2023
TUJUAN PRAKTIKUM
t² = 2h/g
dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bola mulai dari dilepaskan sampai jatuh
ke tanah (dalam satuan s), h adalah suatu ketinggian sebuah bola ke tanah (dalam
satuan m) dan g adalah sebuah percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s²).
t² = 4π²×n²×I/g
dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bandul atau sebuah pendulum bergerak
dalam sejumlah setiap ayunan tertentu (dalam satuan s), n adalah setiap banyaknya
ayunan bandul atau sebuah pendulum, I adalah suatu panjang tali bandul atau sebuah
pendulum (dalam satuan m) dan g adalah suatu percepatan gravitasi bumi (besarnya
9,8 m/s²).
Jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu, suatu benda akan jatuh ke bumi.
Benda jatuh karena percepatan gravitasi. Tengkorak Newton dipukul oleh sebuah apel
yang jatuh dan jatuh tak bergerak dalam kejadian ini. Yang dimaksud dengan “gerak
jatuh bebas” (GJB) adalah gerak yang kecepatan awalnya (v 0=0) adalah nol. Itu hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, oleh karena itu. GJB termasuk dalam kategori gerak
lurus berubah beraturan (GLBBB). ekspresi GLBB pada arah vertikal adalah sebagai
berikut:
vt = v0 + gt………………..(1)
1
vt = y0 + v0yt + gt2………(2)
2
vt2 = v02 + 2gΔy…………(3)
Keterangan :
vt = Kecepatan benda pada waktu tertentu (m/s)
v0 = Kecepatan awal benda (m/s) = 0 m/s
t = Waktu (sekon)
g = Gaya gravitasi (m/s2 )
y0 = Posisi vertikal benda mula-mula (m)
yt = Posisi vertikal benda pada waktu tertentu (m)
Berat suatu benda tidak menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai tanah. Walaupun bobot kedua benda berbeda-beda, namun jika
dijatuhkan dari ketinggian dan lokasi yang sama, keduanya akan menumbuk tanah
secara bersamaan. Biasanya penelitian yang menggunakan gerak untuk menghitung
percepatan yang disebabkan oleh gravitasi. Jatuh bebas dilakukan secara mekanis
dengan melacak berapa lama waktu yang dibutuhkan target untuk mencapai tanah
dengan menggunakan stopwatch. Persamaan (2) kemudian digunakan untuk
menyelesaikan data, memberikan nilai percepatan gravitasi. Tapi tes manual seperti
ini rentan terhadap kesalahan, terutama dalam hal ketepatan waktu perjalanan saat
objek menabrak benda tiap satuan waktu dapat ditampilkan dengan lebih presisi baik
dalam bentuk data grafis, atau tabular keduanya dapat menampilkan objek per satuan
waktu dengan presisi yang lebih tinggi. Dengan demikian, studi dapat mengamati
gerak jatuh bebas suatu benda selain menghitung percepatan yang ditimbulkan oleh
gravitasi.
Vy = At + B………….(4)
t adalah variabel bebas, A adalah variabel koefisien t (gradien garis), dan B adalah
konstanta jika vy adalah variabel terikat.
Suatu benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas bumi niscaya
akan mengenai tanah. Dengan percepatan yang dibawa oleh gravitasi atau tarikan
gravitasi bumi, benda tersebut akan turun. Disebut percepatan gravitasi bumi ketika
gravitasi bumi menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu dengan
percepatan tersebut. Percepatan gravitasi ini dipengaruhi oleh jarak benda dari inti
bumi dan massa bumi di sana. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk
menghitung percepatan gravitasi secara langsung. Memanfaatkan sistem pendulum,
gerak hiperbolik, dan massa pegas adalah salah satu caranya. Sistem pegas massa
memiliki kelemahan yaitu membuat osilasi sulit dideteksi. Berdasarkan hal tersebut
diatas maka akan dilakukan penelitian untuk menentukan faktor percepatan gravitasi
daerah UNSRAT. Berdasarkan hal tersebut diatas maka akan dilakukan penelitian
untuk menentukan faktor percepatan gravitasi daerah UNSRAT.
Pada abad 16 Masehi, Isaac Newton menyatakan bahwa selalu ada semacam
interaksi antara dua atau lebih objek di suatu area tertentu. Menurut Newton, tarikan
gravitasi, atau gaya tarik-menarik, dapat terjadi secara global dan dalam kaitannya
dengan massa masing-masing belokan, serta dalam kaitannya dengan jari-jari
sambungan kedua belokan. Ini berarti bahwa:
m1 m2
F12 = F12 = F = G ………..(1)
r2
F12 = F12 = F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N), m1 = massa benda 1 (kg), m2 =
massa benda 2 (kg), r = jarak antara kedua pusat benda (m), G = tetapan gravitasi universal
(6,67 x 1011 Nm2 /kg2 ).
Dengan menggunakan m1 sebagai massa benda (MB = 5,98 x 1024 kg) dan m 2
sebagai massa benda yang paling dekat dengan pusat benda r B (jari-jari bumi = 6,38 x
106 m), berikut hasilnya:
MBm
F=G
(rB) 2
Menurut Hukum II Newton, gaya berikut yang bekerja pada tikungan dengan massa
yang besar akan mengalami keterlambatan:
F = m × a………..(3)
Jika persamaan (2) dan persamaan (3) digabungkan, maka akan didapatkan :
MBm
m × a = G (rB) 2
Sehingga:
MB
a=G
(rB) 2
Dengan menggantikan percepatan a menjadi percepatan gravitasi bumi g, maka :
MB
g=G …….(4)
(rB) 2
Gerak osilasi yang sering kita lompati adalah gerak ayunan. Gerak Osilasi saat
ini ditahan di bawah pusat gravitasi pinggul. Jika ukuran simpangan ayunan tidak
terlalu besar, maka bentuk osilasinya adalah harmonik yang bernada dalam. Jika
sebuah titik bermassa-m terdeteksi di titik O (oleh sebuah seutas tali yang bukan
bermassa), massa m tersebut kemudian disimpangkan untuk mempengaruhi sumbu
vertikal di titik O yang bersangkutan. Mengikuti penurunan m, ia akan naik ke titik
setimbang melalui gaya balik F, yang merupakan komponen dari gaya berat pada m.
Jika panjang tali yang dimaksud adalah l dan laju gravitasi benda adalah g, maka F
dapat terjadi.
F = -mg sinθ
Kurva fundamentalnya adalah s = lθ, dimana l adalah panjang tali bandul dan sudut θ
dinyatakan dalam radian. Akibatnya, F = -mg(s/l) = (mg/l), gaya penarik benda ke
arah posisi setimbang.
Untuk ayunan tersebut di atas, yang tergolong dalam getaran selari sederhana, tidak
ada yang namanya gaya gesekan udara maupun gaya puntiran pada tali sehingga
persamaan gaya resultannya adalah:
d2 F g
= S……….(6)
dt 2 l
Persamaan (6) merupakan persamaan getaran selaras sederhana dan S merupakan
fungsi periodik dengan perioda T yang memenuhi persamaan:
T = 2π
√ l
g
sehingga didapatkan untuk nilai g,
4 π2 l
g = 2 ……….(7)
T
Dalam penelitian ini perhitungan nilai gravitasi akan didasarkan pada persamaan (7)
selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap hasil yang didapatkan.
Menurut teori, peristiwa gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi
bumi, sehingga nilai percepatan benda pada saat gerak jatuh bebas berbeda dengan
nilai percepatan gravitasi bumi. Perlu dilakukan percobaan dengan menggunakan
gerak jatuh bebas pada kelereng dan balon tiup dengan menggunakan penjepit berat
benda untuk memvalidasi teori tersebut di atas.
Terminologi jatuh benda digunakan ketika benda jatuh tanpa memiliki waktu
awal yang pasti (v1 = 0). Untuk menganalisis generator ini, terlihat bahwa ia hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Tidak terlalu luas benda. Benda yang bergerak
cepat akan mulai melambat saat mendekati batas perut. Campuran gerak yang
digunakan untuk menganalisa sampel ini adalah campuran gerak untuk gerak yang
sudah mulai keruh. Di mana persepsi tentang suatu adalah, a menjadi g. Oleh karena
itu, secara lugas.
Bahan :
Sebagai obyek
Bola besi kecil praktikum yang akan
ditentukan
Bahan-bahan
Sebagai obyek
Bola besi besar praktikum yang akan
ditentukan
GAMBAR PERALATAN
DATA PENGAMATAN 1
Metode bola jatuh
1. 80 0,523
2. 100 0,523
3. 120 0,623
4. 140 0,623
5. 160 0,723
DATA PENGAMATAN 2
Metode bandul/pendulum
1. 80 17,623
2. 100 19,823
3. 120 22,023
4. 140 24,923
5. 160 27,123
ANALISIS DATA
1. Dik : t 2 = 0,523 s2
h = 80 cm
dit : g..?
2h
jwb : g = 2
t
2× 80 cm
= 2
0,523 s
= 305,92 cm/ s2
= 3,0592 m/ s2
2. Dik : t 2 = 0,523 s2
h = 100 cm
dit : g..?
2h
jwb : g =
t2
2× 100 cm
= 2
0,523 s
= 382,41 cm/ s2
= 3,8241 m/ s2
3. Dik : t 2 = 0,623 s2
h = 120 cm
dit : g..?
2h
jwb : g = 2
t
2× 120 cm
=
0,623 s2
= 385,23 cm/ s2
= 3,8523 m/ s2
4. Dik : t 2 = 0,623 s2
h = 140 cm
dit : g..?
2h
jwb : g = 2
t
2.× 140 cm
= 2
0,3806 s
= 449,44 cm/ s2
= 4,4944 m/ s2
5. Dik : t 2 = 0,723 s2
h = 160 cm
dit : g..?
2h
jwb : g =
t2
2.× 160 cm
=
0,723 s2
= 442,6 cm/ s2
= 4,426 m/ s2
b. Metode Pendulum
I = 80 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 . × I
jwb : t 2 =
g
3.943,84 ×80 cm
17,623 s2 =
g
315.507,2cm
17,623 s2 =
g
g = 17.903,15 cm/ s2
g = 179,0315 m/ s2
2. Dik : t 2 = 19,823 s2
I = 100 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g
3.943,84 ×100 cm
19,823 s2 =
g
394.384 cm
19,823 s2 =
g
g = 19.895,27 cm/ s2
g = 198,9527 m/ s2
3. Dik : t 2 = 22,023 s2
I = 120 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g
3.943,84 ×120 cm
22,023 s2 =
g
473.260,8 cm
22,023 s2 =
g
g = 21.489,38 cm/ s2
g = 214,8938 m/ s2
4. Dik : t 2 = 24,923 s2
I = 140 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 . I
jwb : t 2 =
g
3.943,84 ×140 cm
24,923 s2 =
g
552.137,6 cm
24,923 s2 =
g
G = 22.153,73 cm/ s2
G = 221,5373 m/ s2
5. Dik : t 2 = 27,123 s2
I = 160 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g
3.943,84 .160 cm
27,123 s2 =
g
631.014,4 cm
27,123 s2 =
g
g = 23.264,92 cm/ s2
g = 232,6492 m/ s2
KESIMPULAN
dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bola mulai dari dilepaskan
sampai jatuh ke tanah (dalam satuan s), h adalah suatu ketinggian sebuah bola
ke tanah (dalam satuan m) dan g adalah sebuah percepatan gravitasi bumi
(besarnya 9,8 m/s²).
dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bandul atau sebuah pendulum
bergerak dalam sejumlah setiap ayunan tertentu (dalam satuan s), n adalah
setiap banyaknya ayunan bandul atau sebuah pendulum, I adalah suatu
panjang tali bandul atau sebuah pendulum (dalam satuan m) dan g adalah
suatu percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s²).
Saran
Afifah, D. N., Yulianawati, D., Agustina, N., Dewi, R., & Lestari, S. (2015). Metode
Sederhana Menentukan Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan Aplikasi
Tracker Pada Gerak Parabola Sebagai Media dalam Pembelajaran Fisika Sma.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
2015), 1(Snips), 305–308.
Chusni, M. M. (2017). Penentuan Besar Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan
Ayunan Matematis Dengan Berbagai Metode Pengukuran. Scientiae Educatia,
6(1), 47.
Giancoli, D. C.2009, FISIKA, Jilid 1, Edisi keempat, Alih bahasa : Imawan, C.
Jakarta: Erlangga
Syahrul, Adler, J., & Andriana. (2013). Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan
Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandul. Jurnal Teknik Komputer Unikom,
2(2), 5–9.
Tipler, P. A.1998, FISIKA Untuk Sains dan Teknik, jilid 1, Edisi ketiga, Alih
bahasa : Prasetyo, L. dan Adi R. W. Jakarta : Erlangga.