DISUSUN OLEH:
NIM: 2110115110010
MATKUL
DIAMPU OLEH:
2022
A. DEFINISI
B. HYDOLOGIC CYCLE
Pada gambar dibawah ini dunia memiliki sepertiga daratan dan dua pertiga
lautan. Penguapan dari permukaan kolam, danau, waduk, permukaan laut dan
lain-lain dan transpirasi dari vegetasi permukaan yaitu dari daun tanaman, bisa
juga dari lahan dan hutan yang dipangkas yang berlangsung, sehingga uap ini
naik kelangit dan terkondensasi sehingga membentuk awan. Sehingga
menghasilkan tetesan air jika awan terkena panas jadi mencair dan terkadang
menghasilkan pretisipasi atau hujan dalam berbagai bentuk seperti hujan es,
kabut, embun, dan embun beku.
Sebagian dari presipitas mengalir di atas daratan yang disebut Runoff dan
Sebagian masuk kedalam tanah Infiltrasi yang membentuk permukaan tanah
membentuk permukaan air tanah. Limpasan permukaan bergabung dengan
sungai dan air ditampung diwaduk. Sebagian Runoff atau limpasan air pemukaan
dan air tanah mengalir Kembali ke laut. Dan Kembali lagi penguapan dari
permukaan danau, maduk dan laut, dari itu siklusnya terus berulang ulang dari
ketiga siklus hidrologi tersebut, yaitu evaporasi, pretisipasi.
Gambar 1.1 Siklus Hidrologi
PRESIPITASI
Presipitasi pada pembentukan hujan, salju, dan hujan batu yang berasal dari
kumpulan awan. Awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang mana
awan diatur oleh arus udara atau sering disebut angin.
KONDENSASI
Kondensasi atau dalam kata lain berarti pengembunan ketika uap air yang
mengambang, mendingin, dan kemudian berkondensasi, biasanya pada
pertikel-partikel debu kecil udara, kondensasi tadi dapat Kembali mencair
atau berubah menjadi bahan padat bisa seperti es, salju, dan hujan batu.
Partikel tersebut tadi kemudian berkumpulan dan membentuk awan.
Evavorasi
Evaporasi sendiri atau dengan kata lain sebagai penguapan yang mana air
yang ada di laut atau yang ada didaratan bahkan di tumbuhan, air tersebut
dipanaskan oleh sinar matahari, yang mana molekul-molekul air tersebut
terlepas dan mengembang menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfer.
Evaporasi sendiri ada juga yang Namanya transpirasi yang mana diakibatkan
oleh penguapan oleh makhluk hidup.
PERKOLASI
INTERSEPSI
Intersepsi yaitu kemampuan pohon menahan air hujan kemudian di uapkan
kembali.
Secera umum dapat dikatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang menyangkut
masalah kuantitas dan kualitas air di bumi. Hidrologi juga dapat dikategorikan
menjadi dua bagian yaiu:
Operational Hydrologi
Dalam hal ini menyangkut pemasangan alat-alat ukur berikut yang
mana penentuan jaringan stasiun pengamatnya, pengumpulan data
hidrologi yang mengamati elemen-elemen hidrologi, pengolahan data
mentah dan publikasi data
Appliped Hydrologi
Sebuah ilmu yang langsung berhubungan dengan penggunaan hukum
– hukum yang berlaku menurut ilmu-ilmu murni pada kejadian praktis
dalam kehidupan myangkut hidrologi seperti mempekirakan jumlah air
permukaan yang tersedia dan lain sebagainya.
C. LINGKUP HIDROLOGI
Dalam hidrologi, tubuh perairan dibagi menjadi yang tergenang dan mengalir,
jadi dalam hidrologi tubuh perairan dibagi menjadi beberapa macam yakni
Tergenang
1. Danau
Danau dalam hidrologi artinya tubuh air yang menggenang dan dibuat
secara alami yang ukurannya besar yang mana dikelilingi oleh daratan
dan tidak terhubung dengan laut kecuali melalui sungai dan bisa juga diisi
oleh air karena ada cekungan dan diisi oleh air. Danau termasuk tubuh
perairan karena dalam hidrologi danau termasuk tubuh peraian yang
merupakan salah satu sumber penguapan dan juga sesuai dengan ciri
dalam hidrologi yang mana perairan itu ada yang tergeang dan mengalir.
Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-
menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Rawa-
rawa yang berada di Indonesia biasanya terdapat di hutan. Umumnya,
rawa dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu rawa air tawar yang
dapat ditemukan di pedalaman hutan dan rawa air asin yang berada di
sepanjang wilayah pantai.
Gambar 1. Rawa
MENGALIR
1. SUNGAI
Sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alami di atas
permukaan bumi, tidak hanya menampung air tetapi juga mengalirkannya
dari bagian hulu menuju ke bagian hilir dan ke muara. Sungai termasuk
kedalam perairan yang dibahas di hidrologi karena ciri dari periaran ini
adalah bergerak atau dengan kata lain mengalir.
Gambar 1. Sungai
2. Air Tanah
Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir dibawah
permukaan tanah sebagai akibat dari gaya gravitasi bumi, struktur perlapisan
geologi, dan beda potensi kelembaban tanah. Menurut Bouwer pada 1978,
Air tanah merupakan sejumlah air di bawah permukaan bumi yang kemudian
dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan, atau sistem drainase
dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami akan
mengalir ke permukaan tanah melalui rembesan atau suatu pancaran.
3. Laut
Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem perairan samudra berair asin yang
saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai satu samudra global atau sebagai
beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan memiliki peran
penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. Selain itu juga menurut
Abdul Muthalib Tahar mengungkapkan bahwa pengertian laut adalah sekumpulan
air asin yang memiliki jumlah yang sangat luas sehingga mampu untuk misahkan
benua, pulau, dan lain sebagainya.
Gambar 1. Laut
F. KARAKTERISTIK SUNGAI
Daerah Pengaliran
Jalur daerah di kiri kanan sungai utama di mana anak-anak sungai mengalir
ke sungai utama disebut daerah pengaliran bulu burung. Daerah pengaliran
sedemikian mempunyai debit banjir yang kecil, oleh karena waktu tiba banjir
dari anak-anak sungai itu berbeda-beda. Sebaliknya banjirnya berlangsung
agak lama.
1. Dendritik
Dendritik adalah pola aliran yang memiliki cabang anak sungai yang
kelihatan macam ranting pohon. Sungai induk pada pola ini memiliki
percabangan yang menuju ke segala arah dan alirannya membentuk
sudut yang tidak teratur. Pola dendritik ini biasanya terdapat di daerah
dataranrendah dengan struktur batuan homogen.
2. Radial Sentrifugal
Radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar secara radial dari titik
ketinggian tertentu. Pola radial sentrifugal ini biasanya terdapat di daerah
pegunungan yang alirannya menyebar ke arah lereng.
3. Rectangular
Rectangular adalah pola aliran yang cenderung berbentuk siku-siku. Pola
rectangular ini biasanya terdapat di daerah yang struktur geologinya
merekah. Sungai ini biasanya bentuknya lurus mengikuti arah patahan
dengan mengikuti pola dari struktur geologi tersebut.
4. Trellis
Trellis merupakan pola aliran yang biasanya memiliki anak sungai hampir
sejajar dengan sungai utama. Pola trellis ini biasanya terdapat di daerah
dengan morfologi lipatan.
5. Sentripetal
Sentripetal adalah pola aliran yang arus airnya mengalir ke satu tempat
yang berupa cekungan. Dengan begitu, pola sentripetal ini berlawanan
dengan radial sentifrugal.
6. Paralel
Paralel adalah pola aliran yang terbentuk dari lereng yang curam dengan
beberapa bantuan. Karena lereng yang curam, alirannya deras dan lurus.
Lalu dengan sangat sedikit anak sungai dan semuanya mengalir ke arah
yang sama. Pola paralel ini terbentuk di mana terdapat kemiringan yang
jelas di permukaan.
7. Annular
Annular adalah pola aliran yang memiliki anak sungai melingkar. Pola
annular ini biasanya terdapat di daerah morfologi kubah.
8. Pinnate
Pinnate adalah pola aliran yang mana muara anak sungai membentuk
sudut lancip dengan sungai induk. Pola pinnate ini biasanya terdapat pada
bukit yang memiliki lereng terjal.
References
jr, W. V., & Lewis, G. L. (n.d.). Introduction to Hydrology Fourth Edition.
Annisa Salsabila, I. L. (2020). Pengantar Hidologi. Bandar Lampung: AURA CV. Anugrah Utama
Rahaja.
pratama, W. c. (2021, oktober 21). mengenal lebih dalam siklus hidrologi. Retrieved from katalogika:
https://www.katalogika.com/edukasi/pr-1441512903/mengenal-lebih-dalam-siklus-
hidrologi
Ray K. Linsley, J. (1958). Hydrology For Engineers. Toronto: McGraw-Hill Book Company.
Soroosh Sorooshian, K.-l. H. (2009). HYDROLOGICAL MODELLING AND THE WATER CYCLE: Coupling
the Atmospheric and Hydrological Models. USA: Corrected Printing.
sosrodarsono, i. s., & takeda, k. (2003). Hidrologi untuk pengairan. jakarta: Pt. Abadi.
SUTIKNO, Dibyosaputro, S., & Haryono, E. (2020). geomorfologi dasar. In Sutikno, S. Dibyosaputro, &
E. Haryono, geomorfologi dsar bagian 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.