Anda di halaman 1dari 19

Tanggal : 5 Oktober 2022

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIKA DASAR I

SEMESTER 117

JATUH BEBAS

Nama : Nayla Ananda Putri Alisati

NIM 1302266068

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr Sunaryo, M.Si.

Upik Rahma M.Pd.

ASISTEN LABORATORIUM :
Ahmad Fatullah (1306619013)
Galih Muhammad Gufron (1306619059)
Alifia Putri Rachmatillah (1306619061)
Daffa Aji Pangestu (1306619063)

Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Akhir Nilai Akhir

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Jakarta

2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Dapat menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan benda bergerak jatuh bebas;


2. Dapat menganalisis bentuk grafik hubungan variabel yang terkait dalam kinematika
gerak jatuh bebas;
3. Dapat menyusun konsep dasar kinematika gerak jatuh bebas.
4. Dapat mengukur waktu benda yang jatuh bebas sebagai fungsi dari jarak dan
menentukan percepatan gravitasi bumi ditempat percobaan.
5. Dapat Memahami Konsep Jatuh Bebas

B. ALAT DAN BAHAN


1. Batang statif 1 buah
2. Dasar statif 1 buah
3. Gerbang cahaya 1 buah
4. Time counter 1 buah
5. Pemegang magnet 1 buah
6. Kabel penghubung 1 buah
7. Klem bosshead 2 buah
8. Bola logam 1 buah
9. Plumb bob 1 buah
10. Rol meter 1 buah

C. TEORI DASAR

Gerak jatuh bebas merupakan benda yang bergerak bebas di bawah pengaruh
gravitasi saja. Benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal (v0 = 0) dan percepatan gerak
diberikan oleh percepatan gravitasi, maka hubungan antara waktu yang dibutuhkan
benda untuk sampai dasar dari suatu ketinggian h adalah:

ℎ = 𝟏 𝒈𝒕𝟐 (1)
𝟐

T adalah waktu yang diperlukan benda jatuh dari ketinggian h. Dengan persamaan di
atas, maka dapat diperoleh besar percepatan gravitasi g, yaitu:

𝟐𝒉
𝑔= 𝒕𝟐
(2)
TEORI TAMBAHAN

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuannya.Benda yang
bergerak dapat dikatakan tidak bergerak,sebagai contoh meja yang ada dibumi pasti tidak
dikatakan bergerak oleh manusia yang ada dibumi.Tetapi bila matahari yang melihat maka meja
tersebut bergerak bersama bumi yang mengelilingi matahari.Gerak berdasarkan lintasannya
dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus,gerak
parabola yaitu gerak yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola,gerak melingkar yaitu
gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran,sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a=0)
dan gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a=konstan) atau gerak
yang kecepatannya berubah secara teratur.(Welson.1990)

Gerak jatuh jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan
berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan
dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan
oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m /s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan
yang dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara,
pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami
benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan
yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda
tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).

Contohnya adalah gerak vertikal dengan percepatan konstan. Dalam gerak jatuh bebas,
gesekan dan gaya Archimedes terhadap udara diabaikan sehingga dapat dikatakan bahwa gerak
jatuh bebas terjadi dalam ruang hampa. dimana 𝑣 merupakan kelajuan benda (m/s), 𝑡 adalah

waktu tempuh (s), 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (𝑚/𝑠 2 ), dan ℎ adalah ketinggian benda.
Suatu benda dilepaskan dari ketinggian h meter diatas permukaan tanah hampa kecepatan awal.
Kecepatan awal pada saat t tidak dapat dihitung dari persamaan berikut:

𝒗𝒕 = 𝒗𝟎 + 𝒂𝒕 (3)
Karena V0 = 0 dan perceptan gravitasi a = g, maka kecepatan benda pada saat t adalah (Novita,
Dinar, & Fitri, 2019):

𝒗 = 𝒈𝒕 (4)
Dengan :
𝑣𝑡: kecepatan pada waktu t (m/s)
𝑣0: kecepatan awal (t=0) (m/s)
g : Pervepatan gravitasi bumi(m/s2).

t : waktu (s)

Gerak jatuh bebas dalah gerah jatuh benda arah vertical dari ketinggian h tertentu tanpa
kecepatan awal (vo=0),jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi.

y = h = 𝟏 gt2 (5)
𝟐

t = 𝒐̈ (2 𝒉) (6)
𝒈

yt = gt = 𝒐̈ (2gh) (7)

g merupakan percepatan gravitasi bumi y = h adalah lintasan yang ditempuh benda pada arah
vertical (diukur dari posisi benda mula-mula) dan t adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk
menempuh lintasannya.(Celleto.1994)

Dari persamaan waktu jatuh,terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi
oleh 2 faktor yaitu h adalah ketinggian dan g adalah gravitasi bumi.jadi berat dari besaran–
besaran lain tidak dipengaruhi artinya meskipun berbeda beratnya ,2 benda yang jatuh dari
ketinggian yang sama dan pada tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang
bersamaan,tetapi apabila benda tidak jatuh bersamaan dikarenakan adanya gesekan
udara.gesakan udara sangat mempengaruhi gerak jatu bebas suatu benda walaupun percepatan
gravitasi tiap-tiap benda yang dijatuhkan adalah sama. (Mansfield.1998)

D. CARA KERJA
1. Timbang massa bola logam! Catat pada Tabel 1.
2. Pasang batang statif ke dasar statif!
3. Pasang pemegang magnet pada klem bosshead!
4. Pasang gerbang cahaya pada klem bosshead!
5. Atur ketinggian antar magnet pemegang dan gerbang cahaya. Catat ketinggiannya pada
Tabel 1!
6. Sesuaikan posisi gerbang cahaya menggunakan plumb bob untuk memastikan bola
melewati gerbang cahaya agar pergerakan bola magnet terbaca!
7. Hubungkan pemegang magnet ke time counter!
8. Tekan tombol Function pada time counter beberapa kali sampai timer berada pada
fungsi Gravity Acceleration!
9. Tempelkan bola magnet pada pemegang magnet!
10. Tekan tombol E. Magnet pada time counter! Catat waktu bola jatuh melewati gerbang
cahaya yang tertera di time counter pada Tabel 1!
11. Lakukan langkah 1 sampai 9 untuk 5 data ketinggian yang berbeda!
E. PERTANYAAN AWAL
1. Apakah massa benda berpengaruh terhadap nilai percepatan gravitasi?
Jawab:
Tidak, karena yang berpengaruh terhadap nilai percepatan gravitasi adalah
jaraknya dari pusat bumi, jaraknya terhadap permukaan bumi, dan kepadatan massa
bumi yang berbeda-beda.

2. Tuliskan semua variabel yang terkait dengan proses GJB!

Jawab : Jarak antara dengan reseptor, ketinggian, waktu, gaya gravitasi

3. Identifikasi variabel-variabel tersebut yang terikat, bebas, dan kontrol untuk GJB!
Jawab :
• Variabel bebas : Jarak antara dengan reseptor, ketinggian.
• Variabel terikat : Waktu
• Variabel kontrol : Gaya gravitasi

4. Hipotesiskan hubungan antar variabel terikat dengan variabel bebasnya untuk


GJB!
Jawab:

hubungan antara variabel terikat yaitu waktu dengan variabel bebas yaitu
ketinggian adalah semakin tinggi jarak benda dari permukaan tanah, maka semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan tanah, tetapi jika semakin
tinggi jarak benda dari permukaan tanah, maka semakin besar pula kecepatan akhir
benda pada saat menyentuh permukaan tanah.
F. Data Pengamatan

Percobaan Jarak 1 Jarak 2


1 5 cm 20 cm
2 8 cm 25 cm
3 10 cm 30 cm

Ukuran Bola Massa Bola


Besar 28,3 gram
Kecil 5,7 gram

NST penggaris : 0,1 cm


NST neraca : 0,1 gram

1. Percobaan 1 Jarak 1 = (5cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,1171 0,1018
0,1175 0,1009
0,1203 0,1017
0,1177 0,1013
0,1157 0,1014

2. Percobaan 1 Jarak 2 = (20cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,2165 0,2055
0,2152 0,2055
0,2169 0,2051
0,2155 0,2045
0,2149 0,2048

3. Percobaan 2 Jarak 1 = (8cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,1487 0,1290
0,1466 0,1283
0,1448 0,1281
0,1475 0,1285
0,1439 0,1287

4. Percobaan 2 Jarak 2 = (25cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,2494 0,2355
0,2459 0,2339
0,2451 0,2336
0,2484 0,2341
0,2463 0,2351

5. Percobaan 3 Jarak 1 = (10cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,1562 0,1514
0,1542 0,1512
0,1554 0,1515
0,1532 0,1513
0,1548 0,1508

6. Percobaan 3 Jarak 2 = (30cm)


Bola Kecil Bola Besar
(𝒔) (𝒔)
0,2672 0,2599
0,2656 0,2558
0,2663 0,2576
0,2643 0,2571
0,2661 0,2566

A. Pengolahan Data
1. Data Tunggal
o 𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟑 𝒌𝒈
∆𝑚 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 kg
2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑚 × 100 % = × 100 % = 0,00176 %
𝑚 0,0283
m = (m± ∆𝑚) = (0,0283 ± 0,05000× 10−3) kg
o 𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟕𝒌𝒈
∆𝑚 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 kg
2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑚 × 100 % = × 100 % = 0,0087%
𝑚 0,0057
m = (m± ∆𝑚) = (0,0057 ± 0,05000× 10−3) kg

o Gelombang Cahaya 1
𝑷𝟏= 5 cm = 0,05 m
∆𝑃 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 m
1 2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃1 × 100 % = × 100 % = 0,1 %
𝑃1 0,05
𝑃1 = (𝑃1 ± ∆𝑃1) = (0,05000 ± 0,05000× 10−3) m

𝑷𝟐= 20 cm = 0,2 m
∆𝑃2 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 m
2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃2 × 100 % = × 100 % = 0,025 %
𝑃2 0,2
𝑃2 = (𝑃2 ± ∆𝑃2) = (0,20000 ± 0,05000× 10−3) m

o Gelombang Cahaya 2
𝑷𝟏= 8 cm = 0,08 m
∆𝑃 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 m
1 2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃1 × 100 %= × 100 % = 0,0625 %
𝑃1 0,08
𝑃1 = (𝑃1 ± ∆𝑃1 ) = (0,08000 ± 0,05000× 10−3) m

𝑷𝟐= 25 cm = 0,25 m
∆𝑃 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 m
2 2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃2 × 100 % = × 100 % = 0,02 %
𝑃2 0,25
𝑃2 = (𝑃2 ± ∆𝑃2) = (0,25000 ± 0,05000× 10−3) m

o Gelombang Cahaya 3
𝑷𝟏= 10 cm = 0,1 m
∆𝑃 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3= 0,05× 10−3 m
1 2 2
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃1 × 100 % = × 100 % = 0,05 %
𝑃1 0,1
𝑃1 = (𝑃1 ± ∆𝑃1) = (0,10000 ± 0,05000× 10−3) m

𝑷𝟐= 30 cm = 0,3 m
∆𝑃2 = 1 nst = 1 × 0,1 × 10−3 = 0,05× 10−3
2 2
m
0,05×10−3 𝑘𝑔
Ksr = ∆𝑃2 × 100 %= × 100 %
𝑃2 0,3
= 0,016 %
𝑃2 = (𝑃2 ± ∆𝑃2) = (0,30000 ± 0,05000× 10−3) m

2. Data Majemuk
o Waktu Jatuh Bola

▪ Gerbang cahaya 1 = 5 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 117,1 0,1171 0,01371241 101,8 0,1018 0,01036324
2 117,5 0,1175 0,01380625 100,9 0,1009 0,01038361
3 120,3 0,1203 0,01447209 101,7 0,1017 0,01034289

4 117,7 0,1177 0,01385329 101,3 0,1013 0,01026169

5 115,7 0,1157 0,01338649 101,4 0,1014 0,01028196


• Bola Kecil
Σt 0,6747
𝑡 = = = 0,13494 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,45522)−(0,13494) 2
∆t = √
5 5−1
1 (2,2761)−(0,0182088)
∆t = √
5 4
1 2,2578912
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,56
5
1
∆t = × 0,748
5
∆t = 0,1496 s
∆𝑡 0,6747
Ksr = × 100% = × 100% = 5 %
𝑡 0,13494
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,13494 ± 0,6747)𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =0,5292 = 0,10584 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,28)−(0,10584) 2
∆t = √
5 5−1
1 (1,4)−(0,0112)
∆t = √
5 4
1 1,3888
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,3472
5
1
∆t = × 0,59
5
∆t = 0,118 s s
∆𝑡 0,5292
Ksr = × 100% = × 100% = 5%
𝑡 0,10584
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,13494 ± 0,5292)𝑠

▪ Gerbang Cahaya 1= 20 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 216,5 0,2165 0,04687225 205,5 0,2055 0,04223025
2 215,2 0,2152 0,04631104 205,5 0,2055 0,04223025
3 216,9 0,2169 0,04704561 203,1 0,2031 0,04124961
4 215,5 0,2155 0,04644025 204,5 0,2045 0,04182025
5 214,9 0,2149 0,04618201 204,8 0,2048 0,04194304
• Bola Kecil
𝑡= Σt =1,1462 = 0,22924 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,314)−(0,22924)2
∆t = √
5 5−1
1 (6,57)−(0,05255)
∆t = √
5 4
1 6,51745
∆t = √
5 4
1
∆t = √1,629
5
1
∆t = × 1,276
5
∆t = 0,2552 s s
∆𝑡 0,2552
Ksr = × 100% = × 100% = 1,113%
𝑡 0,22924
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,22924 ± 0,2552)𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =1,0611 = 0,21222 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,0611)−(0,21222) 2
∆t = √
5 5−1
1 (5,30)−(0,045)
∆t = √
5 4
1 5,255
∆t = √
5 4
1
∆t = √1,31375
5
1
∆t = 5 × 1,1462
∆t = 0,22924 s s
∆𝑡 0,22924
Ksr = × 100% = × 100% = 1,080%
𝑡 0,21222
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,21222 ± 0,22924)𝑠

▪ Gerbang Cahaya 2= 8 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 148,7 0,1487 0,02211169 129,0 0,1290 0,016641
2 146,6 0,1466 0,02149156 128,3 0,1283 0,01646089
3 144,8 0,1448 0,02096704 128,1 0,1281 0,01640961

4 147.5 0,1475 0,02175625 128,5 0,1285 0,01651225


5 143,9 0,1439 0,02070721 128,7 0,1287 0,01
• Bola Kecil
𝑡= Σt =0,7297 = 0,14594 s
𝑛 5
1
𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,5325)−(0,14594) 2
∆t = √
5 5−1
1 (2,6625)−(0,0213)
∆t = √
5 4
1 2,6412
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,6603
5
1
∆t = × 0,8126
5
∆t = 0,16252s
∆𝑡 0,16252
Ksr = × 100% = × 100% = 1,114%
𝑡 0,14594
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,14594 ± 0,19046)𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =0,6676 = 0,13352 s
𝑛 5
1
𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,4457)−(0,14594) 2
∆t = √
5 5−1
1 (2,2285)−(0,0213)
∆t = √
5 4
1 2,2072
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,5518
5
1
∆t = × 0,7428
5
∆t = 0,14856 s
∆𝑡 0,14856
Ksr = × 100% = × 100% = 1,113%
𝑡 0,13352
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,13352 ± 0,14856)𝑠

▪ Gerbang Cahaya 2= 25 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 249,4 0,2494 0,06220036 235,5 0,2355 0,05546025
2 245,9 0,2459 0,06046681 233,9 0,2339 0,05611261
3 245,1 0,2451 0,06007401 233,6 0,2336 0,05526976
4 248,4 0,2484 0,06170256 234,1 0,2341 0,05480281
5 246,3 0,2463 0,06066369 235,1 0,2351 0,05527201
• Bola Kecil
𝑡= Σt =1,2293 = 0,24586 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,5112)−(0,24586)2
∆t = √
5 5−1
1 (2,2837)−(0,0604)
∆t = √
5 4
1 2,2233
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,5558
5
1
∆t = × 0,74552
5
∆t = 0,149104 s
∆𝑡 0,149104
Ksr = × 100% = × 100% = 0,606%
𝑡 0,24586
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,24586 ± 0,149104)𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =1,1833 = 0,23666 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,4002)−(0,23666) 2
∆t = √
5 5−1
1 (7)−(0.056)
∆t = √
5 4
1 6,944
∆t = √
5 4
1
∆t = √1,736
5
1
∆t = × 1,3176
5
∆t = 0,26352 s
Ksr =∆𝑡 × 100% = 0,26352 × 100% = 1,113%
𝑡 0,23666
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,23666 ± 0,26352) 𝑠

▪ Gelombang Cahaya 3= 10 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 156,2 0,1562 0,02439844 151,4 0,1514 0,02292196
2 154,2 0,1542 0,02377764 151,2 0,1512 0,02286144
3 155,4 0,1554 0,02414916 151,5 0,1515 0,02295225
4 153,2 0,1532 0,02347024 151,3 0,1513 0,02289169
5 154,8 0,1548 0,02396304 150,8 0,1508 0,02274064

• Bola Kecil
𝑡= Σt =0,8208 = 0,16416 s
𝑛 5
1
𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,6737)−(0,16416) 2
∆t = √
5 5−1
1 (3,3685)−(0,02695)
∆t = √
5 4
1 3,34155
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,8354
5
1
∆t = × 0,914
5
∆t = 0,1828 s
Ksr =∆𝑡 × 100% = 0,1828 × 100% = 1,113%
𝑡 0,16416
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,16416 ± 0,1828) 𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =0,7714 = 0,15428 s
𝑛 5
1
𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(0,5951)−( 0,15428) 2
∆t = √
5 5−1
1 (2,9755)−(0,0238)
∆t = √
5 4
1 2,9517
∆t = √
5 4
1
∆t = √0,7379
5
1
∆t = × 0,859
5
∆t = 0,1718 s
Ksr =∆𝑡 × 100% = 0,1718 × 100% = 1,114%
𝑡 0,15428
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,15428 ± 0,1718) 𝑠

▪ Gelombang Cahaya 3 = 30 cm
Waktu Jatuh Bola
Percobaan Bola Bola
Kecil Besar
Ke- t(ms) t(s) 𝑡2 (𝑠) t(ms) t(s) 𝑡2(𝑠)
1 267,2 0,2672 0,07139584 259,9 0,2599 0,06754801
2 265,6 0,2656 0,07054336 255,8 0,2558 0,06543364
3 266,3 0,2663 0,07091569 257,6 0,2576 0,06635776
4 264,3 0,2643 0,06985449 257,1 0,2571 0,06610041
5 266,1 0,2661 0,07080921 256,6 0,2566 0,06584356

• Bola Kecil
𝑡= Σt =1,3531 = 0,27062 s
𝑛 5
1
𝑛(Σ𝑡 2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,8309)−(0,27062) 2
∆t = √
5 5−1
1 (9,1545)−(0,0732)
∆t = √
5 4
1 9,0813
∆t = √
5 4
1
∆t = √2,2703
5
1
∆t = × 1,5067
5
∆t = 0,30134 s
Ksr =∆𝑡 × 100% = 0,30134 × 100% = 1,113%
𝑡 0,27062
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,27062 ± 0,30134) 𝑠

• Bola Besar
𝑡= Σt =1,2808 = 0,25616 s
𝑛 5
1 𝑛(Σ𝑡2)−(𝑡)2
∆t = √
𝑛 𝑛−1
1 5(1,6404)−(0,25616 )2
∆t = √
5 5−1
1 (8,202)−(0,0656)
∆t = √
5 4
1 8,1364
∆t = √
5 4
1
∆t = √2,0341
5
1
∆t = × 1,4262
5
∆t = 0,28524 s
Ksr =∆𝑡 × 100% = 0,28524 × 100% = 1,113%
𝑡 0,25616
𝑡 = (𝑡 ± ∆𝑡 = (0,25616 ± 0,28524) 𝑠

o Ketinggian Jatuh Bola


• Jarak 1
No h(cm) h(m) h2
1 5 0,05 0,0025
2 8 0,08 0,0064
3 10 0,1 0,01
Σh 23 0,23 0,0189
ℎ 7,67 0,0767 0,0063
0,23
ℎ= Σh = = 0,0767𝑚
𝑛 3
1 𝑛(Σℎ 2)−(Σh)2
∆h = √
𝑛 𝑛−1
1 3(0,0189)−(0,23) 2
∆h = √
3 3−1
1 (0,0567)−(0,0529)
∆h = √
3 4
1 0,0038
∆h = √
3 4
1
∆h = √0,00095
3
1
∆h = × 0,03
3
∆h = 0,01 m
Ksr =∆h × 100% = 0,01 × 100% = 13,03 %
ℎ 0,0767
𝑡 = (ℎ± ∆h = (0,0767 ± 0,01 )𝑚

• Jarak 2
No h(cm) h(m) h2
1 20 0,2 0,04
2 25 0,25 0,0625
3 30 0,3 0,09
Σh 75 0,75 0,1925
ℎ 25 0,25 0,0641666667

0,75
ℎ= Σh = = 0,25 𝑚
𝑛 3

1 𝑛(Σℎ 2)−(Σh)2
∆h = √
𝑛 𝑛−1
1 3(0,1925)−(0,75) 2
∆h = √
3 3−1
1 (0,5775)−(0,5625)
∆h = √
3 4
1 0,0015
∆h = √
3 4
1
∆h = √0,00375
3
1
∆h = × 0,06
3
∆h = 0,02 m

Ksr =∆h × 100% = 0,02 × 100% = 8 %


ℎ 0,25

𝑡 = (ℎ± ∆h = (0,25 ± 0,02)


G . Analisis Data
GERAK OSILASI

• Bandingkan nilai percepatangravitasiyang di peroleh melalui percobaanini dengan


nilai perception gravitasi standart!
Berikan analisis!
Nilai percepatan gravitasi yang didapatdari percobaan sedikit menjauhi
percepatangravitasi standar yaitu 9,8 m/ 10 m/ Hal itu terjadi karena faktor kurang
teliti dan cermat saat melakukan percobaan.

• Lakukan analisis terhadap hal-hal apa saja yang harus di perhatikan agar
diperolehyangakurat! Dalam mengganti periode bandul harus lebih cermat, dan saat
memulai atau menghentikan durasi waktu harus tepat pada momennya.

1. Bandingkan nilai percepatan gravitasi hasil percobaan dengan teori!


Jawab:
2ℎ 2𝑦 2(ℎ −ℎ )
Rumus 𝑔 = 𝑡 2 = 𝑥 = 2𝑚 dan Rumus 𝑔 = 𝑡 22− 𝑡 12 (teori)
2 1
• Percobaan
𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟑 𝒌𝒈
𝑚
𝑔 = 2(5) = 10 𝑠2
𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟕 𝒌𝒈
𝑚
𝑔 = 2(4,4) = 9,8 𝑠2

• Teori
𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟐𝟖𝟑 𝒌𝒈
2(ℎ −ℎ ) 2(0,3−0,05) 𝑚
𝑔 = 𝑡 22− 𝑡 12 = 0,0655− 0,0113 = 9,22 𝑠2
2 1

𝑴𝒃𝒐̈𝒍𝒂 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟓𝟕 𝒌𝒈
2(ℎ −ℎ ) 2(0,3−0,05) 𝑚
𝑔 = 𝑡 22− 𝑡 12 = 0,0714− 0,0187 = 9,49 𝑠2
2 1
I. PETANYAAN AKHIR
Tidak ada pertanyaan akhir dalam modul praktikum gerak jatuh bebas

F. KESIMPULAN

Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan
bebas dari tambahan gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas ini termaksud GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal 𝑉0 = 0 dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g). Maka kecepatan saat
menyentuh tanah memenuhi persamaan:
𝒗 = 𝒈𝒕 dan 𝒗 = √𝟐𝒈𝒉
Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Syarat atau faktor utama suatu
benda mengalami gerak jatuh bebas adalah kecepatan awal (𝑣0 ) benda sama dengan nol, dan juga
ketinggian benda. Contohnya di gerak pegas, bandul fisis dan bandul matematis. • Gerak jatuh bebas
adalah GLBB yang berlintasanvertikal.Memiliki = 0 m/ Percepatan gravitasiyang di dapat dari praktek
gerak osilasi yaitu 12,181 m/ dan dari praktek gerak jatuh bebas 7,9 m
DAFTAR PUSTAKA

Celleto, V. P. (1994). College Physics. USA: Van hertman press.


I., T. D. (2014). Panduan Praktikum Fisika Dasar I.
Jewett. Jr, J. W. (2009). Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Keenam Jilid 1 (Terjemahan).
Jakarta: Teknika.
Mansfield. (1998). Understanding Physics. .New York: Proxis pubhlishing.
Pantur. (1985). Fisika Jilid I. Jakarta: Erlangga.
W.Welson. (1990). Enginerig Physics. USA: Mc.Graw hill company.inc.

Anda mungkin juga menyukai