Terapan:
pemahaman yang lebih baik
mengenai kaitan antara bentuk lahan
fluvial dan eksplorasi, bencana,
transportasi, pengembangan
wilayah, pembangunan wilayah,
konstruksi, pariwisata, dan
pertambangan.
KONSEP DASAR SIKLUS FLUVIAL
1. Proses hidrolik
(hydraulic action)
2. Korosi
3. Erosi dasar lembah
4. Penggalian pothole
pada dasar lembah
5. Pelapukan batuan
dasar lembah disusul
oleh pengangkutan
material lapuk.
PELEBARAN LEMBAH
1. Erosi lateral.
2. Sheet wash atau rain wash yang terjadi oleh karena air
permukaan mengalir ke lembah dan mengangkut material
lereng lembah.
3. Gulleying (alur liar).
4. Pelapukan dan mass wasting di tepi atau lereng lembah.
5. Cabang-cabang sungai yang sering mempunyai efek seperti
alur liar.
PERPANJANGAN
LEMBAH
1. Headward
erosion
2. Sungai
bermeander
3. Sedimentasi
pada muaranya
(delta coastal
plain)
SAYATAN MELINTANG LEMBAH
(CROSS PROFILE)
Endapan sungai yang terdapat pada tepi atau tengah dari alur
sungai. Endapan pada tengah alur sungai disebut gosong tengah
(channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point
bar).Bar deposit ini bisa berupa kerakal, berangkal, pasir, dll.
Dataran limpah banjir (flood plain) dan Tanggul
alam (natural levee)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mengenal obyek bentuk lahan fluvial
KLASIFIKASI LEMBAH SECARA GENETIK
Berdasarkan kandungan air pada tubuh sungai KAMPUS
BELA
NEGARA
Sungai normal/permanen/parenial:
sungai yang debit airnya tetap.
Catatan: klasifikasi lembah ini tidak sesuai bila diterapkan pada daerah sempit
atau tugas akhir. Alasan lain adalah bahwa klasifikasi ini hanya sekedar
memilah-milah sungai berdasarkan kemiringan lapisan batuan, sehingga tidak
memberi makna yang dalam.
Perubahan bentuklahan dapat terjadi karena:
KAMPUS
BELA
NEGARA
Sungai dengan muatan sedimen besar yang mengalir dari lereng bukit
atau pe-gunungan, lalu masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi
pengendapan ma-terial secara cepat. Hal ini terjadi karena perubahan
gradien lereng dan kece-patan yang drastis, sehingga, berupa suatu
onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat
pada suatu dataran di depan suatu gawir.
Selanjutnya dikenal sebagai kipas aluvial dan biasanya terdapat air ta-
nah yang melimpah, karena umumnya kipas aluvial terdiri atas perse-
lingan pasir dan lempung yang merupakan lapisan pembawa air yg baik.
KLASIFIKASI LEMBAH SECARA GENETIK
Berdasarkan kandungan air pada tubuh sungai KAMPUS
BELA
NEGARA
Kondisi
jembatan
1. Proses hidrolik
(hydraulic action)
2. Korosi
3. Abrasi dasar
lembah
4. Penggalian pothole
pada dasar lembah
5. Pelapukan batuan
dasar lembah disu-
sul oleh pengangkut
an material lapuk
PELEBARAN LEMBAH
1. Erosi lateral
2. Sheet wash atau rain wash yang terjadi oleh
karena air permukaan mengalir ke lembah dan
mengangkut material lereng lembah
3. Gulleying (alur liar)
4. Pelapukan dan mass wasting di tepi atau
lereng lembah
5. Cabang-cabang sungai yang sering mempu-
nyai efek seperti alur liar
PERPANJANGAN
LEMBAH
1. Headward
erosion
2. Sungai ber-
meander
3. Sedimentasi
pada muaranya
(delta coastal
plain)
SAYATAN MELINTANG LEMBAH
(CROSS PROFILE)
Memberi banyak informasi mengenai sejarah
geomorfologi lembah.
• Lembah-lembah
menjadi lebih
lebar, ada kese-
suaian bentuk lembah dan kekerasan batuan.
• Flood plain dan tanggul alam, menempati
bagian besar dari lembah, tidak ada air terjun
atau jeram.
• Meander dengan cut off dan oxbow lake.
• Aliran air perlahan dan berlumpur, tebing
lembah rendah, soil tebal, sedikit singkapan
batuan.
STADIA
TAHAP dewasa (maturity) :
DEWASA
(MATURE)
• Meander ti-
dak terjepit
lagi oleh din-
ding lembah, tetapi dapat bergerak agak bebas.
• Antar sistem sungai dipisahkan punggungan.
• lebar dasar lembah sama atau lebih lebar dari
meander belt.
• Perbedaan tinggi mencapai maksimum (pegu-
nungan masih tinggi, lembah sudah dalam).
STADIA TUA
Masa tua (old age) :
(OLD STAGE)
• Sungai utama, cabang
sungai, dan alur sungai
telah mengalami gradasi.
• Lembah sangat lebar dengan lereng-lereng
sangat landai, secara lateral maupun
longitudinal.
• Daerah limpahan sangat luas.
• Lebar lembah jauh lebih besar daripada lebar
meander belt.
STADIA TUA (OLD STAGE)
Masa tua (old age) :
• Stream devide sudah
tidak jelas
• Terdapat danau dan
rawa di daerah limpahan.
• Mass wasting lebih penting daripada erosi
sungai sebagai proses geomorfologi.
• Penyesuaian dengan kekerasan batuan tidak
tampak lagi.
• Banyak daerah telah mencapai base level.
Gangguan pada siklus fluviatil