PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
1. Hukum Newton
Teori yang mendasari Metode Gaya Berat adalah Hukum gravitasi yang
dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727), menyatakan bahwa gaya
tarikmenarik antara dua buah partikel sebanding dengan perkalian kedua
massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat keduanya,
jadi semakin jauh jarak kedua benda tersebut maka gaya gravitasi semakin kecil
dan apabila jarak kedua benda semakin kecil maka gaya gravitasi juga akan
menjadi besar.
Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya antara dua buah partikel
bermassa m1 dan m2 berbanding langsung dengan hasil kali kedua massa tersebut
dibagi dengan kuadrat jaraknya, seperti pada persamaan berikut:
m1 m2
F=G r^
r2
(II.1)
(II.2)
3
Gdm G
dU = = dxdydz (II.3)
r r
Dimana adalah densitas dari r2 = x2+y2+z2 Oleh karena itu potensial seluruh
massa:
1
U=G dxdydz (II.4)
xyz
r
Sedangkan percepatan gravitasinya dalam arah Z:
U z
gz = =G 3 dxdydz (II.5)
Z xyz r
4
Bentuk bumi tidaklah bulat sempurna, tetapi lebih mendekati bentuk
spheroid bumi, agak pepat dikutubnya. Akibatnya terdapat variasi radius bumi
selain itu, perbedaan percepatan sentrifugal di kitub dan di equator. Percepatan
sentrifugal maksimum di equator dan nol di kutub. Sehingga nilai g di kutub lebih
besar dibandingkan dengan g di equator.
3. Elevasi
Perbedaan ketinggian menyebabkann perbedaan nilai gravitasi. Permukaan
bumi yang lebih tinggi (pegunungan/perbukitan) memiliki nilai gravitasi yang
lebih rendah dibandingkan permukaan bumi yang lebih rendah (lembah).
4. Keadaan topografi di sekitar titik pengukuran
Adanya efek massa di sekitar titik observasi mempengaruhi nilai gravitasi
pada titik pengamatan. Adanya bukit dan lembah di sekitar titik amat akan
mengurangi besarnya gaya berat yang sebenarnya.
5. Variasi rapat massa batuan di bawah permukaan (anomaly/target)
Dengan adanya suatu massa yang berbeda densitas dibawah permukaan
bumi menyebabkan terjadi perbedaan nilai gravitasi pada permukaan. Nilainya
bergantung gaya tarik antar massa yang menandakan perubahan nilai gravitasi.
5
1
Konversi feedback=Konstanta konversi x x Feedback (II.9)
m
6
II.5. Looping
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Data sintetik
Konversi feedback dan skala pembacaanKoreksi tinggi alat dan pasang surut
G rerata
Koreksi drift
G observasi
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
8
Gambar III.1 Diagram Alir Pengolahan Data
1. Dari data sintetik yang sudah didapat maka di konversi terlebih dahulu
yaitu konversi feedback dan skala pembacaan. Selain di konversi data
tersebut juga dikoreksi yang meliputi koreksi pasang surut dan koreksi
tinggi alat.
2. Lakukanlah perhitungan untuk mendapatkan G dan G rerata. Lalu, koreksi
data tersebut untuk mendapatkan G dengan menggunakan koreksi drift.
3. Setelah mendapatkan G obs melalui penjumlahan G dengan G absolut
maka buatlah grafik elevasi, grafik G obs, dan grafik keduanya. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kaitan kedua grafik tersebut.
4. Gunakan software surfer 10 untuk membuat peta G Obs dan peta Elevasi.
Dalam membuat peta elevasi dibutuhkan data X, Y, dan Z sedangkan
untuk peta G obs dibutuhkan data X, Y, dan G.
5. Dari data peta yang telah siap dalam bentuk pdf, buat kop melalui corel
draw dan peta siap di print.
6. Buatlah laporan dan kesimpulan hubungan kedua grafik dan hubungan
kedua peta tersebut berdasarkan data yang telah diolah sebelumnya.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
12
13
IV.2. Pembahasan Grafik
IV.2.1. Pembahasan Grafik Elevasi Lintasan 12
(m
)
(m
)
Gambar IV.1. Grafik Elevasi Lintasan 12
14
IV.2.2. Pembahasan Grafik G Obs Lintasan 12
15
IV.2.3. Pembahasan Grafik G Obs Vs Elevasi Lintasan 12
16
IV.3. Pembahasan Peta
IV.3.1. Peta Elevasi
Peta Elevasi
Keterangan :
+++
: Titik titik
pengambilan data
: Lokasi pengambilan
data kelompok 12
Berdasarkan peta elevasi diatas dapat kita lihat pada lintasan 12 yang
merupakan lintasan daerah yang diobservasi mempunyai ketinggian tertinggi yaitu
234 m yang terletak pada jarak 900 m dan terendah yaitu 163 m yang terletak
pada jarak 600 m. Ketinggian dengan titik terendah ditandai dengan warna
merah, yang mempunyai ketinggian sebesar 274 m terletak pada koordinat
461600 dan 9140704 dan berada pada lintasan 4. Ketinggian dengan titik terendah
ditandai dengan warna ungu, yang mempunyai ketinggian sebesar 134 m terletak
pada koordinat 461400 dan 9319000 dan berada pada lintasan 1. Pada daerah
utara memiliki ketinggian paling tinggi, sedangkan pada bagian tengah peta
merupakan ketinggian dengan nilai terendah.
17
IV.3.2. Peta G Obs
Peta G Obs
ngah
Keterangan :
+++
: Titik titik
pengambilan data
: Lokasi pengambilan
data kelompok 12
18
IV.3.3. Hubungan Peta G Obs Vs Elevasi
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa dari pengolahan data G observasi
menghasilkan dua peta yaitu peta G observasi dan peta elevasi. Warna yang
dihasilkan oleh kedua peta diatas juga berbeda. Pada peta G observasi ketinggian
dengan titik terendah ditandai dengan warna merah serta mempunyai nilai
gravitasi yang tinggi. Ketinggian dengan titik tertinggi ditandai dengan warna
ungu serta mempunyai nilai gravitasi yang rendah. Sedangkan untuk peta elevasi
ketinggian dengan titik terendah ditandai dengan warna ungu, ketinggian dengan
titik terendah ditandai dengan warna merah. Karena berbanding terbalik maka
dapat disimpulkan bahwa semakin rendah ketinggian suatu daerah maka nilai
gravitasinya semakin besar, dan semakin tinggi ketinggian di suatu daerah
semakin kecil nilai gravitasinya.
BAB V
19
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari data laporan diatas, maka dapat ditarik kesimpilan bahwa:
Pada grafik lintasan 12 G observasi Vs Elevasi didapatkan bahwa berbanding
terbalik. Grafik elevasi lintasan 12 relatif naik sedangkan grafik G observasi
lintasan 12 relatif turun. Grafik elevasi lintasan 12 mempunyai ketinggian
tertinggi yaitu 234 m yang terletak pada jarak 900 m dan terendah yaitu 163 m
yang terletak pada jarak 600 m. Sedangkan untuk peta G obs nilai terendah
sebesar 978147.0611 mgal yang terletak pada jarak 1000 m. Dan nilai G
observasi tertinggi sebesar 978167.0977 mgal yang terletak pada jarak 0 m.
Pada peta elevasi didapatkan titik tertinggi sebesar 274 m dan titik terendah
sebesar 134 m. Titik tertinggi terdapat pada lintasan 4 dan titik terendah
terdapat pada lintasan 1. Nilai tertinggi gravitasi pada peta G obs adalah
978187.1253, sedangkan nilai terendahnya adalah 978147.0611. Dari
hubungan kedua peta tersebut maka semakin tinggi gravitasinya maka
semakin rendah ketinggiannya, dan semakin rendah gravitasinya maka
semakin tinggi ketinggiannya.
V.2. Saran
Dibutuhkan ketelitian untuk dapat mengolah data pada microsoft excel dan
pasut. Karena rumusnya berkesinambungan, jika salah satu ada yang salah maka
tidak menutup kekmungkinan hasil selanjutnya juga salah.
20