Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“GERAK PELURU”

Dosen Pengampu

Dr. Sama’ Iradat Tito S.Si., M.Si

Anggota Kelompok :

1. Dwi Kartika Wati (22201061020)


2. Fitria Nurul Faricha (22201061018)
3. Lidia Wahyu Pratiwi (22201061040)
4. Luluk Mudzakaroh (22201061008)
5. Putri Arismaduri Letsoin (22201061048)
6. Rianda Siwi Cholida (22201061032)
7. Salsabilatul Mukarommah (22201061006)
8. Zhahrotun Khofifah Nur Achyar (22201061054)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2022
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama : Zhahrotun Khofifah Nur Achyar
NPM : 22201061054
Kelas : Biologi B
“GERAK PELURU”
BAB I
TUJUAN
1. Mempelajari gerak peluru dari suatu benda.
2. Mempelajari ketinggian maksimal dari gerak peluru.
3. Mempelajari macam-macam gerak yang ada pada gerak peluru
DASAR TEORI
Lintasan peluru ditunjukan pada bentuk parabolayang dilempar, dipengaruhi
oleh gesekan udara tetapi untuk mempermudah persoalan dalam percobaan ini,
gesekan udara kita abaikan. Dengan demikian benda hanya dipengaruhi oleh
gaya berat (m.g) nya saja, sehingga lintasan bola seperti ditunjukkkan pada
Gambar 1.

Gambar 1 : Lintasan Parabola

Menurut “Hukum Newton II”, gaya dalam komponen-komponen tegak lurus


adalah :
𝐹𝑥 = 0 dan 𝐹𝑦 = m.ay

Oleh karena itu : 𝐹𝑦 −𝑚.𝑔


𝑎𝑥 = 0 dan ay = = = −𝑔
𝑚 𝑚

Jika kecepatan awalnya adalah (V0) dengan sudut elevansinya (θ0), maka
kecepatan pada saat t adalah :
Besarnya kecepatan pada setiap saat adalah :
1
𝑣 = [𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦2 ]2

Dan sudut θ dengan horizontal adalah :


𝑣𝑦
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛 (𝑣 )
𝑦
Oleh karena kecepatan pada arah x konstan, maka koordinat pada sembarang
saat adalah :
𝑥 = (𝑣0 cos 𝜃0 ) × 𝑡

dan koordinat y pada saat sembarang adalah :

𝑦 = (𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝜃0 ). 𝑡 – ½ 𝑔𝑡 2

BAB II
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Bola pingpong
3. Stopwatch
4. Busur
5. Alat tulis untuk mencatat data

3.2 Cara Kerja

1. Atur sudut elevansi lemparan bola dengan menggunakan busur.

2. Tembakkan bola dengan jalan memperkirakan sesuai sudut.

3. Pada saat bola dilepaskan, mulai jalankan perhitungan waktu


menggunakan stopwatch oleh teman yang lain. Pada saat bola mendarat,
matikan stopwatch.

4. Catatlah waktu yang diperlukan bola untuk melakukan gerakan peluru.

5. Ulangi percobaan di atas sebanyak 5 kali.

6. Lakukan percobaan di atas dengan V0 berbeda dengan jalan


mempercepat/memperkuat lemparan bola pada jarak yang berbeda.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil dan Analisis Data
3.1.1 Tabel Pengamatan
Tabel 1. Data Percobaan Gerak Peluru.
No Panjang Jarak Lemparan Waktu (s)
1. 180 cm 1s
2. 160 cm 0,55 s
3. 120 cm 1,8 s
4. 180 cm 1s
5. 180 cm 0,87 s

Tabel 2. Data Perhitungan Ketinggian


No Ketinggian Jenis Ketinggian Waktu (s)
1. 25 cm 𝑣0 1 𝑥 12,5√3 m/s
𝑣0 1 𝑦 12, 5 m/s
𝑦1 𝑚𝑎𝑥 7,81 m/s
2. 55 cm 𝑣0 2 𝑥 27,5√3 m/s
𝑣0 2 𝑦 27,5 m/s
𝑦2 𝑚𝑎𝑥 37,8 m/s

3.1.2 Perhitungan
 Rumus GLB Sumbu x :
𝑣𝑥 = 𝑣0 𝑥 × cos 𝛼

𝑥 = 𝑣𝑥 . 𝑡

 Rumus GLBB Sumbu y :

𝑣𝑦 = 𝑣0 𝑦 − 𝑔 × 𝑡
1
𝑦 = 𝑦0 + 𝑣0 𝑦 × 𝑡 – × 𝑔 × 𝑡2
2

𝑣𝑦2 = 𝑣0 𝑦2 – 2 × 𝑔 × 𝑡

 Rumus y max :
𝑉0 𝑦2 𝑉02 × 𝑠𝑖𝑛2 𝛼
𝑦 𝑚𝑎𝑥 = =
2.𝑔 2×𝑔
3.2 Pembahasan
Perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) pada sebuah bidang datar akan berupa gerak parabola. Di
dalam kehidupan sehari-hari, gerak parabola disebut gerak peluru. Jika sebutir
peluru ditembakkan dengan membentuk sudut lancip terhadap bidang horizontal,
lintasan peluru tersebut akan berupa parabola.
Gerak parabola terdiri atas dua jenis gerak, yaitu gerak lurus beraturan (GLB)
dalam arah horizontal (sumbu-x) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
dalam arah vertikal (sumbu-y). Percepatan gerak parabola berasal dari percepatan
gravitasi Bumi (a = –g).

Gambar 3.2.1

Sudut 𝛼 disebut sebagai sudut pelemparan atau sudut elevasi, 𝑣0 adalah besar
kecepatan awal benda, 𝑣𝑥 adalah besar komponen kecepatan dalam arah sumbu-
x, dan 𝑣𝑦 adalah besar komponen kecepatan dalam arah sumbu-y.
Komponen gerak menurut sumbu-x adalah gerak lurus beraturan dengan besar
kecepatan awal 𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 𝛼 yang selalu konstan. Oleh karena itu, persamaan
gerak dalam arah sumbu-x adalah sebagai berikut.
Besar kecepatan dalam arah sumbu-x :
𝑣𝑥 =𝑣 cos α
Besar perpindahan atau jarak dalam arah sumbu-x:
𝑥 = 𝑣0 cos α t
Komponen gerak menurut sumbu-y adalah gerak lurus berubah beraturan
dengan besar kecepatan awal 𝑣𝑜𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼. Besar percepatan yang dialami
dalam arah vertikal adalah 𝑎𝑦 = –g (g arahnya ke bawah atau searah gaya
gravitasi Bumi). Oleh karena itu, persamaan gerak dalam arah sumbu-y adalah
sebagai berikut.
Besar kecepatan dalam arah sumbu-y :
𝑣𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 – g.t
Besar perpindahan atau jarak dalam arah sumbu-y :
1
𝑦 = 𝑣0 sin 𝛼 𝑡 − 𝑔. 𝑡 2
2
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali ditemukan contoh gerak
parabola, seperti gerak sebuah benda yang dilemparkan dengan sudut elevasi α,
gerak bola yang sedang ditendang dengan sudut elevasi α, atau gerak bola basket
pada saat dilemparkan.
A. Gerak Peluru
Gerak peluru merupakan gerak perpaduan pada suatu bidang, tetapi salah satu
geraknya dipengaruhi oleh gaya gravitasi (gaya luar). Gerak parabola merupakan
contoh gerak peluru.
B. Gerak relatif
Gerak bersifat relatif artinya setiap benda yang bergerak mengalami
perubahan kedudukan terhadap acuan tertentu, tetapi benda tersebut dapat saja
dikatakan diam jika kedudukannya dibandingkan terhadap acuan yang lain.
Sehingga,berdasarkan rumus yang ada, ketinggian maksimum gerak peluru
yang didapat ada dua yakni, 𝑦1 𝑚𝑎𝑥 dengan nilai 7,81 m/s dan untuk 𝑦2 𝑚𝑎𝑥
adalah 37,8 m/s.
KESIMPULAN
1. Gerak peluru merupakan gerak parabola.
2. Gerak parabola adalah perpaduan antara gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan pada sebuah bidang datar akan berupa gerak
parabola.
3. Y max = ketinggian maksimum gerak parabola.
DAFTAR PUSTAKA
Karmana. O., (2007). Cerdas Belajar Biologi. Bandung. PT Grafindo Media
Pratama.

Umar. E., (2008). Buku Pintar Fisika. Jakarta. Niaga Swadaya.


LAMPIRAN PERHITUNGAN
Lampiran Perhitungan Data Ketinggian 𝑣0 1 dan 𝑣0 2

Anda mungkin juga menyukai