Oleh :
DINA MAHANANI
111.210.108
PLUG 1
KELOMPOK 2
Disusun Oleh :
DINA MAHANANI
111.210.108
PLUG 1
KELOMPOK
, 2
ii
KATA PENGANTAR
DINA MAHANANI
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan...............................................................................2
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. TABEL DATA PENGOLAHAN KELOMPOK
LAMPIRAN B. LEMBAR KONSULTASI
LAMPIRAN C. LEMBAR PENILAIAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menggunakan metode gaya berat ini yaitu untuk memberikan gambaran
lapisan bawah permukaan melalui pendekatan fisis (Telford dkk., 1990).
Dalam metode gravity kita kenal dengan istilah Anomali Bouger, Anomali
Bouguer merupakan perbedaan antara gravitasi observasi (gobs) yang
disesuaikan terhadap jumlah aljabar dari semua koreksi yang diperlukan
(Σ(koreksi)) dan pada koreksi base (gbase). Variasi dari anomali Bouguer
seharusnya mencerminkan densitas variasi lateral sedemikian rupa sehingga
fitur densitas tinggi dalam wadah densitas rendah menimbulkan anomali
Bouger positif, sebaliknya fitur densitas rendah dalam wadah densitas tinggi
akan menghasilkan anomali bouger negatif (Reynolds, 2011).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari dilakukannya penelitian data sekunder pada kesempatan kali
ini adalah untuk memperdalam pemahaman mengenai prinsip-prinsip metode
gravitasi dengan benar serta mengetahui pengolahan data beserta koreksi-
koreksi yang digunakan.
Adapun tujuan dari dilasanakannya penelitian ini adalah praktikan dapat
menggunakan beberapa software metode gravitasi seperti rockworks, gravity
tidal, dan surfer, Geosoft Oasis Montaj serta menciptakan output berupa table
pengolahan data, Peta Gravitasi Teoritis dan Peta Anomali Bouger Sederhana
2
BAB II
DASAR TEORI
3
karena pengaruh jari-jari bumi. Selain itu, rapat massa juga mempengaruhi
nilai gravitasi yang di mana semakin besar nilai rapat massa pada suatu
daerah maka akan sebanding dengan nilai percepatan gravitasinya.
Menurut Telford (1990), dapat disimpulkan faktor – faktor yang
mempengaruhi nilai gravitasi adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan derajat garis lintang
Bumi tidak sepenuhnya bulat, sehingga jari-jari bumi di kutub dengan
di daerah khatulistiwa meimiliki perbedaan. Maka, gaya berat di
kutub lebih besar dibandingkan gaya berat di khatulistiwa
2. Perbedaan ketinggian
Keberagaman Topografi permukaan bumi juga menyebabkan
perbedaan besar kecilnya percepatan gravitasi di setiap tempat karena
tergantung dari jaraknya ke permukaan bumi.
3. Kedudukan matahari dan bulan terhadap bumi
Kedudukan matahari dan bulan terhadap bumi mempengaruhi gaya
tarik menarik yang menyebabkan adanya pasang dan surut air laut
bumi.
4. Variasi rapat massa batuan yang terdapat di bawah permukaan.
Kepadatan atau kerapatan massa bumi yang berbeda-beda
menghasilkan gravitasi pada permukaan bumi yang berbeda pula.
Semakin padat atau rapat massa bumi maka semakin kecil
gravitasinya.
4
2.3 Tahapan Pengolahan Data Gravitasi
Menurut Reynolds (1997), pengolahan data gravitasi dapat dibagi menjadi
dua tahapan yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Tahap awal meliputi pembacaan
nilai gravitasi untuk mendapatkan nilai anomali Bouguer setiap titik pengamatan.
Pengolahan selanjutnya adalah tahap lanjutan yang meliputi, konversi pembacaan
gravitimeter ke milligal, serta beberapa koreksi tertentu.
5
Gambar 2.2 Ilustrasi Koreksi Tinggi alat (pengantar geofisika, 2016)
Keterangan:
Gsth= Pembacaan percepatan gravitasi terkoreksi pasut dan tinggi alat
Gst = pembacaan percepatan gravitasi dalam mgal terkoreksi pasang surut
h = tinggi alat
6
Pengukuran berulang pada stasiun diperlukan untuk koreksi efek
pasang surut selama interval yang pendek, sebagai penambahan penentuan
drift instrumental Gravity meter. Pasang surut bumi dapat merubah nilai
gravitasi sampai sebesar ±0,3 mgal dengan periode ±12 jam (Reynolds,
1997).
Gambar 2.3 Pengaruh pasang surut dan penyimpangan alat pada percepatan
gravitasi (Reynold, 1997 dalam Riyono, 2018)
7
Bumi tidak sepenuhnya bulat, sehingga jari-jari bumi di kutub
dengan di daerah khatulistiwa meimiliki perbedaan. Koreksi lintang
dilakukan untuk menghilangkan efek bentuk bumi yang tidak sepenuhnya
bulat sempurna, tetapi pepat dengan jejari lebih besar pada daerah ekuator
dan jejari lebih kecil pada kutub sebagai akibat dari gaya sentrifugal akibat
rotasi bumi (zuhdi, 2021). Hal tersebut membuat adanya perbedaan nilai
gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Koreksi ini
dirumuskan dengan cara :
go=9.78031846 ¿ …(2.4)
8
Gambar 2.6 Titik Amat P Pada Ketinggian H Terhadap Permukaan
Acuan (Telford, dkk., 1990)
9
Anomali Bouguer Lengkap (ABL). Anomali Bouguer Sederhana
merupakan nilai gravitasi observasi yang telah dikoreksi dengan koreksi
Bouguer. Persamaan Anomali Bouguer Sederhana dapat dituliskan sebagai
|¿| g −g n+ 0,3086 h−0,04193 ρh……………..(2.8)
ob
10
BAB III
DIAGRAM ALIR
11
3.2 Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data
Adapun diagaram alir diatas penulis jadikan pedoman dan acuan dalam
mengerjaan pengolahan data, tahapan yang penulis lakukan antara lain :
1. Penelitian dimulai dengan menggunakan data G Obs yang sudah kita
dapatkan pada penelitian sebelumnya
2. Selanjutnya menginput data G Obs, koordinat X, Y dan Z ke dalam
software Microsoft Excel
3. Melakukan pengolahan ABS dengan cara pertama mengkonversi
koordinat UTM ke longitude-latitude untuk mendapatkan nilai DEC
Lintang menggunakan software RW99, lalu mengimput hasilnya ke
dalam Microsoft Excel
4. Mencari nilai G Lintang dengan cara mengalikan 978031,7 dengan
hasil dari 1 ditambah 0,0053024 kali sin radians DEC Lintang kuadrat
ditambah 0,0000059 kali sin radians 2 kali DEC Lintang kuadrat.
5. Mencari nilai FAC dengan cara mengalikan -0,3086 dengan nilai
elevasi (koordinat Z)
6. Mencari nilai G FAC dengan cara mengurangkan nilai G Obs dengan
G Lintang dan FAC
7. Mencari nilai G Teoritis dengan cara menjumlahkan nilai G Lintang
dengan FAC. G Teoritis merupakan nilai gravitasi yang kita dapatkan
melalui serangkaian perhitungan matematis.
8. Melakukan koreksi Bouguer 2.7 dengan cara mengalikan 0,04193
dengan 2,7 dan nilai elevasi (koordinat Z). Nilai 2.7 bukanlah nilai
konstanta mutlak dari perhitungan ini, melainkan berdasarkan pada
nilai gravitasi umum di kerak bumi.
9. Mencari nilai ABS dengan cara mengurangkan G FAC dengan hasil
koreksi Bouguer 2.7
10. Langkah selanjutnya adalah membuat peta ABS dan Peta G Teoritis
dengan menggunakan software Geosoft Oasis Montaj. Peta ABS
didapatkan dengan menginput data koordinat X, Y, Z dan nilai ABS,
sedangkan peta G Teoritis didapatkan dengan cara menginput data
koordinat X, Y , Z dan nilai G Teoritis.
12
11. Melakukan analisis dari semua data dan peta yang telah dibuat untuk
mendapatkan kesimpulan
12. Penelitian selesai
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
14
4.2 Peta Gravitasi Teoritis
15
Gambar 4.2 Peta ABS
16
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, terdapat beberapa
kesimpulan yang didapatkan, antara lain :
Metode Gravitasi adalah salah satu metode geofisika yang mengukur
variasi medan gravitasi bumi akibat perbedaan nilai densitas dari
material dibawah permukaan. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui distribusi rapat massa.
Gravitasi Teoritis merupakan nilai gravitasi yang didapatkan setelah
melakukan perhitungan-perhitungan matematis. Pada Peta G Teoritis
terdapat persebaran nilai gravitasi dengan range 978034,7 – 978078,1
mGal dan diwakili oleh warna biru- hijau untuk nilai rendah, kuning – orange
untuk nilai gravitasi sedang dan merah – pink untuk nilai gravirasi tinggi.
Anomali Bouger Sederhana adalah nilai gravitasi observasi setelah
dilakukan Koreksi Bouger. Pada Peta ABS terdapat persebaran nilai
gravitasi dengan range 82,3 - 98,3 mGal dan diwakili oleh warna biru-
hijau untuk nilai rendah, kuning – orange untuk nilai gravitasi sedang dan
merah – pink untuk nilia gravirasi tinggi.
Dengan terciptanya output berupa tabel pengolahan, peta G Teoritis
dan ABS dapat diketahui bahwa tujuan penelitian untuk membuat
praktikan memahami pengolahan data dan menggunakan beberapa
software metode gravitasi seperti rockworks, gravity tidal, dan surfer,
Geosoft Oasis Montaj telah tercapai.
5.2 Saran
Demi kelancaran penelitian berikutnya alangkah lebih baik jika penulis
lebih teliti dalam pengolahan data sehingga tidak terjadi kesalahan yang fatal
dalam tahap-tahap penelitian. Selain itu penulis diharapkan lebih memahami
software-software metode gravity sehingga pengolahan data dan output bisa
lebih mudah dan tidak memakan waktu yang lama.
17
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, S. (1974). Evolusi Geologi Jawa Tengah dan Sekitarnya, Ditinjau dari
Segi Teori Tektonik Dunia yang Baru. Bandung: Disertasi Doktor. Dept.
Teknik Geologi ITB
Asy’ari, M. Fakhrul. 2019. Identifikasi Sebaran Batubara Menggunakan Metode
Gravity Di Lapangan. Malang
Blakely, R. J. 1996. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications.
Cambridge.
Dobrin, M.B. and Savit, C.H. (1988) Introduction to Geophysical Prospecting.
4th Edition, McGraw-Hill, New York
Kearey, Philip, Michael Brooks, dan Ian Hill. 2002. An Introduction to
Geophysical Exploration. Blackwell Science Ltd.
Kurniadi, Yadi. 2017. Identfikasi Zona Sesar Menggunakan Metode Gravity di
Wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat. Departemen Fisika ITB.
Reynolds, J,M. 1997. An Introduction to Applied and Environmental
Geophysics. John Willey & Sons Ltd. England Rosid.
Reynolds, J. M. 2011. An Introduction to Applied and Environmental
Geophysics. New York, NY: Wiley-Blackwell
Riyono, Elvin. 2018. Identifikasi Sesar Lokal Tejakula Buleleng Bali Dengan
Data Anomali Gravitasi Menggunakan Metode Second Vertical Derivative
(SVD).Universitas Udayana.
Sarkowi, M, 2006. Karakterisasi Reservoar Hidrokarbon Pada Lapangan