Anda di halaman 1dari 17

DAUR HIDROLOGI

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD DAFFA PRATAMA

NIM: 2110115110010

MATKUL

HIDROLOGI dan LINGKUNGAN

DIAMPU OLEH:

Dr. H. SIDHARTA ADYATMA, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKUAT

2022
A. DEFINISI

Hidrologi merupakan salah satu cabang kebumian. Pentingnya hidrologi ini


dalam penilaian, pembangunan, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air,
di setiap wilayah wilayah yang semakin diwujudkan di semua tingkatan.
Sehingga muncullah sebuah pengertiann mengenai hidrologi yaitu, hidrologi
merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, distribusinya, dan
pembuangan air di bumi, dari itulah ilmu yang berhubungan dengan berbagai
fase hidrologi.

Hidrologi secara luas didefinisikan sebagai ilmu kebumian yang


menggambarkan dan memprediksi terjadinya, sirkulasi, dan persebaran air di
bumi dan di atmosfer. Ini memiliki dua fokus utama. Siklus hidrologi global:
distribusi dan variasi spasial dan temporal zat air di kompartemen terestrial,
samudera, dan atmosfer dari sistem air global.

Siklus hidrologi adalah proses yang berkesinambungan dimana air diangkut


itu dari lautan ke atmosfer ke daratan dan kembali ke laut. Banyak subsiklus Itu
seperti penguapan air pedalaman dan presipitasi berikutnya di atas tanah
sebelumnya dan Kembali ke lautan adalah salah satu contohnya. Kekuatan
pendorong untuk transportasi system air global yang disediakan oleh matahari,
yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk penguapan. kualitas air juga
berubah selama perjalanan melalui siklus; Misalnya,laut air diubah menjadi air
tawar melalui evaporasi. Siklus air lengkap bersifat global. masalah air dunia
membutuhkan kajian skala regional, nasional, internasional, kontinental, dan
global. pentingnya fakta bahwa total pasokan air tawar yang tersedia untuk bumi
adalah terbatas dan sangat kecil dibandingkan dengan kandungan air asin di
lautan yang memiliki sedikit perhatian. Dengan demikian air yang mengalir di
satu negara tidak dapat tersedia pada waktu yang sama untuk digunakan di
wilayah lain di dunia.

Raymond L'Nace menagatakan bahwa Survei Geologi telah dengan tepat


menyatakan bahwa sumber daya air adalah global masalah dengan akar lokal."tu
Ahli hidrologi Mtdern berkewajiban untuk mengatasi masalah yang membutuhkan
definisi dalam berbagai skala perbedaan besarnya. Selain itu, mengembangkan
teknik untuk mengendalikan cuaca harus mendapat perhatian yang cermat,
karena klimatologis perubahan di satu daerah dapat sangat mempengaruhi
hidrologi dan oleh karena itu air juga menjadi sumber daya daerah lain.

B. HYDOLOGIC CYCLE

Fase hidrologi atau sering dikatakan siklus hidrologi merupakan sebuah


perputaran atau perpindahan air yang terjadi terus menerus tanpa henti di alam
itu sendiri, ada tiga fase penting yang membuat terjadinya siklus hidrologi antara
lain:

a. Evaporasi dan Evapotranspirasi


b. Curah hujan atau presipitasi, dan
c. Runoff

Pada gambar dibawah ini dunia memiliki sepertiga daratan dan dua pertiga
lautan. Penguapan dari permukaan kolam, danau, waduk, permukaan laut dan
lain-lain dan transpirasi dari vegetasi permukaan yaitu dari daun tanaman, bisa
juga dari lahan dan hutan yang dipangkas yang berlangsung, sehingga uap ini
naik kelangit dan terkondensasi sehingga membentuk awan. Sehingga
menghasilkan tetesan air jika awan terkena panas jadi mencair dan terkadang
menghasilkan pretisipasi atau hujan dalam berbagai bentuk seperti hujan es,
kabut, embun, dan embun beku.

Sebagian dari presipitas mengalir di atas daratan yang disebut Runoff dan
Sebagian masuk kedalam tanah Infiltrasi yang membentuk permukaan tanah
membentuk permukaan air tanah. Limpasan permukaan bergabung dengan
sungai dan air ditampung diwaduk. Sebagian Runoff atau limpasan air pemukaan
dan air tanah mengalir Kembali ke laut. Dan Kembali lagi penguapan dari
permukaan danau, maduk dan laut, dari itu siklusnya terus berulang ulang dari
ketiga siklus hidrologi tersebut, yaitu evaporasi, pretisipasi.
Gambar 1.1 Siklus Hidrologi

 PRESIPITASI

Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu yang berasal dari
kumpulan awan. Awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang mana
awan diatur oleh arus udara atau sering disebut angin.

 KONDENSASI

Kondensasi atau dalam kata lain berarti pengembunan ketika uap air yang
mengambang, mendingin, dan kemudian berkondensasi, biasanya pada
pertikel-partikel debu kecil udara, kondensasi tadi dapat Kembali mencair
atau berubah menjadi bahan padat bisa seperti es, salju, dan hujan batu.
Partikel tersebut tadi kemudian berkumpulan dan membentuk awan.

 Evavorasi

Evaporasi sendiri atau dengan kata lain sebagai penguapan yang mana air
yang ada di laut atau yang ada didaratan bahkan di tumbuhan, air tersebut
dipanaskan oleh sinar matahari, yang mana molekul-molekul air tersebut
terlepas dan mengembang menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer.
Evaporasi sendiri ada juga yang Namanya transpirasi yang mana diakibatkan
oleh penguapan oleh makhluk hidup.
 PERKOLASI

Beberapa presipitasi dan saju mencair bergerak kelapisan bawah tanah,


mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori
tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah yang kemudian menjadi
air bawah tanah.

 INTERSEPSI
Intersepsi yaitu kemampuan pohon menahan air hujan kemudian di uapkan
kembali.

Secera umum dapat dikatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang menyangkut
masalah kuantitas dan kualitas air di bumi. Hidrologi juga dapat dikategorikan
menjadi dua bagian yaiu:

Operational Hydrologi
Dalam hal ini menyangkut pemasangan alat-alat ukur berikut yang
mana penentuan jaringan stasiun pengamatnya, pengumpulan data
hidrologi yang mengamati elemen-elemen hidrologi, pengolahan data
mentah dan publikasi data
Appliped Hydrologi
Sebuah ilmu yang langsung berhubungan dengan penggunaan hukum
– hukum yang berlaku menurut ilmu-ilmu murni pada kejadian praktis
dalam kehidupan myangkut hidrologi seperti mempekirakan jumlah air
permukaan yang tersedia dan lain sebagainya.

C. LINGKUP HIDROLOGI

Studi hidrologi membantu kita untuk mengetahui

1. Kemungkinan banjir maksimum yang mungkin terjadi lokasi terteentu dan


frekuensinya.
2. Hasil air dari suatu dari cekungan dalam jumlah dan frekuensinya
3. Pengembangan air tanah yang pengetahuannya dari hidrologi daerah
4. Intensitas badai yang maksimum dan frekuensinya.
D. HIDROLOGIC BUDGET
Karena jumah total air yang tersedi dibumi terbatas dan tidak normal dan
tidak dapat ditangguhkan, maka system hidrologi global atau dunia dapat
diangap tertutup. Subsistem hidrologi terbuka dan subsistem berlimpah namun,
dan ini biasanya jenis yang dianalisis 'Untuk sistem apa pun' anggaran air dapat
dikembangkan untuk memperhitungkan komponen hidrologi.
Gambar I.2,I.3, menunjukkan budget hidrologi untuk United coterminous
state, siklus hidrologi yang dikonseptualisasikan, dan distribusi input curah hujan,
masing-masing. Angka-angka ini mengilustrasikan komponen-komponen siklus
air yang dengannya ahli hidrologi yang bersangkutan. Dalam arti praktis,
beberapa wilayah hidrologi ditangani dan anggaran untuk daerah itu ditetapkan.
Wilayah tersebut dapat didefinisikan secara topografi (daerah aliran sungai dan
daerah aliran sungai adalah contohnya), secara politis ditentukan (misalnya
negara atau kota batas), atau dipilih dengan alasan lain.
Daerah Aliran Sungai atau Drainagi Tasin adalah paling mudah untuk
ditangani karena mereka secara tajam mendefinisikan batas air permukaan. Ini
top-daerah yang ditentukan secara grafis dikeringkan oleh sungai / aliran atau
sistem penghubung sungai/sungai sedemikian rupa sehingga semua aliran
keluar melalui satu saluran keluar. Belakangan, seringkali perlu berurusan
dengan wilayah yang tidak cocok untuk pelacakan komponen hidrologi. Untuk
area ini, ahli hidrologi akan menemukan penganggaran hidrologi sedikit
tantangan. Masukan utama dalam anggaran hidrologi adalah curah hujan.
Angka 1.2-1.3 ilustrasikan ini. Beberapa presipitasi (mis., hujan, salju, hujan
es) dapat dicegat oleh pohon, rumput, vegetasi lain, dan objek struktural dan
pada akhirnya akan kembali ke, atmosfer dengan penguapan. Begitu presipitasi
mencapai tanah, sebagian mungkin terisi depresi (menjadi penyimpanan
depresi), bagian dapat menembus tanah (infiltraie) untuk mengisi kembali
kelembaban tanah dan reservoir air tanah, dan beberapa mungkin menjadi
permukaan runoff-yaitu, aliran di atas permukaan bumi ke saluran tertentu seperti
sungai. Gambar 1'4 menunjukkan disposisi infiltrasi, depresi penyimpanan, dan
limpasan permukaan.
Gambar 1.2 hydrologic budget

Gambar 1.3 the hydrolc cycle


E. TUBUH PERAIRAN

Dalam hidrologi, tubuh perairan dibagi menjadi yang tergenang dan mengalir,
jadi dalam hidrologi tubuh perairan dibagi menjadi beberapa macam yakni

 Tergenang

1. Danau
Danau dalam hidrologi artinya tubuh air yang menggenang dan dibuat
secara alami yang ukurannya besar yang mana dikelilingi oleh daratan
dan tidak terhubung dengan laut kecuali melalui sungai dan bisa juga diisi
oleh air karena ada cekungan dan diisi oleh air. Danau termasuk tubuh
perairan karena dalam hidrologi danau termasuk tubuh peraian yang
merupakan salah satu sumber penguapan dan juga sesuai dengan ciri
dalam hidrologi yang mana perairan itu ada yang tergeang dan mengalir.

Gambar 1.4 Lake


2. Waduk
Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah
yang digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan air / musim
penghujan sehingga air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering.
Sumber air waduk terutama berasal dari aliran permukaan dtambah
dengan air hujan langsung
Gambar 1.5, waduk
3. Rawa

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-
menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Rawa-
rawa yang berada di Indonesia biasanya terdapat di hutan. Umumnya,
rawa dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu rawa air tawar yang
dapat ditemukan di pedalaman hutan dan rawa air asin yang berada di
sepanjang wilayah pantai.

Gambar 1. Rawa
 MENGALIR

1. SUNGAI
Sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alami di atas
permukaan bumi, tidak hanya menampung air tetapi juga mengalirkannya
dari bagian hulu menuju ke bagian hilir dan ke muara. Sungai termasuk
kedalam perairan yang dibahas di hidrologi karena ciri dari periaran ini
adalah bergerak atau dengan kata lain mengalir.

Gambar 1. Sungai

2. Air Tanah

Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir dibawah
permukaan tanah sebagai akibat dari gaya gravitasi bumi, struktur perlapisan
geologi, dan beda potensi kelembaban tanah. Menurut Bouwer pada 1978,
Air tanah merupakan sejumlah air di bawah permukaan bumi yang kemudian
dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan, atau sistem drainase
dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami akan
mengalir ke permukaan tanah melalui rembesan atau suatu pancaran.

Gambar 1. Air Tanah

3. Laut
Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudra berair asin yang
saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai
beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan memiliki peran
penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Selain itu juga menurut
Abdul Muthalib Tahar mengungkapkan bahwa pengertian laut  adalah  sekumpulan
air asin yang memiliki jumlah yang sangat  luas  sehingga mampu untuk misahkan
benua, pulau, dan lain sebagainya.

Gambar 1. Laut

F. KARAKTERISTIK SUNGAI

Sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alami di atas


permukaan bumi, tidak hanya menampung air tetapi juga mengalirkannya dari
bagian hulu menuju ke bagian hilir dan ke muara (Junaidi, 2014). Menurut
Putra (2014), sungai dapat diartikan sebagai aliran terbuka dengan ukuran
geometrik (tampak lintang, profil memanjang dan kemiringan lembah) berubah
seiring waktu, tergantung pada debit, material dasar dan tebing serta jumlah
dan jenis sedimen yang terangkut oleh air. Berdasarkan pendapat diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa sungai merupakan wadah atau alur alami maupun
buatan yang didalamnya tidak hanya menampung air akan tetapi juga
mengalirkan mulai dari hulu menuju muara.

 KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HULU

1. merupakan awal dari aliran sungai (mata air)


2. debit air relatif kecil dan dipengaruhi curah hujan
3. kondisi dasar sungai berbatu
4. sering ditemui air terjun dan jeram
5. erosi sungai mengarah ke dasar sungai (vertikal)
6. aliran air mengalir di atas batuan indu
7. aliran sungai mengerosi batuan induk
8. aliran sungai cenderung lurus
9. tidak pernah terjadi banjir
10. kualitas air masih baik

 KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN TENGAH


1. merupakan lanjutan dari hulu sungai
2. lembah sungai berbentuk huruf U
3. aliran air tidak terlalu deras
4. proses erosi sudah tidak dominan
5. proses proses transportasi hasil erosi dari hulu

 KARAKTERISTIK SUNGAI BAGIAN HILIR

1. merupakan bagian akhir sungai menuju laut


2. lembah sungai berbentuk huruf U
3. aliran air permanen
4. terdapat pengendapan
5. sering terjadi banjir di dalam alur sungai
6. terdapat daerah dataran banjir
7. aliran sungai berkelok-kelok membentuk meander
8. terdapat danau tapal kuda (oxbow lake)
9. erosi sungai ke arah sampinh (lateral)
10. badan sungai melebar
Gambar 1.4 karakter sungai

Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah


tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai itu dapat digunakanjuga untuk berjenis-
jenis aspek seperti pembangkit tenaga listrik, pelayaran, pariwisata, perikanan dan
lain-lain. Dalam bidang pertanian sungai itu berfungsi sebagai sumber
airyangpenting untuk irigasi.

 Daerah Pengaliran

Daerah pengaliran sebuah sungai adalah daerah tempat presipitasi itu


mengkonsentrasi ke sungai. Garis batas daerah-daerah aliran yang
berdampingan disebut batas daerah pengaliran, Luas daerah pengaliran
diperkirakan dengan pengukuran daerah itu pada peta topografi. Daerah
pengaliran, topografi, tumbuh-tumbuhan dan geologi mempunyai pengaruh
terhadap debit banjir, corak banjir, debit pengaiiran dasar dan seterusnya.
Gambar 1.5 daerah pengaliran

 Corak dan karakteristik

1. Daerah Pengaliran Berbentuk Bulu Burung

Jalur daerah di kiri kanan sungai utama di mana anak-anak sungai mengalir
ke sungai utama disebut daerah pengaliran bulu burung. Daerah pengaliran
sedemikian mempunyai debit banjir yang kecil, oleh karena waktu tiba banjir
dari anak-anak sungai itu berbeda-beda. Sebaliknya banjirnya berlangsung
agak lama.

2. Daerah Pengaliran Radial


Daerah pengaliran yang berbentuk kipas atau lingkaran dan di mana anak-
anak sungainya mengkonsentrasi ke suatu titik secara radial disebut daerah
pengaliran radial. Daerah pengaliran dengan corak sedemikian mempunyai
banjir yang besar di dekat titik pertemuan anak-anak sungai.
3. Daerah Pengaliran yang Paralel
Bentuk ini mempunyai corak di mana bagian pengaliran yang bersatu di
bagian pertemuan sungai-sungai.
4. Daerah Pengaliran yang Kompleks
Hanya beberapa buah daerah aliran yang mempunyai bentuk-bentuk ini dan
disebut daerah pengaliran yang kompleks.

G. POLA ALIRAN SUNGAI

Pola yang ada di sungai bermacam-mcam yang aman pola tersebut


menjadikan karakteristik sungai itu sendiri, yang mana sungai menggambarkan
bagaiana dan ke mana air tersebut mengalir yang bermuara di laut. Karakteristik
oleh sungai sendiri bisa dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain, adalah
morfologi, struktur geologi, batu penyusunan, dan erosi.

Gambar 1. Pola sungai

1. Dendritik
Dendritik adalah pola aliran yang memiliki cabang anak sungai yang
kelihatan macam ranting pohon. Sungai induk pada pola ini memiliki
percabangan yang menuju ke segala arah dan alirannya membentuk
sudut yang tidak teratur. Pola dendritik ini biasanya terdapat di daerah
dataranrendah dengan struktur batuan homogen.

2. Radial Sentrifugal
Radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar secara radial dari titik
ketinggian tertentu. Pola radial sentrifugal ini biasanya terdapat di daerah
pegunungan yang alirannya menyebar ke arah lereng.

3. Rectangular
Rectangular adalah pola aliran yang cenderung berbentuk siku-siku. Pola
rectangular ini biasanya terdapat di daerah yang struktur geologinya
merekah. Sungai ini biasanya bentuknya lurus mengikuti arah patahan
dengan mengikuti pola dari struktur geologi tersebut.

4. Trellis
Trellis merupakan pola aliran yang biasanya memiliki anak sungai hampir
sejajar dengan sungai utama. Pola trellis ini biasanya terdapat di daerah
dengan morfologi lipatan.

5. Sentripetal
Sentripetal adalah pola aliran yang arus airnya mengalir ke satu tempat
yang berupa cekungan. Dengan begitu, pola sentripetal ini berlawanan
dengan radial sentifrugal.

6. Paralel
Paralel adalah pola aliran yang terbentuk dari lereng yang curam dengan
beberapa bantuan. Karena lereng yang curam, alirannya deras dan lurus.
Lalu dengan sangat sedikit anak sungai dan semuanya mengalir ke arah
yang sama. Pola paralel ini terbentuk di mana terdapat kemiringan yang
jelas di permukaan.
7. Annular
Annular adalah pola aliran yang memiliki anak sungai melingkar. Pola
annular ini biasanya terdapat di daerah morfologi kubah.
8. Pinnate
Pinnate adalah pola aliran yang mana muara anak sungai membentuk
sudut lancip dengan sungai induk. Pola pinnate ini biasanya terdapat pada
bukit yang memiliki lereng terjal.
References
jr, W. V., & Lewis, G. L. (n.d.). Introduction to Hydrology Fourth Edition.

Annisa Salsabila, I. L. (2020). Pengantar Hidologi. Bandar Lampung: AURA CV. Anugrah Utama
Rahaja.

Hydrology, S. L. (2002). Physical Hydrology. USA: Waveland press.

pratama, W. c. (2021, oktober 21). mengenal lebih dalam siklus hidrologi. Retrieved from katalogika:
https://www.katalogika.com/edukasi/pr-1441512903/mengenal-lebih-dalam-siklus-
hidrologi

Radhunath, H. (2006). Hydrolgy. New Delhi: New Age International.

Ray K. Linsley, J. (1958). Hydrology For Engineers. Toronto: McGraw-Hill Book Company.

Soroosh Sorooshian, K.-l. H. (2009). HYDROLOGICAL MODELLING AND THE WATER CYCLE: Coupling
the Atmospheric and Hydrological Models. USA: Corrected Printing.

sosrodarsono, i. s., & takeda, k. (2003). Hidrologi untuk pengairan. jakarta: Pt. Abadi.

syarifuddin, A. (2017). Hidrologi terapan. Jakarta.

SUTIKNO, Dibyosaputro, S., & Haryono, E. (2020). geomorfologi dasar. In Sutikno, S. Dibyosaputro, &
E. Haryono, geomorfologi dsar bagian 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai