Anda di halaman 1dari 7

GEOMORFOLOGI

TUGAS

DI SUSUN OLEH

NAMA; FERI PRAWIJAYA


NIM ; R1A120034
KELAS ; B
JURUSAN ; TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS; FITK

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI 2021
TUGAS 1. MK. GEOMORFOLOGI, JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
NAMA ; FERI PRAWIJAYA
STAMBUK ; R1A120034
TANGGAL ; 12 APRIL 2021
KELAS ; B TEKNIK GEOFISIKA

1. Jelaskan bagaimana mekanisme rejuvinasi aliran sungai

Pembentukkan pola sungai dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti


litologi batuan, kemiringan lereng, tenaga tektonik dan lainnya. 

Sungai yang ada saat ini merupakan proses yang terus menerus
berlangsung dan akan terus berkembang. 

Tahap perkembangan sungai  terbagi menjadi 5 stadia yaitu stadia awal,


stadia muda, stadia dewasa, stadia tua dan stadia peremajaan
(rejuvenation).

Gambar:

Ciri-ciri wilayah suburban kota


Memahami pendekatan kompleks wilayah

Genesa Sungai
1. tentang stadia sungai dan ciri khas dari masing -masing stadia tersebut
Stadia awal dicirkan dari bentuk sungai yang belum memiliki pola aliran
yang teratur seperti lazimnya suatu sungai. Sungai pada tahapan awal
umumnya berkembang di daerah dataran pantai yang mengalami
pengangkatan atau di atas permukaan lava yang masih baru. 

Stadia muda dicirikan dengan sungai aktivitas alirannya mengerosi ke arah


vertikal. Erosi tersebut menghasilkan lembah  menyerupai huruf "V". Air
terjun dan aliran yang deras mendominasi tahapan ini.
Stadia dewasa dicirikan dengan mulai adanya dataran banjir (flood plain)
kemudian membentuk meander. Pada tahapan ini aliran sungai sudah
memperlihatkan keseimbangan laju erosi vertikal dengan laju erosi
lateral.

Stadia tua dicirikan dengan sungai yang sudah didominasi oleh meander


dan dataran banjir yang semakin melebar. Oxbow lake  dan rawa mulai
terbentuk disisi sungai dan erosi lateral lebih dominan dibanding erosi
vertikal.
Stadia Tua

Stadia peremajaan adalah perkembangan sungai yang kembali didominasi


oleh erosi vertikal dibanding erosi lateral. Proses ini terjadi akibat
terjadinya pengangkatan di daerah sungai tua sehingga sungai kembali
menjadi stadia muda/awal (rejuvenation). Peremajaan sungai terjadi
ketika tingkat dasar sungai turun bisa disebabkan oleh penurunan muka
air laut dan pengangkatan daratan. Keduanya merupakan dampak dari
terjadinya zaman es dan antar es.
Berdasarkan pola alirannya, sungai dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.  Pola aliran Radial


2.  Pola aliran Dendritik
3.  Pola aliran Trelis
4.  Pola aliran Rektanguler
5.  Pola aliran Anular

Sedangkan berdasarkan arah alirannya, sungai dibedakan menjadi 5


macam, yaitu:

1.  Sungai Konsekuen
2.  Sungai Subsekuen
3.  Sungai Obsekuen
4.  Sungai Resekuen
5.  Sungai Insekuen

Pembahasan
Berikut ini adalah pembagian sungai berdasarkan pola alirannya beserta
penjelasan.
1.  Pola Aliran Radial (Menjari)
     Pola aliran radial berbentuk seperti jari. Pola ini dibedakan lagi menjadi
2, yaitu pola radial sentrifugal (menjauhi pusat) dan pola radial sentripetal
(menuju pusat).
2.  Pola Aliran Dendritik
     Pola aliran dendritik berbentuk tidak teratur atau menyerupai cabang-
cabang panjang dari sel saraf. Sungai dengan pola seperti ini banyak
didapati di daerah dataran rendah atau daerah pantai.
3.  Pola Aliran Trelis
     Pola aliran trelis menyerupai sirip. Sungai dengan pola seperti ini
banyak didapati di daerah pegunungan lipatan.
4.  Pola Aliran Rektanguler
     Pola aliran rektanguler berbentuk sudut siku-siku (90°) pada daerah
patahan atau pada batuan yang tingkat kekerasannya berbeda.
5.  Pola Aliran Anular
     Pola aliran anular pada mulanya adalah pola aliran radial sentrifugal,
selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen, dan
resekuen.
Berikut ini adalah pembagian sungai berdasarkan arah alirannya beserta
penjelasan.
1.  Sungai Konsekuen
     Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan
kemiringan batuan daerah yang dilaluinya.
2.  Sungai Subsekuen
     Sungai subsekuen adalah sungai yang arah alirannya tegak lurus
terhadap sungai konsekuen. Sungai subsekuen bermuara pada sungai
konsekuen.
3.  Sungai Obsekuen
     Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan
dengan arah kemiringan lapisan batuan dan merupakan anak sungai
subsekuen.
4.  Sungai Resekuen
     Sungai resekuen adalah sungai yang arah alirannya searah dengan
sungai konsekuen. Sama seperti sungai obsekuen, sungai resekuen juga
merupakan anak sungai subsekuen.
5.  Sungai Insekuen
     Sungai insekuen adalah sungai yang arah alirannya tidak beraturan dan
tidak terikat dengan lapisan batuan yang dilaluinya.

Anda mungkin juga menyukai