SIKLUS HIDROLOGI
Disusun Oleh :
120230002
2023
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi DAS tersebut mengartikan
bahwa seluruh purmukaan daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS. Pemanfaatan potensi
sumberdaya alam di dalam DAS (termasuk hutan) untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan
manusia telah menyebabkan terjadinya degradasi lahan dan hutan yang dasyat. Perubahan
pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali akan mempengaruhi fungsi dan
keseimbangan lingkungan termasuk proses-proses hidrologis di dalam wilayah DAS,
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan neraca air, sedimen, hara dan rusaknya habitat
keanekaragaman hayati.
Daerah aliran sungai ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah dan
bagian hilir. Tiga bagian ini selalu ada di dalam sungai. Namun, karena sungai ini bentuknya
memanjang, kita menjadi kesulitan untuk mengenali bagian- bagian dari sungai
tersebut. Sekilas, setiap bagian- bagian tersebut terlihat sama dan tidak ada perbedaan sama
sekali. Namun, apabila ditelusuri lebih dalam dan apabila diamati maka bagian- bagian tersebut
mempunyai ciri- ciri khusus yang akan membedakannya satu dengan lainnya. Berikut adalah
penjelasan dari bagian daerah aliran sungai :
Hulu sungai sebagai bagian pertama yang dilewati oleh air dan paling dekat
dengan sumber air, mempunyai ciri- ciri biasanya terletak di daerah pegunungan atau dataran
tinggi. Hal ini karena banyak sekali sumber air yang muncul dari daerah pegunungan. Gunung-
gunung banyak mempunyai mata air, karena proses terjadinya mata air ini biasanya disebabkan
oleh gunung atau berada di sela- sela pegunungan. Mengapa di sela- sela pegunungan? Karena
biasanya gunung mempunyai lebih banyak celah yang menghubungkannya dengan bagian
dalam Bumi daripada bagian- bagian Bumi lainnya.
Daerah tengah sungai ini merupakn daerah lanjutan dari bagian hulu sungai. Bagian tengah
sungai ini mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai lembah sungai yang berbentuk huruf U. berbeda dengan bagian hulu
sungai yang mempuyai lembah sungai berbentuk V, bagian tengah sungai ini
mempunyai lembah yang berbentuk menyerupai huruf U. Hal ini karena lokasi di
bagian tengah sungai ini sudah tidak curam seperti bagian hulu sungai, sehingga tidak
huruf V namun huruf U.
2. Aliran sungai tidak begitu deras. Di bagian tengah sungai ini juga mempunyai aliran
sungai yang tidak terlalu deras seperti di bagian hulu sungai. Hal ini karena lokasinya
yang lebih landai.
3. Proses yang terjadi didominasi oleh proses transportasi. Tidak sama dengan hulu sungai
yang banyak terjadi erosi, di bagian hulu sungai ini proses yang dominan terjadi adalah
proses transportasi. Yang di maksud dengan proses transportasi ini adalah hasil dari
erosi bagian hulu tadi akan di angkut ke arah bawah yakni menuju arah hilir
meggunakan aliran air. Maka hal ini disebut dengan transportasi.
Daerah hilir sungai ini merupakan daerah kebalikan dari daerah hulu. Ya, hulu dan hilir
merupakan sua daerah sungai yang saling berseberangan. Daerah hilir mempunyai ciri- ciri
sebagai biasanya terdapat di daerah dekat pantai. Daerah hilir sungai ini merupakan daerah
yang paling dekat dengan muara sungai yang mana merupakan pertemuan antara sungai
dengan laut. Maka dari itulah biasanya daerah hilir sungai ini terletak di daerah yang tidak
terlalu jauh dari pantai yang menjadi muara sungai itu sendiri.
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke armosfer dan
kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinyu (Triadmodjo, 2008). Selain
berlangsung secara kontinyu, siklus hidrologi juga merupakan siklus yang bersifat konstan
pada sembarang daerah (Wisler dan Brater, 1959).
Siklus hidrologi bertujuan untuk mempertahankan jumlah dan ketersediaan air. Berikut adalah
tahapan dari siklus hidrologi:
1. Evaporasi Evaporasi atau penguapan seluruh air adalah tahap pertama dalam sebuah
siklus hidrologi. Di tahap ini, air di sungai dan badan air lainnya akan menguap menjadi uap
air. Penguapan ini terjadi karena panasnya sinar matahari yang mengubah molekul cari
menjadi molekul gas. Semakin terik sinar matahari, maka semakin besar molekul air yang
terangkat ke udara.
2. Transpirasi Transpirasi adalah proses dimana terjadi penguapan pada bagian tubuh
makhluk hidup. Setelah molekul air berubah menjadi uap atau molekul gas, transpirasi pun
terjadi. Transpirasi terjadi pada jaringan yang ada di hewan dan tumbuhan.
5. Kondensasi Selanjutnya ada tahap kondensasi yang merupakan tahap yang akan mengubah
air menjadi partikel es. Partikel es ini terbentuk karena suhu dingin pada ketinggian atmosfer
bagian atas. Partikel es akan berkumpul dan menjadi awan. Kondensasi yang membuat wujud
awan menjadi lebih padat.
6. Adveksi Tahap ini tidak terjadi di siklus hidrologi pendek, namun hanya terjadi di siklus
hidrologi panjang. Adveksi membuat awan berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Perpindahan ini terjadi karena angin yang berpindah dari lautan ke daratan dan sebaliknya.
7. Presipitasi Presipitasi membuat awan mencari karena tidak mampu menahan suhu yang
makin lama kian meningkat. Maka di tahap inilah hujan terjadi. ika suhu sekitar kurang dari 0
derajat celcius, kemudian akan terjadilah hujan es hingga hujan salju.
8. Run off Setelah hujan turun ke bumi, hujan akan bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Inilah tahap run off atau limpasan pada siklus hidrologi.
9. Infiltrasi Kemudian, infiltrasi atau tahap dimana air hujan berubah menjadi air tanah terjadi.
Tidak semua air hujan mengalir pada tahap limpasan. Ada sebagian air yang merembes
langsung ke tanah. Air hujan akan merembes ke pori-pori tanah untuk kembali ke laut secara
keseluruhan.
10. Konduksi Di tahap terkahir ini, proses pemanasan terjadi dengan cara bersinggungan atau
kontak langsung dengan suatu objek. Proses-proses di atas akan terulang kembali sehingga air
yang ada di bumi akan kembali berputar dan tidak akan habis.