PETA KONSEP
Percepatan
Karakteristik Kecepatan
Ketinggian
Maksimum
Penerapan dalam
Kehidupan Sehari- Jarak Maksimum
hari
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis gerak parabola dengan mengguakan vektor, beserta makna fisis, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan karakteristik gerak parabola
2. Menganalisis kecepatan benda yang bergerak parabola
3. Menganalisis percepatan benda yang bergerak parabola
4. Menganalisis posisi benda yang bergerak parabola
5. Menganalisis ketinggian maksimum benda yang bergerak parabola
6. Menganalisis jarak maksimum benda yang bergerak parabola
Contoh 2
Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu
dengan arah sejajar horisontal, seperti gambar di bawah ini.
Contoh 3
Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu
dengan sudut teta terhadap garis horisontal, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1.4 Peluru ditembakkan dengan sudut tertentu dari suatu ketinggian
Dari penjelasan jenis gerak parabola diatas, gerak parabola memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lintasan benda berupa parabola
2. Geraknya di udara
3. Memiliki kecepatan awal
4. Geraknya berada pada dua dimensi (x dan y). Gerak pada arah horizontal (sumbu x) adalah
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan gerak pada arah vertikal (sumbu y) adalah Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB). Benda yang bergerak dua dimensi tentu akan memiliki besaran-
besaran vektor, begitu juga dengan gerak parabola
2.1. Percepatan
gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dengan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Gerak yang terjadi pada arah sumbu X merupakan GLB. Pada
materi yang sudah kita pelajari sebelumnya bahwa GLB merupakan gerak yang memiliki
kecepatan konstan (tidak terdapat perubahan kecepatan) atau percepatannya sama dengan nol.
Sehingga percepatan pada arah sumbu X adalah nol.
𝑎𝑥 = 0
Gerak yang terjadi pada arah sumbu Y merupakan GLBB. GLBB merupakan gerak yang
kecepatannya berubah-ubah. perubahan kecepatan pada arah sumbu Y ini dipengaruhi oleh
gaya gravitasi bumi. oleh karena itu percepatan gerak parabola pada arah sumbu Y sama
dengan percepatan gravitasi bumi.
𝑎𝑦 = 𝑔
keterangan:
2.2. Kecepatan
agar lebih mudah dalam menentukan kecepatan pada gerak parabola, maka harus diuraikan
antara gerak pada arah sumbu X dan gerak pada arah sumbu Y.
dari gambar diatas, jika diambil pada keadaan awal, maka didapatkan seperti gambar di bawah
ini.
𝑣0𝑦
𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑣0
Keterangan:
Gerak yang terjadi pada sumbu Y merupakan GLBB, jadi persamaan kecepatannya adalah
➡ 𝑣𝑡 = 𝑣0 − 𝑔𝑡
➡ 𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡
➡ 𝑣𝑦 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 𝑔𝑡
Gerak yang terjadi pada sumbu X merupakan GLB, jadi persamaan kecepatannya adalah
➡ 𝑣𝑡 = 𝑣0
➡ 𝑣𝑥 = 𝑣0𝑥
➡ 𝑣𝑥 = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃
Gambar 1.7 Komponen kecapatan pada setiap titik pada gerak parabola
Dengan perhitungan fisika, kita dapat menghitung kecepatan benda pada gerak parabola di
setiap titik, mulai dari titik A, B, hingga E. persamaan kecepatan yang digunakan untuk
menghitung adalah sebagai berikut.
➡𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2
sin 𝜃 𝑣𝑦
➡tan 𝜃 = cos 𝜃 = 𝑣
𝑥
Keterangan:
𝑡: waktu (𝑠)
2.3. Posisi
Posisi di setiap titik pada gerak parabola juga dapat diketahui melalui perhitungan fisis.
pada sumbu x
➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡
➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑡
pada sumbu y
1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
Keterangan:
𝑡: waktu (𝑠)
pada saat berada di titik tertinggi, maka 𝑣𝑦 = 0. karena pada titik tersebut merupakan titik balik
yang awalnya ke atas bebail arah jadi ke bawah pada sumbu Y. sehingga didapatkan persamaan
sebagai berikut
➡𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡
➡0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 𝑔𝑡
➡𝑔𝑡 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
➡𝑡 = 𝑔
1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 1 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 2
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 2 𝑔( )
𝑔 𝑔
𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 1 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = − 2𝑔
𝑔 𝑔2
2 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = −
2𝑔 2𝑔
𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = 2𝑔
Keterangan:
posisi sumbu y saat benda berada di jarak maksimum adalah nol. maka diperoleh persamaan
sebagai berikut
1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
➡𝑦 − 𝑦0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
➡0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
➡2 𝑔𝑡 2 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡
➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑡
2𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
➡𝑥 = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 ( )
𝑔
𝑣0 2 2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃
➡𝑥 = 𝑔
pada persamaan identitas trigonometri 2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃 = 𝑠𝑖𝑛 2𝜃. maka diperoleh persamaan
sebagai berikut
𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛 2𝜃
➡𝑥 = 𝑔
Keterangan:
Latihan Soal
1. Peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan membentuk sudut 30⁰ terhadap
horizontal dengan percepatan gravitasi 10 𝑚/𝑠 2 . Kecepatan peluru setelah 2 sekon
adalah .…
Pembahasan :
𝑣0 = 60 m/s
𝜃 = 30⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 2𝑠
Untuk menentukan kecepatan sesaat kita perlu mencari dahulu komponen kecepatan
pada arah horizontal dan vertikal.
Komponen kecepatan peluru pada arah horizontal setelah bergerak 2 sekon
𝑣𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃
𝑣𝑥 = 60 cos 30°
1
𝑣𝑥 = 60(2 √3)
𝑣𝑥 = 30√3 𝑚⁄𝑠
𝑣 = √(30√3)2 + (10)2
𝑣 = √2700 + 100
𝑣 = √2800
𝑣 = 20√7 𝑚⁄𝑠
2. Sebuah benda dilemparkan dengan sudut elevasi 53° dan kecepatan awal 25 m/s. jika g =
10 𝑚/𝑠 2 maka posisi benda setelah bergerak 2 sekon adalah …
Pembahasan :
Diketahui
𝑣0 = 25 m/s
𝜃 = 53⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 2𝑠
3. Seorang pemain bola melakukan pinalti, ia menendang bola dengan sudut 37° terhadap
horizontal dengan kecepatan awal 42,5 m/s. Ternyata setelah 5 sekon bola tersebut
membentur tiang atas gawang dengan ketinggian y seperti gambar di bawah. Jika g = 10
𝑚/𝑠 2 maka besarnya nilai y adalah ….
Pembahasan:
𝑣0 = 42,5 m/s
𝜃 = 37⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 5𝑠
Untuk mencari ketinggian gawang ( y ) gunakan persamaan posisi y
1
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = (𝑣0 sin 𝜃)𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = (42,5 sin 37°)5 − 2 10(5)2
𝑦 = (42,5)(0,6)(5) − 5(25)
𝑦 = 127,5 − 125
𝑦 = 2,5 𝑚
4. Sebuah peluru ditembakkan dari puncak menara yang tingginya 500 m dengan kecepatan
arah mendatar 100 m/s. Apabila g = 10 𝑚/𝑠 2 , waktu dan posisi peluru menyentuh tanah
dihitung dari kaki menara adalah ….
Pembahasan :
Pada kasus benda yang posisi awalnya ada di atas dan akan bergerak ke bawah, maka
kita anggap puncak tebing ambil arah y positif ke atas sehingga jarak peluru ke dasar
menara yaitu negatif = −𝟓𝟎𝟎 𝐦
Diketahui :
𝑦 = −500 𝑚
𝑣 = 𝑣0𝑥 = 100 𝑚⁄𝑠
𝑣0𝑦 = 0
𝑔 = 10 𝑚⁄𝑠 2
2 (−500)
𝑡=√ −10
𝑡 = √100
𝑡 = 10 𝑠
Jadi peluru menyentuh tanah pada waktu t = 10 s dan pada jarak 1000 m dari kaki
menara
5. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 10 m/s dan sudut elevasi 30⁰. Jarak
maksimum dan ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola jika percepatan gravitasi g
= 10 𝑚/𝑠 2 adalah …
Pembahasan :
𝑣0 = 42,5 m/s
𝜃 = 30⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
Jadi jarak maksimum bola adalah 5 m dan ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola
adalah 1,25 m.
Ketika sudah selesai mengatur massa, sudut elevasi dan kecepatan awal, klik penembak pada
kotak merah untuk mengamati lintasan parabola yang terbentuk. Untuk menghapus lintasan,
klik penghapus pada kotak kuning
e. Pengukur jarak maksimum dan ketinggian maksimum
Untuk mengukur ketinggian maksimum arahkan pengukur pada ketinggian puncak yang
terdapat titik hijau kecil dan catat angka yang ditunjukkan pada menu height seperti pada
gambar dibawah ini
Untuk mengukur jarak maksimum arahkan pengukur pada jarak terjauh lintasan sampai
terlihat titik kuning dan catat angka yang ditunjukkan pada menu range seperti pada gambar
dibawah ini
D. PROSEDUR KERJA
a) Variasi Sudut Elevasi
Atur kecepatan awal tembakan meriam serta massa cannonball dengan nilai yang tetap
Atur sudut elevasi dengan nilai tertentu
Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah sudut elevasi yang berbeda
b) Variasi Kecepatan Awal
Atur sudut elevasi tembakan meriam serta massa cannonball dengan nilai yang tetap
Atur kecepatan awal dengan nilai tertentu
Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah kecepatan awal yang berbeda
c) Variasi Massa Benda
Atur kecepatan awal tembakan meriam serta sudut elevasi cannonball dengan nilai
yang tetap
Atur massa cannonball dengan nilai tertentu
Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah massa cannonball yang berbeda dan
jawablah pertanyaan yang telah disediakan
E. DATA PENGAMATAN
a) Variasi Sudut Elevasi
Kecepatan awal = .... Massa = ....
No Sudut Elevasi (𝜽) Jarak Maksimum Ketinggian Maksimum
1
2
3
4
5
PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara sudut elevasi dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum!
2. Jelaskan hubungan antara kecepatan awal dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum!
3. Jelaskan hubungan antara massa benda dengan ketinggian maksimum dan jarak maksimum!