Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Athaya Muhammad Alfareza Siregar


NIM : 2202023
Grup :A/4
Tanggal Praktikum : 6 Maret 2023
Judul Praktikum : Percepatan Gravitasi

LABORATORIUM FISIKA PTKI MEDAN

2023
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode bola jatuh


2. Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode bandul/pendulum.
TEORI DASAR

Percepatan Gravitasi bumi adalah percepatan yang disebebkan oleh sebuah


bumi yang besarnya sekitar 9,8 m/s². Akan tetapi, tidak di seluruh belahan bumi
gravitasi itu selalu 9,8 m/s² karena percepatan gravitasi itu dipengaruhi oleh seberapa
besar jarak suatu tempat ke pusat bumi. Semakin jauh jarak suatu tempat ke pusat
bumi maka percepatan gravitasinya akan semakin kecil. Terdapat beberapa metode
dalam menentukan gravitasi bumi, diantaranya yaitu sebuah metode bola jatuh dan
sebuah metode bandul atau pendulum.

Pada metode bola jatuh, berlalu sebuah rumus:

t² = 2h/g

dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bola mulai dari dilepaskan sampai jatuh
ke tanah (dalam satuan s), h adalah suatu ketinggian sebuah bola ke tanah (dalam
satuan m) dan g adalah sebuah percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s²).

Pada metode bandul atau pendulum, berlaku sebuah rumus:

t² = 4π²×n²×I/g
dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bandul atau sebuah pendulum bergerak
dalam sejumlah setiap ayunan tertentu (dalam satuan s), n adalah setiap banyaknya
ayunan bandul atau sebuah pendulum, I adalah suatu panjang tali bandul atau sebuah
pendulum (dalam satuan m) dan g adalah suatu percepatan gravitasi bumi (besarnya
9,8 m/s²).
Jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu, suatu benda akan jatuh ke bumi.
Benda jatuh karena percepatan gravitasi. Tengkorak Newton dipukul oleh sebuah apel
yang jatuh dan jatuh tak bergerak dalam kejadian ini. Yang dimaksud dengan “gerak
jatuh bebas” (GJB) adalah gerak yang kecepatan awalnya (v 0=0) adalah nol. Itu hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, oleh karena itu. GJB termasuk dalam kategori gerak
lurus berubah beraturan (GLBBB). ekspresi GLBB pada arah vertikal adalah sebagai
berikut:
vt = v0 + gt………………..(1)
1
vt = y0 + v0yt + gt2………(2)
2
vt2 = v02 + 2gΔy…………(3)
Keterangan :
vt = Kecepatan benda pada waktu tertentu (m/s)
v0 = Kecepatan awal benda (m/s) = 0 m/s
t = Waktu (sekon)
g = Gaya gravitasi (m/s2 )
y0 = Posisi vertikal benda mula-mula (m)
yt = Posisi vertikal benda pada waktu tertentu (m)
Berat suatu benda tidak menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai tanah. Walaupun bobot kedua benda berbeda-beda, namun jika
dijatuhkan dari ketinggian dan lokasi yang sama, keduanya akan menumbuk tanah
secara bersamaan. Biasanya penelitian yang menggunakan gerak untuk menghitung
percepatan yang disebabkan oleh gravitasi. Jatuh bebas dilakukan secara mekanis
dengan melacak berapa lama waktu yang dibutuhkan target untuk mencapai tanah
dengan menggunakan stopwatch. Persamaan (2) kemudian digunakan untuk
menyelesaikan data, memberikan nilai percepatan gravitasi. Tapi tes manual seperti
ini rentan terhadap kesalahan, terutama dalam hal ketepatan waktu perjalanan saat
objek menabrak benda tiap satuan waktu dapat ditampilkan dengan lebih presisi baik
dalam bentuk data grafis, atau tabular keduanya dapat menampilkan objek per satuan
waktu dengan presisi yang lebih tinggi. Dengan demikian, studi dapat mengamati
gerak jatuh bebas suatu benda selain menghitung percepatan yang ditimbulkan oleh
gravitasi.

Grafik yang menunjukkan kecepatan vertikal benda terhadap waktu (vy-t)


untuk GJB secara teori. Melalui analisis regresi, grafik kemiringan gradien dengan
pola ini dapat dihasilkan. Persamaan regresi linier ditulis sebagai berikut:

Vy = At + B………….(4)

t adalah variabel bebas, A adalah variabel koefisien t (gradien garis), dan B adalah
konstanta jika vy adalah variabel terikat.

Jika regresi linier digunakan untuk memperkirakan grafik kecepatan vertikal


terhadap waktu, maka Persamaan (4) ekuivalen dengan persamaan (1), dimana vy
adalah kecepatan vertikal benda per satuan waktu, t adalah selang waktu, A adalah
percepatan gravitasi (gradien garis), dan B adalah kecepatan awal (konstanta).
Akibatnya, menggunakan perangkat lunak Tracker untuk menemukan gradien garis
dari grafik kecepatan vertikal versus waktu adalah salah satu metode untuk
menghitung percepatan yang disebabkan oleh gravitasi.

Suatu benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas bumi niscaya
akan mengenai tanah. Dengan percepatan yang dibawa oleh gravitasi atau tarikan
gravitasi bumi, benda tersebut akan turun. Disebut percepatan gravitasi bumi ketika
gravitasi bumi menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu dengan
percepatan tersebut. Percepatan gravitasi ini dipengaruhi oleh jarak benda dari inti
bumi dan massa bumi di sana. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk
menghitung percepatan gravitasi secara langsung. Memanfaatkan sistem pendulum,
gerak hiperbolik, dan massa pegas adalah salah satu caranya. Sistem pegas massa
memiliki kelemahan yaitu membuat osilasi sulit dideteksi. Berdasarkan hal tersebut
diatas maka akan dilakukan penelitian untuk menentukan faktor percepatan gravitasi
daerah UNSRAT. Berdasarkan hal tersebut diatas maka akan dilakukan penelitian
untuk menentukan faktor percepatan gravitasi daerah UNSRAT.

Pada abad 16 Masehi, Isaac Newton menyatakan bahwa selalu ada semacam
interaksi antara dua atau lebih objek di suatu area tertentu. Menurut Newton, tarikan
gravitasi, atau gaya tarik-menarik, dapat terjadi secara global dan dalam kaitannya
dengan massa masing-masing belokan, serta dalam kaitannya dengan jari-jari
sambungan kedua belokan. Ini berarti bahwa:

m1 m2
F12 = F12 = F = G ………..(1)
r2
F12 = F12 = F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N), m1 = massa benda 1 (kg), m2 =
massa benda 2 (kg), r = jarak antara kedua pusat benda (m), G = tetapan gravitasi universal
(6,67 x 1011 Nm2 /kg2 ).
Dengan menggunakan m1 sebagai massa benda (MB = 5,98 x 1024 kg) dan m 2
sebagai massa benda yang paling dekat dengan pusat benda r B (jari-jari bumi = 6,38 x
106 m), berikut hasilnya:
MBm
F=G
(rB) 2

Menurut Hukum II Newton, gaya berikut yang bekerja pada tikungan dengan massa
yang besar akan mengalami keterlambatan:

F = m × a………..(3)

Jika persamaan (2) dan persamaan (3) digabungkan, maka akan didapatkan :

MBm
m × a = G (rB) 2

Sehingga:
MB
a=G
(rB) 2
Dengan menggantikan percepatan a menjadi percepatan gravitasi bumi g, maka :
MB
g=G …….(4)
(rB) 2

Dengan g = kecepatan gravitasi (m/s2), G adalah kecepatan gravitasi (6,6 x 1011). rB =


jari-jari bumi (6,38 x 106 m), MB = massa bumi (5,98 x 1024 kg), dan Nm2 = m2/kg2.

Gerak osilasi yang sering kita lompati adalah gerak ayunan. Gerak Osilasi saat
ini ditahan di bawah pusat gravitasi pinggul. Jika ukuran simpangan ayunan tidak
terlalu besar, maka bentuk osilasinya adalah harmonik yang bernada dalam. Jika
sebuah titik bermassa-m terdeteksi di titik O (oleh sebuah seutas tali yang bukan
bermassa), massa m tersebut kemudian disimpangkan untuk mempengaruhi sumbu
vertikal di titik O yang bersangkutan. Mengikuti penurunan m, ia akan naik ke titik
setimbang melalui gaya balik F, yang merupakan komponen dari gaya berat pada m.
Jika panjang tali yang dimaksud adalah l dan laju gravitasi benda adalah g, maka F
dapat terjadi.
F = -mg sinθ

Untuk simpangan yang kecil dapat diambil pendekatan sin θ≈θ.

Kurva fundamentalnya adalah s = lθ, dimana l adalah panjang tali bandul dan sudut θ
dinyatakan dalam radian. Akibatnya, F = -mg(s/l) = (mg/l), gaya penarik benda ke
arah posisi setimbang.

Untuk ayunan tersebut di atas, yang tergolong dalam getaran selari sederhana, tidak
ada yang namanya gaya gesekan udara maupun gaya puntiran pada tali sehingga
persamaan gaya resultannya adalah:
d2 F g
= S……….(6)
dt 2 l
Persamaan (6) merupakan persamaan getaran selaras sederhana dan S merupakan
fungsi periodik dengan perioda T yang memenuhi persamaan:

T = 2π
√ l
g
sehingga didapatkan untuk nilai g,
4 π2 l
g = 2 ……….(7)
T
Dalam penelitian ini perhitungan nilai gravitasi akan didasarkan pada persamaan (7)
selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap hasil yang didapatkan.

Jika belokan tertentu diterapkan ke tanah tanpa memperhatikan ketinggian,


dikatakan mengalami Gerak Jatuh Bebas. kecepatan awal. Benda yang dilempar dari
atas akan menumbuk tanah karena memiliki percepatan gravitasi konstan (g) yang
selalu bergerak menuju tanah. Percepatan gravitasi berkisar antara 9,7 hingga 10 m/s 2.
Alis British, penutur bahasa Inggris terkemuka, berbicara dengan kecepatan 32 kaki
per detik. Ketika suatu lokasi semakin jauh dari permukaan air, percepatan
gravitasinya menjadi kurang cepat. Penelitian tentang kumpulan eksperimen gerak
jatuh bebas yang dilakukan memiliki kelebihan dan kekurangan, atau kendala, yang
menyertainya. Jika ketepatan waktu dilakukan secara otomatis, berbeda dengan
menggunakan timer, metode ini memiliki kelebihan yaitu dapat meminimilisirkan
segala kesalahan.
Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung tetapan gravitasi
bumi (g). Biasanya, laju tarikan gravitasi paling lambat pada tubuh diukur dengan
menggunakan alat yang kokoh yang disebut ayunan bandul; namun, analisis yang
dilakukan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Menurut teori, peristiwa gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi
bumi, sehingga nilai percepatan benda pada saat gerak jatuh bebas berbeda dengan
nilai percepatan gravitasi bumi. Perlu dilakukan percobaan dengan menggunakan
gerak jatuh bebas pada kelereng dan balon tiup dengan menggunakan penjepit berat
benda untuk memvalidasi teori tersebut di atas.

Saat ini, kami menggunakan timer di aplikasi Phypox untuk mengukur


kecepatan gravitasi kami saat ini. Menggunakan phyphox di smartphone mereka,
seorang guru tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkan pelajaran
mereka. Phyphox sangat aman digunakan di sekolah karena setiap monitor utama
selalu aktif, data yang dikumpulkan ditampilkan secara grafis, dan mencakup banyak
fitur inovatif lainnya yang bekerja dengan baik. Salah satu kelemahan menggunakan
aplikasi pengukur kecepatan ini adalah tidak adanya kabel untuk menghubungkannya
ke perangkat lain, seperti komputer atau alat eksperimen yang mudah digunakan.

Terminologi jatuh benda digunakan ketika benda jatuh tanpa memiliki waktu
awal yang pasti (v1 = 0). Untuk menganalisis generator ini, terlihat bahwa ia hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Tidak terlalu luas benda. Benda yang bergerak
cepat akan mulai melambat saat mendekati batas perut. Campuran gerak yang
digunakan untuk menganalisa sampel ini adalah campuran gerak untuk gerak yang
sudah mulai keruh. Di mana persepsi tentang suatu adalah, a menjadi g. Oleh karena
itu, secara lugas.

Percepatan gravitasi Bumi disebabkan oleh benda yang bergerak cepat


menjauhi planet asal Bumi. Sesuai dengan materi yang dipublikasikan sebelumnya,
kecepatan rata-rata Bumi adalah 9,8 m/s2. Menuju pusat bumi atau tegak lurus
menuju permukaan tanah merupakan dasar percepatan gravitasi (Afifah et al., 2015).
Artikel ini dapat diringkas dengan mengatakan bahwa percepatan gravitasi konstanta
gravitasi adalah sifat benda yang mengalami gaya tarik pada permukaan pantat
sampai ke inti pantat. Gaya tarik dalam pasal ini termasuk benda dengan massa besar
yang jika dikurangi akan kembali ke permukaan pantat karena adanya gaya tarik ke
inti bumi. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak baik benda melalui suatu
titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya jumlah osilasi benda dalam tiap satuan
sekon yang konstan. Gerak harmonik sederhana terjadi akibat adanya gaya pemulih,
dinamakan gaya pemulih, yaitu gaya yang selalu melawan perubahan posisi benda
agar kembali ke titik setimbang.
Gerak harmonik sederhana, yaitu gerak bolak-baliknya suatu benda melewati
titik keseimbangan tersebut dengan banyaknya getaran benda tersebut dalam tiap
satuan detik. Ayunan matematis adalah bentuk ayunan yang lebih maju. Bandul yang
dibuat dengan benang yang cukup menjawab korespondensi matematis antara dua
orde diferensial 2. Bandul berayun bersifat bolak balik secara continua.

ALAT DAN BAHAN SERTA FUNGSINYA


Peralatan:

Kelompok Nama Fungsi

Sebagai tempat untuk meletakkan


Statif
penghisap magnetik

Menghisap bola besi sebelum


Penghisap magnetik
dilepaskan ke bawah
Memberikan tegangan pada
Power supplay DC
penghisap magnetik
Mengukur ketimggian antara posisi
bola besi yang di hisap dengan
Penggaris
lantai
Menghubungkan penghisap
Kabel-kabel
magnetik dengan power supply
Kain serbet Menampung bola besi yang jatuh
Alat-alat
Mengukur waktu bola besi kecil
jatuh ke kain serbet serta
Stopwatch digital mengukur waktu bandul/pendulum
berayun ke kanan dan ke kiri
Tiang penggantung Menggantung bandul/pendulum
Mengikatkan bola besi besar ke
Kawat halus tiang penggantung menjadi sebuah
bandul/pendulum

Bahan :

Sebagai obyek
Bola besi kecil praktikum yang akan
ditentukan
Bahan-bahan
Sebagai obyek
Bola besi besar praktikum yang akan
ditentukan
GAMBAR PERALATAN

No. Gambar Alat Keterangan


Statif berfungsi sebagai tempat
1. untuk meletakkan penghisap
magnetic.
Power Supply DC berfungsi
2. memberikan tegangan pada
penghisap magnetik
Stopwatch Digital berfungsi
mengukur waktu bola besi kecil
3. jatuh ke kain serbet serta
mengukur waktu bandul/pendulum
berayun ke kanan dan ke kiri
Mistar berfungsi mengukur
4. ketimggian antara posisi bola besi
yang di hisap dengan lantai

Kain serbet berfungsi menampung


5.
bola besi yang jatuh

Kawat halus berfungsi mengikatkan


bola besi besar ke tiang
6.
penggantung menjadi sebuah
bandul/pendulum

Kabel-kabel berfungsi untuk


7. menghubungkan penghisap
magnetik dengan power supply

Penghisap magnetik berfungsi


8. menghisap bola besi sebelum
dilepaskan ke bawah

Tiang penggantung berfungsi


9.
menggantung bandul/pendulum
PROSEDUR PRAKTIKUM

Menentukan percepatan Gravitasi dengan metode Bola Jatuh


1. Dibuatlah tabel seperti Tabel Data Pengamatan
2. Dirangkailah skema peralatan dengan mengatur ketinggian (h) dari penghisap
magnetik ke kain serbet sejauh 80 cm
3. Disambungkanlah power supply DC ke sumber tegangan listrik kemudian
nyalakan
4. Diletakkan bola besi ke penghisap magnetik hingga menempel
5. Dimatikan power supply dan pada saat yang bersamaan klik tombol start/stop
pada stopwatch digital
6. Diklik tombol start/stop pada stopwatch digital tepat pada saat bola besi
menyentuh kain serbet kemudian catat waktu yang terbaca pada Tabel Data
Pengamatan
7. Diulangi Langkah kedua sampai keenam untuk ketinggian 100 cm, 120 cm, 140
cm, dan 160 cm

Menentukan Percepatan Gravitasi dengan Metode Bandul/pendulum


1. Dibuatlah tabel seperti Tabel Data Pengamatan
2. Dirangkai skema peralatan dengan mengatur Panjang kawat halus (I) sebesar 80
cm
3. Disimpangkan bola besi besar ke kanan atau ke kiri kemudian lepaskan bola besi
sehingga berayun ke kanan dan ke kiri! Pada saat yang bersamaan klik tombol
start/stop pada stopwatch digital (diusahakan agar sudut yang terbentuk antara
simpangan dengan garis vertikal tidak lebih dari 5º)
4. Dihitunglah agar bandul/pendulum berayun (satu kali gerakan ke kanan dan ke
kiri dianggap sebagai satu ayunan) sebanyak 10 kali kemudian klik start/stop pada
stopwatch digital setelah bandul/pendulum berayun sebanyak 10 kali
5. Dicatat waktu yang terbaca pada Tabel Data Pengamatan
6. Diulangi langkah kedua sampai kelima untuk panjang kawat halus 100 cm, 120
cm, 140 cm dan 160 cm
DATA YANG DIBERIKAN

DATA PENGAMATAN 1
Metode bola jatuh

No. h(cm) t(s)

1. 80 0,523

2. 100 0,523

3. 120 0,623

4. 140 0,623

5. 160 0,723

DATA PENGAMATAN 2
Metode bandul/pendulum

No. I(cm) t(s)

1. 80 17,623

2. 100 19,823

3. 120 22,023

4. 140 24,923

5. 160 27,123
ANALISIS DATA

1. Metode Bola Jatuh


a. Grafik h VS t 2

Y = 2,5 X 0,3 maka dik Gradiennya adalah 2,5


2 2
g=¿ =
GradienGrafik 2,5
= 0,8

1. Dik : t 2 = 0,523 s2

h = 80 cm

dit : g..?
2h
jwb : g = 2
t
2× 80 cm
= 2
0,523 s
= 305,92 cm/ s2
= 3,0592 m/ s2

2. Dik : t 2 = 0,523 s2
h = 100 cm

dit : g..?

2h
jwb : g =
t2

2× 100 cm
= 2
0,523 s
= 382,41 cm/ s2
= 3,8241 m/ s2

3. Dik : t 2 = 0,623 s2

h = 120 cm

dit : g..?
2h
jwb : g = 2
t
2× 120 cm
=
0,623 s2
= 385,23 cm/ s2
= 3,8523 m/ s2

4. Dik : t 2 = 0,623 s2

h = 140 cm

dit : g..?

2h
jwb : g = 2
t
2.× 140 cm
= 2
0,3806 s
= 449,44 cm/ s2

= 4,4944 m/ s2

5. Dik : t 2 = 0,723 s2

h = 160 cm

dit : g..?
2h
jwb : g =
t2
2.× 160 cm
=
0,723 s2
= 442,6 cm/ s2
= 4,426 m/ s2

b. Metode Pendulum

Y = 0,121 X 7,84 maka dik Gradiennya adalah 0,121


2 2 2 2
4π n
Gg=¿ = 4 x 3,14 ×10
GradienGrafik 5,39
= 3.943,84
1. Dik : t 2 = 17,623 s2

I = 80 cm

dit : g..?
4 η 2 n2 . × I
jwb : t 2 =
g

3.943,84 ×80 cm
17,623 s2 =
g

315.507,2cm
17,623 s2 =
g

g = 17.903,15 cm/ s2
g = 179,0315 m/ s2

2. Dik : t 2 = 19,823 s2

I = 100 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g

3.943,84 ×100 cm
19,823 s2 =
g

394.384 cm
19,823 s2 =
g

g = 19.895,27 cm/ s2
g = 198,9527 m/ s2

3. Dik : t 2 = 22,023 s2

I = 120 cm

dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g

3.943,84 ×120 cm
22,023 s2 =
g

473.260,8 cm
22,023 s2 =
g

g = 21.489,38 cm/ s2
g = 214,8938 m/ s2

4. Dik : t 2 = 24,923 s2

I = 140 cm

dit : g..?
4 η 2 n2 . I
jwb : t 2 =
g

3.943,84 ×140 cm
24,923 s2 =
g

552.137,6 cm
24,923 s2 =
g

G = 22.153,73 cm/ s2
G = 221,5373 m/ s2

5. Dik : t 2 = 27,123 s2

I = 160 cm
dit : g..?
4 η 2 n2 × I
jwb : t 2 =
g

3.943,84 .160 cm
27,123 s2 =
g

631.014,4 cm
27,123 s2 =
g

g = 23.264,92 cm/ s2
g = 232,6492 m/ s2
KESIMPULAN

1. Pada metode bola jatuh, berlalu sebuah rumus:


2h
t² =
g

dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bola mulai dari dilepaskan
sampai jatuh ke tanah (dalam satuan s), h adalah suatu ketinggian sebuah bola
ke tanah (dalam satuan m) dan g adalah sebuah percepatan gravitasi bumi
(besarnya 9,8 m/s²).

2. Pada metode bandul atau pendulum, berlaku sebuah rumus:


4 π ² ×n ² × I
t² =
g

dengan t adalah suatu waktu yang dibutuhkan bandul atau sebuah pendulum
bergerak dalam sejumlah setiap ayunan tertentu (dalam satuan s), n adalah
setiap banyaknya ayunan bandul atau sebuah pendulum, I adalah suatu
panjang tali bandul atau sebuah pendulum (dalam satuan m) dan g adalah
suatu percepatan gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s²).

Saran

Pada saat melakukan praktikum diberitahukan kepada mahasiswa-mahasiswi


agar berhati-hati dalam melakukan percobaan dan diharapkan praktikan
menonton video dengan seksama agar tidak salah dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, D. N., Yulianawati, D., Agustina, N., Dewi, R., & Lestari, S. (2015). Metode
Sederhana Menentukan Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan Aplikasi
Tracker Pada Gerak Parabola Sebagai Media dalam Pembelajaran Fisika Sma.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
2015), 1(Snips), 305–308.
Chusni, M. M. (2017). Penentuan Besar Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan
Ayunan Matematis Dengan Berbagai Metode Pengukuran. Scientiae Educatia,
6(1), 47.
Giancoli, D. C.2009, FISIKA, Jilid 1, Edisi keempat, Alih bahasa : Imawan, C.
Jakarta: Erlangga
Syahrul, Adler, J., & Andriana. (2013). Pengukur Percepatan Gravitasi Menggunakan
Gerak Harmonik Sederhana Metode Bandul. Jurnal Teknik Komputer Unikom,
2(2), 5–9.
Tipler, P. A.1998, FISIKA Untuk Sains dan Teknik, jilid 1, Edisi ketiga, Alih
bahasa : Prasetyo, L. dan Adi R. W. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai