Gambar 2 kiri sungai efluent dan kanan sungai Influrnt. Sumber: DigoPaul.com
f. Settlement adalah menurunnya suatu muka lahan akibat proses pembebanan alami atau
buatan manusia yang ada dipermukaan bumi. Sedangkan Subsidence adalah menurunya
muka lahan akibat adanya rongga-rongga dibawah permukaan bumi. Rongga ini
umumnya berasal dari pori primer saat batuan terbentuk beda halnya denga Settlement
yang diakibatkan ketidakmampuan pondasi dasar beban dalam menahan beban diatasnya
akibat pondasi yang memilki batas fisik tertentu, misal lempung, pasir, dll
g. Hidrasi dan hidrolosis umumnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama pelapukan
kimia yang agen kimianya berupa air, tetapi ke-2 memiliki perbedaan berdasarkan rekasi
agen air terhadap batuan. pada reaksi hidrasi air hanya berperan sebagai media yang
menambahkan komponen unsur kedalam komponen kimia mineral, misal mineral
Anhydrite menjadi Gypsum, atau malah hanya sebatas lewat dan diam dalam suatu dan
membentuk es pada musim dingin yang menambah menambah volume rongga batuan
yang kemudian pada musim panas mencair dan menyisakan kekar-kekar pada batuan.
sedangkan pada reaksi hidrolisis mineral akibat bereaksi dengan air akan berubah
susunannya karena air melakukan penguraian pada susunan kimia mineral dan tentunya
seluruh tubuh batuan, contoh mineral Orthoklas bereaksi dengan air menjadi Kaolinit dan
Silika.
h. Lava adalah merupakan turunan dari magma, dimana secara definisi merupakan zat
padat, mobile,dengan suhu yang tinggi, tersusun atas silika dalam jumlah banyak,
anorganik, dan terbentuk di dalam perut bumi, tetapi lava sendiri magma yang telah
keluar dari permukaan bumi dan disebut sebagi batuan ekstrusif. sedangakan lahar adalah
aliran lumpur yang tersusun oleh material volkaniklastik pada lereng gunungapi.
Fragmen-fragmen yang terbawa meliputi materi piroklastik, tanah, atau lava bercampur
dengan air hujan atau air kawah yang tercurah selama letusan gunungapi (Bates dan
Jackson, 1087:366).
i. Pola penyaluran trellis umumnya memiliki bentuk seperti bentuk tulang daun, dimana
didalamnya tersusun atas beberapa aliran anak sungai yang berhilir pada sungai utama.
lebih lanjut bentuknya sungai utama mengalir dari tempat tinggi ke rendah (sungai
utama), umumnya sungai tipe ini bisa ditemui pada bentuk lahan struktural seperti
lipatan, sedangakan sungai rectangular merupakan sungai yang memiliki anak sungai
yang membentuk sudut tumpul pada sungai utama atau seolah-olah membentuk sudut
pada kotak dan jenis sungai ini ditemui pada bentuklahan struktural seperti patahan/ sesar
mendatar atau kekar.
j. Morfogarfi adalah aspek deskriptif geomorfologi suatu daerah seperti daratan,
perbukitan, plato,dll sedangakan morfometri lebih mengarah pada aspek kuantitatif suatu
daerah seperti kecuraman lereng, ketinggian, singkapan dan kekasaran.
3. Pola aliran:
Gambar 3 dari kiri atas Anastomatic, Braided, Dichotomic, Recticular dan paling
bawah Yazoo. Sumber: Wikipedia.com., http://ubclfs-wmc.landfood.ubc.ca
Penjelasan:
a. Pola aliran Dichotomic. Memiliki karakteristik berupa saluran air/ Channels berada atau
melewati kipas alluvial yang kasar, aliran sungai menerus tetapi tiba-tiba menghilang akibat
tingginya tingkat infiltrasi air pada bagian dasr dari kipas.
b. Pola aliran Braided/ Mengayam. Kondisi geologi berupa, terdapat pada bentuklahan aluvial
rendahan dengan kemiringan kecil serta meader yang sedikit.
c. Pola Yazoo. Pola ini menurut verstappen merupakan pola pada daerah akumulasi di daratan
rendah. Pola ini berupa adanya anak sungai kecil yang mengalir kearah sungai utamanya
membentuk sudut lancip, dan anak sungai yang ada sejajar mengalir ke arah sungai
utamanya menuju hilir. Anak sungai dari kawsan dataran banjir kerarah sungai utama, pola
ini biasanya dijumpai pada sungai bagian hilir, dengan syarat topografi datar dan
keseragaman material yakni alluvium.
d. Pola aliran Reticular. Memiliki karakteristik berada pada lingkungan pantai, memiliki
derajat kemiringan rendah, sangat dipengaruhi oleh pasag-surut airlaut, saluran air dapat
berubah-ubah dan memiliki area basah yang luas.
e. Pola aliran Anastomatic memiliki beberapa ciri khas yaitu, sungai yang memiliki meander
disertai tapal kuda, adanya penyaluran yang mengunci satu sama lain yang juga memotong
meander yang ada. Berada pada topografi rendah, bersifat basah, dan bentuklahan alluvial
rendahan.