Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP KETERJANGKAUAN
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Geografi

DISUSUN OLEH:
Radiansyah (2110115110002)
Deva Yudha Wardana (2110115110005
Muhammad Daffa Pratama (2110115110010)
Nadya Lestari (2110115120001)
Siti Maisarah (2110115120003)
Fitria (2110115120004)
Siti Awaliyah (2110115120005)
Nabiela Azzahra (2110115120006)
Viyona Auliya Aprilliana (2110115120007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
pengantar geografi, dengan judul “Konsep Keterjangkauan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Banjarmasin, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...1
1.3 Tujuan………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
2.1 Pengertian Konsep Keterjangkauan…………………………………2
2.2 Faktor Mempengaruhi Keterjangkauan Suatu Wilayah……………..2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….8
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Konsep esensial dalam geografi berguna untuk menggambarkan corak


abstrak fenomena esensial dari objek material bidang kajian ilmu. Maka, konsep
esensial adalah elemen penting dalam memahami fenomena yang ada. Konsep
lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan
bumi.

Dalam geografi ada 10 konsep essensial, salah satunya yaitu konsep


keterjangkauan. Konsep keterjangkauan yaitu mudah atau tidak nya wilayah
tersebut dijangkau. Kerterjangkauan atau biasa disebut aksesbilitas dipengaruhi
oleh sarana dan prasarana penunjang. Konsep keterjangakauan tidak selalu soal
jarak. Tapi juga mencakup kondisi alam, kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan
ekonomi, dan sarana transportasi.

Konsep ini tentu sangat berguna untuk integrasi sebuah negara. Dengan
keterjangkauan, lokasi tertentu akan lebih mudah di capai. Namun sayangnya, di
Indonesia konsep keterjangkauan masih belum maksimal. Karena masih banyak
daerah-daerah Indonesia terutama daerah pelosok dan pulau-pulau terluar yang
masih belum bisa terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan konsep keterjangkauan?


 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keterjangkauan
suatu wilayah?
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen dan juga makalah
ini dibuat untuk bagi pembaca dapat memahami tentang salah satu konsep esensial
dari kesepuluh jenis konsep esensial untuk makalah ini menjeaskan konsep
keterjangkauan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Keterjangkauan


Konsep keterjangkauan adalah tinggi rendahnya tingkat kemudahan dalam
menjangkau suatu tempat di permukaan bumi. Apabila suatu tempat di permukaan
bumi bisa dengan mudah dijangkau berarti tingkat keterjankauan tempat itu
tinggi, sebaliknya apabila suatu lokasi di permukaan bumi sulit untuk didatangi
atau di jangkau maka keterjangkauan lokasi tersebut rendah. Konsep
keterjangkauan juga sering disebut dengan aksesibilitas.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterjangkauan Suatu Wilayah


Tinggi rendahnya tingkat keterjangkauan/aksesibilitas suatu tempat
dipermukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1.) Jarak Menuju Lokasi
Jauh dekat suatu wilayah dari daerah lainnya mempengaruhi tingkat
tingkat keterjangkauan. Semakin jauh jarak suatu wilayah dengan wilayah lainnya
maka tingkat keterjangkauannya semakin rendah, sebaliknya semakin dekat jarak
suatu wilayah dengan wilayah lain di sekitarnya maka tingkat keterjangkauannya
semakin tinggi.
2.) Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk permukaan bumi merupakan faktor yang bersifat cenderung
membuat keterjangkauan suatu wilayah dengan wilayah lainnya menjadi rendah.
Desa yang terdapat di dataran rendah memiliki keterjangkauan yang tinggi ke desa
lain, tetapi semakin bentuk muka bumi tidak rata, berombak, bergelombang,
berbukit hingga pegunungan maka tingkat keterjangkauannya akan semakin
rendah. Adanya perairan yang membatasi wilayah satu dengan yang lainnya juga
berpotensi menyebabkan keterjangkauan suatu wilayah menjadi rendah.
3.) Iklim dan Cuaca
Kondisi musim dan cuaca sehari-sehari dapat menyebabkan tingkat
keterjangkauan dapat berubah-ubah sesuai kondisi udara pada hari itu. Cuaca yang
cerah di suatu wilayah akan mendukung perjalanan menjadi lancar sehingga
tingkat keterjangkauan di wilayah itu semakin tinggi, sebaliknya pada saat
wilayah tersebut sedang dalam kondisi hujan yang deras maka jalan yang basah
akan menjadi licin sehingga pada saat melakukan perjalanan harus berhati-hati.
Hal ini menyebabkan waktu tempuh menjadi lebih lama dari biasanya.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ribuan pulau. Dari ribuan
pulau tersebut terdapat pulau kecil dan terpencil yang dihuni oleh beberapa
penduduk. Pada saat perairan laut sedang sering terjadi badai dan ombak besar
maka tingkat keterjangkauan menuju pulau-pulau kecil terpencil tersebut menjadi
semakin rendah. Jika badai dan ombak besar di perairan laut tersebut berlangsung
dalam waktu lama misalnya seminggu, maka dalam seminggu itu tingkat
keterjangkauan menuju pulau tersebut nol karena tidak ada kapal yang berani
berlayar.

4.) Sarana dan Prasarana Transportasi


Kelengkapan sarana prasarana tranportasi menjadi faktor berpengaruh
secara langsung pada tingkat keterjangkauan suatu wilayah. Beberapa hal yang
berkaitan dengan sarana prasarana transportasi yang berpengaruh terhadap tingkat
keterjangkauan suatu wilayah misalnya :
 Kondisi jalan
Baik buruk kondisi jalan sebagai prasarana angkutan darat akan
berpengaruh pada pada tinggi rendahnya tingkat keterjangakauan suatu wilayah.
Jalan yang halus akan membuat perjalanan lebih cepat yang berarti tingkat
keterjangkauan menjadi tinggi. Sedangkan kondisi jalan yang rusak,
bergelombang dan banyak lubang membuat perjalanan lebih lambat karena
pengguna jalan harus berhati-hati saat mengemudi. Hal ini membuat tingkat
keterjangkauan ke wilayah yang dituju menjadi rendah.
 Kondisi arus transportasi.
Kondisi arus transportasi berkaitan dengan kepadatan atau pengguna jalan.
Pada saat kondisi jalan lengang maka perjalanan menjadi lebih cepat dan lancar
sehingga membuat tingkat keterjangkauan menjadi tinggi. Jika kondisi jalan padat
bahkan macet maka tingkat aksesibilitasnya menjadi rendah.
 Jaringan jalan
Suatu wilayah yang mempunyai banyak jalur jalan yang keluar masuk ke
wilayah itu maka tingkat keterjangkauannya menjadi semakin tinggi. Jika ada
salah satu jalur jalan menuju mengalami kerusakan misalnya longsor, maka
pengguna jalan yang akan masuk ke wilayah tersebut dapat lewat melalui jalur
lain. Jika hanya ada satu jalur saja maka bisa dipastikan akses menuju wilayah
tersebut akan tertutup dan membuat tingkat keterjangkauannya menjadi rendah.

 Kelengkapan angkutan umum


Banyaknya pilihan angkutan umum seperti angkutan darat (bus, kereta),
angkutan laut dan angkutan udara untuk menuju suatu wilayah menjadikan
wilayah tersebut memiliki tingkat keterjangkuan tinggi, tetapi jika untuk menuju
wilayah tersebut hanya ada satu angkutan umum dan mahal misalnya hanya bisa
dijangkau menggunakan pesawat terbang maka bisa dikatakan tingkat
keterjangkauan menuju wilayah itu rendah.
5.) Kondisi Sosial Politik
Kondisi sosial politik yang aman nyaman dan kondusif di suatu wilayah
membuat tingkat keterjangkauan wilayah tersebut tinggi karena banyak pendatang
yang datang ke tempat itu atau penduduk di wilayah itu dapat dengan mudah
bepergian ke manapun.Tingkat keterjangkauan suatu wilayah dapat rendah
manakala ada peristiwa chaos di wilayah tersebut, misal terjadi konflik atau
peperangan di suatu negara. Tidak semua pendatang atau penduduk setempat akan
diijinkan keluar masuk wilayah dengan mudah.

Lockdown yang diterapkan suatu wilayah berkaitan sebaran wabah


penyakit membuat penduduk wilayah itu tidak dapat bepergian ke tempat lain,
begitu pula pendatang juga kesulitan mendapatkan ijin untuk masuk ke wilayah
yang sedang menerapkan lockdown.Kebijakan negara yang membatasi bahkan
melarang pendatang dari negara lain juga menjadi indikator bahwa keterjangakuan
negara tersebut rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep keterjangkauan (aksesibilitas) adalah tinggi rendahnya tingkat
kemudahan dalam menjangkau suatu tempat di permukaan bumi.
Tinggi rendahnya tingkat keterjangkauan/aksesibilitas suatu tempat
dipermukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
 Jarak menuju lokasi
 Bentuk permukaan bumi
 Iklim dan cuaca
 Sarana dan prasarana transportasi
 Kondisi sosial politik
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. (2020). Konsep Keterjangkauan. Retrieved Oktober 14, 2021, from


andimanwno-wordpress-.

Anda mungkin juga menyukai