Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM GEOFISIKA

PENGOLAHAN DATA GOBS

Oleh:
MAHATVAVIRYA SHUKMA AJIE
111.220.217
PLUG 4
KELOMPOK 2

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS
TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2024
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM GRAVITASI
PENGOLAHAN DATA G OBS

Laporan ini disusun sebagai syarat mengikuti acara Praktikum Geofisika


Eksplorasi Metode Gravity selanjutnya, tahun ajaran 2023/2024 Jurusan Teknik
Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”Yogyakarta.

Disusun Oleh :

MAHATVAVVIRYA SHUKMA
AJIE
111.220.217
PLUG 4
KELOMPOK 2

Yogyakarta, 12 Februari 2024


ACC

( )

GEOFISIKA EKSPLORASI
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya yang sebesar-besarnya sehingga penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Praktikum Gravitasi Pengolahan Data G Obs tepat pada
waktu yang telah diberikan. Penyusun mengucapkan terimakasih kepada para
asisten Laboratorium Geofisika Eksplorasi metode Gravity yang telah membimbing
dalam pembuatan laporan Praktikum Geofisika. Tidak lupa juga penyusun
berterimakasih kepada pihak- pihak lain yang terlibat dalam menyelesaikan laporan
ini.
Selama penulisan laporan praktikum ini banyak sekali hambatan yang
penulis alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai
pihak, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. saya menyadari bahwa
laporan praktikum ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
saya harapkan.
Akhir kata saya berharap semoga laporan Praktikum Gravitasi pengolahan
data G Obs ini bermanfaat bagi kita semua.

Yoygakarta, 12 Februari 2024

MAHATVAVIRYA SHUKMA
AJIE

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................8


1.1. Latar Belakang ........................................... ............................................8
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................9

BAB II DASAR TEORI ......................................................................................10


2.1. Metode Gravity .....................................................................................10
2.2. Hukum Dasar Metode Gravity ..............................................................11
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Gravitasi ..................................................12
2.4. Tahapan Pengolahan Data Gravity .......................................................12
2.5. Metode Looping ...................................................................................13

BAB III DIAGRAM ALIR .................................................................................14


3.1. Diagram Alir Pengolahan Data .............................................................14
3.2. Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data ........................................15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................17


4.1. Tabel Pengolahan Data Lintasan X .......................................................17
4.2. Pembahasan Grafik ...............................................................................18
4.2.1. Grafik Elevasi Lintasan X ..................................................................18
4.2.2. Grafik G Obs Lintasan X ...................................................................19
4.2.3. Grafik G Obs Vs Elevasi Lintasan X .................................................20
4.2.4. Grafik Pasut .......................................................................................21
4.3. Pembahasan Peta ..................................................................................22

4
4.3.1. Peta Elevasi .......................................................................................22
4.3.2. Peta G Obs..........................................................................................23
4.3.3. Hubungan Peta G Obs Vs Elevasi .....................................................24

BAB V PENUTUP ...............................................................................................26


5.1. Kesimpulan ...........................................................................................26
5.2. Saran .....................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
LAMPIRAN A. TABEL DATA PENGOLAHAN KELOMPOK
LAMPIRAN B. LEMBAR KONSULTASI
LAMPIRAN C. LEMBAR PENILAIAN

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Koreksi Tinggi Alat ………………………………………………….13


….
Gambar 2. Metode Looping……………………………………………....….…..13

Gambar 3. Diagram Alir…………………………………………………………14


……..
Gambar 4. Grafik Elevasi……………………………………………………......18

Gambar 5. Grafik G Obs…………………………………………………………19

Gambar 6. Grafik Elevasi vs G Obs ……...……………………………………...20

Gambar 7. Grafik Pasut …………………………………………………….…....21

Gambar 8. Peta Elevasi………………………………………….……………….22

Gambar 9. Peta G Obs…………………………………………………….…......23

Gambar 10. Peta Elevasi vs G Obs ……………………………………………...24

6
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Pengolahan………………………………………………………….19

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemetaan bawah permukaan diperlukan sebagai acuan dasar dalam kajian


eksplorasi sumberdaya alam. Dalam melakukan eksplorasi sumber daya alam, salah
satu hal yang dilakukan adalah melakukan penelitian dengan metode geofisika.
Salah satunya menggunakan metode gravity. Metode gravity berguna untuk
memetakan daerah penelitian berdasarkan nilai gravitasinya. Metode gravitasi
(gravity) memiliki suatu kelebihan karena dapat memberikan informasi yang
cukup detail tentang struktur geologi dan data data awal tentang densitas suatu
batuan.

Metode gravitasi merupakan salah satu metode penyelidikan dalam


geofisika yang berprinsip dengan menggunakan hukum Newton. Metode ini
didasarkan pada adanya perbedaan kecil dari medan gaya berat yang disebabkan
oleh adanya distribusi massa yang tidak merata di lapisan bumi yang
menyebabkan tidak meratanya distribusi massa jenis batuan. Adanya perbedaan
massa jenis batuan ini akan menimbulkan medan gaya gravitasi yang tidak sama
pula dan perbedaan inilah yang terukur di permukaan bumi (Agussalim, 2019).

Metode Gravitasi adalah salah satu metode geofisika yang mengukur variasi
medan gravitasi bumi akibat perbedaan nilai densitas dari material dibawah
permukaan. Tujuan utama dari penelitian menggunakan metode gaya berat ini yaitu
untuk memberikan gambaran lapisan bawah permukaan melalui pendekatan fisis.
(Aji Dharma, 2019)

Data gravity yang telah ada didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan
gravity meter pada wilayah yang telah ditentukan sebelumnya. Data-data ini yang
kemudian diolah menggunakan untuk menghasilkan grafik serta peta. Grafik dan
juga peta ini yang kemudian menjadi bahan acuan untuk dapat memahami
lokasi dari penelitian tersebut dari sudut pandang geofisika.

8
Penelitian pada metode gravitasi kali ini terfokuskan pada data Gravity
observasi, Gravity observasi merupakan nilai gravitasi yang terbaca pada
gravitimeter setelah mengalami beberapa koreksi, antara lain koreksi terhadap
apungan pegas alat (drift correction), dan koreksi akibat adanya pasang surut bumi
(tide correction), koreksi tinggi alat. (Jarot Purnomo, 2013)

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dibuatnya laporan praktikum geofisika pengelolaan data G


Obs adalah untuk mengetahui cara pengolahan data gravitasi yang telah
dikumpulkan dan mengetahui tahapan-tahapan dalam pengambilan dan
pengolahannya menggunakan worksheet dan juga software seperti rockworks,
gravity tidal, dan juga surfer.
Tujuan dari laporan praktikum geofisika adalah melakukan pengolahan data
menggunakan software guna mendapatkan hasil akhir berupa grafik dan peta.
Setelah data grafik dan juga peta didapatkan data data tersebut kemudian
dikaji untuk memahami teori dasar mengenai hukum gravitasi yang dikemukakan
oleh newton.

9
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Metode Gravity

Metode gravitasi adalah salah satu metode geofisika yang menggunakan


sifat fisik batuan penyusun bumi yaitu densitasnya. Densitas atau kerapatan, sering
juga disebut dengan massa jenis, yaitu besaran fisika yang menyatakan massa per
satuan volum. (Muhammad Zuhdi, 2021)
• Densitas Batuan
Batuan penyusun bumi secara garis besar dibagi menjadi 3 macam yaitu
batuan beku batuan metamorf dan batuan sedimen. Ketiga macam batuan ini
memiliki densitas yang berbeda-beda. Secara umum batuan beku
memiliki densitas paling tinggi sedangkan batuan sedimen memiliki
densitas paling rendah. Adapun batuan metamorf memiliki densitas di
tengah-tengah antara batuan beku dan batuan sedimen.
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari Magma yang
membeku. Jika magma membeku di dalam permukaan bumi, maka batuan
ini disebut batuan beku plutonik. Lain halnya jika magma ini membeku
setelah berada di atas permukaan bumi, maka batuan ini disebut dengan
batuan vulkanik (gunung api). Densitas tinggi pada batuan beku disebabkan
karena batuan ini sangat kompak dan tidak memiliki ruang kosong
antar partikelnya.
Batuan sedimen adalah batuan hasil lapukan yang mengalami
transportasi kemudian terendapkan dan mengalami kompaksi serta litifikasi.
Secara umum densitas batuan sedimen lebih rendah dari tipe batuan lain
dikarenakan adanyanya ruang kosong (celah) antar partikel penyusun
batuan tersebut. Celah diantara batuan ini disebut dengan pori.
Perbandingan antara ruang kosong atau pori-pori dengan volume total
batuan disebut dengan porositas. Semakin besar porositas maka densitas
batuan semakin kecil, sedangkan semakin kecil porositas maka densitas
batuan semakin besar.
10
Batuan metamorf secara umum memiliki densitas menengah. Hal ini
disebabkan karena batuan metamorf merupakan batuan yang telah
mengalami pemanasan dan penekanan.

Sehingga kesimpulannya yaitu metode gravitasi merupakan salah


satu metode dalam geofisika yang menggunakan tenaga pasif yang berasal
dari bumi. Dalam penelitiannya, hal dipergunakan adalah nilai densitas
batuan akibat adanya perubahan yang terjadi atau dialami oleh batuan itu
sendiri.

2.2 Hukum Dasar Metode Gravity

Gaya gravitasi termasuk gaya non kontak yang bekerja tanpa


perlu bersentuhan dengan objek yang dikenakan gaya. Gaya ini dapat bekerja
jika benda tersebut berada pada suatu medan yang dipengaruhi oleh
gravitasi suatu benda
Metode gravitasi memiliki hukum dasar yang diturunkan oleh Sir
Issac Newton antara lain hukum Newton Gravitasi

Teori Gravitasi didasarkan oleh hukum Newton tentang gravitasi.


Hukum gravitasi Newton menyatakan gaya tarik menarik antara dua buah
benda adalah sebanding dengan massa kedua benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antara pusat massa kedua benda
tersebut.

Dimana G merupakan konstanta graviasi yang besarnya adalah 6.67


x 10-11 m3kg-1 s-2 Prinsip dasar dari metode gravitasi adalah dengan
mengukur nilai medan gravitasi bumi disuatu tempat di permukaan bumi
dengan ketelitian dalam orde miliGal atau bahkan mikroGal (1 Gal = 1
cm/s2) (Purwaditya Nugraha, 2017).

11
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Gravitasi

Menurut Putu Artawan (2013) ada beberapa faktor yang sangat penting
yang mempernagruhi gravitasi dalam penelitian menggunakkan metode gravitasi.
Pertama bumi kita tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi bergantung pada
jaraknya. Kedua, percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap
permukaan bumi. Ketiga, kepadatan massa bumi yang berbeda beda.
Keberagaman Topografi permukaan bumi juga menyebabkan perbedaan besar
kecilnya percepatan gravitasi di setiap tempat karena tergantung dari jaraknya ke
permukaan bumi. Faktor lain yang menyebabkan perbedaan gravitasi bumi di
setiap tempat adalah kepadatan atau kerapatan massa bumi. Kepadatan atau
kerapatan masa bumi di setiap tempat berbeda-beda.

2.4 Tahapan Pengolahan Data Gravity

Dalam melakukan pengolahan data Gravity diperlukan tahapan konversi


dan koreksi data terlebih dahulu sehingga dapat membuat grafik dan peta gravity
obserasi serta elevasi. Tahapan pengolahan Data Gravity sebagai berikut:

• Konversi Pembacaan Gravity meter

Nilai pembacaan alat gravitymeter yang diperoleh dari suatu pengukuran


adalah dalam besaran skalar yang harus dikonversi ke dalam satuan percepatan
gravitasi (dalam satuan m Gal). Hal ini dilakukan dengan menggunakan tabel
konversi dari alat gravitymeter yang digunakan dalam penelitian (Fakhrul, 2019).

•. Koreksi Apungan (Drift)

Dikarenkan sering terjadi goncangan pada saat pengukuran (transportasi),


mengakibatkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat (pada alat gravitymeter
tidak diklem sehingga pegas tetap bekerja)
•. Koreksi pasut
Menurut Fakhrul (2019) Bulan dan matahari memiliki pengaruh yang paling
besar dibanding benda-benda langit lainnya karena faktor massa dan jaraknya
dari bumi, sehingga benda langit lainnya dapat diabaikan. Untuk menghilangkan
perubahan nilai gravitasi akibat pengaruh benda-benda langit khususnya

12
matahari dan bulan, maka data hasil pengukuran dikenakan koreksi pasang surut
bumi

•. Koreksi tinggi alat

Koreksi tinggi alat. Koreksi ini dilakukan karena perbedaan antara posisi
alat dengan permukaan bumi. Walaupun perbedaannya kecil, nilai koreksi ini
tidak dapat diabaikan dikarenakan dibutuhkannya data yang akurat dalam
metode ini (Airlangga Dermawan, 2010).

Gambar 1. Koreksi TA

2.5 Metode Looping

Gambar 2. Metode Looping

Akuisisi data gravitasi dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran secara absolut


dan relative. Pengukuran secara relative dilakukan dengan gravitasi pada satu titik
terhadap satu titik acuan. Pengukuran secara relative biasa digunakan dalam
penentuan struktur dalam eksplorasi. Hal yang paling utama yang harus
diperhatikan dalam pengukuran relative adalah adanya looping pengukuran
di base.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Gambar 3. Diagram Alir

14
3.2 Pembahasan Diagram Alir

1. Memulai dari pengolahan data yang telah tersedia yang di dapatkan data
utama yaitu koordinat, elevasi, waktu pengambilan serta ketinggian alat.
2. Melanjutkan dengan melakukan pengolahan data sekunder yaitu koreksi
pasang surut dan tinggi alat
3. Untuk menemukan pasang surut digunakan 2 software yaity RW 99 dan
juga GravTC. Dalam penentuan pasutnya digunakan RW 99 terlebih dahulu
untuk menemukan data yang diperlukan untuk software GravTC. Setelah
data yang diperlukan didapat maka dapat dilanjutkan ke GravTC dari
software tersebut didapatkan data pasut yang akurat.
4. Lalu dilanjutkan dengan konversi skala bacaan

Konversi skala bacaan = Mgal + (skala bacaan – pembacaan counter) x


interval faktor

5. Menghitung G terkoreksi pasut, digunakan data dari konversi skala bacaan


dan koreksi pasang surut untuk menemukan G terkoreksi pasut

G terkoreksi pasut = konversi skala bacaan - pasut

6. Menghitung G terkoreksi tinggi alat, dalam menghitung G terkoreksi tinggi


alat digunakan data dari G terkoreksi pasut dan koreksi tinggi alat

G terkoreksi TA = G terkoreksi pasut – koreksi TA

7. Menghitung G rata-rata, G rata-rata di dapatkan dari rata-rata G terkoreksi

G rata2 = Delta G terkoreksi TA : jumlah data yang ada di titik observasi

8. Menghitung koreksi drift menggunakan tinggi alat rata-rata awal, waktu


rata-rata titik yang di gunakan, waktu rata-rata akhir, dan G rata-rata awal
dan akhir.

Koreksi drift = ((t rata2 ditanyakan - t rata2 awal) / (t rata2 akhir t rata2 awal))
x (G rata2 akhir – G rata2 awal)

9. Menghitung delta G, proses dalam menghitung delta G digunakan data G


terkoreksi drift awal ditambah dengan G terkoreksi drif titik yang dicari.

15
Delta G = G terkoreksi drift awal – G terkoreksi ditanyakan

10. Menghitung G Obs, dalam mennghitung G Obs digunakan data dari G


Absolut dan Delta G

G Obs = G absolut + Delta G

11. Data hasil pengolahan tersebut lalu akan dilanjutkan dengan menggunakan
2 software yang berbeda yaitu surfer dan Microsoft excel
12. Surfer digunakan untuk pembuatan peta G Obs, elevasi dan juga G Obs vs
elevasi. Data yang digunakan dalam surfer untuk membuat peta harus
dipisah terlebih dahulu agar pembuatan peta lebih mudah. Peta G Obs
digunakan koordinat X dan Y serta data G Obs. Peta elevasi digunakan data
X, Y, dan Z.
13. Microsoft excel digunakan untuk membuat grafik, grafik yang dibuat yaitu
grafik G Obs, grafik elevasi, grafik G Obs vs elevasi, dan juga grafik pasut.
14. Grafik G Obs digunakan data G Obs dan jumlah titik pengambilan data.
Grafik elevasi digunakan data elevasi dan jumlah titik pengambilan data..
Grafik G Obs vs elevasi digunakan data G Obs, elevasi, dan jumlah titik
pengambilan data. Grafik pasut digunakan data pasut dan waktu pengambila
data.
15. Analisis dilakukan antara peta dan grafik untuk mendapatkan kesimpulan.

16
BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengolahan Data Semua Lintasan


Konversi G G G
Nama Jam Skala T Rata- Pasut Koreksi G Rata- Koreksi
No TA (cm) Elev (m) Skala Terkoreks TA (m) Terkoreks Terkoreks Delta G G Absolut G obs
Titik (GMT+7) Bacaan rata (mGal) TA rata Drift
Bacaan i Psut i TA i Drift
1 Base 6:20 1702.78 1726.729 0.085 1726.644 1726.721
6:23 1702.83 25 6:22 1726.78 0.0839 1726.696 0.25 -0.07715 1726.696 1726.722 0 1726.722 0 978246.093
6:25 1702.88 1726.831 0.0832 1726.747 1726.747
2 GRA1 8:12 1706.25 1730.248 0.0328 1730.216 1730.296
8:15 1706.3 26 8:15 1730.299 0.0312 1730.268 0.26 -0.08024 1730.268 1730.295 -0.00199 1730.297 3.574852 978249.6679
8:18 1706.35 1730.35 0.0297 1730.32 1730.32
3 GRA2 8:43 1706.95 1730.958 0.0171 1730.941 1731.026
8:46 1707 27.5 8:45 1731.009 0.0156 1730.993 0.275 -0.08487 1730.993 1731.021 -0.00254 1731.024 4.302263 978250.3953
8:48 1707.05 1731.06 0.0147 1731.045 1731.045
4 GRA3 9:21 1712.9 1736.992 0.0004 1736.992 1737.076
9:22 1712.95 27.4 9:22 1737.043 -0.0004 1737.043 0.274 -0.08456 1737.043 1737.071 -0.00318 1737.075 10.35294 978256.4459
9:23 1713 1737.094 -0.0008 1737.094 1737.094
5 GRA4 10:00 1712.5 1736.587 -0.0135 1736.6 1736.684
10:03 1712.55 27.1 10:02 1736.637 -0.0143 1736.652 0.271 -0.08363 1736.652 1736.679 -0.0039 1736.683 9.961638 978256.0546
10:05 1712.6 1736.688 -0.0148 1736.703 1736.703
6 GRA5 10:46 1701.75 1725.685 -0.022 1725.707 1725.789
10:48 1701.8 26.6 10:48 1725.735 -0.0221 1725.758 0.266 -0.08209 1725.758 1725.785 -0.00471 1725.79 -0.93203 978245.161
10:51 1701.85 1725.786 -0.0223 1725.808 1725.808
7 GRA6 11:20 1695.3 1796.057 -0.0222 1796.079 1796.159
11:22 1695.35 26 11:22 1796.109 -0.022 1796.131 0.26 -0.08024 1796.131 1796.158 -0.00531 1796.164 69.44187 978315.5349
11:24 1695.4 1796.162 -0.0218 1796.184 1796.184
8 GRA7 12:18 1691.88 1792.434 -0.0102 1792.444 1792.53
12:21 1691.93 27.8 12:20 1792.487 -0.0091 1792.496 0.278 -0.08579 1792.496 1792.525 -0.00635 1792.531 65.80936 978311.9024
12:23 1691.98 1792.54 -0.0084 1792.548 1792.548
9 GRA8 12:51 1693.9 1794.574 0.0029 1794.571 1794.654
12:52 1693.95 27 12:52 1794.627 0.0034 1794.623 0.27 -0.08332 1794.623 1794.651 -0.00692 1794.658 67.93586 978246.1 978314.0289
12:55 1694 1794.68 0.0048 1794.675 1794.675
10 GRA9 13:28 1696 1796.798 0.0217 1796.776 1796.86
13:30 1696.05 27.1 13:30 1796.851 0.0228 1796.828 0.271 -0.08363 1796.828 1796.856 -0.00758 1796.863 70.14175 978316.2348
13:33 1696.1 1796.904 0.0245 1796.879 1796.879
11 GRA10 14:14 1697.1 1797.963 0.0487 1797.914 1797.998
14:16 1697.15 27 14:15 1798.016 0.0499 1797.966 0.27 -0.08332 1797.966 1797.994 -0.00839 1798.003 71.28093 978317.3739
14:17 1697.2 1798.069 0.0505 1798.019 1798.019
12 GRA11 14:49 1697.9 1798.811 0.0695 1798.741 1798.824
14:50 1697.95 27 14:50 1798.864 0.0701 1798.793 0.27 -0.08332 1798.793 1798.821 -0.009 1798.83 72.10834 978318.2013
14:52 1698 1798.917 0.0713 1798.845 1798.845
13 GRA12 15:25 1692 1792.561 0.0892 1792.472 1792.555
15:27 1692.05 27 15:27 1792.614 0.0902 1792.524 0.27 -0.08332 1792.524 1792.552 -0.00965 1792.561 65.83952 978311.9325
15:29 1692.1 1792.667 0.0912 1792.576 1792.576
14 GRA13 15:55 1694.05 1794.732 0.1029 1794.63 1794.716
15:57 1694.1 28 15:57 1794.785 0.1037 1794.682 0.28 -0.08641 1794.682 1794.71 -0.01019 1794.721 67.99891 978314.0919
16:00 1694.15 1794.838 0.1049 1794.733 1794.733
15 GRA14 16:32 1689.35 1789.754 0.1149 1789.639 1789.725
16:34 1689.4 28 16:33 1789.807 0.1154 1789.692 0.28 -0.08641 1789.692 1789.72 -0.01083 1789.731 63.00962 978309.1026
16:35 1689.45 1789.86 0.1156 1789.744 1789.744
16 GRA15 16:56 1680.1 1779.956 0.1193 1779.837 1779.921
17:00 1680.15 27.3 16:59 1780.009 0.1197 1779.889 0.273 -0.08425 1779.889 1779.917 -0.01128 1779.929 53.20698 978299.3
17:01 1680.2 1780.062 0.1198 1779.942 1779.942
17 Base 17:56 1702.8 1726.75 0.1169 1726.633 1726.71
17:57 1702.85 25 17:57 1726.8 0.1167 1726.684 0.25 -0.07715 1726.684 1726.709 -0.01232 1726.722 0 978246.093
17:59 1702.9 1726.851 0.1163 1726.735 1726.735

Tabel 1. Data Pengolahan

17
4.2 Pembahasan Grafik
4.2.1 Grafik Elevasi

Grafik Elevasi
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Gambar 4. Grafik Elevasi

Grafik di atas adalah grafik elevasi yang mana sumbu x menunjukkan titik
penelitian dan sumbu y menunjukkan nilai elevasi. Pada penelitian ini jumlah titik
yang diukur adalah 17 titik.
Grafik elevasi ini menunjukkan hasil grafik yang naik turun secara bertahap,
dimana dari titik awal pengukuran hingga di titik ke 7 nilai elevasi naik secara
bertahap. Lalu pada titik selanjutnya yaitu dari titik 17 terjadi penurunan.
Grafik elevasi ini digunakan untuk mengetahui titik ketinggian pada saat
pengambilan data. Pada grafik ini juga dapat menentukan pengaruh eevasi
terhadapdata graitasi yang di dapat

18
4.2.2. Grafik G Obs

Grafik G Obs
978330
978320
978310
978300
978290
978280
978270
978260
978250
978240
978230
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Gambar 5. Grafik G Obs

Grafik di atas adalah grafik G obs yang mana sumbu x menunjukkan titik
penelitian dan sumbu y menunjukkan nilai G obs. Pada penelitian ini jumlah titik
yang diukur adalah 17 titik.
Grafik G obs ini menunjukkan hasil grafik yang naik turun, dimana dari titik
awal pengukuran hingga di titik ke 6 terjadi peningkatan G Obs. Lalu pada titik
selanjutnya yaitu dari titik 6 hingga 7 terjadi kenaikan yang sangat signifikan pada
data G Obs dan terjadi nilai G Obs tertinggi pada titik ke 7. Lalu pada titik ke 8
sampai dengan titik ke 12 mayoritas data G Obs yang didapatkan relatif naik
dengan stabil. Terakhir terjadi penurunan secara signifikam pada titik ke 16 sampai
ke 17.
Berdasarkan grafik yang ada, dapat diketahui bahwa semakin tinggi nilai G Obs
bisa saja dipengaruhi oleh elevasi yang rendah pada titik pengamatan, jika nilai G
Obs rendah maka dipengaruhi oleh elevasi yang tinggi. Namun karena faktor alam
pada titik terakhir didapatkan nilai G Obs dan Elevasi yang berbanding lurus.

19
4.2.3. Grafik G Obs vs Elevasi

Grafik G Obs vs Elevasi


900 978330
800 978320
700 978310
600 978300
978290
500
978280
400
978270
300 978260
200 978250
100 978240
0 978230
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Elevasi G Obs

Gambar 6. Grafik G Obs vs Elevasi

Grafik diatas adalah grafik G Obs vs Elevasi. Nilai x pada grafik menunjukkan
titik penelitian, nilai y di bagian kanan menunjukkan nilai G Obs dan nilai y di
bagian kiri menunjukkan nilai Elevasi. Pada penelitian ini jumlah titik yang diukur
adalah 17 titik.
Grafik ini memperlihatkan hasil perbandingan dari nilai G Obs dan Elevasi yang
berbanding terbalik dan juga ada yang berbanding lurus di beberapa titik. Dimana
pada kurva berwarna biru yang merupakan nilai G Obs dan orange merupakan nilai
elevasi. Pada awal titik nilai G Obs dan Juga elevvasi saling berbanding terbalik
sesuai dengan hukumnya. Akan tetapi pada pertengahan grafik sampai dengan
akhir hrafik menunjukan bahwa data G Obs dan elevasi saling berbanding lurus,
ini menunjukan bahwa hukum yang mengatakan G Obs dan elevasi selalu
berbanding terbalik belum tentu benar, hal ini dikarenakan jika data data tersebut
dipengaruhi oleh alam yang penebabnya belum kita ketahui maka data yang
diambil pula akan berbeda hasilnya. Maka dapat disimpulkan faktor alam sangat
mempengaruhi hasil data antara Hubungan G Obs dan elevasi
.

20
4.2.4. Grafik Pasut

Grafik Pasut
0.15

0.1

0.05

0
0:00 2:24 4:48 7:12 9:36 12:00 14:24 16:48 19:12
-0.05

Gambar 7. Grafik Pasut

Grafik diatas merupakan grafik nilai Pasut. Grafik ini dibuat dari nilai Pasang
Surut. Pada grafik, nilai x menunjukkan waktu titik penelitian dan nilai y
menunjukkan nilai pasut. Pada penelitian ini jumlah titik yang diukur adalah 52
titik.
Pada titik pertama mengalami penurunan nilai pasut, lalu terjadi kenaikan nilai
pasut yang cukup drastis sampai di titik ke 52.
Nilai Pasut tertinggi ada pada titik ke 16 pada jam 17.01 dengan nilai 0.1198
dan nilai terendah pada 6 pada jam 10.51 dengan nilai pasut -0.0223. Nilai ini
didapat dari pengaruh oleh gravitasi (Bulan dan Matahari ).
Nilai pasut yang tinggi biasanya diperoleh ketika posisi matahari dan bulan
berada pada daya tarik yang tinggi dan data nilai pasut rendah biasanya didapatkan
ketika posisi matahari dan bulan berada pada daya tarik yang rendah.

21
4.1 Pembahasan Peta
4.1.1 Peta Elevasi

Gambar 8. Peta Elevasi


Gambar diatas merupakan peta elevasi yang dibuat berdasarkan data nilai
elevasi titik pengamatan. Peta ini dibuat dengan skala 1 : 200 yang menunjukkan 1
cm pada peta mewakili 200 meter di keadaan aslinya.
Peta ini memiliki variasi nilai elevasi dari 650 hingga 800 meter. Terbagi
menjadi beberapan bagian warna yaitu ungu-biru dengan nilai 650 - 700 bagian yang
rendah, hijau ke kuning bagian yang datar dengan nilai 700 - 740, kuning ke oranye
bagian yang cukup tinggi dengan 740 - 770, dan dari oranye hingga merah bagian
yang tinggi dengan nilai 770 - 800.
Terlihat pada peta, arah selatan berwarna ungu hingga biru yang
menunjukkan daerah tersebut memiliki nilai elevasi yang rendah hingga sedang.
Lalu ke arah utara berwarna hijau muda-merah yang menunjukkan daerah tersebut
memiliki nilai elevasi sedang hingga tinggi
22
4.1.2 Peta G Obs

Gambar 9. Peta G Obs


Gambar diatas merupakan peta g obs yang dibuat dari data nilai g obs titik
pengamatan. Peta ini dibuat dengan skala 1 : 200 yang menunjukkan 1 cm pada peta
mewakili 200 meter di keadaan aslinya.
Variasi nilai G Obs dari peta ini adalah 978245 hingga 978320. Terbagi
menjadi beberapan bagian warna yaitu ungu-biru bagian yang rendah dengan nilai
978245 - 978265, hijau ke kuning bagian yang datar dengan nilai 978265 -
978295, kuning ke oranye bagian yang cukup tinggi dengan nilai 978295 -
978310, dan dari oranye hingga mera bagian yang tinggi dengan nilai 978310 -
978320.
Pada peta, bagian selatan didominasi warna biru dan ungu menunjukkan
nilai g obs yang rendah dengan nilai. Arah selatan ke utara berwarna biru – merah
menunjukkan nilai g obs yang tinggi.

23
4.1.3 Hubungan Peta G Obs dan Peta Elevasi

Gambar 10. Peta G Obs dan Peta Elevasi


Gambar diatas adalah peta elevasi di bagian atas dan peta G obs pada bagian
bawah yang dibuat dari data nilai g obs dan nilai elevasi dari titik pengamatan. Peta
ini dibuat dengan skala 1 : 200 yang menunjukkan 1 cm pada peta mewakili 200
meter di keadaan aslinya.
Peta diatas menunjukkan perbedaan warna yang saling berkebalikkan
dimana pada daerah utara menunjukan nilai G Obs yang tinggi pada peta G Obs
namun pada peta elevasi nilainya rendah, namun terjadi suatu anomali dimana
karena faktor pada alam pada daerah selatan nilai G Obs sama dengan pada peta
elevasi, yaitu elevasinya rendah dan nilai G Obs-nya juga rendah . Hal ini
dipengaruhi karena suatu faktor alam yang tidak diketahui sebabnya dengan
menggunakan metode ini, dan harus dilakukan penelitian lebih lanjut.
Sama eperti pada grafiknya, hal ini dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
gravitasi. Dimana pada daerah yang nilai elevasinya tinggi, gravitasinya rendah, dan
24
pada daerah yang elevasinya rendah, gravitasinya tinggi. Namun faktor alam juga
bekerja dalam pengambilan G Obs seperti hasil yang didapatkan, pada elevasi
rendah G Obs yang didapatkan juga rendah.

25
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data pengamatan gravitasi observasi diatas dapat
disimpulkan bahwa:

● Dalam metode gravitasi, nilai elevvasi dan nilai G Obs memiliki


hubungan yang ditunjukkan pada grafik dan peta berupa hubungan
yang berbanding terbalik. Hal tersebut sesuai dengan hukum
percepatan gravitasi dimana semakin jauh jarak dengan bumi (elevasi),
maka nilai G Obs yang didapatkan semakin kecil, sebaliknya jika
semakin dekat jarak dengan bumi, maka nilai G Obs yang didapatkan
semakin besar.
● Faktor alam tertentu dapan mempengaruhi hubungan dari nilai G Obs
dan Elevasi yang seharunya berbanding terbalik, tetapi dihasilkan data
G Obs dan Elevasi yang saling berbanding lurus/
● Gravitasi observasi merupakan nilai gravitasi yang terbaca pada
gravitimeter setelah mengalami beberapa koreksi
● Koreksi yang digunakan pada pengolahan data gravitasi observasi yaitu
koreksi terhadap apungan pegas alat dan koreksi pasang surut bumi. dan
koreksi tinggi alat
● Grafik elevasi menunjukkan hasil grafik yang naik turun, dengan
menunjukan daerah rendah pada nilai elevasi rendah.
● Grafik G Obs menunjukkan grafik yang naik turun dimana semakin
tinggi nilai G Obs bisa saja dipengaruhi oleh elevasi dan koreksi-koreksi
G Obs
● Grafik perbandingan nilai G Obs dan Elevasi menunjukkan kurva yang
Sebagian besar saling bertolak belakang. Faktor alam mempengaruhi
hasil hubungan dari G Obs dan Elevasi yang mengakibatkan pada suatu
titik pada grafik saling berbanding lurus
● Naik turunnya kurva grafik nilai pasut ini dipengaruhi oleh gravitasi
bulan dan matahari serta waktu dimana data tersebut diperoleh

26
5.2 Saran
Diharapkan kedepanya agar dalam pengolahan data- data untuk
mendapatkan nilai Gobs sangat dibutuhkan ketelitian dan perhatian secara penuh
agar tidak terjadi salah perhitungan dan juga pada saat memasukkan data-
data pada Microsoft Excel dibutuhkan perangkat yang memiliki sistem operasi
yang cocok dengan sorfware yang digunakan agar dapat mempermudah dan
mempercepat dalam pengoperasiannya

27
DAFTAR PUSTAKA

Agussalim. (2019). Aplikasi Metode Gravitasi dengan Kontinuasi ke Atas (Upward


Continuation) dalam Menginterpretasi Data Anomali Medan Gravitasi di Daerah
Gunung Merapi. Jurnal Ilmu Fisika. Vol 1
Artawan, P. (2013). Analisis Variatif Gravitasi Bumi Di Berbagai Koordinat Dengan
Ayunan Sederhana. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA.
Asy’ari, F., M., (2019). Identifikasi Sebaran Batubara Menggunakan Metode Gravity
Di Lapangan “X”.Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim
Dermawan, Airlangga. (2010). Rekonseptualisasi Dan Pemrograman Reduksi Data
Gravitasi Serta Pemetaan Ke Koordinat Teratur (Gridding) Menggunakan
Bahasa Pemrograman Visual Basic. Skripsi. Yogykarta : Universitas Gadjah
Mada.
Nugraha, P. (2017). Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Kota Semarang
Berdasarkan Data Anomali Gravitasi Citra Satelit. Unnes Physics Journal.
Maulana, Aji. (2019). Analisa Matematis Pada Koreksi Bouguer Dan Koreksi Medan
Data Gravitasi Satelit Topex Dalam Penentuan Kondisi Geologi Studi Kasus
Sesar Palu Koro, Sulawesi Tengah. Jurnal Geosaintek. Vol 5
Purnomo, Jarot. (2012). Pemisahan Anomali Regional-Residual pada Metode
Gravitasi Menggunakan Metode Moving Average, Polynomial dan Inversion.
Indonesian Journal of Applied Physics.
Suhadiyatno. (2008). Pemodelan Metode Gravitasi Tiga Dimensi Dengan
Menggunakan Matlab. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia
Syukri, Muhammad. (2020). Pengantar Geofisika. Aceh : Syiah Kuala University
Press.
Telford, W. M., L. P. Geldart, dan R. E Sheriff. (1990). Applied Geophysics Second
Edition. Cambridge : Cambridge University Press
Zuhdi, M., dkk. (2021). Pengantar Geofisika. Lombok : Lembaga Einstein Collage
LAMPIRAN
PRAKTIKUM EKSPLORASI GEOFISIKA METODE GRAVITASI 2024
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN


FORMAT
Aspek Penilaian Nilai Nilai Tercapai
Maks.
FONT 1
SPASI 1
MARGIN 1
DAFTAR ISI/GAMBAR/TABEL 2
DAFTAR PUSTAKA 3
LAMPIRAN 2
JUMLAH 10
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG 6
MAKSUD DAN TUJUAN 3
JUMLAH 9
DASAR TEORI
JUMLAH 5
METODOLOGI PENELITIAN
DIAGRAM ALIR PENELITIAN 7
PEMBAHASAN DIAGRAM ALIR 12
JUMLAH 19
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENAMPANG PETA 10
PEMBAHASAN KUANTITATIF 15
PEMBAHASAN KUALITATIF 25
JUMLAH 50
PENUTUP
KESIMPULAN 5
SARAN 2
JUMLAH 7
KONSULTASI 10
ACC 10
TOTAL 120

Laboratorium Gravity 2024


PRAKTIKUM GEOFISIKA EKSPLORASI 2024

LEMBAR KONSULTASI

NAMA :

MATERI :

HARI, TANGGAL :

ASISTEN :

KETERANGAN :

KONSUL

ACC

TTD
ASISTEN

( )

LABORATORIUM GEOFISIKA EKSPLORASI

Anda mungkin juga menyukai