Anda di halaman 1dari 17

1.

MODUL
PRAKTIKUM GEOFISIKA

Disusun Oleh:
Rizqi Prastowo, S.Pd, M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020

i
2. DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


2. DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
3. BAB 1 PENGGUNAAN ALAT ...................................................................... 1
A. Resistivitimeter Naniura Model NRD-300S ................................................ 1
4. BAB 2 AKUISISI DATA ................................................................................ 3
5. BAB 3 PROSES PENGOLAHAN DATA ...................................................... 7
A. Pembuatan Peta Contour dengan Global Mapper15 .................................... 7
B. Pembuatan Desain Survey dengan Surfer 12 ............................................... 7
C. Pemodelan 2D Resistivitas dengan Res2DINV ........................................... 8
D. Pemodelan 3D Resistivitas dengan ROCKWORK .................................... 11

ii
3. BAB 1
PENGGUNAAN ALAT

A. Resistivitimeter Naniura Model NRD-300S


1. pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan.Gunakan palu untuk
menancapkan elektroda ke dalam tanah
2. Hubungkan elektroda arus menggunakan kabel gulung dan konektor ke C1
dan C2 pada resistivitimeter (Gambar-1)

Gambar 2. Resistivitimeter Naniura Model NRD


3. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke
P1 dan P2 pada resistivitimeter.
4. Hubungkan baterai menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-
) pada resistivitimeter. Lihat jarum indikator Batt hingga menunjuk ke
bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan baterai dalam keadaan penuh
(tegangan memadai). Jika tidak, baterai perlu diisi (dicharge) hingga penuh,
sebelum digunakan.
5. Putar tombol Power ke kanan dari OFF menjadi ON, maka resistivitimeter
sudah dinyalakan. Lihat jarum indikator Current Loop hingga menunjuk ke
bagian merah di kanan. Hal ini menunjukkan kontak elektroda arus
dengan tanah (bumi) dan resistivitimeter sudah cukup memadai. Jika
tidak, perbaiki koneksinya, tancap elektroda arus lebih dalam atau siram
tanah di sekitar elektroda arus dengan air atau larutan elektrolit untuk
memperbaiki kontak.
6. Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka yang dikehendaki. Makin
besar angka yang dipilih (1 - 6), makin besar injeksi arus yang dihasilkan.
7. Putar Compensator Coarse, kemudian tekan tombol Fine hingga display
tegangan V (Autorange) menunjuk angka nol atau mendekati nol.

1
8. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I (mA)
menunjukkan angka yang stabil.
9. Tekan tombol HOLD dan baca harga arus pada display arus I (mA) serta
harga tegangan/potensial pada display tegangan V (Autorange) sebagai data
pengukuran.
10. Ulangi langkah pembacaan sampai 2 kali untuk lebih meyakinkan data hasil
pengukuran. Catat semua hasil pengukuran.
11. Pindahkan posisi elektroda ke posisi pengukuran berikutnya. Lakukan
prosedur pengukuran yang sama seperti di atas (1-10) untuk mendapatkan
data dengan posisi elektroda yang berbeda.

2
4. BAB 2
AKUISISI DATA

Pada praktikum dengan metode geoilistrik ini digunakan konfigurasi dipole-


dipole, dengan langkah kerja yakni,siapkan peralatan seperti yang dijelaskan diatas.
Kemudian pasangkan meteran pada daerah yang akan digunakan, yaitu tanah
kosong di daerah Babarsari untuk eksperimen kemudian dipatok setiap ujungnya.
Setelah itu dipasang elektroda arus C1, C2 dan elektroda potensial P1, P2 seperti
gambar berikut ini:

C2 C1 P1 P2

Alat

Gambar 1. Ilustrasi pengambilan Data

Pada praktikum ini digunakan spasi (a) sepanjang 10 meter dengan bentang
panjang lapangan 100 meter dengan jumlah n sampai dengan 6. Jarak antara kedua
elektroda arus sama dengan jarak antara kedua elektroda potensial yakni sebesar
a=10 meter.
Pengambilan data berdasarkan tabel dan Gambar 1. sebagai berikut.
a. Untuk n=1 (warna kuning)
1) Tancapkan Elektroda (batang logam) C2 pada jarak 0 meter (dapat
diletakkan dekat dengan alat)
2) Elektroda C1 pada jarak 10 m dari titik awal (0 meter)
3) Elektroda P1 pada jarak 20 meter dari titik awal
4) Elektroda P2 pada jarak 30 meter dari titik awal (0 meter).
5) Lakukan hingga n=6 (warna merah)

b. Untuk n=1 berikutnya (warna hijau)


1) Tancapkan Elektroda (batang logam) C2 pada jarak 10 meter dari titik
awal.
2) Elektroda C1 pada jarak 20 m dari titik awal (0 meter)
3) Elektroda P1 pada jarak 30 meter dari titik awal
4) Elektroda P2 pada jarak 40 meter dari titik awal (0 meter).
5) Lakukan hingga n=6 (warna biru)

3
Tabel 1. Tabel Pengukuran Dipole-dipole
No n C2 C1 P1 P2 I(mA) V(mV) R K RHO
1 1 0 10 20 30 376,8
2 2 0 10 30 40 1507,2
3 3 0 10 40 50 3768
4 4 0 10 50 60 7536
5 5 0 10 60 70 13188
6 6 0 10 70 80 21100,8
7 1 10 20 30 40 376,8
8 2 10 20 40 50 1507,2
9 3 10 20 50 60 3768
10 4 10 20 60 70 7536
11 5 10 20 70 80 13188
12 6 10 20 80 90 21100,8
13 1 20 30 40 50 376,8
14 2 20 30 50 60 1507,2
15 3 20 30 60 70 3768
16 4 20 30 70 80 7536
17 5 20 30 80 90 13188
18 6 20 30 90 100 21100,8
19 1 30 40 50 60 376,8
20 2 30 40 60 70 1507,2
21 3 30 40 70 80 3768
22 4 30 40 80 90 7536
23 5 30 40 90 100 13188
24 6 30 40 100 110 21100,8
25 1 40 50 60 70 376,8
26 2 40 50 70 80 1507,2
27 3 40 50 80 90 3768
28 4 40 50 90 100 7536
29 5 40 50 100 110 13188
30 6 40 50 110 120 21100,8
31 1 50 60 70 80 376,8
32 2 50 60 80 90 1507,2
33 3 50 60 90 100 3768
34 4 50 60 100 110 7536
35 5 50 60 110 120 13188
36 6 50 60 120 130 21100,8
37 1 60 70 80 90 376,8
38 2 60 70 90 100 1507,2
39 3 60 70 100 110 3768
40 4 60 70 110 120 7536
41 5 60 70 120 130 13188

4
42 6 60 70 130 140 21100,8
43 1 70 80 90 100 376,8
44 2 70 80 100 110 1507,2
45 3 70 80 110 120 3768
46 4 70 80 120 130 7536
47 5 70 80 130 140 13188
48 6 70 80 140 150 21100,8
49 1 80 90 100 110 376,8
50 2 80 90 110 120 1507,2
51 3 80 90 120 130 3768
52 4 80 90 130 140 7536
53 5 80 90 140 150 13188
54 6 80 90 150 160 21100,8
55 1 90 100 110 120 376,8
56 2 90 100 120 130 1507,2
57 3 90 100 130 140 3768
58 4 90 100 140 150 7536
59 5 90 100 150 160 13188
60 6 90 100 160 170 21100,8
61 1 100 110 120 130 376,8
62 2 100 110 130 140 1507,2
63 3 100 110 140 150 3768
64 4 100 110 150 160 7536
65 5 100 110 160 170 13188
66 6 100 110 170 180 21100,8
67 1 110 120 130 140 376,8
68 2 110 120 140 150 1507,2
69 3 110 120 150 160 3768
70 4 110 120 160 170 7536
71 5 110 120 170 180 13188
72 6 110 120 180 190 21100,8
73 1 120 130 140 150 376,8
74 2 120 130 150 160 1507,2
75 3 120 130 160 170 3768
76 4 120 130 170 180 7536
77 5 120 130 180 190 13188
78 6 120 260 190 200 21100,8
79 1 130 140 150 160 376,8
80 2 130 140 160 170 1507,2
81 3 130 140 170 180 3768
82 4 130 140 180 190 7536
83 5 130 280 190 200 13188
84 1 140 150 160 170 376,8

5
85 2 140 150 170 180 1507,2
86 3 140 150 180 190 3768
87 4 140 150 190 200 7536
88 1 150 160 170 180 376,8
89 2 150 160 180 190 1507,2
90 3 150 160 190 200 3768
91 1 160 170 180 190 376,8
92 2 160 170 190 200 1507,2
93 1 170 180 190 200 376,8

6
5. BAB 3
PROSES PENGOLAHAN DATA

A. Pembuatan Peta Contour dengan Global Mapper15


1. klik file, open your own data files
2. pilih data srtm_59_14 (dari website srtm.csi.cgiar.org)
3. klik tools, pilih configure, dikolom “projection” pilih “UTM”
4. kemudiann klik file, open your own files. Pilih “data koordinat line” format
.txt(dos)
5. Muncul tabel info, klik ok . zoom in dan cari daerah iup nya.
6. Klik “analysis” pilih “generate contour from terrain grid” muncul tabel info,
pilih contour interval 0,5 . minor=1 . major=5, kemudian pilih contour
bounds klik draw a box. Buat kotak sesuai iup. Klik ok
7. kemudian klik file pilih export dan pilih export vector format. Pilih surfer
BLN, dan OK. Muncul tabel info kemudian pilih draw a box, buat kotak
sesuai kontur yang ada. Ok
8. save.

B. Pembuatan Desain Survey dengan Surfer 12


1. Buka surfer 12
2. klik “grid” pilih “data”. Kemudian pilih data file hasil dari global mapper
diatas.
3. save dan tutup gridding report.
4. klik “new contour map” (icon pelangi)
5. muncul kotak info, pilih file yang disave pada langkah ke 3.
6. klik “map”
7. klik icon huruf “A” selanjutnya beri judul “PETA TOPOGRAFI
GEOLISTRIK”
8. klik Draw, klik symbol, untuk memasukan symbol arah utara dengan
a) klik symbol pada object manajer
b) pada Property manager, klik symbol
c) pilih symbol Set dengan kode GSI Symbol Arrows
9. Pada tabel object manager, pilih contour berlogo pelangi. Selanjutnya pada
tabel property manager pilih “levels” kemuian fill colours pilih rainbow dan
centang fill contour diatasnya.
10. Klik “line property” pilih opacity 0% untuk mayor contour begitupula pada
minor contour. Beri garis tepi yang baik dengan klik ikon segiempat di
toolbars.
11. klik map, pilih add. Kemudian pilih scale bar. Masuk ke general untuk
mengatur skala.
12. masuk ke object manager, klik kanan contour map. Pilih add, kemudian
pilih post layer akan muncul tabel open data. Pilih file koordinat line.xls
13. hubungkan dengan polyline titil titk tersebut menjadi grid dan beri nama
awal dan ujung line / garis.

7
C. Pemodelan 2D Resistivitas dengan Res2DINV
Pertama, data yang diperoleh dari hasil akuisisi adalah datum, spasi, lapisan,
arus dan tahanan jenis. Namun karena pada pengolahan menggunakan Res2DINV
diperlukan data datum, spasi, dan rho (ρ), maka data yang ada perlu diolah terlebih
dahulu. Dan harus mencari R, K, rho dan DP. Langkah pertama yang dilakukan
untuk mengolah data agar dapat dimasukkan ke dalam Res2DINV adalah
memasukkan data ke dalam Microsoft Excel. Untuk mencari nilai K dan rho (ρ),
yang pertama dicari adalah nilai
V
R= (1)
I
K =  (2 + n)(1 + n) (2)
Rho = R  K (3)
 P − C1 
DP =  2  + C1 (4)
 2 

Nama lintasan

Spasi Pengukuran

Defult

Jumlah Data di Excel

Datum Spasi n Rho


Point Pengukur (Resistivit
(DP) an as)

8
Simpan data ini dengan menggunakan format .txt(Notepad). Hasilnya dapat dilihat
seperti gambar berikut ini:

Gambar 2 Data Konfigurasi Dipole-Dipole Dalam Notepad

Data di atas sudah dapat diolah dalam Res2DINV, sehingga langkah berikutnya
yang perlu dilakukan adalah membuka Res2DINV.
1. Untuk memasukkan data dengan format .txt yang telah diolah terlebih dahulu,
klik File→Read data file, kemudian pilih data yang telah disimpan dalam
format .txt maka akan muncul seperti gambar berikut:

Gambar 3 Tampilan Awal Software Res2DINV

2. Klik ok hingga kotak dialognya selesai


3. klik change settings→finite mesh grid size→4 nodes→ok.
4. Klik change setting→use finite-element method→finite element dan
trapezoidal→ok
5. Klik change setting→mest refinement→finest mesh dan choose 4 nodes→ok.
6. Klik inversion→include smoothing of model resistivity→yes→ok.
7. Klik inversion→use combined inversion method→yes→ok.
8. Klik inversion→least squares inversion→tulis “model 1”→save.
9. Setelah itu gambar akan muncul dan isi 0 pada tabel yang muncul lalu klik ok.
10. Langkah selanjutnya klik display→save inversion results→ok

9
11. Klik display sections→inchlude topography in model display→isi
5→logarhitmic countur intervals→ok.
12. Dan munculah gambar dari data yang diambil di lapangan seperti berikut:

Gambar 4 Hasil Pengolahan Data Pada Software Res2DINV

13. Untuk menyimpan gambar klik print→save screen as BMP file


14. Simpan juga pada klik file →save XYZ data (untuk inputan Rockwork)

10
D. Pemodelan 3D Resistivitas dengan ROCKWORK
1. Buka Rockwork15
2. Klik UTILITIES pada bagaian paling kiri
3. Buka file XYZ dari hasil inversi dari software RES2DINV setiap lintasan
di Microsoft Excel.
4. Copy data pada kolom X, Elevation, Resistivity, dan IP setiap lintasan
pada sheet baru. Hasil tiap lintasan dijadikan satu dicopy berurutan ke
bawah. Kolom y merupakan koordinat y (lintasan). Kemudian paste
dikolom kerja rockwork.
5. klik kanan angka 1 pada kolom (mendatar), kemudian ubah tiltle 1,2,3,4
berurut urut. X,Y,Z,RHO. Klik OK.
6. klik scan datasheet. Klik scan for XYZ data. Klik process.

7. klik “solid” pada menu atas, pilih model. Klik create new data -> solid
model name. muncul table info dan kemudian dan beri judul. Klik save.

11
8. klik data source, pilih data sheet. Klik solid modelling option kemudian
pilih inverse-distance(Anisotropic) -> pada additional options pilih
logarithmic dan smoothing, klik OK.

9. klik “create solid diagram” pilih all voxel. Klik process.

12
10. klik kanan solid model kemudian pilih option. Muncul table info.

11. pada filter, klik enable. Atur low dan high kemudian sesuaikan. Klik apply.

13
12. Untuk memunculkan titik data pengukuran (titik warna merah pada gambar di
bawah ini) klik kiri pada control point, centang symbol mata

14
13. Hasil dari modeling 3D Rockwork dapat mengestimasi sumberdaya target
dengan cara klik kanan pada solid option, masukan karakteristik nilai
resistivitas target

14. klik file, export to jpeg.

15

Anda mungkin juga menyukai