Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

SIKLUS HIDROLOGI

Disusun Oleh :

ARIF IKSHAN ANRUSHASKI

120230002

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi DAS tersebut mengartikan
bahwa seluruh purmukaan daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS. Pemanfaatan potensi
sumberdaya alam di dalam DAS (termasuk hutan) untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan
manusia telah menyebabkan terjadinya degradasi lahan dan hutan yang dasyat. Perubahan
pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali akan mempengaruhi fungsi dan
keseimbangan lingkungan termasuk proses-proses hidrologis di dalam wilayah DAS,
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan neraca air, sedimen, hara dan rusaknya habitat
keanekaragaman hayati.

Tujuan Pengelolaan DAS adalah terkendalinya hubungan timbal balik antara


sumberdaya alam dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna kelestarian fungsi
lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam penerapannya di lapangan, konsepsi tersebut
memerlukan upaya yang tidak sederhana. Untuk itu diperlukan keterpaduan pengelolaan oleh
berbagai sektor/multi pihak mulai dari hulu sampai hilir dengan mempertimbangkan berbagai
kepentingan, kondisi biofisik dan sosial ekonomi yang ada dalam suatu DAS.

Karakteristik DAS secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Karakteristik biogeofisik meliputi: karakteristik meteorologi DAS, karakteristik morfologi


DAS, karakteristik morfometri DAS, karakteristik hidrologi DAS, dan karakteristik
kemampuan DAS.

b) Karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan meliputi: karakteristik sosial


kependudukan DAS, karakteristik sosial budaya DAS, karakteristik sosial ekonomi DAS dan
karakteristik kelembagaan DAS.

Daerah aliran sungai ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian hulu, bagian tengah dan
bagian hilir. Tiga bagian ini selalu ada di dalam sungai. Namun, karena sungai ini bentuknya
memanjang, kita menjadi kesulitan untuk mengenali bagian- bagian dari sungai
tersebut. Sekilas, setiap bagian- bagian tersebut terlihat sama dan tidak ada perbedaan sama
sekali. Namun, apabila ditelusuri lebih dalam dan apabila diamati maka bagian- bagian tersebut
mempunyai ciri- ciri khusus yang akan membedakannya satu dengan lainnya. Berikut adalah
penjelasan dari bagian daerah aliran sungai :

Daerah Bagian Hulu

Hulu sungai sebagai bagian pertama yang dilewati oleh air dan paling dekat
dengan sumber air, mempunyai ciri- ciri biasanya terletak di daerah pegunungan atau dataran
tinggi. Hal ini karena banyak sekali sumber air yang muncul dari daerah pegunungan. Gunung-
gunung banyak mempunyai mata air, karena proses terjadinya mata air ini biasanya disebabkan
oleh gunung atau berada di sela- sela pegunungan. Mengapa di sela- sela pegunungan? Karena
biasanya gunung mempunyai lebih banyak celah yang menghubungkannya dengan bagian
dalam Bumi daripada bagian- bagian Bumi lainnya.

Daerah Bagian Tengah

Daerah tengah sungai ini merupakn daerah lanjutan dari bagian hulu sungai. Bagian tengah
sungai ini mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai lembah sungai yang berbentuk huruf U. berbeda dengan bagian hulu
sungai yang mempuyai lembah sungai berbentuk V, bagian tengah sungai ini
mempunyai lembah yang berbentuk menyerupai huruf U. Hal ini karena lokasi di
bagian tengah sungai ini sudah tidak curam seperti bagian hulu sungai, sehingga tidak
huruf V namun huruf U.

2. Aliran sungai tidak begitu deras. Di bagian tengah sungai ini juga mempunyai aliran
sungai yang tidak terlalu deras seperti di bagian hulu sungai. Hal ini karena lokasinya
yang lebih landai.

3. Proses yang terjadi didominasi oleh proses transportasi. Tidak sama dengan hulu sungai
yang banyak terjadi erosi, di bagian hulu sungai ini proses yang dominan terjadi adalah
proses transportasi. Yang di maksud dengan proses transportasi ini adalah hasil dari
erosi bagian hulu tadi akan di angkut ke arah bawah yakni menuju arah hilir
meggunakan aliran air. Maka hal ini disebut dengan transportasi.

Daerah Bagian Hilir

Daerah hilir sungai ini merupakan daerah kebalikan dari daerah hulu. Ya, hulu dan hilir
merupakan sua daerah sungai yang saling berseberangan. Daerah hilir mempunyai ciri- ciri
sebagai biasanya terdapat di daerah dekat pantai. Daerah hilir sungai ini merupakan daerah
yang paling dekat dengan muara sungai yang mana merupakan pertemuan antara sungai
dengan laut. Maka dari itulah biasanya daerah hilir sungai ini terletak di daerah yang tidak
terlalu jauh dari pantai yang menjadi muara sungai itu sendiri.

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah sebuah proses pergerakan air dari bumi ke armosfer dan
kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinyu (Triadmodjo, 2008). Selain
berlangsung secara kontinyu, siklus hidrologi juga merupakan siklus yang bersifat konstan
pada sembarang daerah (Wisler dan Brater, 1959).

Proses Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi bertujuan untuk mempertahankan jumlah dan ketersediaan air. Berikut adalah
tahapan dari siklus hidrologi:

1. Evaporasi Evaporasi atau penguapan seluruh air adalah tahap pertama dalam sebuah
siklus hidrologi. Di tahap ini, air di sungai dan badan air lainnya akan menguap menjadi uap
air. Penguapan ini terjadi karena panasnya sinar matahari yang mengubah molekul cari
menjadi molekul gas. Semakin terik sinar matahari, maka semakin besar molekul air yang
terangkat ke udara.

2. Transpirasi Transpirasi adalah proses dimana terjadi penguapan pada bagian tubuh
makhluk hidup. Setelah molekul air berubah menjadi uap atau molekul gas, transpirasi pun
terjadi. Transpirasi terjadi pada jaringan yang ada di hewan dan tumbuhan.

3. Evotranspirasi Evotranspirasi sebagai suatu proses penggabungan tahap transpirasi serta


tahap evaporasi sehingga kemudian pada tahap ini air yang menguap kemudian akan lebih
banyak lagi. Di tahap ini, jumlah air yang terangkut di siklus hidrologi akan paling terpengaruh.
4. Sublimasi Sublimasi merupakan proses perubahan molekul cair menjadi molekul gas ke
atmosfer, namun proses ini dilalui oleh es yang ada di kutub utara. Sublimasi membutuhkan
waktu yang lebih lambat daripada proses lainnya.

5. Kondensasi Selanjutnya ada tahap kondensasi yang merupakan tahap yang akan mengubah
air menjadi partikel es. Partikel es ini terbentuk karena suhu dingin pada ketinggian atmosfer
bagian atas. Partikel es akan berkumpul dan menjadi awan. Kondensasi yang membuat wujud
awan menjadi lebih padat.

6. Adveksi Tahap ini tidak terjadi di siklus hidrologi pendek, namun hanya terjadi di siklus
hidrologi panjang. Adveksi membuat awan berpindah dari satu titik ke titik lainnya.
Perpindahan ini terjadi karena angin yang berpindah dari lautan ke daratan dan sebaliknya.

7. Presipitasi Presipitasi membuat awan mencari karena tidak mampu menahan suhu yang
makin lama kian meningkat. Maka di tahap inilah hujan terjadi. ika suhu sekitar kurang dari 0
derajat celcius, kemudian akan terjadilah hujan es hingga hujan salju.

8. Run off Setelah hujan turun ke bumi, hujan akan bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Inilah tahap run off atau limpasan pada siklus hidrologi.

9. Infiltrasi Kemudian, infiltrasi atau tahap dimana air hujan berubah menjadi air tanah terjadi.
Tidak semua air hujan mengalir pada tahap limpasan. Ada sebagian air yang merembes
langsung ke tanah. Air hujan akan merembes ke pori-pori tanah untuk kembali ke laut secara
keseluruhan.

10. Konduksi Di tahap terkahir ini, proses pemanasan terjadi dengan cara bersinggungan atau
kontak langsung dengan suatu objek. Proses-proses di atas akan terulang kembali sehingga air
yang ada di bumi akan kembali berputar dan tidak akan habis.

Menurut penjelasan diatas penyebab terjadinya hujan meskipun terdapat siklus


hidrologi, yaitu karena siklus hidrologi merupakan siklus yang tidak akan pernah berhenti
karena pergerakan air yang terus berulang. Proses ini dilakukan dari proses pergerakan air dari
bumi ke atmosfer dan kemudian Kembali lagi ke bumi

Anda mungkin juga menyukai