OKTOBER 2019
Laporan Bulanan Stasiun Geofisika Manado dibuat sebagai bagian dari tanggung
jawab pelaksanaan kegiatan operasional Geofisika setiap bulan. Laporan ini memuat
informasi mengenai kondisi sistem peralatan monitoring, prosesing dan diseminasi,
produk yang dihasilkan, pelayanan kepada pengguna serta kondisi Sumber Daya
Manusia pendukungnya.
Seluruh sistem peralatan yang digunakan, dimonitor apakah dapat berfungsi secara
baik kemudian dievaluasi dan dilaporkan serta ditindak lanjuti apabila terjadi gangguan
sesuai prosedur yang berlaku untuk peningkatan kualitas produk informasi geofisika.
Produk informasi geofisika harus sampai kepada pengguna sesegera mungkin
sesuai dengan kebutuhan melalui peningkatan pelayanan, salah satunya menggunakan
media Laporan Bulanan/Buletin Bulanan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu
bahan acuan untuk kepentingan masyarakat luas.
i
DAFTAR ISI
ii
1. Shakemap gempa bumi ..............................................................................................................48
D. Data dan Informasi Magnet Bumi ...................................................................................... 57
E. Data dan Informasi Petir ................................................................................................... 61
VII. PELAYANAN INFORMASI GEOFISIKA ............................................................................... 62
VIII. TUGAS DAN KEGIATAN TAMBAHAN ............................................................................... 63
A. Tugas Tambahan .............................................................................................................. 63
B. Kegiatan Tambahan.......................................................................................................... 64
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Stasiun Seismik Yang Menjadi Tanggung Jawab dan untuk Analisis ............................ 65
Lampiran 2. Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) ........................................................................................... 66
Lampiran 3 Skala Intensitas Gempa Bumi (SIG) BMKG .................................................................................... 67
vi
DAFTAR ISTILAH
vii
Akselerograf : Adalah alat yang digunakan untuk mencatat percepatan tanah selama
gempa bumi berlangsung, juga biasa disebut akselerometer.
Akselerogram : Adalah rekaman percepatan tanah selama terjadinya gempabumi
SEED : SEED (Standard for the Exchange of Earthquake Data) adalah suatu jenis
format data yang digunakan untuk penyimpanan dan pertukaran data
seismologi dalam bentuk data time-series dan metadata yang terkait.
Format ini diperkenalkan pada akhir 1980-an dan dikelola
oleh International Federation of Digital Seismograph Networks (FDSN).
mSEED : Jenis format data seismologi yang menjadi bagian dari format standar
SEED yang digunakan hanya untuk data time series tidak termasuk
metadata sinyal bersangkutan.
ASCII : Format data seismologi terdiri dari data time- series dan metadata yang
terkait yang disajikan dalam bentuk kolom teks.
Conversion : Nilai konversi instrument/alat yang berfungsi mengubah nilai data dalam
factor count/volt menjadi . Nilai ini berasal dari pabrikan.
Response file : File yang berisi informasi terkait fungsi koreksi instrument yang terdiri
antara lain nilai poles dan zeroes, sensitifitas instrument dan perbesaran
(gain) pada sinyal.
Sensitivity : Terkecil yang dapat dideteksi/direkam oleh suatu alat (dalam hal ini
akselerograf).
g : Satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 g setara dengan 9.8 m/s2.
gals : Adalah satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 gals setara dengan 1
cm/s2
Digitizer : Adalah suatu perangkat elektronik yang mengubah informasi sinyal
analog menjadi digital.
Sampling rate : Adalah jumlah sampel per detik (atau per unit lain) yang diambil dari sinyal
kontinu untuk membuat sinyal diskrit. Untuk sinyal domain waktu, satuan
unit yang digunakan adalah hertz (1 hz = 1 detik-1)
Kode stasiun : Adalah kode nama yang digunakan untuk mengidentifikasi stasiun
seismograf dan akselerograf. Kode stasiun terdiri dari 3 atau 4 kombinasi
huruf.
Waveform : Adalah grafik sinyal akselerograf.
Event : Adalah kejadian gempabumi yang terekam pada seismogram atau
akselerogram.
Parameter : Adalah informasi yang terkait kejadian gempabumi yang terekam pada
gempabumi akselerogram. Parameter gempabumi umumnya meliputi tanggal
terjadinya, waktu terjadinya, koordinat episenter (dinyatakan dengan
koordinat garis lintang dan garis bujur), Hiposenter dan Magnitudo.
Origin Time : Adalah informasi tanggal dan waktu terjadinya gempabumi.
Episenter : Adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi dalam koordinat garis
lintang dan garis bujur.
Hiposenter : Adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi koordinat garis lintang,
garis bujur dan kedalaman gempabumi.
Magnitude : Adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang
dipancarkan oleh sumber gempabumi.
viii
Intensitas : Adalah sebuah besaran yang mencerminkan pengaruh goncangan
gempabumi yang dirasakan pada permukaan.
IP : Internet Protocol (IP) adalah sebuah alamat yang berupa label numerik
(kumpulan angka dan simbol) unik yang disematkan pada setiap
perangkat komputer untuk dapat saling berkomunikasi dalam jaringan.
Kalibrasi : Adalah serangkaian kegiatan dan test untuk mengetahui penyimpangan
yang terjadi pada sensor dan meng-koreksinya agar kembali kepada
kondisi awal.
Stroke : Pulsa-pulsa listrik yang dihasilkan oleh sambaran petir dan noise
Sambaran/pelepasan muatan dalam bagian kecil dalam order milidetik
Biasanya terjadi 3-4 detik sambaran/kilat dengan interval 40 milidetik.
Flash : Kilat yang menyambar, dengan pelepasan muatan secara total selama
0.2 detik.
Nearby flash : Kejadian petir yang terjadi dekat dengan sensor (dengan jarak kurang dari
25 km).
Noise : Aktifitas listrik yang tidak dapat diindentifikasi sebagai sambaran kilat yang
sebenarnya. Beberapa noise ada yang benar-benar sambaran kilat,
apapun alasannya, tidak akan muncul untuk menjadi kilat sebenarnya.
Selama periode aktifitas kilat yang tinggi, rata-rata noise cenderung
menjadi lebih tinggi.
Energi : Skala seperti energy rata-rata untuk sebuah sambaran kilat adalah 1.
Badai yang lebih dekat akan berakhir dengan memiliki energy ratio lebih
besar dari 1, energy ratio-nya lebih besar dari 100%.
Energy Ratio : Perubahan nilai dari energi yang terkandung dalan suatu sambaran petir.
Energi rasio yang lebih dari 150% menandakan adanya strom yang dekat.
CG : Cloud to Ground (sambaran petir dari awan ke tanah).
IC : Inter Cloud (sambaran petir dari awan kea wan).
CID : Compact In Discharge (petir yang tidak jadi / tidak bermuatan).
Atmosfir : Ruang disekitar bumi yang batas bawahnya adalah permukaan bumi dan
batas atasnya tidak tentu.
Magnit bumi : Merupakan medan magnet yang dihasilkan oleh bumi, dimana kutub
Utara magnit bumi berada di kutub selatan geografis bumi dan kutub
Selatan magnitbumi berada di kutub utara geografis bumi.
Komponen X : Medan magnet bumi komponen horizontal yang searah dengan arah utara
geografis (berarah Timur-Barat geografis bumi).
X = H cos D.
Komponen Y : Medan magnet bumi komponen horizontal yang searah dengan arah timur
geografis (berarah Utara-Selatan Geografis bumi).
Y = H sin D = X tan D.
Komponen Z : Z = medan magnet bumi komponen vertical
Z = F sin I = H tan I.
H : Resultan pengukuran medan magnet bumi dari komponen X dan Y .
H= √𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 , dan merupakan medan magnet bumi komponen horizontal
D : Sudut Deklinasi dari medan magnet bumi dengan formula
D = arctan (Y/X).
ix
I : Sudut Inklinasi medan magnet bumi dengan formula
I = arctan (Z/H).
Fa : Medan magnet bumi total
F= √𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝒛𝟐 ,
nT : Satuan besaran medan magnit bumi dengan satuan nano tesla.
Monthly and : Nilai rata-rata bulanan dan tahunan dari pengukuran medan magnit bumi
Annual mean berdasarkan komponen arah pengukuran.
K dan A indeks : Konstanta yang melambangkan tingkat ganguan medan magnet bumi.
External Field : Medan magnet yang dipengaruhi oleh luar bumi hasil ionisasi atmosfer.
Internal : Medan magnet yang dipengaruhi oleh kandungan mineral bermagnet
Field/Crustal yang ada dalam batuan bumi.
Field
Badai matahari : Ledakan maha dahsyat pada atmosfer matahari di mana jutaan metrik ton
partikel bermuatan akan dilontarkankesegala arah keluar angkasa.
Susceptibilitas : Tingkat/derajat termagnetisasinya suatu benda karena pengaruh medan
magnetik magnetik.
Induksi : Total medan magnetik yang dihasilkan pada batuan yang memiliki
magnetik susceptibilitas yang baik.
Diamagnetik memiliki kerentanan magnetik (k) negative dengan nilai yang
sangat kecil.
Paramagnetik memiliki harga kerentanan magnetik (k) positif dengan nilai
yang kecil.
Ferromagnetik memiliki harga kerentanan magnetik (k) positif dengan nilai
yang besarnya itu sekitar 106 kali dari diamagnetik/paramagnetik.
Variasi harian : Variasi yang periodenya satu hari dan disebabkan oleh adanya radiasi
sinar ultra violet matahari.
Variasi harian : Variasi yang memiliki periode sekitar 24 jam dan mempunyai jangkauan ±
matahari 30ᵞ ( 1 ᵞ = 10.000 km² ).
Variasi harian : Variasi yang memiliki periode sekitar 25 jam dan mempunyai jangkauan ±
bulan 2ᵞ.
x
Horizon : Garis semu antara langit dan bumi.
Ijtimak : Peristiwa dimana Matahari dan Bulan berada di posisi bujur langit yang
(Konjungsi) sama jika diamati dari bumi.
Hilal : Penampakan Sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah
Konjungsi / Ijtima’ dan Matahari terbenam.
Hisab : Perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi
sabit Bulan (Hilal), dalam penentuan dimulainya awal Bulan Qamariah
pada Kalender Hijriyah.
Rukyat : Aktivitas mengamati visibilitas Hilal di suatu tempat, yakni kenampakan
sabit Bulan yang pertama kali setelah terjadinya konjungsi dan Matahari
terbenam.
Gerhana : Terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga
Matahari bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari.
Gerhana : Terjadi apabila piringan matahari (saat puncak gerhana) tertutup
matahari total sepenuhnya oleh piringan bulan.
Gerhana : Terjadi apabila piringan bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
matahari sebagian dari piringan matahari.
sebagian
Gerhana : Terjadi apabila piringan bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
matahari cincin bagian tengah dari piringan matahari.
Gerhana Bulan : Terjadi saat sebagian atau keseluruhan permukaan bulan tertutup oleh
bayangan bumi.
Gerhana bulan Terjadi apabila bulan akan tepat berada pada daerah umbra. Umbra
total adalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada
saat terjadi gerhana bulan.
Gerhana bulan : Terjadi apabila bulan tidak seluruh permukaan bulan tertutup oleh
sebagian bayangan bumi, sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada
di daerah panumbra sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang
sampai ke permukaan bulan.
Penumbra : Tayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana bulan
Gerhana bulan : Terjadi apabila bulan seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra.
penumbra Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang buram
xi
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dasar Hukum :
a. Undang-undang No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, Geofisika dan
Kualitas udara;
b. Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pengamatan dan
pengelolaan data Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika;
c. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor : 15 tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan
Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi dan Stasiun Geofisika;
d. Peraturan Kepala BMKG Nomor 11 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Stasiun Geofisika.
Sejarah singkat Stasiun Geofisika Kelas I Winangun Manado selanjutnya disebut Stasiun
Geofisika Manado disusun dalam tahapan sejak dibangunnya adalah sebagai berikut :
1. Periode 1973-1976, Stasiun Geofisika Manado dibangun diatas tanah milik Negara cq.
BMKG pada tahun 1973, 2.400 m2 di Kelurahan Winangun Lingkungan III Manado. Pada
tahun periode tahun 1974-1975 dibangun sarana dan prasarana berupa gedung kantor
pertama. Pemimpin Stasiun yang menjabat sesuai dengan SPPT (Surat Perintah Pelaksana
Tugas) adalah Bapak Jamhuri selaku pelaksana tugas (1973-1976)
2. Periode 1976-1988, tahun 1976 Stasiun Geofisika Manado menjadi kelas 2 yang dikepalai
oleh Bapak Justinus Sutiyanto.Tahun 1979/1980 mendapat tambahan tanah seluas 2400
m2 dan rumah dinas type D.50 1 (satu) unit.Tahun 1981/1982 melalui DIP mendapat tanah
seluas 270 m2 dan 1 (satu) unit rumah dinas type 50.Terhitung mulai tanggal 13 Januari
1983 Stasiun Geofisika Manado dinaikan statusnya menjadi Stasiun Geofisika Kelas I
'Winangun" Manado. Sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor :
KM.45/MG.004/Phb-83 tanggal 13 Januari 1983. TA. 1983/1984 Stasiun Geofisika Manado
mendapatkan tambahan gedung kantor seluas 120 m2 di atas tanah milik Negara cq. BMG
seluas 10.000 m2 pengadaan Proyek tahun 1982/1983.
3. Periode 1988-1991, awal bulan Pebruari 1988 Bapak Yustinus Sutiyanto dipromosikan
sebagai Kabawil V Jayapura dan Jabatan Kepala Stasiun Geofisika Manado
diserahterimakan kepada Bapak F.X Marwoko. Sejak tanggal 16 Februari 1988 beliau
menjabat dengan periode 1988 – 1991.
4. Periode 1991 -1996, Tahun 1991 Bapak F.X Marwoko dipromosikan menjadi Kepala Bawil
IV Sulawesi-Maluku dan Jabatan Kepala Stasiun Geofisika Manado diserah terimakan
kepada Bapak I Made Rai. Periode tahu 1991–1996, terhitung mulai tanggal 11 Maret 1991
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Manado dijabat oleh Bapak. I Made Rai.Tahun 1992
melalui Daftar Isian Proyek (DIP) Tahun Anggaran (TA) 1991/1992 dibangun taman alat
(klimatologi) termasuk pemagaran di Stasiun Geofisika Manado di Tondano. Sejak Januari
tahun 1993 dimulai pengamatan unsur-unsur Klimatologi di Tondano dengan peralatan
yang dipinjamkan dari Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado, dengan bimbingan Pegawai
dari Stasiun Klimatologi Kayuwatu Manado. Melalui DIP TA. 1993/1994 Stasiun Geofisika
Manado mendapat tambahan alat Seismograph Portable (lengkap). Tahun anggaran
1994/1995 melalui DIP mendapat seperangkat peralatan meteo sinoptik (lengkap).
5. Periode 1996–2000, awal tahun 1996 Kepala Stasiun Geofisika Manado diserahterimakan
dari Bapak I Made Rai kepada Bapak Drs. Hendar Gunawan, M.Sc periode 1996–2000.
6. Periode 2000-2003, terhitung mulai tanggal 21 Agustus 2000 Kepala Stasiun Geofisika
Kelas I Manado dijabat oleh Bapak Drs.Suhardjono, Dipl Seis. Tanggal 16 Desember 2000
melalui Berita Acara serah terima No :BASTS.04/PL-201/PMGSS-2000. Pada tahun 2001
1
dibuat MOU dengan Universitas Negeri Manado (UNIMA) Fakultas MIPA jurusan Fisika
dalam kerjasama pendidikan bagi pegawai BMG di Sulut. Sebanyak 13 pegawai diberi ijin
mengikuti kuliah S1 di UNIMA.
7. Periode 2003-2007, sejak pertengahan tahun 2003 Kepala Stasiun Geofisika Manado
dijabat oleh Bapak Drs.Subardjo,Dipl.Seis. Tahun 2006 diadakan kerja sama antara BMG
dengan UNIMA Manado No : 546/1992/Sekr dibidang perkuliahan, penelitian, pengkajian,
pengembangan. Tahun 2006 diadakan kerja sama BMG dengan Pemda Propinsi Sulut
MOU nomor: SK.131/HK.303/KB/BMG-06 dalam bidang penelitian, penyediaan data dan
informasi BMG, pembangunan dan pengoperasian sarana dan prasarana. Tahun 2007
Kerja sama dengan BMG dengan harian Manado Pos Nomor : HK.303/B.058/BW-2007 dan
nomor : 01–MP–VI/2007, tentang pemberian dan pemberitahuan informasi cuaca, gempa
bumi, tsunami. Pada tahun yang sama pada tanggal 23 Maret mendapat piagam
penghargaan dalam rangka Hari Meteorologi Dunia (HMD) tahun 2007 dari Kepala Badan
Meteorologi dan Geofisika sebagai stasiun yang berprestasi melaksanakan tugas selama
tahun 2006. Awal Desember tahun 2007 Bapak Drs. Subadjo, Dipl. Seis mutasi ke BMG
Pusat.
8. Periode 2008-2014, sejak bulan Januari 2008 Kepala Stasiun Geofisika Manado dijabat
oleh Bapak Slamet Suyitno Raharjo, S.Si, M.Si. Tahun 2008 di Stasiun Geofisika Manado
melaksanakan pembangunan taman alat di Melanguane. TA.2009 Stasiun Geofisika
Manado melaksanakan pembangunan gedung pelayanan Stamet Melongguane 200 m2.
Tahun 2009 merupakan tahun pertama kali menyelenggarakan sosialisasi/penyuluhan
mitigasi gempabumi dan tsunami. Tahun 2010 pada tanggal 27 Mei mendapat tanda
penghargaan pelaksanaan pembangunan dan penghargaan pelaksanaan anggaran di
lingkungan BMKG dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Tahun 2011,
BMKG di Sulut mengadakan kerjasama pendidikan dengan Universitas Sam Ratulangi
Manado (Unsrat) dengan mengijinkan 12 pegawai untuk melanjutkan belajar di program S1
jurusan Fisika dan 3 orang pegawai untuk melanjutkan pendidikan program pascasarjana
jurusan Ilmu Perairan. Tahun 2013, pegawai BMKG Sulut yang mengikuti ijin belajar telah
menyelesaikan belajarnya dengan program pascasarjana Ilmu Perairan 2 orang, program
S1 Fisika 2 orang. Di tahun yang sama, ada 1 orang pegawai yang mengikuti tugas belajar
S-2 pada Faculty of Geo-Information Science and Earth Observation (ITC), University of
Twente di Belanda dengan beasiswa dari pemerintah Kerajaan Belanda lewat Stuned
Scholarship, menyelesaikan studi dalam 2 tahun (2011-2013). Di periode ini, pegawai
BMKG Sulut yang mengikuti ijin belajar telah menyelesaikan belajarnya dengan program
pascasarjana Ilmu Perairan 2 orang dari Universitas Sam Ratulangi, program S1 Fisika 7
orang dari Universitas Sam Ratulangi, Intitut Teknologi Bandung, dan Universitas Negeri
Manado. Pada awal Desember tahun 2014 Bapak Slamet Suyitno Raharjo, S.Si, M.Si
dimutasi menjadi Kepala Balai Besar MKG wilayah V Jayapura.
9. Periode 2014-2016, posisi Kepala Stasiun Geofisika Manado dijabat oleh Bapak Robert
Owen Wahyu, S.Si, setelah sebelumnya melepas jabatan sebagai Kepala Stasiun Geofisika
Angkasa Jayapura, terhitung mulai tanggal 10 Desember 2014. Pada akhir November 2016
Bapak Robert Owen Wahyu, S.Si dimutasi menjadi Kepala Pusat Mitigasi Gempabumi dan
Tsunami BMKG Pusat di Jakarta.
10. Periode 2016-2018, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2016 – 31 Oktober 2018, Kepala
Stasiun Geofisika Manado dijabat oleh Bapak Irwan Slamet, S.T., M.Si. dari Stasiun
Geoifsika Angkasa Jayapura. Bapak Irwan Slamet, S.T., M.Si., kemudian dimutasi menjadi
kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang.
11. Periode 2018 sampai sekarang, sejak 1 November 2018, Bapak Abraham F. Mustamu,
S.Si., M.M. memimpin Stasiun Geofisika Manado dari sebelumnya menjabat sebagai
Kepala Stasiun Geofisika Ambon. Di periode ini, pada bulan November 2018, terdapat dua
2
orang pegawai tugas belajar yang berhasil menyelesaikan studi S2 Ilmu Perairan dari
Universitas Sam Ratulangi.
Kondisi tektonik Sulawesi Utara merupakan ujung pertemuan 3 bagian utama lempengan
kerak bumi yakni Lempengan Eurasia, Lempengan Pasifik, dan Lempengan Phillipine.
Lempengan Pasifik dan Phillipine bergerak relatif ke arah Barat dengan kecepatan rata-rata 11
cm pertahun, kedua Lempengan tersebut menyusup atau terjadi subduksi kebawah lempengan
Eurasia yakni Halmahera dan Sulawesi Utara.
Gerakan ketiga lempengan kerak bumi tersebut menyebabkan terjadinya tatanan tektonik
yang cukup kompleks di kawasan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di daerah ini terbentuk
lempengan kecil-kecil yaitu pecahan ujung lempengan Eurasia yang didesak oleh lempengan
Pasifik dan Filipina.
Lempengan Eurasia adalah lempengan kontinen (daratan) sehingga memiliki massa jenis
lebih kecil dibanding lempengan Pasifik dan Phillipine yang merupakan lempengan oceanik,
sehingga ujung lempengan Eurasia yang tertekan pecah menjadi tiga lempengan kecil antara
lain; lempengan Halmahera, Lempengan Laut Maluku, dan Lempengan Sangihe. Sedangkan
Sulawesi Utara masih menyatu dengan lempengan Eurasia.
Pada gambar 1 ditunjukkan bahwa lempengan Sangihe menyusup dibawah Sulawesi
Utara, sementara di Laut Maluku terjadi pengangkatan akibat desakan dari Sulawesi Utara dan
Halmahera. Akibat tumbukan antar lempengan tersebut, di Sulawesi Utara banyak terjadi
patahan yaitu ; patahan Gorontalo, Patahan Bolmong, Patahan Amurang, dan patahan Manado.
3
II. ADMINISTRATIF
A. Kepegawaian
1. Daftar Nominatif Pegawai
Tabel 1. Daftar Nominatif Pegawai
Bulan Oktober 2019
NAMA TEMPAT TGL JENIS PEN- TAHUN RIWAYAT MUTASI
NO NIP GOL TMT JABATAN TMT
DIDIKAN
JURUSAN KET
KARYAWAN LAHIR LAHIR KELAMIN LULUS TEMPAT TGL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KEPALA
ABRAHAM FREDERIK STAGEOF
1 196301071988021001 MAKASAR 07/01/1963 LAKI-LAKI IV/B 01/04/2018 STASIUN 14/09/2018 S2 MANAJEMEN 2012 14/09/2018
MUSTAMU, S.Si., M.M. AMBON
GEOFISIKA
JOANES ENGEL KOAGOUW, KEPALA SUB
2 197411271995031001 MANADO 27/11/1974 LAKI-LAKI IV/A 01/10/2018 01/04/2014 S2 Ilmu Perairan 2015
S.Si., M.Si. BAGIAN TU
KEPALA SEKSI RADIO
3 R. SATRIA INDRA GUNAWAN 197002161995031003 JAKARTA 16/02/1970 LAKI-LAKI III/D 01/10/2014 01/11/2014 D1 1993
OBSERVASI TEKNIK
4 LUSYE AMELIA PUNY 196911091990032001 MAKETE 09/11/1969 PEREMPUAN III/D 01/04/2017 PMG PENYELIA 01/09/2010 SMA IPA 1988
5 IRMA KARTINI TINGGINEHE 196707181989032001 TERNATE 18/07/1967 PEREMPUAN III/D 01/10/2018 PMG PENYELIA 01/09/2011 SMA IPA 1987
CHRISTINE IRENE MARLINE STAMET SAM
6 198009072008012027 MANADO 07/09/1980 PEREMPUAN III/D 01/04/2019 PMG MUDA 01/01/2017 S2 ST 2015 01/01/2014
TULANGOW, S.T., M.Si. RATULANGI
Geo-
KEPALA SEKSI Information
EDWARD HENRRY MENGKO,
7 198205012008121001 MANADO 01/05/1982 LAKI-LAKI III/C 01/04/2017 DATA DAN 20/02/2016 S2 Science & 2013
S.T., M.Sc. INFORMASI Earth
Observation
8 SUPARMAN LUAWO 196406011989031001 GORONTALO 01/06/1964 LAKI-LAKI III/C 01/10/2009 PMG PENYELIA 01/10/2009 STM LISTRIK 1986
SPT. ANALIS
ELFRIDAWATI SARAGIH, S.E., STAKLIM
9 197510102009112001 BASILAM 10/10/1975 PEREMPUAN III/C 01/04/2018 KEPEGAWAIAN 01/12/2013 S2 PSP 2015 01/11/2010
M.Si. KAYUWATU
PERTAMA
PMG
10 WILSON ROBERT 197408041998031002 TAWIRI 04/08/1974 LAKI-LAKI III/B 01/04/2013 PELAKSANA 01/03/2010 SMA IPA 1994
LANJUTAN
PETUGAS
11 EMAN SULAIMAN 197804021997031001 JAKARTA 02/04/1978 LAKI-LAKI III/B 01/04/2019 - D1 GEOF 1998
SIMAK
4
13 NURFITRIANI, S.Si., M.Si. 198904092010122001 LAMPANG 09/04/1989 PEREMPUAN III/A 01/10/2014 PMG PERTAMA 01/10/2015 S2 Ilmu Perairan 2018
HALMAHERA STAGEOF
14 MUHAMMAD ZULKIFLI, S.Tr. 199201102012101002 10/01/1992 LAKI-LAKI III/A 01/04/2017 PMG PERTAMA 01/05/2018 S1 GEOF 2016 03/01/2017
SELATAN KLS III TUAL
MUHAMMAD JUANG UJUNG SPT. PMG
15 199310042018011002 04/10/1993 LAKI-LAKI III/A 01/01/2018 01/01/2018 S1 FISIKA 2016
MUCHTAR OTTON, S.Si. PANDANG PERTAMA
SPT. PMG
16 ABU BAKRI, S.Si. 199204012018021001 SLEMAN 01/04/1992 LAKI-LAKI III/A 01/01/2018 01/01/2018 S1 FISIKA 2014
PERTAMA
STAGEOF
17 LUSINDA INDRI ASTUTI, S.Tr. 199411232013122001 JAKARTA 23/11/1994 PEREMPUAN III/A 01/04/2018 PMG PERTAMA 01/06/2019 D4 GEOF 2013 14/11/2017
KUPANG
1 DEKA AGUNG PRATAMA, A.P 199512042016011001 II/A PELAKSANA TEKHNIS Tugas Belajar di STMKG
5
23%
32% SMA kebawah
DI
DIII
14% S1
S2
4%
27%
9%
14%
I
II
III
IV
77%
6
3. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Diklat/Training
Tabel 3. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Diklat/Training
Bulan Oktober 2019
7
No NAMA NIP GOL JABATAN Keterangan
Mengikuti rapat evaluasi pelaksanaan pengembangan InaTEWS 2019 dan
ABRAHAM FREDERIK MUSTAMU,
1 196301071988021001 IV/b KEPALA STASIUN penyusunan rencana kerja tahun 2020, serta International Symposium tentang
S.Si., M.M.
tsunami 2018 di Jakarta, tanggal 26 September s/d 1 Oktober 2019.
Koordinasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan BMKG Goes To School di Kabupaten
2 SANDY NUR EKO WIBOWO,M.Si 198708122008121002 III/a PMG PERTAMA
Minahasa Selatan tanggal 10 Oktober 2019.
KEPALA SEKSI DATA DAN Melakukan Pengamatan Rukyat Bulan Rabi'ul Awal 1441H di Pos Pengamatan
8 EDWARD HENRRY MENGKO,MSc 198205012008121001 III/C
INFORMASI Rukyat di Meras Kecamatan Bunaken Manado tanggal 28 Oktober 2019.
ABRAHAM FREDERIK MUSTAMU, ngikuti Forum Konsultasi Publik dan Workshop Survey Kepuasan Masyarakat
14 196301071988021001 IV/b KEPALA STASIUN 8
S.Si., M.M. 2019 di Jakarta tanggal 29 Oktober s/d 1 Nopember 2019.
5. Daftar Pegawai Cuti dan Mutasi
ELFRIDAWATI SARAGIH, S.E., Cuti Tahunan selama 2 (dua) hari kerja, tanggal
3 197510102009112001 III/C SPT. ANALIS KEPEGAWAIAN PERTAMA
M.Si. 10 s/d 11 Oktober 2019
EDWARD HENRRY MENGKO, S.T., Cuti Tahunan selama 4 (empat) hari kerja,
4 198205012008121001 III/c Kepala Seksi Data dan Informasi
M.Sc. tanggal 15 s/d 18 Oktober 2019
9
B. Surat dan Dokumen
1. Daftar Surat-Surat Keputusan Yang Belum di terima
1 ELFRIDAWATI SARAGIH, SE, M.Si KP.021/384/MNI/VII/2018 Usulan Fungsional Arsiparis Surat tanggal 02 Juli 2018
Usulan Penerbitan SK Ijin
2 SESAR PRABU DWI SRIYANTO, S.Tr. KP.02.00/649/KMNI/VIII/2019 Surat tanggal 15 Agustus 2019
Belajar
Usulan Penerbitan SK Ijin
3 FEBRIANI SAPUTRI, S.Tr. KP.02.00/649/KMNI/VIII/2019 Surat tanggal 15 Agustus 2019
Belajar
10
III. SISTEM MONITORING
11
A. Peralatan Operasional Utama dan Tambahan
1. Daftar Peralatan Operasional Utama (Geofisika)
13
Alat Pengukur Curah S.Ket.FC-RR/026R/KBW
3 - Obs - 2013 2013 31-07-2018 2018 Baik Milik MNI
Hujan IV/VII/2018
Alat Pengukur Curah Milik
4 - Obs - 2015 2015 - - 2015 Baik
Hujan KYW
Franz
5 Thermometer Apung Apung 1202023 2013 2014 09-02-2013 No.O:041, No.I : 092 2014 Baik Milik MNI
Ketterer
Franz FC-TT/025.R/XII/BMKG WIL
6 Thermometer Apung - 13063201 2013 2014 01-12-2014 2014 Baik Milik MNI
Ketterer IV/2014
Camble
7 Sun Shine Recorder - - 2008 2008 - - 2014 Baik Milik MNI
Stock
s.Ket.FC-SR/026T/KBW
8 Sun Shine Recorder Siap Bologna - - 1995 1995 2018 2018 Baik Milik MNI
IV/VII/2018
9 Panci Penguapan Lokal - - 2008 2008 19-08-2008 T-MG/475.17.1/VIII-08 2014 Baik Milik MNI
S.Ket.FC.UU/026U/KBW
10 Panci Penguapan Lokal - - 2007 2007 2018 2018 Baik Milik MNI
IV/VII/2018
Thermo Sert.FC-TT/025 C/XII/BBMG
11 Thermometer BK/BB 6956/94 2010 2010 01-12-2014 2014 Baik Milik MNI
Schneider Wil IV/2014
12 Thermometer Schneider Max 1800/09 2008 2008 14-05-2014 006 B 2014 Baik Milik MNI
13 Thermometer Schneider Min 4444/11 2008 2008 14-05-2014 006 C 2014 Baik Milik MNI
14 Thermometer Schneider BK 521/08 2008 2008 14-05-2014 006 D 2014 Baik Milik MNI
15 Thermometer Schneider BB 459/08 2008 2008 14-05-2014 006 E 2014 Baik Milik MNI
AWS (Automatic
16 Casella Cell - - 2008 2014 27-10-2008 AWS-MG/672/XI-08 2014 Rusak Milik MNI
Weather Station)
franz FC-OP/008 R/KBW
17 Thermometer Apung 130053201 2008 2008 29-04-2016 2016 Baik Milik MNI
Ketterer IV/IV/2016-
Franz S.Ket.Lc-SR/006/III/BMKG-
18 Actinograph 7,007 1110333 2011 2011 07-03-2012 2012 Baik Milik MNI
Ketterer 2012
Ketinggian 2 s.Ket.FC-VA/008 T/KBW
19 Anemometer Casella - 1992 1992 29-04-2016 2016 Baik Milik MNI
mtr IV/2016
Ketinggian
20 Anemometer RM.Young 0.5 mtr /MT 1886 2006 2006 31-05-2006 PI/153/ANM/V/2006 2014 Baik Milik MNI
(26800)
Frans S.Ket.FC-TR/026Q/KBW
21 Thermohygrograph 3.015s 1301019 2013 2013 31-07-2018 2018 Baik Milik MNI
Ketterer IV/2016-
Thermo Min Rumput 0 FC-TT/025 Q/XII/BBMG WIL
22 Thermometer - 2010 2010 01-12-2014 2014 Rusak Berat Milik MNI
Schneider Cm IV/2014
Thermo FC-TT/025 E/XII/BBMG WIL
23 Thermometer Max 6987/94 2008 2008 01-12-2014 2014 Baik Milik MNI
Schneider IV/2014
24 HV Sampler Graseby Bendix - 1997 1997 28-07-2009 HV/AS-MU/008/VII/BMG-09 2014 Rusak Berat Milik MNI
25 HV Sampler Tisch TE-5000 3830 2013 2013 - - 2014 Baik Milik MNI
FC-PP/008 A/KBW
26 Barometer Analog DR.A.Muller R.Fuess 11a-9 N0507 2008 2008 29-04-2016 2016 Baik Milik MNI
IV/IV/2016
PTB 330 Ver
27 Barometer Digital Vaisala K 1820026 2015 2015 - - 2015 Baik Milik MNI
1.14
28 Barometer Analog - - - 2008 2008 - - 2014 Rusak Milik MNI
14
29 Evaporimeter A-STER EWP-992-L 9695 1995 1995 - - 2014 Baik Milik MNI
15
Rekapitulasi Hasil Monitoring
16
2. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Ketersediaan Data Akselerograf dan Intensity Meter
Tabel 11. Checklist Harian Akselerograf
Bulan Oktober 2019
Komponen Pengukuran Power AC / Solar Tegangan
No Tgl/Bln/Thn Modem
X Y Z Cell UPS
1 01/10/2019 √ √ √ on - 220
2 02/10/2019 √ √ √ on - 220
3 03/10/2019 √ √ √ on - 220
4 0410/2019 √ √ √ on - 220
5 05/10/2019 √ √ √ on - 220
6 06/10/2019 √ √ √ on - 220
7 07/10/2019 √ √ √ on - 220
8 08/10/2019 √ √ √ on - 220
9 09/10/2019 √ √ √ on - 220
10 10/10/2019 √ √ √ on - 220
11 11/10/2019 √ √ √ on - 220
12 12/10/2019 √ √ √ on - 220
13 13/10/2019 √ √ √ on - 220
14 14/10/2019 √ √ √ on - 220
15 15/10/2019 √ √ √ on - 220
16 16/10/2019 √ √ √ on - 220
17 17/10/2019 √ √ √ on - 220
18 18/10/2019 √ √ √ on - 220
19 19/10/2019 √ √ √ on - 220
20 20/10/2019 √ √ √ on - 220
21 21/10/2019 √ √ √ on - 220
22 22/10/2019 √ √ √ on - 220
23 23/10/2019 √ √ √ on - 220
24 24/10/2019 √ √ √ on - 220
25 25/10/2019 √ √ √ on - 220
26 26/10/2019 √ √ √ on - 220
27 27/10/2019 √ √ √ on - 220
28 28/10/2019 √ √ √ on - 220
29 29/10/2019 √ √ √ on - 220
30 30/10/2019 √ √ √ on - 220
31 30/10/2019 √ √ √ on - 220
17
Tabel 12. Check List Harian Intensity Meter
19
3. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Ketersediaan Data Magnet Bumi
Tabel 13. Rekapitulasi Sistem Monitoring Data Magnet Bumi Stasiun Geofisika Manado di Tondano
Bulan Oktober 2019
20
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Lost Record
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
Jumlah 644
13.44%
on off
86.56%
21
Rekapitulasi Hasil Monitoring Ketersediaan Data Petir
22
ON OFF
23
4. Rekapitulasi Hasil Observasi Hilal
B. PERALATAN RUKYAT
1. Teleskop / Teodolit : VIXEN Sphinx
2. Detektor : CANON EOS 60D
3. Pemasangan Detektor : -
D. KETERAMATAN HILAL
1. HILAL TIDAK TERAMATI
24
1. Proses Rukyat Hilal
15.00 WITA : Tim tiba di lokasi pengamatan, Kondisi cuaca berawan
15.30 WITA : Tim memulai pemasangan teleskop dan aksesorisnya
15.35 WITA : Pengambilan citra kalibrator
16.00 WITA : Mounting selesai, Teleskop diarahkan ke Matahari. Kondisi matahari tertutup
awan.
17.34 WITA : Matahari tenggelam, teropong mulai diarahkan ke bulan
17.15 WITA : Hilal
18.30 WITA : Hilal sudah tak telihat, pengamatan selesai.
25
IV. SISTEM PROSESING
26
A. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Sistem Prosesing Gempabumi
TANGGAL %
NO MONITORING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 H M
KOMPUTER
1 SEISCOMP3
H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
MAP VIEW
2 SEISCOMP3
H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
TRACE VIEW
3 SINYAL H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
SEISCOMP3
ORIGIN
4 LOCATION VIEW H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
SEISCOMP3
EVENT
5 SUMMARY VIEW H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
SEISCOMP3
KOMPUTER DATA
6 H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H 100 0
EXCHANGE
Keterangan: H : Hidup
M : Mati
27
B. Rekapitulasi Prosentasi Hasil Monitoring Sistem Prosesing Informasi Seismologi Teknik
28
C. Rekapitulasi Prosentasi Hasil Monitoring Sistem Prosesing
Intensitymeter
29
D. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Magnet Bumi
30
E. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Sistem Prosesing Petir
Intra
No Tanggal Bulan Tahun CG- CG+
Cloud
1 1 10 2019 0 0 0
2 2 10 2019 176 37 81
3 3 10 2019 119 40 77
4 4 10 2019 426 44 205
5 5 10 2019 4 2 0
6 6 10 2019 8 0 0
7 7 10 2019 2 2 0
8 8 10 2019 402 12 6
9 9 10 2019 6 2 0
10 10 10 2019 2 2 0
11 11 10 2019 3805 1150 1160
12 12 10 2019 1174 163 439
13 13 10 2019 308 88 92
14 14 10 2019 3823 1273 428
15 15 10 2019 5208 1321 1377
16 16 10 2019 499 91 205
17 17 10 2019 0 0 0
18 18 10 2019 2185 682 819
19 19 10 2019 7493 2943 2853
20 20 10 2019 10 4 0
21 21 10 2019 2 0 0
22 22 10 2019 36 6 10
23 23 10 2019 12 10 4
24 24 10 2019 1720 296 643
25 25 10 2019 112 61 33
26 26 10 2019 2917 504 1166
27 27 10 2019 1198 688 394
28 28 10 2019 0 0 0
29 29 10 2019 34 26 10
30 30 10 2019 1730 1877 488
31 31 10 2019 0 0 0
Jumlah 33411 11324 10490
31
Intra Cloud
CG +
CG -
Jumlah
No Tanggal Bulan Tahun
Sambaran
1 1 0
2 2 294
3 3 236
4 4 675
5 5 6
6 6 8
7 7 4
8 8 420
9 9 8
10 10 4
11 11 6115
OKTOBER 2019
12 12 1776
13 13 488
14 14 5524
15 15 7906
16 16 795
17 17 0
18 18 3686
19 19 13289
20 20 14
21 21 2
22 22 52
32
23 23 26
24 24 2659
25 25 206
26 26 4587
27 27 2280
28 28 0
29 29 70
30 30 4095
31 31 0
JUMLAH 55225
7000
6000 5796
5000
JUMLAH SAMBARAN
4000
3000 2698
2310 2365
33
V. SISTEM DISEMINASI
Sistem komunikasi dari Stasiun Geofisika Kelas 1 Winangun Manado ke stakeholder dan instansi
terkait disusun melalui rangkaian jaringan beberapa sistem komunikasi audio atau teks. Jalur komunikasi
untuk penyebaran data dirancang dengan metoda multimoda. BMKG dalam hal ini Stasiun Geofisika
Kelas 1 Winangun Manado, disamping tidak mempunyai wewenang juga tidak mampu untuk
menyebarkan informasi langsung kepada masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan interface atau
penghubung antara BMKG dan masyarakat. Jaringan penghubung ini merupakan institusi yang dapat
berinteraksi langsung dengan masyarakat yang didasarkan oleh tugas pokok dan fungsi masing-masing
instansi. Adapun instansi penghubung terdiri dari Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi / Kabupaten / Kota, TNI, POLRI, dan Media.
Saat ini Sistem Diseminasi Stasiun Geofisika Kelas 1 Winangun Manado mempunyai empat
media penyebaran informasi. Keenam media penyebaran informasi tersebut antara lain:
1. Sistem Diseminasi SMS menggunakan fasilitas SMS Server pada Digital Video Broadcasting (DVB)
yang menyebarkan informasi secara otomatis kepada instansi penghubung di wilayah Sulawesi
Utara, Maluku Utara, Gorontalo dan Kalimantan Utara yang telah didaftarkan sebagai penerima
informasi.
2. Sistem Diseminasi Web yang merupakan layanan pasif yang dapat diakses oleh siapa saja melalui
geofisika.manado.bmkg.go.id.
3. Sistem Diseminasi pesan singkat WhatsApp, yang menyebarkan informasi secara broadcast lewat
grup informasi broadcast yang terdaftar dan memiliki akun WhatasApp.
4. Sistem diseminasi lewat media social Facebook, yang menyebarkan informasi lewat halaman
Facebook BMKG Sulawesi Utara.
34
A. Rekapitulasi Prosentase Hasil Monitoring Sistem Diseminasi (WRS-DVB)
35
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Instansi Hidup Hidup
% Mati % % Mati Hidup *) % Mati % Hidup *) % Mati %
*) *) %
1 BPBD Manado, Pemprov Sulut (172.17.10.226 22) 55 98 1 1.79 58 91 6 9.4 63 98.4 1 1.6 64 100 0 0
2 BPBD Pemkot Bitung 55 98 1 1.79 29 45 35 55 45 70.3 19 30 64 100 0 0
3 BPBD Pemkab Minahasa Tenggara 0 0 56 100 0 0 64 100 0 0 64 100 0 0 64 100
4 BPBD Pemkab Minahasa Selatan 56 100 0 0 64 100 0 0 64 100 0 0 63 98 1 1.6
total 166 74 58 25.9 151 59 105 41 172 67.2 84 33 191 75 65 25
*) dikalikan 3 jam, karena monitoring Wrs2Way dilakukan per 3 jam
36
VI. PRODUK GEOFISIKA
Setiap bulan, Stasiun Geofisika Kelas 1 Winangun Manado menghasilkan berbagai macam
produk geofisika yang terdiri dari beberapa informasi data geofisika yang terdiri dari informasi bulanan
gempabumi, percepatan tanah, magnet bumi, listrik udara dan tanda waktu.
38
86 13/10/2019 18:40:52 0.58 125.32 28 3 Northern Molluca Sea
0.256 0.237
87 13/10/2019 19:35:16 -0.17 124.78 56 5 0.012 Southern Molucca Sea
8 2
88 13/10/2019 20:05:41 -0.19 124.82 22 4.5 Southern Molucca Sea
89 13/10/2019 20:16:35 2.58 128.21 138 3 Halmahera
90 13/10/2019 21:05:19 5.86 125.97 26 4.3 Mindanao, Philippines
91 14/10/2019 04:20:45 1.64 126.57 12 3.4 Northern Molluca Sea
92 14/10/2019 13:38:03 2.64 128.5 10 3.6 Halmahera
93 14/10/2019 15:38:00 0.98 126.48 10 3.1 Northern Molluca Sea
94 14/10/2019 18:39:25 1.67 123.39 24 3.1 Minahassa Peninsula, Sulawesi
95 14/10/2019 23:35:15 0.46 120.67 43 3.3 Minahassa Peninsula, Sulawesi
96 15/10/2019 15:29:00 4.92 124.01 10 3.9 Celebes Sea
97 15/10/2019 15:56:18 0.51 126.14 10 3.6 Northern Molluca Sea
110 17/10/2019 21:34:44 0.47 120.97 111 3.6 Minahassa Peninsula, Sulawesi
39
134 22/10/2019 16:23:27 6.91 124.71 10 4.2 Mindanao, Philippines
135 22/10/2019 19:43:44 4.57 125.9 10 3.2 Talaud Islands, Indonesia
136 23/10/2019 01:29:02 2.6 128.85 10 3.8 Halmahera, Indonesia
137 23/10/2019 05:44:20 4.23 127.61 151 4.1 Talaud Islands, Indonesia
138 23/10/2019 11:34:41 2.54 128.86 10 4.7 Halmahera, Indonesia
139 23/10/2019 12:53:26 0.45 120.91 70 4.3 Minahassa Peninsula, Sulawesi
140 23/10/2019 16:39:26 3.89 125.57 37 3.5 Talaud Islands, Indonesia
141 23/10/2019 23:06:09 4.96 126.69 148 3.8 Talaud Islands, Indonesia
0.278 0.264
142 24/10/2019 13:38:18 1.11 124.22 243 5.6 0.271 Minahassa Peninsula, Sulawesi
3 6
143 24/10/2019 20:49:22 1.12 125.7 27 4.5 Northern Molluca Sea
144 25/10/2019 11:01:32 0.19 123.49 79 3 Minahassa Peninsula, Sulawesi
145 25/10/2019 11:27:54 -0.13 123.48 103 3.5 Minahassa Peninsula, Sulawesi
146 25/10/2019 13:31:50 4.03 126.72 55 3.9 Talaud Islands, Indonesia
147 25/10/2019 17:11:29 -0.2 124.8 10 4.6 Southern Molucca Sea
148 25/10/2019 17:26:32 -0.19 126.7 10 4.1 Southern Molucca Sea
157 27/10/2019 16:54:12 0.28 122.59 112 3.6 Minahassa Peninsula, Sulawesi
158 27/10/2019 17:49:37 1.75 124.22 304 3.7 Minahassa Peninsula, Sulawesi
40
0.112 0.116
178 29/10/2019 01:04:45 6.84 125.22 15 6.6 0.213 Mindanao, Philippines
3 5
179 29/10/2019 01:28:06 6.83 125.04 19 5.4 Mindanao, Philippines
180 29/10/2019 02:20:32 6.59 125.18 10 5.2 Mindanao, Philippines
181 29/10/2019 02:22:41 6.71 125.06 45 4.8 Mindanao, Philippines
182 29/10/2019 02:34:28 6.86 125.03 10 5.1 Mindanao, Philippines
183 29/10/2019 02:42:40 6.82 125.12 10 5.9 Mindanao, Philippines
0.115 0.119
184 29/10/2019 03:36:26 2.41 126.2 21 4.7 0.093 Northern Molucca Sea
6 6
185 29/10/2019 03:56:30 7.08 124.89 13 4.9 Mindanao, Philippines
186 29/10/2019 04:15:47 5.61 126.54 10 4.9 Mindanao, Philippines
0.287 0.336
187 29/10/2019 06:45:32 -0.1 123.03 71 4.9 0.217 Minahassa Peninsula, Sulawesi
1 1
189 29/10/2019 07:29:05 1.84 122.89 419 4.5 Minahassa Peninsula, Sulawesi
190 29/10/2019 08:05:09 6.94 124.95 10 4.7 Mindanao, Philippines
191 29/10/2019 08:33:12 6.97 12.01 10 5.4 Mindanao, Philippines
192 29/10/2019 08:46:03 6.76 125.38 10 5.4 Mindanao, Philippines
193 29/10/2019 12:03:01 -0.06 123.06 132 2.9 Minahassa Peninsula, Sulawesi
194 29/10/2019 19:14:33 0.18 123.21 181 3.5 Minahassa Peninsula, Sulawesi
195 30/10/2019 02:23:13 1.6 126.73 14 3.7 Northern Molucca Sea
42
Gambar 8. Peta Distribusi Episenter Gempabumi Daerah Sulawesi Utara dan sekitarnya
Bulan Oktober 2019
43
Tabel 24. Rekapitulasi Gempabumi Berdasarkan Magnitudo Bulan Oktober 2019
Jumlah Gempa
Tanggal Jumlah Signifikan
(UTC) Total
M<3 3<M<5 M>5 Dirasakan Merusak
1 1 2 0 3 0 0
2 0 7 0 7 0 0
3 0 5 1 6 0 0
4 0 7 0 7 1 0
5 1 9 0 10 0 0
6 1 9 0 10 1 0
7 0 8 0 8 0 0
8 0 6 0 6 0 0
9 0 4 0 4 0 0
10 1 4 0 5 0 0
11 0 5 0 5 0 0
12 1 7 0 8 1 0
13 1 8 1 10 1 0
14 0 5 0 5 0 0
15 2 3 0 5 0 0
16 1 3 0 4 0 0
17 1 4 1 6 0 0
18 0 2 1 3 0 0
19 0 4 0 4 1 0
20 0 4 0 4 0 0
21 1 9 0 10 0 0
22 0 4 0 4 0 0
23 0 6 0 6 0 0
24 0 1 1 2 1 0
25 0 9 0 9 0 0
26 0 4 0 4 0 0
27 0 15 0 15 0 0
28 0 6 0 6 1 0
29 1 9 7 17 3 0
30 0 7 2 9 1 0
31 1 17 6 24 0 0
Jumlah
12 176 14 202 11 0
gempa
44
18
M<3
16 3<M<5
M>5
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
7% 6%
M<3
3<M<5
M>5
87%
45
Tabel 25. Rekapitulasi Gempabumi Berdasarkan Jarak Dari Stasiun
Bulan Oktober 2019
Jarak
Tanggal Jumlah Keterangan
Δ < 2o Δ > 2o
01/10/2019 1 2 3 -
02/10/2019 4 3 7 -
03/10/2019 1 5 6 -
04/10/2019 3 4 7 -
05/10/2019 1 9 10 -
06/10/2019 5 5 10 -
07/10/2019 3 5 8 -
08/10/2019 0 6 6 -
09/10/2019 2 2 4 -
10/10/2019 1 4 5 -
11/10/2019 2 3 5 -
12/10/2019 3 5 8 -
13/10/2019 4 6 10 -
14/10/2019 3 2 5 -
15/10/2019 2 3 5 -
16/10/2019 1 3 4 -
17/10/2019 2 4 6 -
18/10/2019 0 3 3 -
19/10/2019 0 4 4 -
20/10/2019 1 3 4 -
21/10/2019 3 7 10 -
22/10/2019 1 3 4 -
23/10/2019 0 6 6 -
24/10/2019 2 0 2 -
25/10/2019 4 5 9 -
26/10/2019 2 2 4 -
27/10/2019 4 11 15 -
28/10/2019 2 4 6 -
29/10/2019 2 15 17 -
30/10/2019 6 3 9 -
31/10/2019 2 22 24
Jumlah
65 137 202 -
gempa
46
25
Δ < 2o Δ > 2o
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
32%
Δ < 2 derajat
Δ > 2 derajat
68%
47
B. Data dan Informasi Tsunami
Tidak ada gempabumi berpotensi tsunami pada bulan Oktober 2019.
48
Gambar 14. Shakemap Gempabumi 95 km Barat Laut Kota Ternate
Tanggal 6 Oktober 2019 Jam 23:50:32 WITA
49
Gambar 16. Shakemap Gempabumi Laut Maluku Bagian Selatan
Tanggal 14 Oktober 2019 Jam 03:35:16 WITA
50
Gambar 18. Shakemap Gempabumi Minahasa Peninsula
Tanggal 24 Oktober 2019 Jam 21:38:18 WITA
51
Gambar 20. Shakemap Gempabumi Mindanao-Philippines
Tanggal 29 Oktober 2019 Jam 09:04:45 WITA
52
Gambar 22. Shakemap Gempabumi 71 km Selatan Gorontalo
Tanggal 29 Oktober 2019 Jam 14:45:72 WITA
53
2. Atenuasi
Tabel 26. Atenuasi Intensitas Gempabumi Laut Maluku Bagian Selatan
Tanggal 14 Oktober 2019 Jam 03:35:16 WITA
Koordinat
Jarak Ke Intensitas Sumber
No Lokasi Stasiun
Hypoceter Informasi
Lat long Observasi Alat
1 KMSI 0.57 124 120.14 3 -
2 SLMI 1.44 124.8 178.78 1 -
3 SAMI 1.55 124.9 189.72 2 -
4 MRSI 0.48 121.9 323.03 1 -
5 NLAI -3.24 127.1 426.95 1 -
6 PMCI -1.42 120.7 478.27 2 -
7 KDRI -3.97 122.5 486.86 1 -
8 KRAI -3.32 128.4 532.12 1 -
9 MPSI 0.34 119.9 545.03 1 -
10 MSAI 3.35 128.9 579.95 1 -
11 SPSI -3.96 119.8 697.81 1 -
12 BKSI -5.32 120.1 771.03 1 -
13 SUHA -5.06 119.6 795.15 1 -
14 BSSI -6.14 120.5 816.41 1 -
3.5
3
2.5
Intensitas
2
1.5
1
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Jarak (km)
Alat Observasi
54
Tabel 27. Atenuasi Intensitas Gempabumi Minahasa Peninsula
Tanggal 24 Oktober 2019 Jam 21:38:18 WITA
Koordinat
Intensitas
Stasiun Jarak Ke Sumber
No Lokasi
Hypoceter Informasi
Lat long Observasi Alat
1 KMSI 0.57 124 123.99 3 -
2 SLMI 1.44 124.8 144.2 2 -
3 SAMI 1.55 124.9 151.28 2 -
4 MRSI 0.48 121.9 290.68 2 -
5 TNTI 0.77 127.5 372.17 2
6 NLAI -3.24 127.1 426.95 1 -
7 SANI -2.05 126 424.34 2
8 PMCI -1.42 120.7 503.01 2 -
9 MPSI 0.34 119.9 503.05 1 -
10 KDRI -3.97 122.5 609.62 1 -
11 KRAI -3.32 128.4 690.24 1 -
12 SPSI -3.96 119.8 763.04 1 -
13 MJNE -3.55 119 791.38 1 -
14 BKSI -5.32 120.1 859.75 1 -
15 BNDI -4.52 129.9 900.33 1
16 BSSI -6.14 120.5 918.27 1 -
3.5
2.5
Intensitas
1.5
0.5
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Jarak (km)
Alat Observasi
55
Tabel 28. Atenuasi Intensitas Gempabumi Laut Maluku Bagian Utara
Tanggal 31 Oktober 2019 Jam 01:29:03 WITA
Koordinat
Intensitas
Stasiun Jarak Ke Sumber
No Lokasi
Hypoceter Informasi
Lat long Observasi Alat
1 TNTI 0.77 127.5 128.02 2
2 SAMI 1.55 124.9 167.91 1
3 SLMI 1.44 124.8 177 2
4 KMSI 0.57 124 289.22 1 -
5 SANI -2.05 126 393.59 3 -
6 MRSI 0.48 121.9 511.23 1 -
7 NLAI -3.24 127.1 527.73 1 -
8 MPSI 0.34 119.9 737.16 1
9 KDRI -3.97 122.5 739.94 1 -
10 FAKI -2.92 132.3 809.84 1 -
11 KKSI -4.17 121.7 821.65 1 -
13 SPSI -3.96 119.8 955.43 1 -
14 MJNE -3.55 119 998.54 1 -
3.5
2.5
Intensitas
1.5
0.5
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Jarak (km)
Alat Observasi
56
D. Data dan Informasi Magnet Bumi
Tanggal K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 A Indeks Keterangan
1 0 0 0 0 0 0 0 3 1.875 Tenang
2 3 2 1 2 3 2 2 2 8.500 Tenang
3 3 2 2 2 2 1 2 2 7.500 Tenang
4 3 4 4 4 3 2 1 1 15.500 Tenang
5 3 3 2 2 3 2 2 2 10.000 Tenang
6 3 3 2 2 2 2 1 2 8.500 Tenang
7 3 2 1 2 2 3 2 2 8.500 Tenang
8 1 1 1 1 1 1 0 2 3.125 Tenang
9 2 2 3 4 4 0 0 0 10.375 Tenang
10 0 2 4 2 2 2 2 2 8.625 Tenang
11 2 3 2 3 3 3 3 3 13.000 Tenang
12 2 2 2 2 1 3 2 2 7.500 Tenang
13 3 2 2 2 3 3 2 3 11.000 Tenang
14 3 4 2 3 3 3 2 3 14.500 Tenang
15 5 3 0 2 4 3 4 4 20.750 Tenang
16 5 3 2 2 0 0 0 0 9.625 Tenang
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Lost Record
18 0 0 0 0 0 0 2 3 2.750 Tenang
19 3 4 4 3 2 2 2 2 14.000 Tenang
20 2 2 2 2 2 2 3 4 10.500 Tenang
21 3 2 3 3 3 2 1 3 11.500 Tenang
22 4 4 4 3 3 3 2 3 18.500 Tenang
57
23 2 2 1 2 3 3 3 3 10.500 Tenang
24 3 5 4 5 2 4 4 3 26.750 Tenang
25 4 3 5 4 5 2 2 3 24.250 Tenang
26 3 3 3 4 3 3 3 4 18.000 Tenang
27 3 3 3 2 2 3 2 3 12.000 Tenang
28 2 2 3 3 2 3 2 2 10.000 Tenang
29 3 4 2 1 3 3 0 0 10.250 Tenang
30 2 3 3 2 3 3 3 3 13.000 Tenang
31 4 2 2 2 2 1 1 2 8.500 Tenang
58
Gambar 27. Grafik gangguan badai magnet akibat aktifitas matahari
59
Keterangan:
a. K-Indeks adalah Sebuah indeks lokal kuasi-logaritmik dalam periode 3-jam dari aktivitas
magnetik bumi
b. A-Indeks didefinisikan sebagai nilai maksimum yang terjadi dalam rentang waktu 24 jam,
dimana diperoleh dengan menghitung rata-rata dari 8-titik amplitude (a-indeks).
A indeks = ∑ (a indeks)/8
c. a-Indeks adalah konversi linier dari K-Indeks dalam periode 3 jam. Nilai konversinya adalah
sebagai berikut :
60
E. Data dan Informasi Petir
61
VII. PELAYANAN INFORMASI GEOFISIKA
SIFAT
PELAYANAN
JENIS
O TANGGAL PENGGUNA INFORMASI DAN KET.
INFORMASI
JASA
(Publik/Khusus)
1 2 3 4 5 6
- - - - - -
62
VIII. TUGAS DAN KEGIATAN TAMBAHAN
A. Tugas Tambahan
1 2 3 4 5
Pegawai Stasiun
Melaksanakan Kerja Kerja bakti
1 03-Oct-19 Geofisika Manado di
Bakti bulanan
Tondano
Dilaksanakan di
Pelatihan Operasional
Stasiun
Pengamatan Magnet
2 04-Oct-19 Tim Operasional Geofisika
Bumi (Stasioner dan
Manado di
Absolut)
Tondano
Dilaksanakan di
BMKG Goes To
3 14-Oct-19 Tim Operasional SMA Negeri 1
School
Amurang Timur
Dilaksanakan di
BMKG Goes To
4 15-Oct-19 Tim Operasional SMP Negeri 2
School
Suluun Tareran
Melaksanakan
Observasi Bulan Meras
5 28-Oct-19 Rabi'ul Awal 1441 H Tim Operasional Kec.Bunaken
di Pos Pengamatan Sulawesi Utara.
Hilal.
63
B. Kegiatan Tambahan
Tabel 32. Daftar Kegiatan Tambahan Stasiun
Aktivasi atas
Layanan
Penandatangan Berita Stasiun Geofisika Stroomnet Biz
Tim
2 09-Oct-19 Acara Aktivasi atas Winangun di oleh PT.
Operasional
Layanan Stroomnet Biz Kantor Tondano Indonesia
Comnets Plus di
Tondano
64
Lampiran 1. Daftar Stasiun Seismik Yang Menjadi Tanggung Jawab dan
untuk Analisis
65
Lampiran 2. Skala Modified Mercalli Intensity (MMI)
II. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda – benda tergantung bergoyang.
IV. Getaran dirasakan pada siang hari oleh orang banyak dalam rumah, jendela kaca dan dinding
berbunyi.
V. Getaran hampir dirasakan oleh semua penduduk, barang-barang di atas meja berjatuhan.
VI. Getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan terkejut dan lari keluar, plester dinding
terlepas, kerusakan ringan.
VII. Kerusakan pada bangunan-bangunan dengan konstruksi yang baik maupun yang kurang baik,
terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII. Kerusakan pada bangunan-bangunan dengan konstruksi yang kuat, dinding dapat terlepas
dari rangka rumah, mata air jadi keruh.
IX. Kerusakan pada bangunan-bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi bengkok,
rumah tampak agak pindah dari pondasinya, pipa-pipa dalam tanah jadi bengkok.
X. Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka-rangka rumah lepas dari pondasinya, terlihat
tanah yang retak, tanah longsor di daerah-daerah yang curam.
XI. Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri, jembatan rusak, terjadi lembah, pipa
dalam tanah tidak dapat dipakai lagi, rel kereta api tidak lurus lagi.
XII. Hancur sama sekali, gelombang terlihat di permukaan tanah, pemandangan menjadi
gelap dan benda-benda terlempar.
66
Lampiran 3 Skala Intensitas Gempa Bumi (SIG) BMKG
Skala
SIG Warna Deskripsi Sederhana Deskripsi Rinci
BMKG
TIDAK Tidak dirasakan atau dirasakan
I Putih DIRASAKAN (Not hanya oleh beberapa orang tetapi
Felt) terekam oleh alat.
DIRASAKAN Dirasakan oleh orang banyak tetapi
II Hijau (Felt) tidak menimbulkan kerusakan.
Benda-benda ringan yang digantung
bergoyang dan jendela kaca bergetar.
KERUSAKAN Bagian non struktur bangunan
III Kuning RINGAN mengalami kerusakan ringan, seperti
(Slight Damage) retak rambut pada dinding, genteng
bergeser ke bawah dan sebagian
berjatuhan.
KERUSAKAN Banyak retakan terjadi pada dinding
IV Jingga SEDANG (Moderate bangunan sederhana, sebagian
Damage) roboh, kaca pecah. Sebagian plester
dinding lepas. Hampir sebagian
besar genteng bergeser ke bawah
atau jatuh. Struktur bangunan
mengalami kerusakan ringan
sampai sedang.
KERUSAKAN Sebagian besar dinding bangunan
V Merah BERAT (Heavy permanen roboh. Struktur bangunan
Damage) mengalami kerusakan berat. Rel
kereta api melengkung.
67