Celsius a. ML2 T 2
b. Kelvin
b. ML2 T −1
c. Reamur
d. kalori c. ML−2 T −2
e. Fahrenheit d. ML2 T −2
3. Perhatikan besaran-besaran dalam daftar berikut e. MLT 2
ini. 9. Perhatikan satuan-satuan dalam daftar berikut
1. kecepatan ini.
2. massa jenis 1. Nm
3. gaya 2. JouIe
4. intensitas cahaya 3. Kwh
Besaran yang termasuk kelompok besaran 4. kalori
turunan adalah . . . . Satuan-satuan yang merupakan satuan usaha
a. 1,2, dan 3 dalarn sistem SI adalah . . . .
b. 1 dan 3 a. 1,2,3, dan 4
c. 2 dan 4 b. 1 dan 2
d. 4 saja c. 1,2, dan 3
e. 1,2,3, dan 4 d. 2 dan 4
4. Besaran-besaran berikut ini yang termasuk e. 2 dan 3
kelompok besaran vektor adalah . . . . 10. Satuan dari berat benda dalam sistem mks
a. jarak, kecepatan, percepatan adalah . .
b. usaha, gaya, impuls a. kg
c. perpindahan, berat, momentum
b. kg m s−1
d. energi, daya, momen gaya
e. jarak, laju, gaya c. kg m s−2
5. Di antara besaran berikut ini yang bukan d. kg m−1 s−1
merupakan besaran skalar adalah . . . . e. kg m−1 s−2
a. massa 11. Massa jenis dari suatu benda yang mempunyai
b. berat
volume 100 cm3 dan massa 700 g adalah ...
c. daya
d. usaha a. 7 x 10 4 kgm−3
e. laju b. 7 x 103 kgm−3
6. Dalam sistem SI, besaran fisika yang c. 7 x 10 2 kgm−3
mempunyai satuan N/m2 adalah . . . .
a. gaya
d. 7 x 10 . kgm−3
b. usaha e. 7 kgm−3
c. tekanan 12. Energi kinetik dirumuskan dengan Ek = ½ mv 2,
d. daya m adalah massa benda dan v adalah kecepatan
e. momentum benda. Dimensi dari energi kinetik adalah . . . .
1 d. 5 x 10−9 m
ML2T 2
a. 2 e. 5 x 10−10 m
2 2
b. ML T 19. Sebuah benda bergerak sepanjang Sumbu - x
c. ML2 T −2 dengan persamaan x = p + qt + ½rt 2,dengan x
d. ML2 menyatakan jarak, t menyatakan waktu, dan p, q,
r menyatakan konstanta. Satuan r adalah . . . .
e. MLT −2
a. m/s
13. Energi potensial suatu benda yang dalam sistem
b. 2 m/ s2
SI dinyatakan dalam Joule tidak lain adalah . . . .
a. kg m−2 s−2 c. m/ s2
b. kg m 2 s−2 d. m s2
e. ms
c. kg m−1 s−2
20. Bilangan 0,0250 mempunyai angka penting
d. kgm−2 s sebanyak....
e. kg m−1 s−2 a. satu
14. Untuk mengukur garis tengah bagian dalam dan b. dua
sebuah bejana lebih tepat menggunakan .... c. tiga
a. mistar d. empat
b. mikrometer e. lima
c. jangka sorong 21. Kalor jenis air diketahui sebesar 1 kal/g °C (1
d. meteran kal = 4,2 jouIe). Jika dinyatakan dalam sistem
e. neraca SI, besarnya menjadi ....
15. Alat ukur waktu yang sangat tinggi ketepatannya a. 4,2 x 10 joule/kg °C
adalah . . . . b. 4,2 x 102 joule/kg °C
a. arloji c. 4,2 joule/kg °C
b. jam digital d. 420 joule/kg °C
c. stopwatch e. 4.200 joule/kg °C
d. jam dinding 22. Panjang gelornbang cahaya merah adalah 8.000
e. jam atom cesium A yang nilainya setara dengan ....
16. Berikut ini yang merupakan besaran pokok a. 8 x 10−5 cm
adalah . . . . b. 10−4 cm
8 x
a. massa, massa jenis, luas
c. 8 x 10−7 cm
b. panjang, waktu, volume
c. massa, suhu, laju d. 8 x 10−7 mm
d. panjang, kuat arus, suhu e. 8 x 10−10 m
e. usaba, laju, berat 23. Energi potensial (Ep) dinyatakan oleh Ep= mgh
17. Massa jenis air adalah 1 g cm 3. Apabila dengan g adalah percepatan gravitasi dan h
dinyatakan dalam sistern SI, besarnya adalah .... adalah ketinggian benda. Dimensi energi
a. 10−3 kg m−3 potensial adalah …..
b. 10−2 kg m−3 a. MLT −1
c. 10−1 kg m−3 b. MLT −2
d. 10 kg m−3 c. ML−1 T 2
e. 103 kg m−3 d. ML2 T −2
18. Panjang gelombang sinar biru adalah 500 nm. e. ML−2 T −2
Apabila dinyatakan dalam system SI besarnya 24. Kecepatan sebuah mobil saat bergerak adalah 90
menjadi .... km/jam. Apabila dinyatakan dalarn sistem SI,
a. 5 x 10−3 m besarnya adalah . . . .
a. 9000 m/s
b. 5x10−5 m
b. 900 m/s
c. 5 x 10−7 m c. 200 m/s
a. 6
b. 5
c. 4
d. 3
e. 2
36. Di antara pasangan berikut ini, yang mempunyai
satuan sama adalah . . . .
a. daya dan tekanan
b. berat dan massa
c. gaya dan impuls
d. gaya dan berat
e. momentum dan gaya
37. Sepotong bambu yang panjangnya 17,55 cm
disambung dengan bambu lain yang panjangnya
5,03 cm. Panjang bambu sekarang menjadi . . . .
a. 22,58 cm
b. 22,60 cm
c. 22,6 cm
d. 23,0 cm
e. 23 cm
38. Di antara satuan berikut ini, yang merupakan
satuan energi adalah . . . .
a. kilowatt
b. N/m
c. kilowatt jam
d. kg m/ s2
e. Joule/s
39. Alat yang digunakan untuk mengukur diameter
bola yang kecil adalah . . . .
a. jangka sorong
b. mikrometer sekrup
c. mistar
d. meteran
e. benang
40. Satu mikrometer setara dengan . . . .
a. 10−6 mm
b. 10−6 cm
c. 10−3 m
d. 10−5 dm
e. 10−6 dm
1. Jarak
2. Perpindahan Perpinda h an
Kecepatan=
3. Laju Waktu
4. Kecepatan Kecepatan merupakan besaran vektor
5. Percepatan dengan satuan km/jam, m/s, cm/s.
1. Pengertian Jarak dan Perpindahan b. Laju (speed) adalah jarak yang ditempuh
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh tiap satuan waktu.
oleh suatu benda. Jarak merupakan besaran skalar
karena hanya mempunyai nilal saja.
jarak
Laju=
Waktu
Grafik kecepatan
jaraktotal
v=
selangwaktu
3. Pengertian Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu.
perpindahan=luas persegi panjang
Peruba h ankecepatan
Percepatan=
waktu Grafik Perpindahan
v 2−v 1 Δv
a= ataua=
t t
v1 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
kecepatan=tan α
v t=v 0+ a t
1
s=v 0 t+ a t 2
2
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan
v t2=v 02+2 as
dengan: Diperlambat
v 0= kecepatan awal (m/s, cm/s) Ciri-ciri GLBB diperlambat sebagai berikut.
Pengurangan kecepatan dalam selang waktu
v t= kecepatan akhir (m/s, cm/s) yang sama tetap.
t = waktu (s) Perlambatannya tetap (a< 0).
Lintasan berupa garis urus.
a = percepatan (m/s2, cm/s2)
s= jarak (m, cm) Persamaan GLBB diperlambat sebagai berikut.
1
s=v 0 t− a t 2
2
10 KUmpulan2eDukasi
2 Ingin Sukses (KUDIS)
v t =v 0 −2 as
SALEP KUDIS SALEP FISIKA
SMA Kelas 10
dengan:
v 0= kecepatan awal (m/s, cm/s)
v t= kecepatan akhir (m/s, cm/s) dengan:
t = waktu (s) v 0= kecepatan awal (m/s, cm/s)
a = perlambatan (m/s2, cm/s2) v t= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
s= perpindahan (m, cm)
t = lama benda bergerak (s)
g= percepatan gravitasi (m/ s2, cm/ s2)
Grafik Kecepatan dan Perpindahan untuk GLBB y = tinggi yang dicapai benda (m, cm)
diperfambat sebagai berikut. Syarat benda mencapai titik tertinggi, yaltu
kecepatan akhir benda nol ( v t=0 ).
6. Gerak Vertikal
Contoh dan genak urus berubah beraturan adalah
gerak vertkal. Gerak vertikal ada 2, yaitu:
1. Gerak vertikal ke atas (GLBB dipenlambat) Jika sebuah benda dilempar vertikal ke bawahdengan
2. Gerak vertikal ke bawah (GLBB dipercepat) kecepatan awal v 0, maka makin lamakecepatannya
bertambah karena mendapatpercepatan sebesar g
a. Gerak Vertikal ke Atas (arahnya searah dengan gaya gravitasi)
v t=v 0+ g t
1
s=v 0 t+ g t 2
2
v t2=v 02+2 gy
Jika sebuah benda dilempar vertical atas dengan dengan:
kecepatan awal v 0, makasemakin lama kecepatannya v 0= kecepatan awal (m/s, cm/s)
berkurang karenamendapat perlambatan sebesar g v t= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
(percepatangravitasi) dan pada titik tertinggi benda
t = lama benda bergerak (s)
berhenti sesaat.
g= percepatan gravitasi (m/ s2, cm/ s2)
Persamaan gerak vertikal ke atas y = tinggi benda (m, cm)
v t=v 0−g t
1 Ingin
KUmpulan eDukasi 2 Sukses (KUDIS) 11
s=v 0 t− g t
2
v t2=v 02−2 gy
SALEP FISIKA
SMA KELAS 10 SALEP KUDIS
Jika kecepatan awal benda nol ( v 0=0) maka benda 2. Lama benda di udara (mulai saat
dikatakan jatuh bebas. dilempar dan A kembali lagi ke A =
2Vo
Persamaan gerak jatuh bebas:
g
3. Besar kecepatan ke atas = besar
v t=g t kecepatan ke bawah (Vc = Vc’)
4. Saat benda mencapai titik tertinggi Vt =
1 0.
s= g t 2 5. Benda jatuh bebas Vo = 0.
2
6. Grafik v-t ,dari A ke B dan ke A.
v t2=2 gy
Sifat-sifat benda bergerak vertikal sebagai berikut.
Keterangan :
Gerak vertikal ke atas
1. Waktu dari A ke B = waktu dan B ke A 1) → v 0
Vo 2) → v t =0
=
g Gerak jatuh bebas
1) → v 0=0
2) → v t
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e.
1. Sebuah benda yang bergerak lurus mempunyai d. 7 s
2 2
persamaan posisi terhadap waktu x¿3t −¿5t +¿ 7, e. 10 s
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan 3. Jika sebuah benda bergerak lurus beraturan, maka
rata-rata benda antara detik ke 2 dan ke 4 adalah ... kecepatannya ...
a. 70 a. berubah dan percepatannya tetap
b. 54 b. tetap dan percepatannya berubah
c. 50 c. tetap dan percepatannya nol
d. 44 d. tetap dan percepatannya tetap
e. 10 e. berubah dan percepatannya nol
2. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis lurus dengan 4. Berdasarkan gerakan benda, diketahui bahwa
persamaan x¿−¿t2+¿ 5t−¿10, dimana x dalam kecepatan sebagai fungsi waktu merupakan garis lurus
meter dan t dalam sekon.Partikel tersebut akan sejajar dengan sumbu waktu. Hal ini berarti ...
berhenti setelah ... a. kecepatan awal nol
a. 2,5 s b. percepatan merupakan fungsi waktu
b. 5 s c. kecepatan selalu berubah
c. 6 s d. percepatan nol, kecepatan tetap
c.
a. VA > VB
b. VA < VB
c. VA = VB
d. VA ≥ VB
e. VA ≤ VB
d. 10. Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan konstan
10 m/s. Jarak yang ditempuh dari saat partikel
diperlambat 2 m/s2 sampai berhenti adalah ...
a. 37 m
b. 35 m
c. 30 m
e. d. 25 m
e. 20 m
11. Setelah bergerak selama 15 sekon dan
menempuh jarak 345 m, suatu benda telah
mencapai kecepatan 38 m/s. Percepatan dan
kecepatan awal benda adalah ...
a. 2 m/s2, 8 m/s
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/s lalu b. 8 m/s2, 2 m/s
meningkat kelajuannya s tiap sekon. Jarak yang c. -2 m/s2, -8 m/s
ditempuh dalam waktu 6 sekon ... d. 2 m/s2, -8 m/s
a. 162 m e. -8 m/s2, -2 m/s
b. 146 m 12. Sebuah benda bergerak lurus seperti ditunjukkan
c. 142 m grafik berikut ini. Benda berhenti setelah
d. 132 m menempuh jarak ...
e. 126 m
7. Sebuah benda mengalami perubahan kecepatan setiap
sekon. Apabila perubahan kecepatan itu sama tiap
sekonnya berarti ...
a. 800 m
b. 600 m
c. 400 m
d. 200 m
e. 100 m d.
13. Grafik kedudukan suatu benda terhadap waktu
yang bergerak pada garis lurus dinyatakan
sebagai berikut. Berdasarkan grafik itu dapat
disimpulkan:
e.
1. benda bergerak lurus beraturan 16. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20
2. kecepatan benda konstan m/s, kemudian direm dengan perlambatan 5
3. percepatan benda nol m/s2. Mobil tersebut berhenti setelah menempuh
4. pada t = 0 sekon, benda berhenti jarak ...
Jawaban diatas yang benar adalah ... a. 50 m
a. 1 dan 2 b. 40 m
b. 1 dan 3 c. 30 m
c. 1 dan 4 d. 25 m
d. 1, 2, dan 3 e. 20 m
e. 1, 2, 3, dan 4 17. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu
14. Sebuah mobil bergerak lurus dengan kelajuan 54 disebut ...
km/jam. Jarak yang ditempuh mobil selama 5 a. laju
menit adalah ... b. jarak
a. 270 m c. perpindahan
b. 500 m d. percepatan
c. 590 m e. kecepatan
d. 1800 m 18. Grafik kecepatan terhadap waktu dari suatu
e. 4500 m benda ditunjukkan seperti gambar
15. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk a < 0 berikut ini. Benda diam pada bagian ...
pada GLBB adalah ...
a.
b. a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19. Gerak sebuah mobil menghasilkan grafik
c. hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t)
seperti gambar di bawah ini. Jarak yang 23. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas
ditempuh mobil untuk daerah yang diarsir adalah dengan kecepatan awal 30 m/s, 4 sekon setelah
... dilemparkan posisi benda tersebut adalah ...
a. sedang bergerak naik
b. sedang bergerak turun
c. berhenti sesaat
d. tiba di tanah
e. mencapai titik tertinggi
24. Benda yang jatuh bebas, ketinggiannya
berkurang sebanding dengan ...
a. waktunya
a. 50 m b. kuadrat waktunya
b. 45 m c. akar waktunya
c. 40 m d. kuadrat gaya
d. 30 m e. akar gravitasinya
e. 20 m 25. Grafik berikut ini yang menunjukkan gerak jatuh
20. Setiap Sabtu, Ani selalu lari pagi mengelilingi bebas adalah ...
a.
sebidang lapangan yang berukuran 100 m × 400
m sebanyak 12 kali dalam waktu 1 jam.
Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata dari
Ani adalah ...
a. 0 km/jam dan 12 km/jam
b.
b. 0 km/jam dan 6 km/jam
c. 6 km/jam dan 12 km/jam
d. 6 km/jam dan 6 km/jam
e. 12 km/jam dan 12 km/jam
21. Sebuah mobil berhenti di lampu merah. Saat
c.
lampu menyala, sebuah truk melewati mobil
dengan kecepatan tetap 15 m/s. Pada saat yang
sama, mobil bergerak dengan percepatan 2 m/s 2.
Mobil akan menyusul truk pada saat t = ...
a. 15 s
b. 20 s
d.
c. 30 s
d. 32 s
e. 35 s
22. Sebuah partikel menghasilkan grafik hubungan
kecepatan (v) terhadap waktu (t) seperti gambar.
e.
Jika luas yang diarsir 18 m, besar waktu t ...
c.
a. A - B dan B - C
b. A - B dan C - D
c. B - C dan C - D
d. C - D dan D - E a. 124 m
e. D - E dan E - F b. 72 m
35. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus c. 64 m
terhadap waktu (t) diperlihatkan pada grafik v d. 48 m
−¿ t berikut. e. 24 m
39. Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke
utara, kemudian berbelok ke timur 80 m dan ke
selatan 20 m. Besar perpindahan yang dilakukan
anak tersebut adalah ...
a. 60 m
b. 80 m
Benda akan berhenti setelah bergerak selama ... c. 100 m
a. 4 s d. 140 m
b. 5 s e. 180 m
c. 8 s 40. Perhatikan gambar berikut ini. Jarak yang
d. 10 s ditempuh dalam selang waktu t = 0 menit hingga
e. 20 s
1
36. Perhatikan grafik kecepatan (v) terhadap waktu t= menit adalah ...
15
(t) dan sebuah benda yang bergerak lurus. Besar
perlambatan yang dialami benda:
a. 1, 0 m/s2 a. 144 m
b. 2,5 m/s2 b. 116 m
c. 4,0 m/s2 c. 96 m
d. 5,0 m/s2 d. 60 m
e. 6,0 m/s2 e. 48 m
37. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 10 m di 41. Gambar di bawah adalah grafik v−¿t sebuah
atas tanah tanpa kecepatan awal. Jika g = 10 benda yang bergerak lurus.
m/s2, maka kecepatan benda saat mencapai Percepatan dan jarak yang ditempuh dalam
ketinggian 5 m dari atas tanah adalah ... waktu 4 sekon adalah ...
a. 50 m/s
b. 25 m/s
c. 15 m/s
d. 10 m/s
e. 5√ 2 m/s
38. Grafik di bawah ini merupakan grafik sebuah
benda yang bergerak lurus. Jarak yang ditempuh
benda antara 0 sampai dengan 8 s adalah ... a. 4 m/s2 dan 44 m
b. 5 m/s2 dan 44 m
c. 2,5 m/s2 dan 88 m
d. 2,5 m/s2 dan 44 m
e. 2,0 m/s2 dan 64 m
42. Berdasarkan grafik di bawah ini, dapat
disimpulkan bahwa selama 20 sekon pertama
benda melakukan gerak lurus ..
a. AB
b. BC
c. CD
d. DF
e. FH
Jika luas daerah yang diarsir 64 m maka 49. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di
kecepatan awal dan percepatan benda adalah ... atas tanah. Setelah sampai di tanah,
a. 8 m/s dan 2 m/s2 kecepatannya 10 m/s. Waktu yang diperlukan
b. 8 m/s dan 4 m/s2
1
c. 12 m/s dan 2 m/s2 untuk mencapai ketinggian h dari tanah jika g
d. 12 m/s dan 4 m/s2 2
= 10 m/s2 adalah ...
a. 5 √ 2 s c. 2D/v
b. 5 s d. D/2v
c. √ 2 e. D/v
53. UM UGM 2015 KODE 631
d. 1 s
Sebuah batu dilemparkan dari tanah vertical ke
1
e. √2 atas dengan kecepatan awal vo = √ 7 m/s. ketika
2
sampai di ketinggian h, kecepatannya v.
50. Jarak yang ditempuh mobil A akan sama dengan
Sementara itu, ketika ketinggiannya dua kalinya,
jarak yang ditempuh mobil B setelah bergerak
kecepatannya menjadi setengahnya. Jika g = 10
selama ...
m/s2, nilai h adalah …
a. 1/20 m
b. 1/10 m
c. 3/20 m
d. 1/5 m
e. 1/4 m
54. UM UGM 2016 KODE 381
Seorang pelari menempuh jarak total d selama
waktu T detik, di mana t detik pertama
a. 1,3 jam gerakannya dipercepat beraturan tanpa kcepatan
b. 1,5 jam awal, kemudian sisanya bergerak dengan
c. 3,0 jam kecepatan konstan Jika jarak yang ditempuh
d. 4,5 jam selama t detik pertama sama dengan jarak sisa
e. 6,0 jam waktunya, percepatan pelari pada t detik pertama
adalah …
a. 9d/4T2
b. 3d/2T2
c. d/T2
d. 2d/3T2
e. 4d/9T2
55. UM UGM 2016 KODE 581
51. UM UGM 2008 KODE 472
Sebuah batu dilemparkan vertical ke atas dari
Sebuah mobil bergerak lurus dipercepat dari
tanah dengan kecepatan awal v1. Saat batu
keadaan diam dengan percepatan 5 m/s2. Mobil
berada di titik tertinggi, sebuah bola
tersebut kemudian bergerak dengan kecepatan
dilemparkan juga ke atas dari tanah dengan
konstan. Setelah beberapa saat mobil mulai
kecepatan awal v2. Ternyata batu dan bola
diperlambat 5 m/s2 hingga berhenti. Bila
menyentuh tanah secara bersamaan.
kecepatan rata-rata mobil adalah 20 m/s dan
Perbandingan tinggi maksimum batu dan bola
waktu total untuk bergerak 25 detik, maka mobil
adalah …
tadi bergerak dengan kecepatan tetap selama …
a. 16
a. 20 detik
b. 9
b. 18 detik
c. 4
c. 15 detik
d. 3
d. 10 detik
e. 2
e. 5 detik
52. UM UGM 2010 KODE 452
Bola X yang jatuh bebas dari ketinggian D
bertabrakan dengan bola Y yang dilemparkan ke
atas dari tanah dengan kelajuan v, tabrakan tadi
berlangsung pada saat t = …
a. √ D/2 g
b. √ 2 D /g
Dengan
t= lamanya berputar (s, menit, jam)
A. Gerak Melingkar Beraturan n= banyak putaran
Suatu partikel dikatakan melakukan gerak melingkar T= periode (s)
beraturan apabila lintasan partikel berupa lingkaran
dengan besar kecepatan sudutnya tetap. Ciri-ciri Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang
gerak melingkar beraturan sebagai berikut. dilakukan tiap satuan waktu
Besar kelajuan linearnya tetap.
n
Besar kecepatan sudutnya tetap. f=
Besar percepatan sentripetalnya tetap (arah t
menuju pusat lingkaran).
Lintasannya berupa lingkaran. Frekuensi dinyatakan dalam satuan Hz, kHz, atau
MHz.
t
T=
n
Kecepatan sudut (ω ) adalah sudut yang Jika dua lingkaran sepusat bergerak
ditempuh selama satu putaran. melingkarmaka
2π
ω= =2 π f
t
Kecepatan sudut dinyatakan dalam satuan rad/s ω A=ωB
Besar sudut yang ditempuh oleh partikel selama
t sekon dalam gerak melingkar beraturan: V A VB
=
RA RB
θ=ω t
dengan: ω A R A=ω B R B
R = jari-jari lingkaran (m, cm, km)
Jika
ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linear (m/s, cm/s, R A > R B maka ω A < ωB
km/jam)
Satuan lain dari kecepatan sudut sebagai
Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan berikut.
yang terjadi akibat arah kecepatan linear selalu
berubah dengan arah selalu menuju pusat rpm (rotasi per menit) =
lingkaran. 2π
rad/s
60
v2 2 rps (rotasi per sekon =
as¿ =ω R
R 2π
rad/s=2 π rad/s
1
1 putaran = 2 π rad=360 °
as = percepatan sentripetal (m/s2, cm/s2)
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan 7. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan
dengan melakukan 420 putaran tiap menit. Jika dengan melakukan 420 putaran tiap menit.
jari-jari lintasannya 20 cm, maka kecepatan Frekuensi gerak partikel tersebut adalah ...
linearnya adalah ... a. 420 Hz
a. 1,4 π m/s b. 210 Hz
b. 2,8 π m/s c. 70 Hz
c. 7 π m/s d. 7 Hz
d. 14 π m/s e. 6 Hz
e. 28 π m/s 8. Sebuah titik partikel bergerak melingkar
2. Jika sebuah benda melakukan gerak melingkar beraturan sebanyak 300 putaran tiap menit. Jika
beraturan maka ... jari-jari lintasannya 10 cm, maka percepatan
a. kecepatan linearnya tetap sentripetalnya adalah ...
b. gaya sentripetal berubah a. 10 π2 m/s2
c. lajunya tetap b. 10 π m/s2
d. percepatan sentripetal tetap c. 10 m/s2
e. percepatan angulernya tetap d. 100 π2 m/s2
3. Suatu titik materi melakukan gerak melingkar e. 100 π m/s2
beraturan, ternyata tiap menit melakukan 300 9. Dua buah roda A dan B saling ber-singgungan.
putaran. Jika jari-jari lintasannya 40 cm maka Jika jari-jari roda A dan B masing-masing 50 cm
besar percepatan sentripetalnya adalah ... dan 40 cm, maka perbandingan kecepatan sudut
a. 4 π m/s2 roda A dengan roda B adalah ...
b. 4 π2 m/s2 a. 5 : 4
c. 40 π m/s2 b. 4 : 5
d. 40 π2 m/s2 c. 2 : 5
e. 400 π2 m/s2
d. 5 : 2
4. Perbandingan kecepatan sudut jarum penunjuk
jam, menit, dan sekon pada suatu jam dinding e. 20 : 1
adalah ... 10. Tiga buah roda disusun seperti gambar berikut.
a. 1 : 6 : 12 Jika kecepatan sudut roda A = 10 rad/s dan jari-
b. 1 : 12 : 18 jari roda A, B, dan C masing-masing 5 cm, 10
c. 1 : 12 : 36 cm, dan 30 cm maka kecepatan linear roda C
d. 1 : 12 : 360 adalah ...
e. 1 : 12 : 720
5. Dua buah roda A dan B saling bersinggungan.
Jika kecepatan sudut roda B = 30 rad/s dan jari-
jari roda A = jari-jari roda B, maka besar
kecepatan roda A adalah ...
a. 180 rad/s
b. 200 rad/s a. 1 m/s
c. 220 rad/s b. 2 m/s
d. 220 rad/s c. 3 m/s
e. 240 rad/s d. 4 m/s
6. Suatu partikel bergerak melingkar beraturan e. 5 m/s
dengan melakukan 300 putaran tiap menit. Jika 11. Roda yang jari-jarinya 20 cm berputar secara
jari-jari lintasannya 20 cm, maka kecepatan beraturan sehingga menempuh 120 putaran tiap
linearnya adalah ... menit. Kecepatan linear suatu titik di tepi roda
a. 1,5 π m/s itu adalah ...
b. 2,0 π m/s a. 0,8 π m/s
c. 15 π m/s b. 4,8 π m/s
d. 20 π m/s c. 12 π m/s
e. 200 π m/s d. 24 π m/s
∑ F=0
dengan∑ F = jumlah gaya
Jika ∑ F =0 maka ada dua kemungkinan, yaitu:
Benda dalam keadaan diam atau
Benda bergerak lurus beraturan.
1 N = 105
dyne
KUmpulan eDukasi Ingin Sukses (KUDIS) 27
SALEP FISIKA
SMA KELAS 10 SALEP KUDIS
Oleh karena massa katrol diabaikan (mk = O)
makaT1 T2
w2−w1 g (m 2−m 1)
a= =
m1 +m 2 m 1+ m2
∑F =0 a = percepatan benda (m/s2)
N−w=0→ N = w c. Benda Bergerak di Atas Bidang Datar yang
Licin
6. Lift dipercepat ke atas 1. Arah gaya searah den gan perpindahan
N <w
N=w−m. a
T 1=w 1+ m1 a
∑ F=m a
T 1 = tegangan tali benda 1 F−F 21+ F 12=( m 1+ m2 ) a
F=( m1 +m2 )a
Benda 2
w 2> T 2
Untuk Benda 1
w 2−T 2=m2 a ∑ F 1=m 1 a
T 2=w 2−m 2 a F−F 21=m1 a → F 21=F−m1 a
T 2 = tegangan tali benda 2
Untuk Benda 2
∑ F 2=m2 a
28 KUmpulan eDukasi Ingin Sukses (KUDIS)
F 12=m2 a
Dengan
SALEP KUDIS SALEP FISIKA
SMA Kelas 10
∑ F=ma
w2
a=
m1 +m 2
Benda 1 : ∑ F 1=m 1 a
T 1=m 1 a
B. Macam-Macam Gaya
1. Gaya Normal (N)
Goya normal adalah gaya kontak yang bekerja
dengan arah tegak lurus bidang sentuh jika dua
benda bersentuhan.
∑ F=ma a. Pada bidang datar
F−T + T= ( m 1+ m2 ) a
F=( m1 +m2 ) a
F
a=
m1 +m 2
Arah gaya normal ke atas
Benda 1 : ∑ F 1=m 1 a → T =m 1 a N=w=mg
Benda 2 : ∑ F 2=m 2 a → F−T =m 2 a
T =F−m2 a b. Pada bidang vertical
2. Dua buah balok dihubungkan dengan tali
melalui katrol
Di puncak lingkaran A
v2
∑ F=m
R
v2 v2
w−N =m → N=w−m
R R
Di titik B
Catatan Penting:
Semua gaya yang menuju pusat
30 lingkaran positif KUmpulan eDukasi Ingin Sukses (KUDIS)
Semua gaya yang menjauhi pusat
lingkaran negatif
SALEP KUDIS SALEP FISIKA
SMA Kelas 10
v2
w cos θ−N =m
R
v2
N=w cos θ−m
R
∑ F=m as
a. benda A turun
b. benda B turun
c. benda A dan B sama tinggi
d. benda A dan B setimbang
e. benda B turun dengan percepatan tetap
a. 2 m/s
12. Dua buah balok bergandengan pada lantai yang
licin seperti gambar berikut. b. 5 m/s
c. 10 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
16. Seorang wanita dengan massa 60 kg berada
dalam lift yang sedang bergerak ke bawah
Sebuah gaya mendatar F = 12 N dikerjakan dengan percepatan 3 m/s2. Jika g = 10 m/s2
maka desakan kaki wanita pada lantai lift
pada m1. Jika m1 = 2 kg, m2 = 4 kg maka besar
adalah ….
gaya kontak terhadap kedua balok adalah . . . a. 180N
a. 2N b. 420N
b. 4N c. 570N
c. 8N d. 630N
d. 10N e. 780N
e. 12N 17. Seorang pria berada dalam lift yang sedang
13. Benda yang massanya 1 kg ditarik oleh gaya bergerak ke bawah dengan percepatan 5 m/s2.
mendatar sebesar 2 N dari keadaan diam. Jarak Pada saat ini berat pria tersebut adalah . . . kali
yang ditempuh benda dalam waktu 10 sekon sernula.
adalah . . . . a. 2
a. 20m b. 1,5
b. 25m c. 1
c. 100m d. 0,5
d. 200m e. 3
18. Sebuah balok bermassa 10 kg, mula-mula 4. benda tidak mungkin bergerak beraturan
diam, kemudian bergerak rnenuruni bidang Pernyataan di atas yang benar adalah ….
miring yang panjangnya 10 m. a. 1,2,dan 3
b. ldan3
c. 2dan3
d. 4 saja
e. 1,2,3,dan4
23. Dua benda A dan B masing-masing 2 kg dan 3
kg dihubungkan dengan tau melalui katrol
Jika sudut kemiringan 30° dan g = 10 m/s2 seperti gambar ini (g = 10 m/s2).
maka laju balok saat tiba di dasar bidang
miring adalah . . .
a. 5 m/s
b. 7,5 m/s
c. 12,5 m/s
d. 10 m/s
e. 15 m/s
Jika lantai dan gesekan antara tau dengan
19. Benda dengan massa 50 kg bergerak dengan
kecepatan tetap 4 m/s. Besar gaya perlawanan katrol dibaikan, dan B bergerak turun, maka
yang diperlukan agar benda tersebut tepat besar tegangan tali Tadalah . . .
berhenti 10 m tempat semula adalah . . . . a. 10N
a. 0,8 N b. 12N
b. 10 N c. 15N
c. 20 N d. 20N
d. 40 N e. 28N
e. 80 N 24. Pada sebuah benda bermassa m terjadi
20. Sebuah balok bemnassa 2 kg yang terletakpada percepatan sebesar a oleh gaya F. Jika massa
bidang datar licin ditarik dengan gaya F1 dan benda menjadi 3m dan gaya dijadikan 2F,
F2 seperti gambar berikut. percepatan yang terjadi sebesar. . . .
a. 6 a
b. 12 a
4
c. a
3
Besar percepatan dan arah yang bekerja pada 2
benda adalah . . . . d. a
3
a. 1,25 m/s2 ke kiri 2
b. 1,25 m/s2ke kanan e. a
9
c. 0,8 m/s2 ke kiri
25. Gaya normal yang bekerja pada sebuahbenda
d. 0,5 m/s2 ke kiri
yang terletak pada bidang miring adalah . . . .
e. 0,8 m/s2 ke kanan a. sama dengan berat benda
21. Sebuah benda bemnassa 1,5 kg diletakkan b. dapat lebih besar atau lebih kecil daripada
pada bidang miring licin dan ternyata benda berat benda
meluncur. ika sudut miring terhadap horizontal c. lebih kecil dan berat benda
30° dan g = 10 m/s2, besar gaya yang d. dapat sama atau tidak sama dengan berat
mernengaruhi gerak benda tersebut adalah . . . . benda
a. 510N e. lebih besar dan berat benda.
b. 7,5 N 26. Jika benda A dan B pada sistem di bawah ini
c. 13,0 N bergerak maka . . . .
d. 15,0 N
e. 75N
22. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda samma dengan nol maka:
1. benda tidak akan dipercepat
2. benda selalu diarn
3. perubahan kecepatan benda nol
a. V A =V B berbentuk lingkaran vertical dengan jari-jari 50
1 cm. Apabila kecepatan sudut 6 rad/s, besar
b. VA= VB tegangan tali pada saat benda berada di titik
2 tertinggi adalah . . . .
1 a. 16N
c. a A = aB b. 36 N
2
d. d. a A =a B c. 56 N
d. 124N
e. a A =2 aB
e. 144N
27. Benda bermassa 1 kg yang terletak di atas
tanah ditarik ke atas dengan gaya 15 N selama 32. Dua buah balok bergandengan pada lantai
2 sekon, lalu dilepaskan. Tinggi maksimum 11cm seperti gambar berikut ini.
benda tersebut adalah . .. .
a. 40m
b. 15m
c. 10m
d. 7,5m Sebuah gaya horizontal F= 30 N bekerja pada
e. 5m m1. Jika m1 2 kg, dan m2 = 3 kg dengan g = 10
28. Seorang anak memutar sebongkah batu yang m/s2 maka percepatanbenda dan gaya
diikatkan pada ujung seutas tau. Batu kontaknya adalah . . ..
kemudian diputar secara horizontal. Jika laju a. 6 m/s2 dan 18 N
putar batu 2 kali semula maka gaya b. 6 m/s2 dan 12 N
sentripetalnya menjadi . . . kali.
c. 5 m/s2 dan 18 N
a. 2
d. 5 m/s2 dan 12N
b. 3
e. 6 m/s2 dan 24 N
c. 4
33. Sebuah benda bermassa 5 kg berada di atas
d. 5
bidang datar yang 11cm seperti gambar berikut
e. 6 ini.
29. Tiga buah balok saling berimpit di atas bidang
datar. Pada balok diberi gaya dorong mendatar
sebesar F = 18 N,seperti gambar berikut ini.
1. Susunan Paralel
2. Susunan Paralel
k p k1 k 2 k3 k p nk
atau
kp
= konstanta pegas pengganti parallel (N/m)
dengan:
l 0 = panjang benda mula-mula (m)
Δl = pertambahan panjang (m)
A = πr2 = 1 permukaan (m2)
2. Regangan (e) F = gaya tank tekan (N)
Regangan adalah perbandingan antara
N
pertambahan panjang bendadengan panjang 2
benda mula-mula. E = modulus elastisitas ( m )
l Hubungan Modulus Elastisitas dengan tetapan
l0 k l0
E
pegas : A
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
d. 12 joule
1. Sebatang pegas bertambah panjang 2 cm e. 6 joule
karena tarikan gaya sebesar 10 N pada ujung 4. Grafik hubungan gaya ( F ) terhadap
pegas. Jika pegas ditarik dengan gaya sebesar
pertambahan panjang ( x ) dan percobaan
15 N maka pegas akan bertambab panjang . . . .
elastisitas pegas di bawah ini yang memiliki
a. 2,5 cm
konstanta elastisitas terkecil adalah . . .
b. 3 cm
c. 3,5 cm
d. 4 cm
a.
e. 4,5 cm
2. Dimensi dari tetapan pegas adalah . . . .
a. MLT-1
b. MLT-2
c. MT-1
d. MT-2 b.
-1 -2
e. ML T
3. Dengan dikenai gaya sebesar40 N, pegas
meregang 40 cm, besar energi potensial pegas
jika diregangkan 60 cm adalah….
a. 30 joule c.
b. 36 joule
c. 18 joule
e. 450 N/m
i. 3k
j. 4k
9. Grafik ( F x ) menunjukkan hubungan
antara gaya terhadap pertambahan panjang
pegas.
a. 2,5 N/m
b. 25 N/m
c. 250 N/m
d. 2500 N/m
e. 25000 N/m
26. Sebatang kawat baja dengan panjang 1 m dan Beban w menyebabkan pegas bertambah
luas penampang 3 mm2 ditarik dengan gaya panjang 5 cm. Berat beban w adalah….
150 N sehingga panjangnya bertambah 0,25 a. 60 N
mm. Besar modulus elastisitasnya adalah . . . . b. 120 N
a. 1,5 x 1010 N/m2 c. 300 N
b. 1,5 x 1011 N/m2 d. 450 N
c. 2,0 x 1010 N/m2 e. 600 N
d. 2,0 x 1011 N/m2 30. Untuk meregangkan sebuab pegas sejauh 5 cm
e. 2,5 x 1010 N/m dipenlukan gaya sebesar 20 N. Energi
27. Tiga pegas identik dengan konstanta pegas = potensial pegas ketika meregang sejauh 10 cm
1000 N/m disusun seperti gambar berikut. Jika adalah . . . .
susunan pegas diberi beban sehingga a. 2 joule
bertambah panjang 6 cm, maka pertambahan b. 4 joule
panjang masing-masing pegas adalah . . . . c. 20 joule
d. 50 joule
x1 x2 x3 e. 100 joule
a. 2 cm 2 cm 2 cm 31. Graflk di bawah ini menyatakan hubungan
b 2 cm 4 cm 4 cm antara gaya dengan pertambahan panjang
. pegas.
c. 3 cm 3 cm 3 cm
d 4 cm 2 cm 3 cm
.
e. 4 cm 2 cm 3 cm
massa zat m
massa jenis
volume zat v
Dengan :
m = massa zat (kg, g)
v = volume zat (m3, cm3)
= massa jenis zat (kg/m3, g/cm3)
berat zat
Berat jenis =
volume
w atau
s= s = g
V
dengan:
w = m g = berat zat (N)
V = volume zat (m3)
s = berat jenis zat (N/m3)
B. Tekanan Hidrostatis
1. Tekanan (P)
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiapsatuan luas permukaan.
F
P=
A
dengan :
F = gaya tekan (N)
A = luas permukaan bidang (m2)
P = tekanan (N/m2)
Satuan lain dan tekanan, yaitu:
1. N/m2 = Pa (Pascal) SI
2. dyne/cm2 cgs
3. atm = atmosfer
4. cmHg dengan 1 atm = 76 cmHg
Semakin kecil luas permukaannya, maka semakin besar tekanannya.ltulah sebabnya paku, pisau, dan
pasak dibuat runcing.
w m g ρVg
Ph = = =
A A A
ρA h g
Ph =
A
Ph = g h
Jika tekanan udara pada permukaan zat cair P0, maka tekanan padadasar bejana: .
Ph = P0 + gh
dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 105Pa
h = tinggi zat cair (m)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa besamya tekanan hidrostatis tergantung pada
kedalaman dan massa jenis zat cair
P A = PB = PC
Misalkan pipa-U mula-mula diisi zat cair yang telah diketahuimassa jenisnya yaitu 1. Lalu, pipa yang lain
diisi zat cair setinggi h2yang belum diketahui massa jenisnya, maka massa jenis (2) dapatdihitung dengan
menggunakan persamaan:
PA = PB
1gh1 = 2 gh2
1 h1 = 2 h2
❑1 h 1
2 =
h2
Perbedaan tinggi zat cair yang sebelah kiri dan kanan sebesar:
h=h2-h1
4. Hukum Pascal
Tekanan yang dikerjakan pada zat cair dalam bejana tertutup akanditeruskan ke segala arah sama besar.
P1 = P2
F1 1F 2 2
A1 = πr12 =
= π d1 = luas permukaan piston 1 (m2)
A1 4A 2
1
A2 = πr22 =F 2 Aπ1 d22 = luas permukaan piston 2 (m2)
F1 = 4
A 2
P1 + gh1
P2+gh2
P1 + gh1 = P2 + gh2
P + gh1 =P0 + gh2
P–P0 = gh2- gh1
P–P0 = g(h2- h1)
P-P0 =gh
dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 1,013 x l05 Pa
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
h = h2-h1 = perbedaan tinggi zat cair (m)
2. Manometer Tertutup
P=gh
dengan:
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair
(kg/m3)
h = perbedaan tinggi zat cair (m)
Manometer tertutup dalam bidang kesehatan digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat tersebut disebut
spigmomanometer.
D. Hukum Archimedes
Apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair maka benda akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair
yang dipindahkan. Misalkan sebuah benda diukur dengan neraca pegas seperti gambar berikut ini.
atau
Fa = aVag
dengan:
wu = bVbg = berat benda di udara (N)
wa = berat benda dalam zat cair (N)
Fa = aVag = gaya ke atas/gaya Archimedes (N)
b = massa jenis benda (kg/m3)
Vb = volume seluruh benda (m3)
a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang dipindahkan oleh benda (m3)
a. Tenggelam
Sebuah benda akan tenggelam dalam zat cair, jika:
w>FA
b>a
b. Melayang
Sebuah benda akan melayang dalam zat cair, jika:
w = FA
b = a
c. Terapung
Sebuah benda akan terapung dalam zat cair, jika
w<FA
b<a
dengan,
x = volume benda yang terapung di ataspermukaan zat cair (m3)
Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari adalahpada kapal selam, galangan kapal,
jembatan ponton, balon udara,kapal laut, dan hidrometer.
E. Gejala Permukaan
1. Tegangan Permukaan ()
Tegangan permukaan adalah gaya yang bekerja pada permukaan zatcair tiap satuan panjang.
F
=
2l
dengan :
F = gaya tarik pada permukaan larutan sabun (N)
l = panjang kawat AB (m)
= tegangan permukaan (N/m)
Adanya tegangan permukaan menyebabkan nyamuk dapat berjalandi atas permukaan air.
Sudut kontak () adalah sudut yang dibentuk oleh permukaanzat cair dengan bidang singgung dinding
kaca.
3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam pipa
2 cos
y
gr
dengan:
= massa jenis zat cair (kg/m3)
= sudut kontak
= tegangan permukaan (N/m)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
y = tinggi naik/turunnya zat cair dalam pipa kapiler (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gejala kapilanitas dalam kehidupan sehani-hari dapat dijumpai pada naiknyaminyak tanah pada sumbu lampu
atau kompor.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
a. 250 kg/m3
b. 400kg/m3
c. 500 kg/m3
d. 750 kg/m3
e. 900kg/m3 a. P
8. Sebuah tabung diisi alkohol setinggi 20cm. .Jika b. Q
massa jenis alkohol 0,8 g/cm3 dan g = 10 m/s2, c. R
maka besar tekanan hidrostatis yang bekerja d. S
pada kedalaman 5 cm dari dasar tabung e. T
adalah .... 12. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka berat
a. 4 x 102 N/m2 jenis raksa dalam sistem SI adalah ...
b. 4 x 103 N/m2 a. 13,6 N/m3
c. 4 x104 N/m2 b. 13,6 x 101 N/m3
d. 1,2 x 103 N/m2 c. 13,6 x 102 N/m3
e. 1,2 x 102 N/m2 d. 13,6 x l03 N/m3
9. Di dalam bak yang berisi air terdapat balok e. 13,6 x 104 N/m3
kayu yang terapung. Volume balok kayu yang 13. Suatu gelas ukur berisi air sehingga
muncul di atas permukaan air 100 cm3 dan permukaannya menunjukkan angka 250 cm3.
massa jenis balok 0,75 g/cm 3. Jika air = 1 g/cm3 Kemudian ditambahkan sepotong es yang
dan g = 10 m/s2, maka massa balok kayu . . . . mengapung dan kini permukaan air
a. 400 g menunjukkan 300 cm3. Jika berat jenis es 0,8
b. 300 g dyne/cm3, maka tinggi permukaan air setelah
c. 200 g seluruh es mencair adalah ...
d. 40 g a. 300 cm
e. 30 g b. 312,5 cm
10. Gambar di samping menunjukkan sebatang c. 375 cm
pipa kaca yang berisiudara. Ujung atas pipa d. 400 cm
tertutup seperti gambar. Ujung bawah pipa e. 290 cm
14. Kubus perak memiliki volume 125 cm3, saat 18. Sebuah papan luncur terapung di atas air
ditimbang di udara beratnya 10 N. Ketika dengan ukuran 3 m x 2 m. Ketika seorang
dicelupkan seluruhnya ke dalam minyak, peluncur berada di atas papan tersebut, papan
temyata beratnya menjadi 9 N.Besar massa tenggelam 1 cm, maka massa orang tersebut
jenis minyak ... sebesar ...
a. 8 x 10-2 kg/m3 a. 60 kg
b. 8 x 10-1 kg/m3 b. 72 kg
c. 8 x 102 kg/m3 c. 64 kg
d. 8 x 103 kg/m3 d. 80 kg
e. 8 x 104 kg/m3 e. 70 kg
15. Raksa pada bejana berhubungan mempunyai 19. Setetes raksa jatuh pada permukaan kaca
selisih 2 cm. Kaki sebelah kiri berisi zat cair membentuk bulatan karena ...
yang tingginya 25 cm. Jika massa jenis raksa a. gaya kohesi Iebih besar daripada gaya
13,6 g/cm3 maka massa jenis zat cair adalah ... adhesi
b. gaya adhesi Iebih besar daripada gaya
kohesi
c. tegangan permukaan
d. sudut kontaknya <00
e. gaya kapilaritas
20. Tekanan hidrostatis pada dasar bejana dapat
a. 8.000 kg/m3 diperkecil dengan cara ....
b. 10.300 kg/m3 a. menambah tinggi zat cair
c. 1.088 kg/m3 b. memperbesar massa jenis zat cair
d. 13.000 kg/m3 c. memperbesar luas dasar bejana, tetapi
e. 14.688 kg/m3 volume zat cair tetap
16. Sepotong gabus terapung di atas permukaan air d. memperkecil luas dasar bejana, tetapi
1 volume zat cair tetap
dengan bagian terendam. Jika massa jenis
4 e. memperbesar luas alas bejana dan
air 1 g/cm3, maka massa jenis gabus adalah . ... volumenya
3 21. Serangga dapat berjalan pada permukaan air,
a. g/cm3 karena ....
4
a. tegangan permukaan
b. gaya archimedes
4 c. berat jenisnya sama dengan air
b. g/cm3
3 d. berat jenisnya Iebih besar dari air
e. berat jenisnya lebih kecil dari air
1 22. Karena pengaruh tegangan permukaan, maka
c. g/cm3
4 zat cair cenderung untuk....
a. memperkecil sudut kontaknya
d. 4 g/cm3 b. bersifat kompresibel
c. bersifat stasioner
1 d. memperluas permukaannya
e. g/cm3
3 e. memperkecil luas permukaannya
17. Sebuah bejana diisi penuh air setinggi 40 cm. 23. Sebuah ban mobil yang diisi udara dengan
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan g = 9,8 volume 0,1 m3 dan massa 1 kg, dapat
m/s2, maka tekanan air pada dasar bejana adalah mengapungkan beban maksimum dalam air
... sebesar ....
a. 40,8 N/m2 a. 1001 kg
b. 408 N/m2 b. 1000 kg
c. 2.450 N/m2 c. 101 kg
d. 3.920 N/m2 d. 100 kg
e. 39.200 N/m2 e. 99 kg
24. Berat jenis air besamya 104 N/m3. Tekanan b. 10 N
hidrostatis yang disebabkan oleh air dengan c. 100 N
ketinggian 50 cm adalah .... d. 1000 N
a. 5 x 105 N/m2 e. 10.000 N
b. 5 x 104 N/m2 30. Tekanan yang bekerja pada fluida dalam bejana
c. 5 x 103 N/m2 tertutup diteruskan oleh fluida sama rata ke
d. 5 x 102 N/m2 segala arah, Pemyataan ini merupakan
e. 50 N/m2 hukum . ...
25. Sebuah benda ketika ditimbang di udara dengari a. utama hldrostatìs
neraca pegas beratnya 20 N. Jika benda tersebut b. Archimedes
ditimbang dalam air beratnya 16 N maka gaya c. Pascal
ke atas yang dilakukan air terhadap benda d. Newton
tersebut adalah . ... e. kapilaritas
a. 36 N 31. Sebuah kapal selam berada pada ke- dalaman
b. 0,8 N 20 m di bawah permukaan air laut yang massa
c. 1,25 N jenis air lautnya 1,05 g/m3. Jika g = 10 m/s2
d. 4 N maka tekanan air laut terhadap kapal selam
e. 320 N adalah...
26. Sepotong kayu terapung di atas permuka- an air a. 21 x 104 Pa
3 b. 21 x 103 Pa
dengan bagian muncul di per- mukaan air, c. 2l x 102 Pa
4
d. 210 Pa
Jika massa jenis air 1 g/cm 3, maka massa jenis
e. 21 Pa
kayu adalah . . . .
32. Sepotong tembaga yang volumenya l00 cm 3 dan
a. 250 kg/m3
massa jenisnya 10 g/cm3 dicelupkan ke dalam
b. 500 kg/m3
air maka:
c. 750 kg/m3
1. gaya ke atasnya 3 N
d. 800 N/m2
2. berat tembaga di udara 10 N
e. 1000 kg/m3
3. gaya ke atas air terhadap tembaga 2N
27. Sepotong logam di udara massanya 40 g, jika
4. berat tembaga dalam air 9 N
dicelupkan ke dalam air massanya 30 g dan jika
Pemyataan di atas yang benar adalah...
dicelupkan ke dalam gliserin massa 28 g maka
massa jenis gliserin adalah… a. 1, 2, dan 3
a. 200 kg/m3 b. 1 dan 3
b. 1000 kg/m3 c. 2 dan 4
c. 1200 kg/m3 d. 4 saja
d. 700 kg/m3 e. 1, 2, 3,dan 4
e. 1400 kg/m3 33. Hukum Archimedes diterapkan dalam
28. Sebuah balon udara mempunyai volume 1 liter, 1. mengapungnya perahu
dan massa jenis udara dl sekitamya 1,3 g/liter. 2. balon terbang
Jika g = 10 m/s2 maka gayamangkat balori 3. kapal selam
adalah… 4. Roket
a. 130N Pemyataan di atas yang salah adalah...
b. 13N a. 1, 2, dan 3
c. 1,3N b. 1 dan 3
d. 0,13N c. 2 dan 4
e. 0,013N d. 4 saja
29. Sebuah mobil yang massanya 400 kg diangkat e. 1, 2, 3, dan 4
dengan dongkrak hidrolik dengan piston 34. Besar kecilnya tekanan pada fluida tergantung
pengangkat sebesar 1000 cm2 dan penampang pada:
pipa penekannya sebesar 25 cm2. Gaya yang 1. tinggi permukaan fluida
diperlukan untuk mengangkat mobil adalah. .. 2. kecepatan gerak fluida
a. 0,1N 3. percepatan gravitasi
4. tegangan permukaan 40. Berat benda di udara diketahui 15 N. Apabila
Pemyataan di atas yang benar adalah... volume benda 1000 cm3 dan benda dicelupkan
ke dalam air maka berat benda dalam air
a. 1, 2, dan 3 menjadi...
b. l dan 3 a. 10 N
c. 2 dan 4 b. 7,5 N
d. 4 saja c. 6 N
e. 1, 2, 3, dan 4 d. 5 N
35. Ilmu yang mempelajari tentang fluida tak e. 2,5 N
mengalir disebut ... 41. Sebuah balok kayu yang volumenya 100 cm3
a. kinematika muncul 0,6 bagian ketika di- celupkan ke dalam
b. statika air. Besar gaya ke atas yang dialami oleh balok
c. statika fluida sebesar...
d. matematika a. 60 N
e. hidrodinamika b. 6 N
36. Faktor yang tidak mempengaruhi besar gaya c. 40 N
yang bekerja pada suatu bidang adalah... d. 4 N
a. luas permukaan bidang e. 0,4 N
b. massa benda 42. Hidrometer adalah alat yang dapat digunakan
c. letak gaya untuk mengukur....
d. percepatari gravitasi a. tekanan
e. tekanan hidrostatis b. banyaknya parrikel
37. Sebuah benda mempunyai volume 12 cm3 c. gaya dalam zat cair
dicelupkan ke dalam air, temyata bagiannya d. massa jeriis zat cair
tenggelam maka massa balok tersebut adalah... e. volume zat cair
a. 7,5 g 43. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang
b. 9,0 g sejenis disebut gaya...
c. 12 g a. kohesi
d. 12,5 g b. adhesi
e. 15 g c. tarik-menarik
38. Perhatikan gambar di bawah ini. Luas d. gravitasi
penampang yang kecil dan yang besar masing- e. tegangan permukaan
masing 20 cm2 dan 60 cm2 dan besar gaya F1 = 44. Apabila pipa kapler dicelupkan ke dalam air
6 N, maka gaya yang bekerja pada F2 adalah .... raksa maka...
a. permukaan raksa akan naik dalam pipa
kapiler
b. permukaan raksa akan turun dalam pipa
c. sudut kontaknya < 90o
d. permukaan raksa datar
a. 36 N e. permukaan raksa cekung
b. 24 N 45. Jika pipa kapiler dengan diameter 0,4 mm
c. 18 N dicelupkan ke daläm air akan menghasilkan
d. 12 N sudut kontak 600. Kenaikan air dalam pipa
e. 9 N kapiler yang mempunyai tegangan permukaan
39. Alat-alat berikut ini yang bukan merupakan 0,02 N/m adalah...
penerapan hukum Pascal adalah... a. 100 mm
a. rem hidrolik b. 10 mm
b. mesin pengepres c. 1 mm
c. dongkrak hidrolik d. 0,1 mm
d. mesin hidrolik pengangkat mobil e. 0,01 mm
e. tuas pengangkat
46. Berat benda ketika di udara 10,0 N dan ketika Jika massa jenis balok 1,04 g/cc dan massa
ditimbang dalam air beratnya 7,5 N, maka jenis cairan 1,3 g/cc, rasio bagian balok yang
massa jenis benda tersebut adalah... terendam terhadap bagian balok yang berada di
a. 3 x 103 kg/m3 atas permukaaan cairan adalah …
b. 4 x 103 kg/m3 a. 4 : 1
c. 5 x 103 kg/m3 b. 3 : 1
d. 7,5 x 103 kg/m3 c. 3 : 2
e. 2,5 x 103 kg/m3 d. 4 : 3
47. Sepotong kawat yang panjangnya 16 cm e. 3 : 4
dicelupkan secara horizontal ke dalam cairan 52. SNMPTN 2009 KODE 276
alkohol. Jika kawat diangkat keluar dari Dua jenis fluida dengan rapat massa masing-
alkohol, timbul gaya sebesar 7,68 N akibat masing adalah 0,9 g/cc dan 0,7 g/cc dituangkan
tegangan permukaan. Besar tegangan dalam suatu wadah sehingga salah satu fluida
permukaan alkohol adalah... berada di atas yang lainnya. Kemudian, sebuah
a. 48 N/m kubus dimasukkan ke dalam campuran fluida
b. 36 N/m tersebut sehingga kubus itu mengapung dengan
c. 24 N/m 50% volumenya berada di dalam fluida yang
d. l2 N/m rapat, 20% volumenya tidak tercelup sama
e. 6 N/m sekali, serta sisanya berada pada fluida yang
48. Batang logam yang memiliki berat di udara 100 kurang rapat. Berapakah rapat massa benda
N dan volume 5 liter diikat dengan tali, itu?
kemudian dicelupkan ke dalam minyak yang a. 0,82 g/cc
massa jenisnya 0,75 g/cm3. Besar gaya tegangan b. 0,72 g/cc
tali saat dicelupkan ke dalam minyak adalah.... c. 0,76 g/cc
a. 375 N d. 0,78 g/cc
b. 37,5 N e. 0,66 g/cc
c. 625 N 53. SNMPTN 2012 KODE 732
d. 62,5 N Dua benda A dan B yang bermassa sama
e. 6,25 N dicelupkan ke dalam air. Benda A melayang,
49. Sebuah pipa kapiler dengan diameter 0,4 mm sedangkan benda B terapung. Pernyataan yang
dimasukkan tegak lurus ke dalam bejana yang benar terkait peristiwa tersebut adalah …
berisi raksa. Sudut kontak raksa dengan dinding 1. Kedua benda mendapat gaya apung yang
1200 dan tegangan permukaan 0,68 N/rn maka sama besar
raksa akan turun dalam pipa sebesar .... 2. Benda B mempunyai volume lebih kecil
a. 25 cm daripada benda A
b. 12,5 cm 3. Gaya apung yang diterima kedua benda
c. 2,5 cm bergantung massa jenis zat cair
d. 1,25 cm 4. Gaya apung yang diterima B lebih besar
e. 0,25 cm daripada gaya beratnya.
50. Balok kayu yang massa jenisnya 0,77 g/cm3 54. SIMAK UI 2011 KODE 511
terapung di atas zar cair yang mernpunyai Massa balon udara dengan keranjangnya
massa jenis 1,4 g/cm3. Jika tinggi balok kayu 10 adalah 200 kg. Volume balon udara adalah 400
cm, maka bagian balok yang muncul di atas m3. Jika temperature udara adalah 10oC, maka
permukaan zat cair setinggi... temperature minimum udara didalam balon
a. 7,7 cm agar dapat terbang adalah … (ρ udara pada
b. 5,5 cm 10oC adalah 1,25 kg/m3)
c. 4,5 cm a. 159o
d. 3,5 cm b. 169o
e. 2,5 cm c. 179o
51. SBMPTN 2015 KODE 508 d. 189o
Sebuah balok plastic yang homogeny e. 199o
mengapung di suatu bejana yang berisi cairan. 55. SNMPTN 2012 KODE 333
Massa jenis suatu zat cair dapat ditentukan Berdasarkan hokum Archimedes, selisih berat
dengan cara memasukkan logam yang benda di udara dan di dalam zat cair sama
diketahui massa jenisnya dan beratnya ketika dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh
di udara, kemudian mengukur beratnya ketika benda tersebut.
berada di dalam zat cair tersebut.
SEBAB
A. Pengertian Suhu
Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut
termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa atau alkohol.
Satuan untuk menyatakan suhu adalah derajat. Satuan suhu yang umum digunakan adalah
derajat celsius (°C)
derajat reamur (°R)
derajat fahrenheit (°F)
00 C 273 K
T 0 C (T 273) K
T K (T 270)0 C
Perubahan suhu 1°C = perubahan 1 K
Hubungan antara suhu skala kelvin dengan skala reamur dan fahrenheit.
4 0
T K (T 273) R
5
9
T K (T 273) 32 0 F
5
5
T 0 R ( T 273) K
4
5
T 0 F (T 32) 273 K
9
B. Pengertian Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dan benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu yang
lebih rendah. Apabila benda menerima kalor, ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda naik atau wujud benda
berubah. Sebaliknya, apabila benda melepas kalor, juga ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda turun atau
wujud benda berubah. Jadi, kalor dapat mengubah suhu benda atau mengubah wujud benda.
Satuan untuk menyatakan kalor, yaitu kalori (kal), joule, dan kilokalori (kkal). Kalori adalah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
Besar kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda sebesar:
Q = m c t
dengan:
m = massa benda (kg, g)
c = kalorjenis benda
T = perubahan suhu = T2 T1 (°C)
Q = kalor = joule, kal
Q
C
T
dengan:
Q = kalor (joule, kal)
Q = perubahan suhu (°C)
C = kapasitas kalor (joule/°C, kal/°C)
Q=mL
dengan:
Q = kalor untuk merubah wujud zat (kal, joule)
m = massa zat (g, kg)
L = kalor lebur/kalor uap (kal/g, joule/kg)
Sifat suatu zat pada berbagai tekanan dan suhu dapat diketahui dengan menggunakan diagram P - T.
Grafik di atas berlaku untuk H20 (air), Fe (besi), Ag (perak), dan Bi (bismut).
b. Azas Black
Kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang
bersuhu lebih rendah. Contoh:
Sebatang besi panas bermassa m1, dengan suhu T1 dan kalorjenis c1 dimasukkan ke dalam bejana yang
berisi air dingin (suhu lebih rendah dan besi) dengan suhu T2, massa m2, dan kalor jenis c2. Berdasarkan
asas Black berlaku:
dengan:
m1 = massa besi (kg, g)
c1 = kalor jenis besi (joule/kg °C, kal/g °C)
T1 = suhu besi (°C)
m2 = massa air (kg, g)
c2 = kalor jenis air (joule/kg °C, kal/g °C)
T2 = suhu air (°C)
Ta = suhu campuran setelah tercapai kesetimbangan (C)
2. Pemuaian Zat
Pada umumnya jika suatu zat baik padat, cair maupun gas menerima kalor, zat tersebut akan memuai
sehingga ukurannya berubah. Pemuaian zat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. pemuaian zat padat,
2. pemuaian zat cair, dan
3. pemuaian gas.
1. Muai Panjang
Jika sebatang besi pada suhu T1 panjangnya l0 dipanaskan sampal T2 maka panjang besi itu menjadi
l. Pertambahan panjang besi (l) bergantung pada:
a. panjang besi mula-mula (l0),
b. koefisien muai panjang (),
c. kenaikan suhu (T).
dengan:
l = panjang besi pada suhu T2 (m, cm)
l = l – l0 = pertambahan panjang besi(m, cm)
L0 = panjang besi mula-mula (m, cm)
T = T2 T1 = kenaikan suhu (°C)
= koefisien muai panjang
Satuan adalah:
l meter 1
l0 T meter C
0 0
C
2. Muai Luas
Jika suatu benda berbentuk bidang dipanaskan maka panjang dan lebarnya akan memuai,
sehinggaperubahan luas bidang dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut.
∆ A= A0 2 α ∆ T atau ∆ A= A0 β ∆ T
V V0 (1 T )
dengan:
A0 =¿ Luas benda pada suhu T 1 ( m 2 ,Cm 2 )
A=¿ Luas Benda pada suhu T 2 ( m , Cm2 )
∆ A= A−A 0=¿ perubahan luas ( m 2 ,Cm 2 )
∆ T =T 2−T 1=¿ perubahan suhu (oC)
β=2 α =¿koefisien muai luas (/oC)
atau
∆ V =V 0 3 α ∆ T ∆ V =V 0 γ ∆ T
V =V 0 (1+ γ ∆T )
dengan:
V 0=¿ Volume balok pada suhu T 1( m3 , Cm3 )
V =¿Volume balok pada suhu T 2( m3 , Cm3 )
∆ V =V −V 0 =¿perubahan volume (m3 ,Cm 3)
∆ T =T 2−T 1 = perubahan suhu (℃ )
γ = 3α =¿ koefisien muai ruang (¿ ℃ )
Penerapan pemuaian zat padat antara lain pada termmeter,saklar otomatis, alarm kebakaran,
pemasangan rel, dan kaca jendela
V =V 0 (1+ γ ∆T )
dengan:
V 0=¿ volume zat cair pada suhu T1 (m3,cm3)
V =¿ volume balok pada suhu T2 (m3,cm3)
= koefisien Muai Ruang zat cair (¿ ℃ )
∆ T =T 2−T 1=¿perubahan suhu (℃ )
Khusus air, jika dipanaskan dari 0℃ sampai 4℃ , volumenya akan berkurang. volume air akan
bertambahmulai dari 4℃ ke atas. Penyimpangan pemuaian air dari sifat umum pada 0℃ sampai 4℃
disebut anomali air.
1
gas¿ 273℃
Ada tiga besaran yang harusdiperhatikan pada pemuaian gas, yaitu tekanan (p), volume(v), dan suhu
gas (T). untuk mencari hubungan antara besaran yang satu dengan yang lain, hanya dua besaran yang
bisa diubah, sedangkan besaran yang satu lagi dibuat tetap
V1 V2 V
= atau =konstan
T 1 T2 T
dengan:
V1 = volume gas mula-mula pada suhu T1
V2 = volume gas pada suhu T2
T1 dan T2 = suhu gas(K)
dengan:
P1 = tekanan gas pada suhu T1
P2 = tekanan gas pada suhu T2
Berikut ini grafik tekanan gas dengan suhu pada volume tetap.
Proses Pemuaian gas pada volume tetap disebut proses isokhorik (isovolum).
dengan:
P1 dan P2 = tekanan gas
V1 dan V2 = volume gas
Grafik P-V pada suhu tetap.
Proses pemuaian gas dengan suhu tetap disebut Proses Isothermal
Isobarik
P1 P2 P2
V1 Isotermis
V’ V1
T1 T2 T1
V' V2
P1 V1 = P2V’ = …
T1 T 2
P1V 1 P1V 1 V 2
V’ = … =
P2 P2 T 1 T 2
P1V 1 P2V 2 PV
= atau =k
T1 T2 T
D. Perpindahan Kalor
Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda saling bersinggungan, akan terjadi perpindahan kalor dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Cara perpindahan kalor digolongkan menjadi tiga, yatu:
1. Konduksi (hantaran)
2. Konveksi (aliran)
3. Radiasi (pancaran)
Q KA ∆T kA ∆ T
= atau H=
T l l
dengan:
1
A= π r 2= π d2 =¿ luas permukaan penghantar (m2, cm2)
4
l = panjang penghantar (m, cm)
∆ T =T 2−T 1= perbedaan suhu (℃ ¿
Q
H = =¿ hantaran kalor = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu (joule/s m ℃ , kal/s cm
t
℃)
Koefisien konduksi termal suatu benda juga disebut konduktivitas termal.benda yang mempunyai
koefisien termal besar disebut konduktor. Sebaliknya, benda yang mempunyai koefisien koknduksi
termal kecil disebut isolator.
Dalam kehidupan sehari-hari, perpindahan kalor scara konduksiterjadi katika memasak air, dengan
panci alumunium sebagai perantara logam (zat padat).
H h A T
dengan
A = luas permukaan fluida (m2,cm2)
∆ T = perubahan suhu (℃ )
Q
H = t kalor yang mengalir tiap satuan waktu (Joule/s, Kal/s)
h = koefisien knveksi (joule/s m2℃ , Kal/s cm2℃ )
Penerapan perpindahan kalor secara konveksi pada tungku-tungku pabrik yang menggunakan cerobong
asap dan pendingin kendaraan bermotor yang menggunakan kompresor.
W =eσ T 4
dengan:
Q
W = =¿ energi yang dipancarkan tiap satuan luas tiap satuan waktu (joule/m2 s = watt/m2 k4)
At
T = suhu mutlak (K)
σ = tetapan Stefan-boltzman (5,67 × 10-8 watt/m2 k4)
E = emisivitas (tanpa satuan) 0< e ≤ 1.
Apabila e=1, maka benda hitam sempurna sebagaipenyerap dan pemancar energy terbaik; sedangkan
jikae=0 , maka benda merupakan penyerap terburuk, tetapi pemantul sempurna.
Apabila suhu disekeliling benda yang berpijar T2 maka besar energi yang dipancarkan:
W =eσ (T14—T24)
b.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa medium (dapat merambat dalam
hampa udara).
B. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada:
a. permukaan datar pada cermin datar
b. permukaan lengkung pada cermin cekung dan cermin cembung.
Pemantulan cahaya pertama kali diselidiki oleh snellius, hasil percobaanya dikenal dengan hukum snellius
yang menyatakan
1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar (batas).
2. sudut datang sama dengan sudut pantul.
N = garis normal
i = sudut datang
r = sudut pantul
AB = sinar datang
BC = sinar pantul
Apabila tinggi orang h, agar dapat melihat seluruh bayanganya Maka tinggi cermin datar yang digunakan:
1
C= (h−x)
2
dengan: C = tinggi cermin datar (m,cm)
h = tinggi orang (m,cm)
x = jarak mata ke kepala 9m,cm)
Apabila dua buah cermin datar membentuk sudutθ , maka banyak bayangan yang terbentuk adalah
360 o
n= −1
θ
dengan:
θ = sudut antar dua buah cermin datar
n = banyak bayangan
1 1 1
= +
f s s'
s' h'
M= [ ][ ]
s
=
h
dengan:
1
f = jarak titik api atau jarak fokus ( R) (m, cm)
2
R = jari-jari kelengkungan cermin (m, cm)
s = jarak benda ke cermin (m, cm)
s' = jarak bayangan benda ke cermin (rn, cm)
h = tinggi benda (m, cm)
h’ = tinggi bayangan (m, cm)
M = perbesaran bayangan (m, cm)
C. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat pada dua medium yangberbeda indeks biasnya.
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satubidang batas.
2. Perbamdingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut biasadalah tetap.
i = sudut datang AB = sinar datang
r = sudut bias BC = sinar bias
N = garis normal
sin i n
=n12= 2
sin r n1
n1 v 1=n2 v 2
V 1 N2
= , Karena v=λf dan f 1=f 2 maka;
V 2 N1
λ1 f 1 n2
=
λ2 f 2 n1
λ1 n2
= atau n1 λ1=n2 λ 2
λ n1
sin i n2 v 1 λ1
= = =
sin r n1 v 2 λ2
dengan:
i = sudut dating (o)
r = sudut bias (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak medium 1 dan 2
λ 1 dan λ2 =¿ panjang gelombang pada medium 1 dan 2 (M)
n12 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
c
n2 =
v2
dengan:
c = kecepatan cahaya di udara (3 x 108 m/s)
Jadi, apabila cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks bias maka frekuensi nya tetap,
tetapi panjang gelombang dan kecepatanya berubah.
D. Pemantulan sempurna
Pemantulan sempurna dapat terjadi , jika
cahaya merambat dari medium rapat ke renggang (n1> n2),
sudut datang > sudut kritis (I > ik).
Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90o.
n2
sin i k =
n1
ik = sudut kritis (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak
• i1 = r2 dan r1 = i2
• sinar masuk // sinar keluar (AB // CD)
Pergeseran sinar
d sin ( i 1−r 1)
t=
cos r 1
dengan:
d = tebal kaca (m, cm)
t = CE = pergeseran sinar (m, cm)
i1 = sudut datang pada bidang batas 1
r1 = sudut bias pada bidang batas 1
β=r 1 +i 2
Dtotal =i 1 +r 2−β
β = sudut pembias
sin i 1
n12=
sin r 1
1
sin (D min + β)
2
n12=
1
sin β
2
dengan:
n2
n12 = indeks bias relatif prisma terhadap medium 1 ( )
n1
n2 = indeks bias prisma
n1 = indeks bias medium
Dmin = sudut deviasi minimum
n1 n2 n2−n1
+ =
s s' R
dengan:
s = OB = jarak benda ke bidang Iengkung (m, cm)
s’ = OB’ = jarak bayangan ke bidang Iengkung (m, cm)
R = OM = jari-jari kelengkungan (m, cm)
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias bidang lengkung
Catatan:
Apabila permukaan bidang batas cembung dilihat dari
arah sinar datang jari-jari positif (R+).
Apabila permukaan bidang batas cekung dilihat dan
arah sinar datang jari-jari negatif (R-).
Apabila permukaan bidang batas datar jari-jarinya tak
terhingga (R~).
1 1 n2 1 1
( )( )
+ = −1
s s ' n1
+
R1 R2
1 n2 1 1
f ( )( )
= −1
n1
+
R1 R2
dengan:
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias lensa
R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan lensa (m, cm)
S = jarak benda ke lensa (m, cm)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m, cm)
f = jarak titik fokus lensa (m, cm)
Catatan:
Benda di depan lensa nyata dan benda di belakang lensa maya.
Bayangan di depan lensa maya dan bayangan di belakang lensa nyata.
Nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5.
1. Jenis-Jenis Lensa
a. Lensa Cembung
Lensa cembung disebut lensa positif atau lensa konveks.Sifat-sifat lensa cembung, antara
lain:
Mengumpulkan sinar (konvergen).
Jari-jari total dan fokus bernilai positif.
R1=+ ¿
R2=+ ¿
plan konveks
R1
R2
R1
R2
b. Lensa Cekung
Lensa cekung juga disebut lensa negatif atau lensa divergen.Sifat-sifat lensa cekung, antara lain:
Menyebarkan sinar.
Jari-jari total dan fokus bernilai negatif.
R1=
R1=
X R2=−¿
− R1=¿
R2=+ ¿
b. Lensa Cekung
Apabila benda berada di depan lensa cekung maka bayangannya maya, tegak, dan diperkecil.
100
P=
f
dengan: f = jarak titik fokus (cm)
atau
1
P=
f
f = jarak titik fokus lensa (m)
P = kekuatan lensa (dioptri (D))
Lensa gabungan
Jika beberapa buah lensa diletakkan berurutan dengan sumbu utama berimpit, maka jarak titik fokus
gabungan:
1 1 1
= + +…
f gab f 1 f2
Pgab =P1 + P2 +…
dengan:
fgab = jarak fokus lensa gabungan (cm)
Pgab = kekuatan lensa gabungan (dioptri)
G. Alat-Alat Optik
Alat-alat optik merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati benda yang sukar diamati secara
langsung oleh mata.
Beberapa contoh alat-alat optik, yaitu:
1. mata dan kacamata,
2. lup,
3. mikroskop,
4. teropong.
1. Mata dan kacamata
Mata memiliki jarak penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua jarak, yaitu
Punctum Proximum (titik dekat) = PP adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat oleh mata
dengan berakomodasi maksimum. Pada mata normal PP adalah 25 cm.
Punctum Remotum (titik jauh) PR adalah jarak terjauh yang dapat dilìhat oteh mata dengan tidak
berakomodasi.Pada mata normal PR adalah (tak terhingga).
100
P= atau f =−PR
−PR
dengan:
PR = jarak terjauh yang dapat dilihat oleh mata miopi
P = kekuatan kacamata (dioptri)
100
P=4−
PP
100
f=
P
P = kekuatan lensa (D)
PP = titik dekat mata hipermetropi
f = jarak fokus (cm)
tan β ( h/s ) PP
M a= = =
tan α ( h/ PP ) S
dengan:
Ma = perbesaran sudut
α = sudut penglihatan mata tanpa lup
β = sudut pengrhatan mata dengan lup
s = jarak benda ke lup
s’ = jarak bayangan ke lup
Nilai s’ = -x maka kita peroleh:
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1 1 1 1 1 x +f
= + → = − → =
f s (−x ) s f (− x ) s xf
Jika up menempel dengan mata saat mengamati suatu objek (d = 0), maka:
Pada mata berakomodasi maksimum, nilai x = PP, sehingga
PP '
M a= ; s =−PP
f +1
PP '
M a= ; s =−
f
PP PP '
M a= + ; s =−x
f x
1 1 −d
M a=PP
( + +
s +d f f ( −s ' + d )
'
)
di mana:
-s’ + d = PP, untuk mata berakomodasi maksimum.
-s’ + d = x, untuk mata tidak berakomodasi.
-s’ + d = PR, untuk mata berakomodasi pada jarak x.
dengan:
PP = titik dekat mata (m, cm)
X = jarak saat mata berakomodasi ke up (m, cm)
f = jarak titik api (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
Lup sering dipergunakan oleh tukang reparasi jam.
3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat pembesar bayangan yang terdiri daridua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dekat dengan benda dan lensa okuler dekat dengan mata.Benda terhadap lensa objektit terletak
di ruang 2, sehingga bayangannya terbalik, nyata, dan diperbesar ( f ob <s ob ≤2 f ob)
Benda terhadap lensa okuler berada di ruang 1, sehingga bayangannya maya, tegak, diperbesar.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Jarak fokus objektif < jarak fokus okuler (fob<fok)
Perbesaran linier mikroskop.
M t otal =M ob × M ok
s ' ob s ' ok
M total=
[
sob s ok ]
1 1 1
= + '
f ob s ob s ob
1 1 1
= +
f ok s ok s ' ok
dengan:
100
fob = jarak fokus lensa objektif → P ob= kekuatan lensa objektif
f ob
100
fok = jarak fokus lensa okuler (m, cm) → P ok = =¿ atau lensa okuler
f ok
sob =jarak benda ke lensa objektif (m, cm)
s’ob = jarak bayangan terhadap lensa okuler (m, cm)
sok = jarak benda terhadap lensa okuler
s’ok = jarak bayangan terhadap lensa okuler
Mok = perbesaran lensa objektif
Mok = perbesaran lensa okuler
O1B’ = s’ok
O2B’ = sok
O2B’’ = s’ok
s ' ok =−PP
d=s ' ob+ s ok
s ' PP
[ ( )]
M a= ob
sob f ok
+1
d = panjang mikroskop
Ma = perbesaran sudut
PP = jarak titik dekat mata
s' ok =−PP
d=f ob + sok
f
M a= ob
[ ]
s ok
s ' ok = , sok =f ok
d=f ob + f ok
f ob
M a=
f ok
d = panjang teropong
Ma = perbesaran sudut
s' ok =−PP
d=s ' ob+ 4 f p + sok
f ob PP+ f ok
M a=
[ (
f ok PP )]
2. Pada mata tidak berakomodasi, berlaku:
s ' ok = dan s ok =f ok
d=f ob + 4 f p+ s ok
f ob
M a=
f ok
dengan:
fp = jarak fokus lensa pembalik (m, cm)
d = panjang teropong (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata