Anda di halaman 1dari 21

BAHAN AJAR GERAK PARABOLA

PETA KONSEP

Percepatan

Karakteristik Kecepatan

Gerak Parabola Besaran Posisi

Ketinggian
Maksimum

Penerapan dalam
Kehidupan Sehari- Jarak Maksimum
hari
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis gerak parabola dengan mengguakan vektor, beserta makna fisis, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan karakteristik gerak parabola
2. Menganalisis kecepatan benda yang bergerak parabola
3. Menganalisis percepatan benda yang bergerak parabola
4. Menganalisis posisi benda yang bergerak parabola
5. Menganalisis ketinggian maksimum benda yang bergerak parabola
6. Menganalisis jarak maksimum benda yang bergerak parabola

BAHAN AJAR GERAK PARABOLA


Pernahkah kalian melihat seseorang yang sedang melempar bola? Gerakan bola yang
dilempar selalu memiliki lintasan berupa lengkungan dan seolah-olah kembali ke permukaan
tanah setelah mencapai titik tertinggi. Mengapa demikian ?

Gambar 1.1 Pemain basket melempar bola ke arah ring


Gerakan bola tersebut dikategorikan sebagai gerak parabola. Gerak parabola (gerak peluru)
adalah suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal lalu menempuh
lintasan yang arahnya dipengaruhi oleh gravitasi.

1. KARAKTERISTIK GERAK PARABOLA


Faktor-faktor yang mempengaruhi benda dalam gerak parabola adalah sebagai berikut :
1) Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Dalam gerak parabola, kita tinjau
gerakan benda tersebut setelah diberikan gaya (dilemparkan, ditendang dan sebagainya) dan
bergerak bebas di udara hanya dengan pengaruh gravitasi.
2) Benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke
bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2
3) Hambatan dan gesekan udara pada gerak parabola diabaikan.
Terdapat beberapa jenis gerak parabola sebagai berikut
Contoh 1
Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut θ terhadap
garis horisontal, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1.2 Lintasan benda bergerak parabola

Contoh 2
Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu
dengan arah sejajar horisontal, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 1.3 Peluru yang ditembakkan mendatar dari ketinggian tertentu

Contoh 3
Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu
dengan sudut teta terhadap garis horisontal, seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1.4 Peluru ditembakkan dengan sudut tertentu dari suatu ketinggian
Dari penjelasan jenis gerak parabola diatas, gerak parabola memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lintasan benda berupa parabola
2. Geraknya di udara
3. Memiliki kecepatan awal
4. Geraknya berada pada dua dimensi (x dan y). Gerak pada arah horizontal (sumbu x) adalah
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan gerak pada arah vertikal (sumbu y) adalah Gerak Lurus
Berubah Beraturan (GLBB). Benda yang bergerak dua dimensi tentu akan memiliki besaran-
besaran vektor, begitu juga dengan gerak parabola

2. BESARAN PADA GERAK PARABOLA


Pada gerak parabola terdapat beberapa besaran fisis seperti posisi, kecepatan, waktu, hingga
jarak yang dapat kita ketahui melalui perhitungan fisika.

2.1. Percepatan

gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dengan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Gerak yang terjadi pada arah sumbu X merupakan GLB. Pada
materi yang sudah kita pelajari sebelumnya bahwa GLB merupakan gerak yang memiliki
kecepatan konstan (tidak terdapat perubahan kecepatan) atau percepatannya sama dengan nol.
Sehingga percepatan pada arah sumbu X adalah nol.

𝑎𝑥 = 0

Gerak yang terjadi pada arah sumbu Y merupakan GLBB. GLBB merupakan gerak yang
kecepatannya berubah-ubah. perubahan kecepatan pada arah sumbu Y ini dipengaruhi oleh
gaya gravitasi bumi. oleh karena itu percepatan gerak parabola pada arah sumbu Y sama
dengan percepatan gravitasi bumi.
𝑎𝑦 = 𝑔

keterangan:

𝑎𝑥 :percepatan pada sumbu X

𝑎𝑦 :percepatan pada sumbu Y

2.2. Kecepatan

Perhatikan gambar berikut

Gambar 1.5 Grafik Kecepatan pada Gerak Parabola

agar lebih mudah dalam menentukan kecepatan pada gerak parabola, maka harus diuraikan
antara gerak pada arah sumbu X dan gerak pada arah sumbu Y.

dari gambar diatas, jika diambil pada keadaan awal, maka didapatkan seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 1.6 Komponen kecepatan pada gerak parabola


Dari gambar tersebut didapatkan persamaan di bawah ini.
𝑣0𝑥
𝑐𝑜𝑠 𝜃 = 𝑣0

➡ 𝑣0𝑥 = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃(pada sumbu x)

𝑣0𝑦
𝑠𝑖𝑛 𝜃 = 𝑣0

➡ 𝑣0𝑦 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 (pada sumbu y)

Keterangan:

➡𝑣0 : kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)

➡𝑣0𝑦 : kecepatan awal pada sumbu Y (𝑚⁄𝑠)

➡𝑣0𝑥 : kecepatan awal pada sumbu X (𝑚⁄𝑠)

➡𝜃: sudut elevasi (°)

Kecepatan pada sumbu Y

Gerak yang terjadi pada sumbu Y merupakan GLBB, jadi persamaan kecepatannya adalah

➡ 𝑣𝑡 = 𝑣0 − 𝑔𝑡

➡ 𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡

➡ 𝑣𝑦 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 𝑔𝑡

Kecepatan pada sumbu X

Gerak yang terjadi pada sumbu X merupakan GLB, jadi persamaan kecepatannya adalah

➡ 𝑣𝑡 = 𝑣0

➡ 𝑣𝑥 = 𝑣0𝑥

➡ 𝑣𝑥 = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃

Kecepatan sesaat di setiap titik


Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 1.7 Komponen kecapatan pada setiap titik pada gerak parabola

Dengan perhitungan fisika, kita dapat menghitung kecepatan benda pada gerak parabola di
setiap titik, mulai dari titik A, B, hingga E. persamaan kecepatan yang digunakan untuk
menghitung adalah sebagai berikut.

➡𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2

Arah vektor kecepatan dapat diketahui dengan persamaan tangensial

sin 𝜃 𝑣𝑦
➡tan 𝜃 = cos 𝜃 = 𝑣
𝑥

Keterangan:

𝑣: kecepatan sesaat di setiap titik (𝑚⁄𝑠)

𝑣0 : kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)

𝑣𝑦 : kecepatan pada sumbu Y (𝑚⁄𝑠)

𝑣𝑥 : kecepatan pada sumbu X (𝑚⁄𝑠)

𝜃: sudut elevasi (°)

𝑔: percepatan gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )

𝑡: waktu (𝑠)

2.3. Posisi
Posisi di setiap titik pada gerak parabola juga dapat diketahui melalui perhitungan fisis.

pada sumbu x

➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡

➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑡

pada sumbu y

1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

Keterangan:

𝑥: posisi benda terhadap sumbu X (𝑚)

𝑥0 : posisi awal terhadap sumbu X (𝑚)

𝑦: posisi benda terhadap sumbu Y (𝑚)

𝑦0 : posisi awal terhadap sumbu Y (𝑚)

𝑣0 : kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)

𝜃: sudut elevasi (°)

𝑔: percepatan gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )

𝑡: waktu (𝑠)

2.4. Ketinggian Maksimum

pada saat berada di titik tertinggi, maka 𝑣𝑦 = 0. karena pada titik tersebut merupakan titik balik
yang awalnya ke atas bebail arah jadi ke bawah pada sumbu Y. sehingga didapatkan persamaan
sebagai berikut

➡𝑣𝑦 = 𝑣0𝑦 − 𝑔𝑡

➡0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 𝑔𝑡
➡𝑔𝑡 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃

𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
➡𝑡 = 𝑔

kemudian persamaan waktu ini disubstitusikan ke persamaan posisi pada sumbu Y

1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 1 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 2
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 2 𝑔( )
𝑔 𝑔

𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 1 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = − 2𝑔
𝑔 𝑔2

2 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = −
2𝑔 2𝑔

𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
➡𝑦 = 2𝑔

Keterangan:

𝑦: posisi benda terhadap sumbu Y (𝑚)

𝑣0 : kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)

𝜃: sudut elevasi (°)

𝑔: percepatan gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )

2.5. Jarak Maksimum

posisi sumbu y saat benda berada di jarak maksimum adalah nol. maka diperoleh persamaan
sebagai berikut

1
➡𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

1
➡𝑦 − 𝑦0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

1
➡0 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2

1
➡2 𝑔𝑡 2 = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑡

➡𝑔𝑡 = 2𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃


2𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
➡𝑡 = 𝑔

kemudian persamaan waktu tersebut disubstitusikan ke persamaan posisi pada sumbu x

➡𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑡

2𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃
➡𝑥 = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠 𝜃 ( )
𝑔

𝑣0 2 2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃
➡𝑥 = 𝑔

pada persamaan identitas trigonometri 2 𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃 = 𝑠𝑖𝑛 2𝜃. maka diperoleh persamaan
sebagai berikut

𝑣0 2 𝑠𝑖𝑛 2𝜃
➡𝑥 = 𝑔

Keterangan:

𝑥: posisi benda terhadap sumbu X (𝑚)

𝑣0 : kecepatan awal (𝑚⁄𝑠)

𝜃: sudut elevasi (°)

𝑔: percepatan gravitasi (𝑚⁄𝑠 2 )

Tabel 1.1 Nilai Sin dan Cos untuk Sudut-sudut Istimewa

Latihan Soal
1. Peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan membentuk sudut 30⁰ terhadap
horizontal dengan percepatan gravitasi 10 𝑚/𝑠 2 . Kecepatan peluru setelah 2 sekon
adalah .…

Pembahasan :

𝑣0 = 60 m/s
𝜃 = 30⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 2𝑠

Untuk menentukan kecepatan sesaat kita perlu mencari dahulu komponen kecepatan
pada arah horizontal dan vertikal.
Komponen kecepatan peluru pada arah horizontal setelah bergerak 2 sekon
𝑣𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃
𝑣𝑥 = 60 cos 30°
1
𝑣𝑥 = 60(2 √3)
𝑣𝑥 = 30√3 𝑚⁄𝑠

Komponen kecepatan peluru pada arah vertikal setelah bergerak 2 sekon


𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃 − 𝑔𝑡
𝑣𝑦 = 60 sin 30° − 10(2)
1
𝑣𝑦 = 60 (2) − 20
𝑣𝑦 = 10 𝑚⁄𝑠

Maka kecepatan sesaat peluru setelah bergerak 2 sekon adalah


𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2

𝑣 = √(30√3)2 + (10)2
𝑣 = √2700 + 100
𝑣 = √2800
𝑣 = 20√7 𝑚⁄𝑠

2. Sebuah benda dilemparkan dengan sudut elevasi 53° dan kecepatan awal 25 m/s. jika g =
10 𝑚/𝑠 2 maka posisi benda setelah bergerak 2 sekon adalah …

Pembahasan :
Diketahui
𝑣0 = 25 m/s
𝜃 = 53⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 2𝑠

Posisi benda pada arah horizontal setelah bergerak 2 sekon


𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0𝑥 𝑡
𝑥 = 𝑥0 + (𝑣0 cos 𝜃)𝑡
𝑥 = 0 + (25 cos 53°)2
𝑥 = (25(0,6))2
𝑥 = 30 𝑚

Posisi benda pada arah vertikal setelah bergerak 2 sekon


1
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = 𝑦0 + (𝑣0 sin 𝜃)𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = 0 + (25 sin 53°)2 − 2 10(2)2
𝑦 = (25(0,8))2 − 20
𝑦 = 20 𝑚

Jadi posisi benda setelah bergerak 2 sekon adalah (30 , 20) m

3. Seorang pemain bola melakukan pinalti, ia menendang bola dengan sudut 37° terhadap
horizontal dengan kecepatan awal 42,5 m/s. Ternyata setelah 5 sekon bola tersebut
membentur tiang atas gawang dengan ketinggian y seperti gambar di bawah. Jika g = 10
𝑚/𝑠 2 maka besarnya nilai y adalah ….

Pembahasan:

𝑣0 = 42,5 m/s
𝜃 = 37⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
𝑡 = 5𝑠
Untuk mencari ketinggian gawang ( y ) gunakan persamaan posisi y
1
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = (𝑣0 sin 𝜃)𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = (42,5 sin 37°)5 − 2 10(5)2
𝑦 = (42,5)(0,6)(5) − 5(25)
𝑦 = 127,5 − 125
𝑦 = 2,5 𝑚

Jadi besarnya nilai y adalah 2,5 meter

4. Sebuah peluru ditembakkan dari puncak menara yang tingginya 500 m dengan kecepatan
arah mendatar 100 m/s. Apabila g = 10 𝑚/𝑠 2 , waktu dan posisi peluru menyentuh tanah
dihitung dari kaki menara adalah ….

Pembahasan :

Pada kasus benda yang posisi awalnya ada di atas dan akan bergerak ke bawah, maka
kita anggap puncak tebing ambil arah y positif ke atas sehingga jarak peluru ke dasar
menara yaitu negatif = −𝟓𝟎𝟎 𝐦

Diketahui :
𝑦 = −500 𝑚
𝑣 = 𝑣0𝑥 = 100 𝑚⁄𝑠
𝑣0𝑦 = 0
𝑔 = 10 𝑚⁄𝑠 2

Waktu peluru menyentuh tanah


1
𝑦 = 𝑣0𝑦 𝑡 − 2 𝑔𝑡 2
1
𝑦 = − 2 𝑔𝑡 2
2𝑦
𝑡 = √−𝑔

2 (−500)
𝑡=√ −10

𝑡 = √100
𝑡 = 10 𝑠

Jarak peluru dari kaki menara


𝑥 = 𝑣0𝑥 𝑡
𝑥 = (100)(10)
𝑥 = 1000 𝑚

Jadi peluru menyentuh tanah pada waktu t = 10 s dan pada jarak 1000 m dari kaki
menara

5. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal 10 m/s dan sudut elevasi 30⁰. Jarak
maksimum dan ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola jika percepatan gravitasi g
= 10 𝑚/𝑠 2 adalah …

Pembahasan :

𝑣0 = 42,5 m/s
𝜃 = 30⁰
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2

Jarak maksimum yang dicapai bola


𝑣0 2 sin 2𝜃
𝑋𝑚𝑎𝑥 = 𝑔
102 sin 60°
𝑋𝑚𝑎𝑥 = 10
1
𝑋𝑚𝑎𝑥 = 10(2 √3)
𝑋𝑚𝑎𝑥 = 5√3 𝑚

Ketinggian maksimum yang dicapai bola


𝑣0 2 sin2 𝜃
𝑌𝑚𝑎𝑥 = 2𝑔
102 sin2 30°
𝑌𝑚𝑎𝑥 = 2(10)
1
100 ( )2
2
𝑌𝑚𝑎𝑥 = 20
𝑌𝑚𝑎𝑥 = 1,25 𝑚

Jadi jarak maksimum bola adalah 5 m dan ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola
adalah 1,25 m.

1.3 PENERAPAN GERAK PARABOLA DALAM KEHDUPAN SEHARI-HARI


Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat gerakan benda atau suatu aktivitas yang
menerapkan prinsip gerak parabola sebagai berikut.
1. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut θ terhadap
garis horisontal yaitu pada gerakan bola yang ditendang oleh pemain sepak bola, gerakan bola
basket yang dilemparkan ke ke dalam keranjang, gerakan bola tenis, gerakan bola volly,
gerakan lompat jauh dan gerakan peluru atau rudal yang ditembakan dari permukaan bumi.

Gambar 1.8 Gerakan bola yang ditendang pemain sepak bola


2. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian tertentu
dengan arah sejajar horisontal yaitu pada gerakan bom yang dijatuhkan dari pesawat atau benda
yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu.
3. Gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu
dengan sudut teta terhadap garis horisontal yaitu peluru yang ditembakkan dengan sudut
elevasi tertentu pada ketinggian tertentu.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
A. PETUNJUK KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan ini dilakukan secara virtual melalui simulasi PhET
Projectile Motion (colorado.edu)
2. Pastikan Anda memahami Lembar Kegiatan Siswa yang telah tersedia. Lembar Kegiatan
Siswa memuat tujuan kegiatan, panduan penggunaan PhET, prosedur kegiatan, dan data
pengamatan.
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Mengamati lintasan gerak parabola
2. Mendeskripsikan hubungan antara sudut elevasi dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum
3. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan awal dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum
4. Mendeskripsikan hubungan antara massa benda dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum
C. PANDUAN PENGGUNAAN SIMULASI PHET
1. Bukalah laboratorium virtual PhET Simulation dengan klik tautan berikut Projectile Motion
(colorado.edu)
2. Setelah masuk pada halaman PhET Simulation klik Vectors seperti gambar di bawah ini
3. Beberapa tools yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
a. Pengaturan kecepatan awal

b. Pengaturan massa benda

c. Pengaturan sudut elevasi

Miringkan tank sampai pada sudut elevasi yang diinginkan


d. Penghapus lintasan dan penembak

Ketika sudah selesai mengatur massa, sudut elevasi dan kecepatan awal, klik penembak pada
kotak merah untuk mengamati lintasan parabola yang terbentuk. Untuk menghapus lintasan,
klik penghapus pada kotak kuning
e. Pengukur jarak maksimum dan ketinggian maksimum

Untuk mengukur ketinggian maksimum arahkan pengukur pada ketinggian puncak yang
terdapat titik hijau kecil dan catat angka yang ditunjukkan pada menu height seperti pada
gambar dibawah ini

Untuk mengukur jarak maksimum arahkan pengukur pada jarak terjauh lintasan sampai
terlihat titik kuning dan catat angka yang ditunjukkan pada menu range seperti pada gambar
dibawah ini

D. PROSEDUR KERJA
a) Variasi Sudut Elevasi
 Atur kecepatan awal tembakan meriam serta massa cannonball dengan nilai yang tetap
 Atur sudut elevasi dengan nilai tertentu
 Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
 Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah sudut elevasi yang berbeda
b) Variasi Kecepatan Awal
 Atur sudut elevasi tembakan meriam serta massa cannonball dengan nilai yang tetap
 Atur kecepatan awal dengan nilai tertentu
 Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
 Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah kecepatan awal yang berbeda
c) Variasi Massa Benda
 Atur kecepatan awal tembakan meriam serta sudut elevasi cannonball dengan nilai
yang tetap
 Atur massa cannonball dengan nilai tertentu
 Tembakkan meriam dan ukurlah ketinggian maksimum serta jarak maksimum dengan
menggunakan alat pengukur seperti pada petunjuk di atas dan catat hasil pada tabel
pengamatan
 Lakukan sebanyak lima kali dengan mengubah massa cannonball yang berbeda dan
jawablah pertanyaan yang telah disediakan

E. DATA PENGAMATAN
a) Variasi Sudut Elevasi
Kecepatan awal = .... Massa = ....
No Sudut Elevasi (𝜽) Jarak Maksimum Ketinggian Maksimum
1
2
3
4
5

b) Variasi Kecepatan Awal


Sudut Elevasi = .... Massa = ....
No Kecepatan Awal Jarak Maksimum Ketinggian Maksimum
c) Variasi Massa Benda
Kecepatan awal = .... Sudut Elevasi = ....
No Massa Benda Jarak Maksimum Ketinggian Maksimum

PERTANYAAN
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara sudut elevasi dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum!
2. Jelaskan hubungan antara kecepatan awal dengan ketinggian maksimum dan jarak
maksimum!
3. Jelaskan hubungan antara massa benda dengan ketinggian maksimum dan jarak maksimum!

Anda mungkin juga menyukai