Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM GRAVITASI

PENGOLAHAN DATA G OBS

Oleh :

TETA NAJWA

111.220.200

PLUG 4

KELOMPOK 2

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI JURUSAN


TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2024
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM GRAVITASI

PENGOLAHAN DATA G OBS


Laporan ini disusun sebagai syarat mengikuti acara Praktikum Geofisika Eksplorasi
Metode Gravitasi selanjutnya, tahun ajaran 2023/2024 Jurusan Teknik Geofisika,
Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Disusun Oleh:

TETA NAJWA

111.220.200
PLUG 4

Yogyakarta, 12 Februari
2024

ACC

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI JURUSAN


TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan laporan untuk melengkapi
tugas geofisika gravity terkait dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun penyusunan dari
laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama masa pengerjaan.
Maka dari itu Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi kepada :
1. Asisten Laboratorium Geofisika yang menjadi pembimbing kelompok 2
2. Kelompok 2 yang sudah berkontribusi dalam pengerjaan data

Saya beranggapan bahwa laporan ini merupakan hasil terbaik yang dapat saya persembahkan.
Tetapi saya menyadari bahwa tidak menutup kemungkinan di dalamnya terdapat kekurangan-
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Yogyakarta, 12 Februari, 2023

Penyusun,

Teta Najwa

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 6


1.1. Latar Belakang .................................................................................... 6
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................. 7

BAB II DASAR TEORI .......................................................................................8


2.1. Metode Gravity ................................................................................... 8
2.2. Hukum Dasar Metode Gravity .......................................................... 9
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Gravitasi .............................................. 9
2.4. Tahapan Pengolahan Data Gravity .................................................... 10
2.5. Metode Looping ................................................................................ 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 13


1 3.1. Diagram Alir Pengolahan Data ...................................................... 13
3.2. Penjelasan Diagram Alir Pengolahan Data ....................................... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 15


4.1. Tabel Pengolahan Data Kelompok 2 ................................................ 15
4.2. Pembahasan Grafik ........................................................................... 15
4.2.1. Grafik Elevasi Kelompok 2 ............................................... 15
4.2.2. Grafik G Obs Kelompok 2................................................. 16
4.2.3. Grafik G Obs vs Elevasi Kelompok 2 ............................... 17
4.2.4. Grafik Pasut Kelompok 2.................................................. 17
4.3. Pembahasan Peta ............................................................................... 18
4.3.1. Peta Elevasi ........................................................................ 18
4.3.2. Peta G Obs .......................................................................... 18
4.3.3. Hubungan Peta G Obs vs elevasi ....................................... 19

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 20


5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 20
5.2. Penutup .............................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................21
LAMPIRAN.............................................................................................................22
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geofisika merupakan ilmu yang menerapkan prinsip prinsip untuk mengetahui dan
memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula diartikan
mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika (Santoso, 2002). Ilmu
geofisika dapat dimanfaatkan dalam penyelidikan kebumian seperti mitigasi bencana
gempa bumi, mitigasi bencana gunung api, eksplorasi minyak bumi, eksplorasi mineral
dan logam, dan juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur
seperti jalan, jembatan dan bangunan. Untuk pemanfaatan ilmu geofisika tersebut, maka
diperlukan metode yang sesuai. Hal ini yang membuat terdapat berbagai macam metode
Geofisika
Pengukuran gravitasi merupakan aspek kunci dalam penelitian geofisika dan
pengembangan teknologi navigasi. Dalam rangka mendapatkan nilai gravitasi yang
akurat di suatu lokasi, sebuah tim melakukan penelitian pada daerah tertentu.
Pengkuran yang dilakukan pada beberapa titik untuk memahami variasi local dalam
percepatan gravitasi. Hasil pengukuran yang kemudian akan diolah dan dianalisis
untuk mendapatkan nilai gravitasi yang representative dan berguna untuk berbagai
aplikasi ilmiah dan teknologi.
Metode gravitasi merupakan salah satu teknik penting dalam ilmu geofisika yang
digunakan untuk memahami struktur bawah permukaan bumi. Pengukuran medan
gravitasi memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi variasi dalam
distribusi massa di dalam bumi. Proses pengukuran gravitasi di lapangan melibatkan
Langkah-langkah seperti kalibrasi gravimeter, pengaturan titik pengukuran, dan
pengumpulan data secara sistematis di berbagai lokasi. Faktor-faktor seperti
ketinggian, variasi cuaca, dan geologi lokal harus dipertimbangkan selama
pengambilan data untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil. Metode gravitasi
memiliki berbagai aplikasi dalam penelitian geofisika, termasuk pemetaan struktur
bawah permukaan, identifikasi endapan mineral dan sumber daya alam lainnya, serta
pemahaman tentang proses geodinamika seperti pembentukan gunung dan lembah.
Data G Obs yang diperoleh melalui metode gravitasi dapat memberikan indormasi
penting untuk memahami evolusi geologi suatu wilayah.
Dalam laporan ini, data gravitasi G Obs dikumpulkan dan dianalisis. Data G Obs
merupakan data pengkuran gravitasi yang diperoleh dari instrument-instrumen seperti
gravimeter. Data G Obs melibatkan analisis statistik dan pemodelan untuk
mengintrepetasika distribusi massa dibawah permukaan berdasarkan variasi
percepatan gravitasi. Oleh karena itu pentingnya pemahaman mengenai pengolahan
data G Obs dalam mempelajari geofisika.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk membuat praktikan mampu mengenali
serta menggunakan berbagai macam aplikasi atau software yang dibutuhkan dalam
metode gravitasi dan untuk mengetahui teori-teori dasar gravitasi dalam ilmu geofisika
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk menyajikan informasi yang jelas
mengenai hasil pengolahan dan analisis data G Obs serta pemodelan, untuk memperoleh
pemahaman yang baik mengenai distribusi massa dibawah permukaan.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Metode Gravity

Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang memanfaatkan nilai variasi medan
gravitasi bumi yang timbul akibat perbedaan densitas atau kecepatan massa batuan dibawah
permukaan dengan batuan lainnya. Batuan yang memiliki kecepatan massa yang besar akan
mempengaruhi medan gravitasi di sekitar batuan yang memiliki kecepatan massa yang kecil
(Kearey et.,al 2002). Metode gravitasi merupakan salah satu metode dalam survei geofisika.
Metode gravitasi bermanfaat untuk menentukan benda yang terletak di bawah permukaan
bumi. Metode gravitasi juga dapat digunakan untuk menentukan struktur batuan di bawah
permukaan. Hal ini didasarkan pada perbedaan massa jenis batuan penyusunnya. Perbedaan
massa jenis tersebut ditandai dengan adanya anomali gravitasi di permukaan bumi. Bumi
terdiri atas beberapa jenis lapisan. Lapisan kerak benua dan lapisan kerak samudra adalah
struktur paling luar dari bumi. Perbedaan massa jenis dari kedua lapisan tersebut dapat
mempengaruhi medan gravitasi bumi. Nilai medan gravitasi yang terukur di permukaan bumi
bervariasi. Hal ini dapat disebabkan oleh nilai densitas lapisan batuan di bawah permukaan
yang berbeda dan aktivitas fluida panas di dalam reservoir geotermal. Perbedaan nilai ini dapat
diartikan sebagai adanya anomali medan gravitasi. Secara pripnsip, anomali medan gravitasi
dapat dilihat dari perbedaan nilai di satu titik terhadap titik yang lain. Dengan adanya data
anomali, maka dapat ditentukan dugaan struktur geologi di bawah permukaan tanah tersebut.

Hasil survei nilai medan gravitasi berupa data anomali di tiap titik lintasan kemudian diolah
menggunakan software sehingga diperoleh profil dua dimensi lapisan batuan di bawah
permukaan tanah dari area yang diteliti.Pengukuran metode gravitasi menggunakan system
pegas dalam instrumennya yang disebut gravimeter. Variasi nilai gravitasi akibat rapat massa
batuan di bawah permukaan yang bervariasi ini diaplikasikan dalam pengukuran metode
gravitasi. Pengukuran metode gravitasi melakukan penyelidikan terhadap perbedaan nilai
gravitasi yang terukur pada satu titik pengkuran dengan titik lainnya (Sulistianingsih, 2009).
Prospeksi gravitasi digunakan sebagai alat rekognisi dalam eksplorasi minyak. Data gravitasi
juga digunakan untuk memberikan Batasan dalam interpretasi seismic. Dalam eksplorasi
mineral, prospeksi gravitasi biasanya digunakan metode sekunder, meskipun digunakan untuk
tindak lanjut rinci terhadap anomali magnetic dan elektromagnetik selama survei logam dasar
terintegrasi. Pengukuran nilai gravitasi di permukaan bumi dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu : metode pengukuran secara absolut, dan metode pengukuran secara relatif.
Metode absolut melibatkan pengkuran langsung gaya gravitasi dengan menggunakan
gravimeter.
2.2 Hukum Dasar Metode Gravity
2.2.1 Hukum Gravitasi Newton
Hukum Newton merupakan dasar utama dari teori gravitasi. Gaya gravitasi dinyatakan
dengan persamaan Newton “Gaya anatara dua partikel bermassan m1 dan m2, berbanding
terbalikdengan kuadrat jarak anatara pusat massa.
F = 𝛾(𝑚1𝑚/𝑟2)𝑟1
Di man F adalah gaya pada m1, (r) adalah vector satuan yang diarahkan dari m1 ke m2
dan G adalah konstanta gravitasi universal. Perhatika bahwa gaya F selalu tarik menarik.
Dalam satuan S1, nilai G adalah (6,672 x10(−11) N 𝑚2/〖𝑘𝑔〗
^2)

m1 m2
r

gambar 2.11
Gambar 3.

Gaya persatuan muatan pada sembarang titik berjarak rdari m1didefinisikan sebagai
kuat medan gravitasi m1. Bila m1adalah massa bumi, maka kuat medan gravitasi bumi
sering disebut dengan percepatan medan gravitasi bumi, yang dapat dirumuskan sebagai:
g = -G (𝑀 −)/𝑟3 r
dengan m adalah massa bumi.

2.2.2 Potensial Gravitasi


Percepatan m2 karena kehadiran m1 dapat ditemukan dengan membagi F dengan
m2

G = (𝛾𝑚1/𝑟2)𝑟1

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Gravitasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi gravitasi antara dua benda adalah:
1. Massa: Massa merupakan faktor yang paling signifikan dalam menentukan
kekuatan gravitasi antara dua benda. Semakin besar massa benda, semakin besar
pula gaya gravitasi yang dihasilkannya. Misalnya, benda dengan massa yang lebih
besar akan memiliki daya tarik gravitasi yang lebih kuat daripada benda dengan
massa yang lebih kecil.
2. Jarak: Jarak antara dua benda juga mempengaruhi kekuatan gravitasi di antara
keduanya. Menurut Hukum Gravitasi Newton, gaya gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda. Artinya, semakin dekat
jarak antara dua benda, semakin besar pula gaya gravitasi yang bekerja di antara
keduanya. Sebaliknya, semakin jauh jarak antara dua benda, semakin kecil gaya
gravitasi yang mereka rasakan.
3. Konstanta gravitasi: Terdapat konstanta gravitasi universal yang bernilai
(6,672 x10(−11) N 𝑚2/〖𝑘𝑔〗^2)
Konstanta ini mempengaruhi besar kekuatan gravitasi antara dua benda dengan massa
tertentu. Nilai konstanta gravitasi ini merupakan faktor yang tetap dan tidak dapat
diubah.

2.4 Tahapan Pengolahan Data Gravitasi

1. Koreksi Drift, yaitu koreksi yang disebabkan oleh sifat alat itu sendiri yang selalu
menunjukkan perubahan harga setiap waktu yang dianggap linear untuk waktu yang
relative pendek. Koreksi drift digunakan untuk menghilangkan kesalahan
penyimpangan harga gaya berat yang disebabkan karena transportasi di lapangan
dan gaya-gaya lain yang bekerja pada alat tersebut. Alat gravimeter dirancang
dengan system pegas setimbang, dan dilengkapi dengan massa. Untuk
menghilangkan efek ini, akuisisi data didesain dalam suatu rangkaian tertutup, yang
bertujuan untuk mengetahui besarnya penyimpangan pembacaan yang diasumsikan
linier pada selang waktu tertentu. Secara matematis, koreksi apungan dituliskan
dengan persamaan :
Drift = g akhir−g0 takhir−t0 (tn-t0)

2. Koreksi Pasang Surut Bumi, yang terjadi akibat adanya medan gaya berat bulan dan
matahari yang harganya berubah-ubah terhadap waktu secara periodic. Bulan dan
matahari jaraknya relative dekat dibandingkan benda langit lainnya sehingga efek
benda langit lainnya dapat diabaikan sesuai orde ketelitian alat.
U𝑚=G(r)( 𝑐 𝑅 ) 3 [3 (1 3 − 𝑠𝑖𝑛2 𝛿) (1 3 − 𝑠𝑖𝑛2 ø) − sin 2ø𝑠𝑖𝑛2 𝛿 cos 𝑡 + 𝑐𝑜𝑠2ø
𝑐𝑜𝑠2𝛿 cos2 𝑡]
Dimana :
ø : sudut lintang
c : jarak rata-rata ke bulan
𝛿 : sudut deklinasi t :
moon hour angle
gambar 2. 2

3. Koreksi lintang, digunakan untuk mengkoreksi gaya berat di setiap lintang


geografis karena gaya berat tersebut berbeda, yang disebabkan oleh adanya gaya
sentrifugal dan bentuk ellipsoide. Dari koreksi ini akan diperoleh anomaly medan
gayaberat. Untuk menghitung koreksi lintang (Reynolds, 1997) digunkan rumus
sebagai berikut :
gϴ = 978.03185 (1+0.005278895 𝑠𝑖𝑛2ϴ-0.000023462 𝑠𝑖𝑛4 ϴ)

4. Koreksi bouguer, koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan perbedaan ketinggian


dengan tidak mengabaikan massa di bawahnya. Perbedaan ketinggian tersebut akan
mengakibatkan adanya pengaruh massa di bawah permukaan yang mempengaruhi
besarnya percepatan gaya berat di titik amat. Koreksi ini dihitung dengan persamaan
(Telford, dkk, 1990) :
BC = 0.04192ρh mGal (3-11)
Dimana :
G : 6.67 x 10-9 Cgs unit
p : the chosen density in gr./cm3
H : altitude of observation point in meters.

gambar 2. 3

5. Koreksi medan, digunakan untuk menghilangkan pengaruh efek massa disekitar


titik observasi yang tidak rata. Adanya bukit Lembah disekitar titik amat akan
mengurangi besarnya medan gaya berat yang sebenarnya di titik amat maka koreksi
medan harus ditambahkan terhadap nilai medan gaya berat. Cara menghitung
koreksi topografi dapat dilakukan dengan
menggunakan Hammer Chart yang dikembangkan oleh Sigmund Hammer : TC =
0.049ρ 𝑛 [(r2-r1)+ √(𝑟1 2 + 𝑧2 ) -√(r2 + 𝑧2 )
Dimana :
TC: koreksi medan
ρ : densitas massa batuan
n : jumlah segmen dalam zona tersebut r1 : jari-jari
lingkaran dalam
r2 : jari-jari lingkaran luar
z : ketinggian bukit/kedalaman lembah

2.5 Metode Looping

Metode ini dilakukan karena sering terjadi goncangan alat ukur pada saat
pengukuran, memungkinkan alat akan memberikan nilai bacaan yang kurang tepat pada
pengukuran sehingga perlu adanya koreksi drift. Koreksi ini dilakukan dengan cara
merekam variasi medan magnetik di base station pada saat awal dan akhir pengukuran
dalam satu hari untuk metode looping. Waktu ideal untuk merekam variasi medan
magnetik di base station adalah 2-3 jam.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Pengolahan Data

gambar 3. 1 Diagram Alir


3.2 Penjelasan Diagram Alir Pengolahan

1. Memulai penelitian dengan mencari dan memahami beberapa jurnal,ataupun studi


literatur lainnya terkait penelitian guna mendukung proses penelitian ini.
2. Memasukan data berupa data koordinat titik pengukuran X, Y, dan Z, waktu pengukuran,
skala bacaan, tinggi alat,koreksi medan, dan. nilai gravitasi absolut. dengan Microsoft
Excel akan membantu mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan suatu data.
3. Menghitung nilai titik koordinat, waktu pengukuran, gravitasi absolut, skala bacaan,
tinggi alat, dan elevasi untuk mengetahui nilai dari gravitasi observasi.
4. Memulai perhitungan dengan menghitung nilai dari waktu rata-rata. Kemudian,
menghitung nilai konversi skala bacaan dan mencari nilai koreksi pasang surut
menggunakan bantuan sofiware RW99 dan GravTC.
5. Melakukan koreksi tersebut nilai gravitasi absolut dengan nilai delta g sehingga akan
mendapatkan nilai gravitasi observasi.
6. Membuat grafik Pasut vs Time dari nilai koreksi pasut dengan waktu ratarata pada setiap
titik pengukuran menggunakan fitur scatter pada Microsoft Excel.
7. Membuka Software Surfer untuk membuat Peta Elevasi.Peta G Obs, dan Peta ABS. Input
nilai yang sudah didapatkan di excel, Selanjutnya membuat peta antara peta G Obs
dengan Elevasi.
8. Membuat kesimpulan untuk penelitian ini guna mempermudah pembaca dalam
memahami dan menyimpulkan isi dari penelitian ini.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Data Pengolahan Kelompok 2

Tabel 4.1 Data Pengolahan Kelompok 2

Metode pengumpulan data G Obs dikumpulkan menggunakan gravimeter pada lokasi


survei yang telah ditentukan sebelumnya. Table tersebut terdiri dari beberapa kolom,
termasuk kolom latitude, longitude, elevasi, dan nilai G Obs yang diamati. Dari table
terlihat bahwa ada beberapa anomali yang terdeteksi, terutama di sekitar struktur geologi
yang kompleks.

4.2 Pembahasan Grafik


4.2.1 Grafik Elevasi Kelompok 2

Gambar 4.2 Grafik Elevasi


Berdasarkan gambar grafik diatas grafik elevasi lintasan mempunyai ketinggian lintasan
yaitu 800 m pada titik pengukuran 16 dan terendah pada titik pengukuran 4. Jika dilihat
secara keseluruhan grafik pada awalnya ketinggian relatif 700 m dan mengalami
kenaikan elevasi secara perlahan dan puncaknya pada titik ke-16 kemudian terjadi
penurunan seperti pada gambar.

4.2.2 Grafik G Obs Kelompok 2

Gambar 4.3 Grafik G Obs

Grafik G Obs menampilkan distribusi spasial nilai percepatan gravitasi di seluruh area
survei. Dari grafik terlihat bahwa variasi yang signifikan dalam nilai G Obs di seluruh
wilayah studi. Titik-titik dengan nilai G Obs yang tinggi mungkin menunjukkan adanya
konsentrasi massa yang lebih besar di bawah permukaan. Titik tertinggi berada pada titik
pengamatan ke 12 dan terendah pada titik pengamatan ke 6, serta mengalami penurunan
yang signifikan dari titik 16 ke titik 17.

10
4.2.3 Grafik G Obs VS Elevasi Kelompok 2

Gambar 4.4 Grafik G Obs VS Elevasi

Berdasarkan grafik Elevasi Vs G Observasi dapat dinyatakan bahwa hubungan ketinggian


dengan G berbanding terbalik pada beberapa titik. Dapat dilihat garis warna orange yang
merupakan Elevasi pada titik pengukuran 1 sampai 6 memiliki nilai G Obs yang rendah,
sedangkan pada nilai elevasi yang diwakilkan oleh garis berwarna orange titik 1 sampai ke
6 memiliki elevasi yang relatif tinggi, Dalam perbandingan antara grafik G Obs dan grafik
elevasi, titik ke-7 menunjukkan nilai elevasi tertinggi, sementara pada grafik G Obs, nilai
terendah terdapat pada titik ke-1 dan ke-17. Selain itu, pada titik ke-4, grafik elevasi
menunjukkan nilai terendah, sedangkan pada grafik G Obs terlihat adanya perbandingan
terbalik.

4.2.4 Grafik Pasut Kelompok 2

Gambar 4.5 Grafik Pasut

Berdasarkan Grafik diatas, pengolahan data berdasarkan nilai pasang surut dan waktu yang
dimana gravitasi bulan sangat mempengaruhi pasang surut gravitasi pada bumi. Nilai ini
didapat dari pengaruh oleh gravitasi ( Bulan dan Matahari ). Nilai Pasut tertinggi ada pada
titik ke 48 pada jam 17:01 dengan nilai 0.1198, dan nilai terendah pada titik 18 pada jam
10:51 dengan nilai pasut -0.0223.
4.3 Pembahasan Peta
4.3.1 Peta Elevasi

Gambar 4.5 Peta Elevasi

Peta Elevasi menandakan ketinggian pada suatu topografi pada suatu wilayah. Dari elevasi
ini kita bisa mengetahui nilai gravity yang berbeda beda karena dari data yang sudah kita
dapatkan, nilai elevasi sangat berpengaruh kepada nilai gravity.

Peta Elevasi ini didapatkan dari data yang sudah kita dapat dari nilai X, Y, dan Elevasi.
Peta diatas dibagi jadi beberapa ketinggian berdasarkan warna konturnya, warna Merah-
Orange pada daerah paling tinggi, Orange-Kuning daerah yang lebih rendah dari yang
paling tinggi, warna Kuning-Hijau daerah rendah, yang terakhir warna Hijau-Biru
Keunguan merupakan daerah yang memiliki ketinggian paling rendah.

4.3.2 Peta G Obs

Gambar 4.6 Peta G Obs

Peta Hasil Observasi ini merupakan peta yang diolah dari data hasil pengolahan dari
Microsoft Excel sebelumnya. Nilai dari G obs ini adalah nilai gravitasi yang sudah terkoreksi
nilainya dan dari masing masing topografi memiliki gravitasi yang berbeda.

Peta G Obs ini didapatkan dari data yang sudah kita dapat dari nilai X, Y, dan nilai G Obs.
Peta diatas dibagi jadi beberapa gravitasi berdasarkan warna konturnya, warna Merah-
Orange adalah nilai gravitasi paling tinggi, Orange-Kuning daerah yang nilai gravitasinya
lebih rendah dari yang paling tinggi, warna Kuning-Hijau daerah nilai gravitasi rendah,
yang terakhir warna Hijau-Biru Keunguan merupakan daerah yang memiliki gravitasi
paling rendah.

4.3.3 Hubungan Peta G Obs VS Elevasi

Gambar 4.7 Peta G Obs VS Elevasi

Dari kedua peta diatas bisa kita simpulkan Peta Elevasi dan Peta G Obs saling berbanding
terbalik sesuai dengan grafik yang sudah kita dapatkan pada pengolahan data, jika nilai
elevasi semakin tinggi dan nilai Gravitasi nya jadi semakin rendah, begitu juga sebaliknya.
Dikarenakan nilai gravitasi ini dipengaruhi oleh waktu siang dan malam hari berpengaruh
pada nilai pasang surut gravitasi yang bulan dan matahari bergantian mendekati bumi. dan
juga jarak elevasi dengan inti bumi mempengaruhi nilai gravitasi dari topografi wilayah
tersebut..
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data pengamatan gravitasi observasi diatas dan setelah dibuat
output-nya menjadi peta, dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai Elevasi terendah yaitu pada titik pengukuran ke empat


2. Nilai Elevasi Tertinggi yaitu pada titik ke-16 dengan nilai 800 m.
3. Nilai G Obs terendah yaitu pada titik ke enam dengan nilai G Obs 978245,161
4. Nilai G Obs tertinggi yaitu pada titik ke-12 dengan nilai G Obs 978318,2013
5. Hasil Dari Peta Elevasi dan G Obs yaitu memiliki nilai Elevasi dan G Obs yang
berbanding terbalik dikarenakan adanya nilai gravitasi dari tiap ketinggian itu
berbeda beda yang dipengaruhi oleh pasang surut pada bulan dan matahari, dan juga
dari titik elevasi dengan inti bumi yang bisa mempengaruhi nilai gravitasi.
6. Grafik dan Peta yang dihasilkan dari pengolahan data memiliki hasil yang sama
seperti data.

5.2 Saran

Saran kedepannya untuk pembelajaran Pengolahan Data G Obs ini yaitu belajar lebih
giat lagi dengan pemakaian software ini karena pada penelitian dilapangan nanti kita
harus bisa menguasai dasar dasar materi ini. serta dibutuhkan juga computer atau
laptop dengan spesifikasi yang baik agar dapat mengunduh setiap softwarenya, agar
dapat mempermudah dalam pengoprasianya serta pengolahan data. Semoga
kedepannya juga sudah tersedia software bagi pengguna Macbook
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. C., Magetsari, N. A., & Purwanto, H. S. (2003). Analisis Dinamik Tegasan Purba
pada Satuan Batuan Paleogen di Daerah Pacitan dan Sekitarnya, Provinsi Jawa Timur
Ditinjau dari Studi Sesar Minor dan Kekar Tektonik. PROC. ITB Sains & Tek, 111-127.

Anita Fatmawaty Effendi, M. I. (2020). Metode Gravitasi. Program Studi Teknik Geomatika,
Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo,.

Hidayat, S., Lubis, L. H., & Parera, A. F. (2023). Analisis Potensi Geothermal Gunung
Sibualbuali Menggunakan Metode Gravity. GRAVITASI: Jurnal Pendidikan Fisika dan
Sains, 6(02), 14-19.

Lestari, A. F., Widayati, N. T., Rusman, R., Supriyadi, S., & Khumaedi, K. (2020).
Analisis Gaya Berat Di Trangkil Gunungpati Semarang. Jurnal Sains dan Edukasi
Sains, 3(2), 53-57.

Maulana, A. D., & Prasetyo, D. A. (2019). Analisa Matematis pada Koreksi Bouguer
dan Koreksi Medan Data Gravitasi Satelit Topex dan Penerapan dalam Geohazard
Studi Kasus Sesar Palu Koro, Sulawesi Tengah. Jurnal Geosaintek, 5(3), 91-100.

Ronodirdjo, M. Z. (2021). Pengantar Geofisika.

Mares, S. (1984). Introduction to applied geophysics. Springer Science & Business Media.

Suminta, Prihadi. (2023). Geofisika Terapan untuk Geologi Eksplorasi. Bandung. ITB Press.

Telford,W.M,. Geldart L. P., Sheriff, R. E,. & Keys, D. A. (1990). Applied Geophysics (2nd).
Cambridge University Press
Zuhdi, M., Taufik, M., Ayub, S., Wahyudi. (2021). Pengantar Geofisika. Einstein College.
PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI 2024

LEMBAR KONSULTASI

NAMA :

MATERI :

HARI, TANGGAL :

ASISTEN :

KETERANGAN :

KONSUL

ACC

TTD
ASISTEN

( )

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI


PRAKTIKUM EKSPLORASI GEOFISIKA METODE GRAVITASI 2024
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN


FORMAT
Aspek Penilaian Nilai Nilai Tercapai
Maks.
FONT 1
SPASI 1
MARGIN 1
DAFTAR ISI/GAMBAR/TABEL 2
DAFTAR PUSTAKA 3
LAMPIRAN 2
JUMLAH 10
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG 6
MAKSUD DAN TUJUAN 3
JUMLAH 9
DASAR TEORI
JUMLAH 5
METODOLOGI PENELITIAN
DIAGRAM ALIR PENELITIAN 7
PEMBAHASAN DIAGRAM ALIR 12
JUMLAH 19
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENAMPANG PETA 10
PEMBAHASAN KUANTITATIF 15
PEMBAHASAN KUALITATIF 25
JUMLAH 50
PENUTUP
KESIMPULAN 5
SARAN 2
JUMLAH 7
KONSULTASI 10
ACC 10
TOTAL 120

Laboratorium Gravity 2024

Anda mungkin juga menyukai