Anda di halaman 1dari 43

FENOMENA GEOSFER

HIDROLOGI

ARDHYAN DWI NURCAHYO.,S.Pd


FENOMENA APA YANG ANDA KETAHUI BERKAITAN
DENGAN HIDROLOGI ?
JAKARTA SINKING
KETERSEDIAAN AIR
Hidrosfer berasal dari kata Hidros : Air dan Sphere :Lapisan Jadi
Hidrosfer adalah lapisan air yang mengelilinggi bumi Yang dapat berbentuk
padat, cair maupun uap.
Air bumi senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut
siklus air / siklus hidrologi
CABANG ILMU GEOGRAFI

Ilmu hidrologi mengkaji tentang hidrometeorologi (air yang berada di udara


dengan wujud gas), potamologi (aliran permukaan air), kriologi (air dengan wujud
padat misalnya es dan salju), geohidrologi (air tanah), serta limnologi (air permukaan
yang cenderung lebih tenang misalnya danau dan waduk).
HIDROLOGI
Manfaat
Wash biosfera
Biosfera merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan Siklus
termasuk manusia
Hidrologi
Resource life
Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air Resource energy
mustahil ada kehidupan. Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan
atau dataran tinggi. Oleh karena grafitasi airmengalir
menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian
Water supply daratan yang dilalui air akan mengakibatkankekuatan air
Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke
daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan randah semakin kuat kekuatan air. Kekuatanair tersebut
hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi dimanfaatkan sebagai sumber energi.
kebutuhan manusia,hewan ataupun tumbuhan

Manfaat lainnya
Tourism Object sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan,
Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, menjadi kelembaban atmosfera
danau, aliran sungai, semuanya merupakan bagian dari siklus maupun litosfera, membentuk musim, mempengaruhi
hidrologi iklim, dll,
CARILAH 1 PERMASALAHAN MENGENAI HIDROLOGI KEMUDIAN
ANALISIS DISKRIPSIKAN DENGAN SINGKAT
Evaporasi/transpirasi (evapotranspiration) - Air
yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman dan
sebagainya akan menguap ke angkasa (atmosfer)
kemudian akan menjadi awan.
Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju dan es.
Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah
(infiltration) - Air bergerak ke dalam tanah
melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan menuju muka airtanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau
air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di
bawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan (run off) - Air bergerak di atas
permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau, makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori
tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran
permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.
Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk
sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di
sekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa)
dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut.

Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus


hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di
bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.
Macam
Siklus
Hidrologi
Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui
proses adveksi.
Evaporasi → Kondensasi → Hujan/presipitasi (jatuh ke permukaan laut)
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di
Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena
proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan.
Evaporasi → Kondensasi → Presipitasi di daratan → Laut
Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah
beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus Hidrologi ini, awan tidak langsung
diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk
gletser.
Evaporasi → Sublimasi → Kondensasi → Prepitasi (salju) → Gletser → Aliran Sungai → Lautan
Periode muda,

Terdapat di daerah hulu sungai, yang mempunyai ketinggian relief yang cukup besar. Ciri spesifiknya
terdapatnya sayatan sungai yang dalam, disebabkan oleh penorehan air yang kuat dari air yang mengalir cepat
dan daya angku yang besar. Erosi tegak sering dijumpai, sehingga lebah curam berbentuk huruf (V)
sering juga ditemukan. Contoh yang jelas di hulu Sungai Cipeles sekitar Cadas Pangeran.
Periode dewasa,
dijumpai di bagian tengah sungai, yang dicirikan dengan pengurangan kecepatan aliran air, karena
ketinggian relief yang berkurang. Daya angkut berkurang, dan mulai timbul pengendapan di beberapa
tempat yang relatif datar. Keseimbangan antara kikisan dan pengendapat mulai tampak, sehingga di
beberapa tempat mulai terjadi akumulasi material, arus akan berbelok-belok, karena endapan yang
mengeras, dan di tempat endapan inilah yang sering terjadi meander
Periode tua,
Di daerah hilir dengan ketinggian rendah, yang dicirikan tidak terjadi erosi tegak, dan daya
angkut semakin berkurang, sehingga merupakan pusat-pusat pengendapan. Tekanan air laut di
bagian muara sungai sering menyebabkan delta.
A. Pola Aliran Sungai
Pola aliran merupakan hasil proses geomorfologi pada permukaan bumi dengan struktur geologi
tertentu. Ada beberapa pola aliran sungai, antara lain sebagai berikut.

Pola aliran sungai Dendritik

• Pola aliran dendritik memiliki bentuk yang tidak teratur


• Berkembang pada daerah dengan curah hujan tinggi
serta tidak ada kenampakan struktur geologi yang dominan
& komposisi batuan sama
• Bentuk pola aliran ini menyerupai percabangan pohon.
Pola aliran sungai rectangular

• Pola aliran ini terdapat pada daerah dengan struktur


patahan (fault) atau mempunyai banyak retakan
(joint)
• Pola aliran ini ditandai oleh pertemuan aliran sungai
utama dengan anak sungai membentuk pola saling
tegak lurus
Pola aliran sungai trelis

• Pola aliran ini berbentuk seperti teralis atau menyirip


seperti daun
• Terdapat pada daerah dengan struktur lipatan,
biasanya juga didukung oleh adanya patahan atau
retakan
• Pola aliran ini terbentuk ketika lembah sempit berbatuan
lunak dipisahkan oleh perbukitan paralel berbatuan
resisten
Pola aliran sungai paralel

• Pola aliran ini memiliki arah yang saling sejajar, terkendali


oleh proses dan struktur geologi.
• Pola ini terbentuk pada daerah yang kemiringan
lerengnya dapat menghambat kerja angin atau faktor lain
yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkokan alur
Pola aliran sungai radial sentrifugal

Pola aliran ini memiliki arah menyebar dari satu titik puncak ke
segala arah dijumpai pada daerah berbentuk kerucut
Pola aliran sungai radial sentripetal

• Pola aliran ini memiliki arah


mengumpul/memusat ke satu titik pusat dengan
elevasi terendah,
• Dijumpai pada daerah berbentuk
cekungan/basin atau pada daerah bertopografi
karst.
Pola aliran sungai annular

• Pola aliran ini hampir sama dengan pola


aliran radial Tetapi pada pola aliran anular
aliran yang menyebar tadi kemudian masuk
ke sungai subsekuen. Pola ini terbentuk pada
daerah dengan struktur kubah/dome.
GENETIK SUNGAI
Menurut Lobeck (1939), klasifikasi genetik sungai dibedakan menjadi empat yaitu:

Sungai konsekwen, yaitu sungai yang bagian tubuhnya mengalir mengikuti kemiringan
lapisan batuan yang dilaluinya. Contoh S. Cipanas, Sungai Cacaban.

Sungai Subsekwen, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan batuan yang lunak, dan
biasanya merupakan sungai yang tegak lurus terhadap sungai konsekwen.

Sungai Obsekwen, adalah sungai yang mengalir berlawanan dengan kemiringan lapisan
batuan, atau sungai yang mengalir dan berlawanan dengan sungai konsekwen.

Sungai antiseden, sungai yang mengalir melalui patahan, dengan adanya teras,
HIDROGEOLOGI
llmu yang mempelajari interaksi antar struktur batuan dan air tanah adalah
hidrogeologi. Dalam prosesnya ilmu ini juga berkaitan dengan disiplin ilmu fisika dan
kimia yang terjadi di bawah tanah.
Proses yang berhubungan adalah aliran air, gerakan aliran air dalam tanah,
unsur kimia yang ada dalam air tanah, serta dampakk lingkungan dari aliran dalam
tanah. Gerakan air di dalam tanah melalui pori – pori batuan dikenal dengan istilah
aliran air tanah.
PERBEDAAN

hidrogeologi menekankan terjadinya, distribusi, pergerakan dan interaksi geologis air


di kerak bumi. Hidrogeologi adalah subjek interdisipliner dan juga mencakup aspek
hidrologi. Hiscock, 2005).

hidrologi adalah ilmu yang mendiskusikan perairan Bumi, kemunculannya, sirkulasi, dan distribusinya,
sifat kimianya dan fisiknya, dan reaksinya dengan lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk
hidup. Domain hidrologi mencakup sejarah kehidupan penuh air di Bumi (The U.S. National Research
Council, 1991).
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan pada zona jenuh atau air
yang mengisi rongga-rongga pori tanah atau batuan.
Air tanah merupakan salah satu komponen dalam suatu daur hidrologi yang
berlangsung di alam saat ini. Air tanah terbentuk dari air hujan yang meresap ke dalam tanah di
daerah resapan airtanah dan mengalir melalui media lapisan batuan yang bertindak sebagai
lapisan pembawa air dalam satu cekungan airtanah yang berada di bawah permukaan tanah
Cekungan air tanah dapat diartikan sebagai luasan yang dibatasi oleh batas- batas hidrologi, dimana
seperti pengisian, pengurasan dan pengaliran airtanah berlangsung. Dengan demikian setiap cekungan
airtanah memiliki ciri-ciri hidrogeologi tersendiri,
Potensi airtanah di dalam cekungan sangat beragam tergantung dimensi
cekungan, karakteristik akuifer, iklim dan curah hujan serta kondisi lahan
penutup. Secara alamiah sebaran dan potensi airtanah tidak sama di setiap tempat
dan bahkan ada daerah-daerah yang karena kondisi geologinya dapat
dikategorikan merupakan daerah sulit airtanah atau tidak mungkin dapat
ditemukan airtanah.
Penampang bawah tanah (ground surface) dapat dibagi menjadi zona jenuh (saturated zone) dan zone tidak jenuh
(unsaturated zone).

Zona jenuh (saturated zone) adalah area


batuan yang berada di bawah muka airtanah,
dimana pori-pori dalam batuan tersebut sangat
penuh dengan air.

zona tidak jenuh (unsaturated zone) adalah


zona di antara permukaan tanah dan muka
airtanah (berada di atas muka airtanah), tanah
dan batuan pada zona ini terdiri dari udara
sebanyak air dalam pori-porinya.
Pada beberapa tempat tidak ditemukan zona tidak jenuh seperti danau dan rawa dan pada beberapa tempat
ketebalan zona tidak jenuh dapat mencapai ratusan meter contohnya adalah daerah yang gersang atau
kering.

Anda mungkin juga menyukai