(BENCANA LONGSOR)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena segala nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dukungan , baik ide maupun materi.
i
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................
C. TUJUAN...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LONGSOR....................................................................................
B. PROSES TERJADINYA TANAH LONGSOR....................................................
C. JENIS –JENIS TANAH LONGSOR.....................................................................
D. PENYEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR..............................................
E. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI TANAH LONGSOR......................
F. STATEGI UNTUK MENANGGULANGI TANAH LONGSOR........................
G. MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR......................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses geologi yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar
bumi (eksogen) dapat menimbulkan bahaya bahkan bencana bagi manusia.
Bencana-bencana tersebut diantaranya merupakan tanah longsor. Tanah longsor
merupakan satu peristiwa dikarenakan adanya gerakan tanah. Dampak dari
bencana-bencana tersebut dapat menimbulkan berbagai kerugian dan dampak
bagi aktivitas manusia di berbagai wilayah muka bumi. Di banyak negara-negara
di dunia yang daerahnya bergunung-gunung atau berbukit- bukit seperti di
Indonesia, Jepang, Norwegia, Swiss, Yugoslavia dan lain-lainnya, longsoran
sering terjadi dan merupakan problem yang serius yang harus ditangani. Di
Indonesia, semenjak tahun 2000 banyak tempat di daerah yang berbukit-bukit
mengalami longsoran, terutama pada musim hujan (Hardiyatmo, 2006: 1).
Tanah longsor yang terjadi perlu diperhatikan oleh masyarakat luas terlebih
lagi
tentang dampak yang dapat ditimbulkan, usaha mencegah bencana tanah longsor
dan mitigasi bencana tanah longsor. Tanah longsor dapat memakan korban jiwa
yang banyak dan proses evakuasi yang berjalan dengan lama. Bencana tersebut
menganggu aktvitas manusia dan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia.
Kejadian tanah longsor perlu diwaspadai mengingat Indonesia merupakan
wilayah yang memiliki rawan longsor dan berbagai bencana lainnya. Masyarakat
luas perlu mewaspadai adanya bahaya longsor dengan terus memperhatikan
keseimbangan alam dan menjaga alam supaya bahaya bencana tersebut tidak
terjadi.
Berdasarkan catatan, bencana geologi yang terjadi di berbagai belahan
dunia
meningkat secara tajam, baik dalam tingkat dan skala kejadiannya dan
berdasarkan statistik jumlah korban jiwa dan harta benda juga meningkat.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanah longsor?
2. Bagaimana proses terjadinya tanah longsor?
3. Apa penyebab terjadinya tanah longsor?
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari tanah longsor?
5. Bagaimana usaha menanggulangi tanah longsor?
6. Bagaimana mitigasi bencana tanah longsor ?
C.Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan tanah longsor
2. Mengetahui proses terjadinya tanah longsor
3. Mengetahui penyebab terjadinya tanah longsor
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tanah longsor
5. Mengetahui usaha-usaha menanggulangi tanah longsor
6. Mengetahui mitigasi bencana tanah longsor
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gerakan massa (mass movement) tanah atau sering disebut tanah longsor
(landslide)
merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda daerah perbukitan di
daerah tropis basah. Gerakan massa, umumnya disebabkan oleh gaya-gaya
gravitasi dan kadang-kadang getaran atau gempa juga menyokong terjadinya
tersebut. Gerakan massa yang berupa tanah longsor terjadi akibat adanya
reruntuhan geser disepanjang bidang longsor yang merupakan batas bergeraknya
massa tanah atau batuan (Hardiyatmo, 2006: 2).
Gerakan tanah adalah proses perpindahan suatu masa batuan/tanah akibat
gaya gravitasi. Gerakan tanah seringkali disebut sebagai longsoran dari massa
tanah/batuan dan secara umum diartikan sebagai suatu gerakan tanah dan atau
batuan dari tempat asalnya karena pengaruh gaya berat (Noor, 2006: 106).
Adanya gerakan tanah disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor
internal yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah adalah daya ikat
(kohesi)
tanah/batuan yanglemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat terlepas dari
ikatannya dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada
disekitarnya membentuk masa yang lebih besar. Lemahnya daya ikat/batuan dapat
disebabkan oleh sifat kesarangan (porositas) dan kelolosan air (permeabilitas)
tanah/batuan maupun rekahan yang intensif dari masa tanah/batuan tersebut.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya gerakan tanah
terdiri dari
berbagai sebab yang kompleks seperti sudut kemiringan lereng, perubahan
kelembaban
tanah/batuan karena masuknya air hujan, tutupan lahan dan pola pengolahan
lahan, pengikisan oleh aliran air, ulah manusia seperti penggalian dan sebagainya.
3
4
1. Jatuhan (falls)
Jatuhan (falls) merupakan gerakan jatuh material pembentuk lereng
(tanah atau batuan) di udara dengan tanpa adanya interaksi antara bagian-
bagian material yang longsor. Jatuhan terjadi tanpa adanya bidang longsor dan
banyak terjadi pada lereng terjal atau tegak yang terdiri dari batuan yang
mempunyai bidang-bidang menerus (diskontinuitas). Jatuhan pada tanah
biasanya terjadi apabila material mudah tererosi terletak di atas tanah yang
lebih tahan erosi, contohnya di lapisan pasir bersih atau danau berada di atas
lapisan lempung.
2. Robohan (topples)
Robohan (topples) merupakan gerakan material roboh dan biasanya
terjadi pada lereng batuan yang sangat terjal sampai tegak yang mempunyai
6
longsor biasanya terjadi setelah hujan, karena banyak muncul mata air baru secara
tiba-tiba, tebing menjadi rapuh, dan banyak kerikil yang mulai berjatuhan.
Disamping faktor penyebab secara umum tersebut, faktor-faktor lainnya yaitu :
1. Lereng terjal
Lereng yang terjal terbentuk karena adanya pengikisan air sungai, mata air, air
laut, dan angin. Lereng yang terjal akan memperbesar gaya pendorong,
sehingga apabila sudut lereng tersebut mencapai 180o maka akan sangat rawan
terjadi longsor.
2. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Jenis tanah yang kurang padat adalah jenis tanah lempung dan tanah liat
dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter. Jenis tanah tersebut memiliki potensi
untuk terjadinya tanah longsor, apabila terjadi hujan. Disamping itu, tanah ini
sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena lembek terkena air dan pecah
akibat terkena panas.
3. Batuan yang Kurang Kuat
Batuan yang kurang kuat sangat rentan terhadap tanah longsor, apabila terdapat
pada daerah yang memiliki lereng sangat terjal.
4. Jenis Tata Lahan
Jenis tata lahan yang sering terjadi longsor yaitu di daerah persawahan,
perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Di daerah
persawahan akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat
tanah menjadi lembek dan jenuh terhadap air sehingga mudah terjadi longsor.
Sedangkan di daerah perladangan, penyebab longsor adalah akar pohon tidak
mampu menembus bidang longsoran yang dalam dan biasanya terjadi di
daerah longsoran yang lama.
5. Getaran
Getaran diakibatkan karena adanya gempa bumi, gunung meletus, getaran
mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan.
6. Surutnya Muka Air Danau
Akibat adanya susutan muka air yang sangat cepat di danau, maka dapat
menyebabkan gaya penahan lereng menjadi hilang, dengan sudut
8
2. Membuat terasering dengan sistem drainase yang tepat. drainase pada teras -
teras dijaga jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah
3. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam
yang tepat. Hal ini untuk bisa menahan air sehingga bencana tanah longsor bisa
di minimalisir.
dilakukan dengan berbagai cara antara lain mengirimkan poster, booklet dan
leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat
pemerintah.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/51533/3/Bab%20I.pdf
https://www.academia.edu/33781115/Makalah_Tanah_Longsor
https://repo.undiksha.ac.id/2420/3/1704081019-BAB%20I
%20PENDAHULUAN.pdf
13