Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO

PRAKTIKUM GFS66046 INTERPRETASI DATA SEISMIK

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021

WAODE YUNDA AMARAD


R1A117060
TEKNIK GEOFISIKA

MODUL
ANALISIS FISIKA BATUAN

TANGGAL PRAKTIKUM
SELASA, 27 APRIL 2021

KENDARI – INDONESIA
© 2021 – TEKNIK GEOFISIKA

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, UniversitasHalu Oleo
Modul 1 Analisis Fisika Batuan

Nama : Waode Yunda Amarad


NIM : R1A117060
Kelas :B
Tanggal Praktikum :24 April 2021

ABSTRAK
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan nilai impendansi akustik
2. Melakukan perhitungan Koefisien Refleksi
3. Mengilustrasikan model amplitudo berdasarkan nilai RC dan
Konfensi yang digunakan

II. TEORI DASAR


Fluida dalam pori batuan akan mempengaruhi properti elastic batuan
yang bergantung pada tipe dan kuantitas fluida pengisi pori. Data fisik batuan
(rock physics) membantu dalam membuat analisis dan identifikasi fluida dan
kuantifikasi di reservoir. Sehingga data-data fisik batuan tersebut dapat
digunakan pada pemodelan substitusi fluida. Pemodelan ini berdasarkan
persamaan Gassmann yang digunakan untuk mendeteksi fluida pori dan
mengukur ketidakpastian dari data log densitas dan sonic (gelombang P dan
gelombang S). Teori Gassmann menyediakan persamaan pada kasus
sebenarnya (real) ketika geologi sangat berpengaruh terhadap nilai referensi
porositas dan kecepatan yang relatif besar.
Pendekatan secara teori yang umum digunakan dalam subtitusi fluida
ada Teori Gassmann
K dry 2

K sat =K dry +
( 1−
Km )❑

∅ ( 1−∅ ) K dry
+ − 2
K fl Km Km

Dimana K sat : bulk modulud batuan tersaturasi (undrained of pore fluids)


K dry : Bulk modulus kerangkabatuan (drained on any porefilling fluid)
K m: Bulk modulus matriks mineral
K fl: Bulk modulus fluida pengisi pori
∅: porositas
Aplikasi persamaan Gassman dibangun berdasarkan asumsi sebagai
berikut:

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 2


1. Model batuan diasumsikan homogen dan isotropis dan setiap pori
terkoneksi
2. Persamaan Gassman hanya valid pada frekuensi cukup rendah sehingga
tekanan dalam pori meyerupai skala panjang yang lebih dari dimensi pori
dan kurang dari panjang gelombang seismic yang melewati.
Persamaan Gassmann terkadang tidak dapat digunakan dalam kondisi
porositas rendah atau shaley sands sampai batuan karbonat. Ini disebabkan
oleh pori batuan yang tidak terkoneksi sehingga tidak sesuai dengan asumsi di
atas. Persamaan Gassmann menghubungkan modulus bulk batuan tersaturasi
dengan pori batuan pada awalnya dan pori yang sudah terisi fluida. Bulk
modulus suatu batuan isotropik didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
hidroststis terhadap regangan volumetrik. Perhitungan modulus bulk dapat
dilakukan dengan pengukuran kecepatan di lab dan data log dengan rumus sbb:
4
(
K sat =ρB Vp2− Vs2
3 )
Dimana ρ B=¿merupakan densitas batuan, V P merupakan kecepatan gelombang
p Vs merupakan kecepatan gelombang S. Modulus geser merupakan
perbandingan antara tegangan dengan regangan. Perhitunngan moduluS geser
dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
μ= ρB Vs2
Dimanaμ merupakan modulus geser. Selain itu ada persamaan lain yang penting
dalam proses substitusi fluida yaitu hubungan antara densitas fluida ( ρ fl ) ,
porositas ( ∅), densitas matriks batuan ( ρ g ), dan densitas batuan ( ρ B ).
ρ B=ρ g ( 1−∅ ) + ρfl ∅
Dari persamaan di atas, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan porositas
(Linzai,N. 2016).
Sebelum memulai substitusi menggunakan persamaan, ada beberapa hal yang
harus diketahui terlebih dahuluyaituPorositas adalah besaran yang tidak
berdimensi dan sering dinyatakan dalam bagian (fraction) atau persen.
Porositas merupakan hasil proses geologis, fisis dan kimiawi selama dalam
proses pembentukan batuan tersebut maupun pada tahap setelah
pembentukan, sehingga dapat menimbulkan porositas primer maupun
porositas sekunder. Secara petrographi asal mula pembentukan porositas dapat
dibedakan menjadi:
1. Porositas intergranular, yaitu ruang pori yang terbentuk antar butiran
partikel atau fragmen material klastik akibat batuan yang memiliki kemas
lepas (looses packing), terkompaksi atau tersementasi.
2. Porositas intragranular atau interkristalin, terbentuk akibat
adanyashrinking (lenyapnya butiran akibat reaksi kimia) atau kontraksi
butiran.
3. Porositas rekahan, diakibatkan oleh adanya proses mekanik atau proses
kimiawi secara parsial terhadap batuan yang masiv pada awalnya, seperti
batu gamping. Porositas jenis ini merupakan porositas sekunder.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 3


4. Porositas vugular, adalah porositas yang dibentuk oleh organisme dan
bersamaan dengan terjadinya proses/ reaksi kimia pada tahapan
selanjutnya. Porositas ini merupakan jenis porositas primer dan sekunder.
Jenis dan derajad koneksi (hubungan) antar pori (interconnection)
adalah suatu hal yang tidak mudah diklasifikasikan, karena geometri bentuknya
sangat komplek. Pori-pori dapat saja berhubungan seluruhnya atau sebagian
terisolasi satu sama lainnya. Oleh karena itu untuk keperluan teknis
didefinisikan beberapa pengertian porositas sebagai berikut
1. Porositas total Φ tot ,adalah porositas yang berkaitan dengan semua ruang
pori, lubang, retakan dan lainnya. Porositas total merupakan jumlahan dari
porositas primer dan porositas sekunder.
2. Porositas interkoneksi, adalah porositas yang hanya berkaitan dengan
ruang yang saling berhubungan saja. Ruang pori-pori dipandang saling
berhubungan bila dapat mengalirkan arus listrik atau fluida di antara
dinding-dinding pori tersebut. Perbedaan porositas total dengan porositas
interkoneksi dapat diberikan contoh dengan batu pumice. Pumice
mempunyai porositas total 50%, tetapi porositas interkoneksinya 0%,
karena pori-pori yang ada masing-masing terisolasi sehingga tidak
membentuk suatu kanal untuk mengalirkan fluida.
3. Porositas potensial, adalah bagian dari porositas interkoneksi yang
mempunyai diameter saluran koneksi cukup besar untuk meloloskan/
mengalirkan fluida. Porositas potensial ini memiliki batas diameter
minimum agar dapat berfungsi sebagai saluran koneksi (m untuk minyak,
danμ> 50 m untuk gas).
4. Porositas efektif, adalah porositas yang tersedia untuk fluida dapat
bergerak bebas. Porositas ini yang sering digunakan dalam analisis log
(Sismanto.2012).

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 4


III. DATA DAN PENGOLAHAN
III.1 Data Pengolahan

Variabel yang diketahui seperti Saturasi Air, Densitas Matrik, Densitas,


Porositas, Kecepatan Matriks, Vw, dan Kecepatan fluida pori secara
berturut – turut untuk (shale) adalah 0%, 2,2gr/cc, 0gr/cc 0%,
2000m/s, 1500m/s, 0m/s sedngankan untuk (sandstone) yang di isi
oleh fluida secara berturut – turut adalah 0%, 2,7gr/cc, 0,001gr/cc

Vp_matriks Rho_mat
Jenis Batuan (m/s) (g/cc) sw
shale 2000 2.2 0
sandstone 2500 2.2 0
limestone 4000 2.7 0

Fluida
Rho_oil (g/cc) 0.8 (m/s) Vfl
Rho_gas (g/cc) 0.001 Oil 1300
Rho_water (g/cc) 1 Gas 300
Water 1500
Resevoar Rock-2 Porositas ROCK 1 POROSITAS
Sandstone 0.3 SHALE 0
Limestone 0.1

III.2 Langkah-Langkah Pengolahan Data

III.2.1 Sandstone
 Menginput variabel yang diketahui seperti Saturasi Air,
Densitas Matrik, Densitas, Porositas, Kecepatan Matriks, Vw,
dan Kecepatan fluida pori secara berturut – turut untuk
(shale) adalah 0%, 2,2gr/cc, 0gr/cc 0%, 2000m/s, 1500m/s,
0m/s sedngankan untuk (sandstone) yang di isi oleh fluida
secara berturut – turut adalah 0%, 2,2gr/cc, 0,001gr/cc 0%,
2500m/s, 1500m/s, 300m/s untuk Gas, 0%, 2,2gr/cc,
0,8gr/cc 0%, 2500m/s, 1500m/s, 1300m/s untuk Oil, dan 1%,
2,2gr/cc, 1gr/cc 0%, 2500m/s, 1500m/s, 1500m/s untuk
Brine.
 Menghitung nilai Densitas tersaturasi untuk (sandstone) pada
persamaan 1 dan untuk (shale) pada persamaan 2.
 Menghitung nilai Vp untuk sandstone dan shale.
 Menghitung nilai impedansi aquistik untuk sandstone dan
shale.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 5


 Menghitung nilai koeifisien Refleksi.
 Menggambarkan Reservoar Amplitude untuk 5 jenis kontak
lapisan

III.2.2 Sandstone
 Menginput variabel yang diketahui seperti Saturasi Air,
Densitas Matrik, Densitas, Porositas, Kecepatan Matriks, Vw,
dan Kecepatan fluida pori secara berturut – turut untuk (shale)
adalah 0%, 2,2gr/cc, 0gr/cc 0%, 2000m/s, 1500m/s, 0m/s
sedngankan untuk (sandstone) yang di isi oleh fluida secara
berturut – turut adalah 0%, 2,7gr/cc, 0,001gr/cc.
 Menghitung nilai Densitas tersaturasi untuk (sandstone) pada
persamaan 1 dan untuk (shale) pada persamaan 2.
 Menghitung nilai Vp untuk sandstone dan shale.
 Menghitung nilai impedansi aquistik untuk sandstone dan
shale
 Menghitung nilai koeifisien Refleksi .
 Menggambarkan Reservoar Amplitude untuk 5 jenis kontak
lapisan

III.3 Output
Batuan Batuan Vp_Bulk Rho_sat Z
Rock 1 Shale 2000 2.2 4400
3484.93975
Rock 2 Sat Oil 1957.831325 1.78 9
1203.35937
Sandstone Sat Gas 781.25 1.5403 5
3833.33333
  Sat Brine 2083.333333 1.84 3
8313.37579
Rock 2 Sat oil 3312.101911 2.51 6
Limestone Sat Gas 1791.044776 2.4301 4352.41791
8674.28571
  Sat Brine 3428.571429 2.53 4

SANDSTONE
Poin
t Interface RC
-
1 Shale dan Gas 0.570486455
2 Gas dan Oil 0.486654183
-
3 Shale dan Oil 0.116051646
4 Oil dan Water 0.047605982
5 Shale dan Water -

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 6


0.068825911

LIMESTONE
Poin
t Interface RC
1 Shale dan Gas -0.00544
2 Gas dan Oil -0.31273
0.30781
3 Shale dan Oil 6
0.02124
4 Oil dan Water 5
Shale dan 0.32692
5 Water 3

IV. ANALISIS
.

V. KESIMPULAN

MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah menambah
wawasan untuk mengolahah data pada Microsoft excel dan dapat mengetahui
impedansi akustik, dan nilai koefisien refleksi.

DAFTAR PUSTAKA

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 7


[1] Linzai N., Dkk. 2016. Analisis Pemodelan Substitusi Fluida Pada Sumur .
JurnalTeknik Its.Vol 5. No 2
[2] Sismanto. 2012. Handout Kuliah Fisika Batuan. Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 8

Anda mungkin juga menyukai