2.2 Pembahasan
2.2.1 Dataran Banjir
Dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran banjir merupakan
derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir
terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah-tanah yang berasal dari hilir
aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan-
pertemuan sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir
merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal
sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan. Dapat di lihat pada peta
daerah dataran banjir di batasi oleh warna hijau dan di lambangkan dengan
tulisan F7.
2.2.2 Dataran Aluvial
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses
geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah
hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat
proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih
rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai,
daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup
oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari
daerah yang lebih tinggi letaknya. Pada peta topografi, Morfologi dataran alluvial
di batasi garis bewarna hijau dan di beri symbol F1 pada peta tersebut.
2.2.3 Hamparan Celah
Hamparan celah adalah suatu bentuk lahna fluvial yang terbentuk dari akibat
berbagai proses fluvial yang menyebabkan suatu bentuk lahan yang terdapat di
antara bentuk lahan fluvial lainnya contohnya terletek antara lantaran banjir dan
tepi gosong sungai. Dimana pada peta di simbolkan dengan F11.
2.2.4 Gosong Sungai
Gosong sungai (point bar)
Merupakan kenampakan morfologik yang umum pada sungai yang sedang
mengalami meandering dan pada saat yang bersamaan pengendapan point bar
merupakan proses sedimentasi yang terjadi di dalam alur sungai tersebut.
Bentuk dan ukuran sedimentasi bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai
serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai.
Tekstur dari material point bar tergantung pada keadaan sedimen yang
terangkut pada saat banjir terjadi. Kelerengan umumnya miring ke arah aliran
menuju lengkung luar. Di mana pada peta banyak terdapat point bar (gosong
sungai) karena sungai di indikasikan sungai tua dicirkan banyaknya kelokan
sungai. Gosong sungai pada peta di beri symbol F13.
Bab III
Kesimpulan
1. Daerah dataran banjir terletak atau sisi kanan atau sisi kiri pada sungai di
tandai dengan morfologi dataran dan mempunyai morfostruktur tidak
resisiten.
2. Morfologi bentuk lahan dataran alluvial adalah dataran di sirikan dengan
materil mempunyai partikel/material kecil.
3. Hamparan celah adalah suatu bentuk lahna fluvial yang terbentuk dari akibat
berbagai proses fluvial yang menyebabkan suatu bentuk lahan yang terdapat
di antara bentuk lahan fluvial lainnya contohnya terletek antara lantaran
banjir dan tepi gosong sungai
4. Gosong sungai (point bar) merupakan endapan hasil dari sediment sungai
sebagai akibat proses erosi yang membawa material kasar atau halus.
Daftar Pustaka
Henry.A.2012.Fenomenamorfografi.http://henryambaramh.blogspot.com/2012/0
5/makalah-geomorfologi.html. Di akses pada tanggal 17 Maret 2014
Budairi.2012.BentukAsalFluvial.http://www.budairi.com/2012/10/geomorfologi-
bentuklahan-ekohidrolik.html#ixzz2vzAs26Zn. Di akses pada tanggal 17
maret 2014