Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“ TANAH LONGSOR ”

Dosen Pengampu : Ibu. Asri Tri Pakarti, S.Kep.,Ns, M.Kep

Nama Kelompok 6 :

Kelas B

1. Arnalista Nur Rahmadani


2. Danang Yonas Junianda
3. Fresilia Putri
4. Nadhila Mutiara Sani
5. Novia Wulan Juniardi
6. Rahman Alahtiar
7. Wahyu Sri Widianingsih

D3 KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMAWACANA METRO

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menulis makalah ini dengan kemudahan dan bantuan dari Allah SWT. Dengan rahmat yang
diberikan oleh Allah SWT kepada kami untuk menyusun makalah ini. Dalam kesempatan ini
kami akan menulis makalah yang akan membahas tentang Tanah Longsor.

Disini kami akan memberitahukan berbagai materi tentang tanah longsor, seperti
pengertian, pra bencana, bencana, pasca bencana dan yang berkaitan dengan tanah longsor.
Supaya semua yang membaca bisa belajar tentang tanah longsor , dan semoga bermanfaat
bagi para pembacanya.

Semoga saja isi dari makalah yang kami susun ini bisa bermanfaat untuk kalian para
pembacanya. Sekian dari kata pengantar yang bisa kami ucapkan, jika ada salah kata atau
ucapan kami mohon maaf. Karena setiap makalah pasti memiliki kekurangan atau kelebihan,
mohon untuk dimaklumi dan dimaafkan. Kami mohon maaf , sekian Terimakasih.

Metro, 27 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................

1.1 Pengertian Tanah Longsor ........................................................................................


1.2 Penyebab Tanah Longsor .........................................................................................
1.3 Cara Mengatasi Bencana Tanah Longsor .................................................................

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................

1.1 Kesimpulan ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Longsor atau sering disebut juga gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan
oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Perlakuan manusia terhadap
lingkungan juga bisa memicu terjadinya tanah longsor, yang akan menyebabkan kondisi
lingkungan yang tidak stabil.
Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri,
sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng
yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh: erosi yang
disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang
menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam. Lereng dari bebatuan dan tanah
diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat.
Tanah longsor juga bisa terjadi karena pergeseran lempeng bumi atau sering disebut
Gempa bumi yang menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan
bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
tersebut. Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu. Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan
petir. Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
Pada dataran – dataran tinggi lebih berpotensi untuk terjadinya tanah longsor terlebih
pada lereng – lereng tebing yang gundul saat turun hujan akan lebih waspada terhadap
tanah longsor. Masyarakat harus lebih waspada akan hal ini dan juga harus bisa menjaga
kelestarian lingkungan supaya kejadian yang tidak terduga dan yang tidak diharapkan
untuk terjadi.
Pemerintah juga harus lebih memberikan pengawasan untuk daerah – daerah yang
rawan akan terjadinya bencana alam yang tidak diinginkan khususnya tanah longsor.
Karena pada kasus biasanya tanah longsor tidak sedikit dalam memakan korban
dan bencana ini juga menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Di Indonesia banyak
terjadi bencana tanah longsor terutama didaerah-daerah pegunungan dengan intensitas
curah hujab yang tinggi dan keadaan tebing yang memicu terjadinya tanah longsor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tanah longsor ?
2. Apa penyebab terjadinya tanah longsor ?
3. Bagaimana pra bencana tanah longsor ?
4. Bagaimana saat bencana tanah longsor terjadi ?
5. Seperti apa pasca terjadinya tanah longsor ?
6. Bagaimana cara mengatasi bencana tanah longsor ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian tentang tanah longsor
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya tanah longsor
3. Untuk mengetahui tentang pra bencana tanah longsor
4. Untuk mengetahui tentang mekanisme saat terjadinya bencana tanah longsor
5. Untuk mengetahui pasca terjadinya bencana alam tanah longsor
6. Untuk mnegetahui cara mengatasi bencana tanah longsor
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Tanah Longsor

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendefinisikan tanah longsor


sebagai salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, yang menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau
batuan penyusun lereng. Sementara merujuk sumber lain, pengertian tanah longsor adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, ataupun
campuran material-material tersebut, yang bergerak ke bawah atau keluar lereng.

Longsor atau sering disebut juga gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi


yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis
seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Bencana tanah longsor sering
muncul di musim hujan, setelah musim kering yang menyebabkan permukaan tanah retak
dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke bagian dalam
tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air yang terakumulasi di
dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah bergerak menuruni lereng. Namun,
jika ada banyak pohon maka tanah tidak mudah bergerak longsor. Maka itu, penghijauan
di daerah perbukitan, pegunungan dan sekitar lerengpentingdilakukan.

Ada baiknya kita mengenali ciri-ciri daerah yang rentan mengalami tanah longsor.
Selain itu, untuk mengenali kerawanan bencana ini, jenis-jenis tanah longsor juga perlu
diketahui. Berikut ini ciri-ciri kawasan rawan bencana tanah longsor:

1. Umumnya tanah longsor terjadi di wilayah perbukitan dan lereng gunung dengan
kemiringan 20 derajat.
2. Lapisan tanah di bagian atas lereng tebal
3. Lahan gundul tidak ada pepohonan, sehingga lereng terbuka
4. Terdapat retakan tanah di atas lereng dan tebing
5. Sistem saluran air yang buruk di daerah lereng
6. Ada mata air atau rembesan di tebing, dan didahului oleh longsoran kecil
7. Adanya bangunan di bagian atas tebing yang menyebabkan beban berlebihan.

Jenis-jenis tanah longsor yang umum terjadi setidaknya 6, yakni:

1 Longsoran Translasi: gerakan massa tanah dan batuan di tebing dengan bidang
gelincir rata atau bergelombang landai.
2 Longsorang Rotasi: gerakan massa tanah dan batuan pada bidang gelincir cekung
3 Pergerakan Blok (longsoran translasi blok batu): perpindahan batuan pada bidang
gelincir rata atau lurus.
4 Runtuhan batu: batuan atau material yang bergerak ke bawah dengan jatuh bebas.
Biasanya terjadi di lereng terjal, seperti yang ada di daerah pantai.
5 Rayapan tanah: jenis tanah longsor yang lamban bergerak dan lama. Biasanya dapat
diamati saat pohon atau rumah mulai miring atau retak perlahan ke arah bawah.
6 Aliran bahan rombakan: massa tanah bergerak didorong oleh air, sehingga kecepatan
longsor tergantung pada volume air, tekanan air, dan seberapa miring lerengnya.

Sebelum Terjadinya Longsor ( pra bencana )

 Pengenalan daerah rawan longsor.


 Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama
lainnya
 Mengurangi tingkat keterjalan lereng permukaan maupun air tanah. (Fungsi drainase
adalah untuk menjauhkan air dari lereng, menghindari air meresap ke dalam lereng
atau menguras air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase harus dijaga agar
jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah).
 Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling
 Terasering dengan sistem drainase yang tepat (drainase pada teras – teras dijaga
jangan sampai menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah. Penghijauan dengan
tanaman yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang tepat (khusus untuk
 lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% sebaiknya
tanaman tidak terlalu rapat serta diselingselingi dengan tanaman yang lebih pendek
dan ringan, di bagian dasar ditanam rumput).
 Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
 Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan.
 Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
 Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam
tanah.
 Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liquefaction
(infeksi cairan).
 Utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel.
 Dalam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.
 Menanami kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak
dan dalam seperti nangka, durian, pete, kaliandra dan sebagainya. Tidak mendirikan
bangunan permanen di daerah tebing dan tanah yang tidak stabil (tanah gerak).
Membuat selokan yang kuat untuk mengalirkan air hujan.
 Waspada ketika curah hujan tinggi. Jangan menggunduli hutan dan menebang pohon
sembarangan.

Ketika Terjadinya Longsor ( bencana )

 Segera menyelamatkan diri dengan keluar rumah jika terjadi hujan besar
 Jika ada suara gemuruh setelah hujan besar, segera menghindar

Setelah Terjadinya Longsor ( pasca bencana )

 Menyelamatkan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman


 Menyelamatkan harta benda yang masih dapat diselamatkan
 Menyiapkan tempat penampungan sementara seperti tenda-tenda
 Menyediakan dapur umum
 Menyediakan air bersih dan sarana kesehatan
 Mengerahkan tim penyelamat jika ada yang masih tertimbun longsor
 Memberikan obat-obatan kepada korban yang luka
 Segera menggali timbunan longsor seperti yang menimbun rumah dan jalan raya
 Memperbaiki infrastruktur
 Merelokasi warga ke tempat yang lebih aman
 Melaporkan kerusakan dan kerugian harta benda kepada pihak berwenang
 Tanami kembali daerah yang bekas longsor atau daerah di sekitarnya untuk
menghindari erosi yang telah merusak lapisan tanah
 Perhatikan terjadinya longsor susulan
 Mematuhi instruksi dari pemerintah

1.2 Penyebab Tanah Longsor

Peristiwa tanah longsor dapat terjadi apabila air yang meresap ke dalam tanah
menyebabkan bobot tanah bertambah, kemudian menembus sampai ke bidang gelincir,
hingga menyebabkannya bergerak keluar lereng. Apabila gaya pendorong pada lereng
lebih besar dari gaya penahan maka terjadilah longsor. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong
dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah
batuan, demikian dikutip dari laman BPBD DIY.
Air yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah
bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak mudah
bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan, pegunungan dan sekitar
lereng penting dilakukan. Tanah longsor biasanya terjadi bila gaya pendorong pada lereng
lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan
batuan dan kepadatan tanah. Adapun gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut
lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Faktor-faktor penyebab tanah longsor adalah:
1. Hujan
Hujan lebat pada awal musim dapat menyebabkan bencana longsor karena
air akan masuk ke tanah dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga
menimbulkan gerakan lateral. Longsor dapat dicegah apabila ada pepohonan di
permukaannya, karena air akan diserap oleh tumbuhan.
2. Lereng Terjal
Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan
angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor
adalah 180 derajat apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
3. Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Tanah jenis ini memiliki berpotensi jadi penyebab longsor terutama bila terjadi hujan.
Selain itu, tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek
terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
4. Batuan yang Kurang Kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan campuran antara
kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Batuan tersebut akan mudah
menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan rentan terhadap longsor bila ada
pada lereng yang terjal.
5. Jenis Tata Lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan
adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan, akarnya kurang
kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek dan jenuh
dengan air sehingga mudah terjadi longsor.
1.3 Cara Mengatasi Bencana Tanah Longsor

Kejadian tanah longsor seringkali terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan tak
sedikit korban yang tewas karenanya. Badan Penanggulangan Bencana sudah sering
melakukan upaya penanggulangan tanah longsor, namun kita tidak tahu kapan bencana
itu akan terjadi. Indonesia mempunyai rekor masalah bencana longsor salah satu yang
terbesar adalah longsor di Banjarnegara pada 2015 kemarin. Inilah sebabnya perlu
dilakukan upaya dan strategi penanggulangan tanah longsor antara lain adalah dengan:
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi
tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan
lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam
lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak
terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting
yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan
kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptkan alat-
alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-dareh longsor.
Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk melakukan tindakan
mitigasi bencana. Upaya penanggulangan tanah longsor seperti halnya banjir, harus
terintegrasi antara tindakan masyarakat yang bermukim di area rawan longsor dengan
pemerintah setempat.
Caranya mencegah dari tanah longsor yaitu adalah:
- Menjaga kelestarian hutan.
- Tidak menebang pohon sembarangan, menanami wilayah yang gundul dengan pohon
yang berakar panjang, dan langkah-langkah lain yang perlu.tidak mengambil air
sembarangan, baik dari sumber air alam, maupun dengan sumur buatan, apalagi untuk
tujuan komersialisasi air.
- Menggunakan teras sering untuk pertanian di wilayah yang miring

Apabila dilihat dari sudut pandang konstruksi bangunan, tanah merupakan sebuah elemen
paling penting dalam mendirikan sebuah bangunan. Tanah mempunyai fungsi untuk menahan
beban dari bangunan serta menjadi sebuah penentu apakah bangunan dapat bertahan serta
digunakan dalam waktu yang lama. Perlu Kamu ketahui, tanah sangat rentan mengalami
pengikisan serta dapat menyebabkan longsor. Berikut ini adalah sepuluh cara menghindari
adanya pemicu longsoran agar tidak terjadi bencana tanah longsor dilansir dari penelitian
oleh Arthur W. Root tentang Prevention of Landslides.

1. Pembuangan serta Penggantian Materials

Setiap tanah mempunyai struktur tanah yang berbeda-beda. Tanah serta batuan yang


mempunyai struktur rapuh serta rawan longsor dapat dipindahkan serta diganti dengan
materials yang lebih kuat, seperti tanah berlumpur atau berpasir. Karena pelapukan serpih
dapat membentuk tanah yang rawan longsor, prosedur pemindahan serta penggantian harus
mencakup langkah-langkah untuk menghindari pelapukan lanjutan dari batuan yang tersisa.
Materials longsor tidak boleh didorong kembali ke atas lereng. Ini hanya akan menyebabkan
gerakan tanah longsor yang berkelanjutan.

2. Memperbaiki Drainase Permukaan serta Bawah Permukaan Tanah

Karena air merupakan faktor utama terjadinya tanah longsor, perbaikan drainase di
permukaan serta bawah permukaan di lokasi dapat meningkatkan stabilitas lereng yang rawan
longsor. Air permukaan harus dialihkan jauh dari wilayah rawan longsor dengan mengalirkan
air di saluran drainase berjajar atau pipa saluran pembuangan ke dasar lereng. Air harus
dialihkan sedemikian rupa untuk menghindari memicu tanah longsor yang berdekatan dengan
lokasi. Air permukaan tidak boleh dibiarkan menggenang di lereng yang rawan longsor.
Apabila dibiarkan, maka tanah akan melembek yang pada akhirnya akan terbawa oleh aliran
air menuruni lereng mengarah ke bawah. Hal itu akan mengakibatkan longsor.

3. Merawat Quantity Air Di Atas Lereng

Air dapat diminimalisir dari tanah di atas lereng dengan menggunakan parit yang diisi
dengan kerikil serta pipa berlubang atau sumur air yang dipompa. Penampungan air seperti
kolam renang, saluran air, serta saluran pembuangan harus dipelihara untuk menghindari
kebocoran.

Penyiraman rumput serta tumbuh-tumbuhan pada tanah di atas lereng harus dijaga
seminimal mungkin. Tanah liat mempunyai konduktivitas hidrolik yang rendah serta sulit
untuk dikeringkan. Dengan keringnya tanah, maka meringankan berat beban tanah pada atas
lereng sehingga kemungkinan terjadinya tanah longsor dapat dicegah.

4. Melestarikan Vegetasi

Pepohonan, rerumputan, serta vegetasi dapat meminimalkan jumlah air yang meresap
ke dalam tanah. Selain itu, dengan adanya tanaman sanggup memperlambat erosi yang
diakibatkan oleh aliran air permukaan. Air tanah pun diserap oleh akar tumbuhan sehingga
dapat menghilangkan air dari permukaan tanah.

Seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hadi Susilo Arifin pada portal Warta Institut
Pertanian Bogor, menanam berbagai jenis tanaman vetiver seperti akar wangi pada kawasan
lereng dapat menghindari serta mengurangi risiko terjadinya longsor. Tanaman vetiver
mempunyai akar yang dapat tumbuh panjang sampai 2 meter ke dalam tanah yang sangat
baik untuk menopang tanah supaya konturnya tidak mengalami perubahan serta
mengakibatkan longsor.
Buat jangka panjangnya, Kamu dapat menanam pohon trembesi pada kawasan lereng sebagai
salah satu bentuk pencegahan longsor. Selain menghindari longsor, manfaat kayu
trembesi lainnya adalah dapat menyerap sekaligus menyaring air hujan dengan baik.

5. Menggali Bagian Atas Lereng

Memindahkan tanah serta batu di bagian atas tanah longsor mengurangi tekanan penggerak
serta dapat memperlambat atau bahkan menghentikan tanah longsor. Tanah serta batuan
tambahan di atas tanah longsor perlu disingkirkan untuk menghindari tanah longsor baru
terbentuk di lereng atas. Meratakan sudut kemiringan di puncak bukit dapat membantu
menstabilkan lereng yang rawan longsor.

6. Menopang Permukaan Lereng

Apabila kaki tanah longsor berada di dasar lereng, timbunan dapat ditempatkan di atas kaki
serta di sepanjang dasar lereng. Timbunan tersebut sanggup meningkatkan gaya penahan di
sepanjang permukaan runtuh di wilayah kaki. Timbunan tersebut akan menghindari bagian
tanah atau batuan di atas lereng turun ke dasar lereng. Namun, kalau kaki lebih tinggi pada
lereng, penambahan timbunan akan membebani tanah serta batuan di bawah kaki sehingga
menyebabkan tanah longsor membentuk lereng bawah timbunan.

7. Membangun Tiang Pancang

Tiang pancang menyerupai balok logam yang didorong ke dalam tanah atau ditempatkan di
lubang bor. Tiang pancang yang ditempatkan dengan benar harus meluas ke lapisan batuan
yang kompeten di bawah tanah longsor. Selain tiang pancang, juga diperlukan balok
penopang. Balok penopang ditempatkan pada kemiringan lereng tiang untuk menghindari
tiang agar tidak jatuh atau miring. Balok kayu serta tiang telepon tidak disarankan untuk
digunakan sebagai tiang pancang karena kurang kuat serta dapat membusuk.
Saat membangun rumah di tepi lereng, perhatikan kekuatan struktural dari tiang pancang
supaya bangunan Kamu tidak mudah bergeser serta mengakibatkan tanah menjadi longsor.

8. Membangun Tembok Penahan

Karena tanah longsor dapat merembes melalui celah di antara tumpukan, dinding penahan
tanah kerap kali dibangun. Tembok penahan dapat dibangun dengan menambahkan balok
logam, beton, atau kayu secara horizontal di antara tiang penahan. Tembok tersebut dapat
diperkuat lebih lanjut dengan menambahkan pengikat serta balok penopang.

Tembok penahan tanah juga dibikin dari beton, balok kayu, batu, rel kereta api, atau kayu
gelondongan, tetapi ini mungkin tidak cukup kuat untuk menahan gerakan tanah longsor serta
dapat roboh. Setelah dibangun, maka dinding penahan harus dipelihara serta dirawat.
Kurangnya perawatan dapat menyebabkan gerakan tanah longsor yang baru.

9. Memasang Sambungan atau Jembatan

Pencegahan longsor, terutama pada jalur jalan raya, dapat dilakukan dengan membangun
jembatan untuk menyambung space satu dengan lainnya. Dengan adanya jembatan ini, maka
beban yang ditanggung oleh tanah yang dilalui oleh kendaraan akan berkurang. Oleh karena
itu, kemungkinan terjadinya longsor dapat diminimalisir.

10. Membatasi Jumlah Bangunan Pada Lahan Rawan Longsor

Buat menghindari terjadinya peningkatan beban tanah pada atas lereng, yang dapat memicu
ketidakstabilan tanah, maka jumlah bangunan yang boleh dibangun di atas lereng harus
dicermati. Apabila perlu, untuk sebuah kawasan miring dengan tanah serta batuan yang
kurang kuat, sebaiknya pembangunan di atasnya tidak diijinkan.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan diatas ialah tanah longsor dapat terjadi karena
proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Tanah longsor dapat
merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana
penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Tanah longsor dapat mengakibatkan hal
hal buruk yg tidak diinginkan. Tanah longsor juga bisa memakan korban jiwa yang
sangat banyak dan dampaknya sangat merugikan bagi warga yang mengalaminya.
Dari pembahasan diatas kita bisa mencegah bencana tanah longsor dengan berbagai
cara salah satunya tidak menebang hutan sembarangan dan hal hal lain yang bisa
mengakibatkan tanah longsor.

Dari kesimpulan diatas juga kita bisa belajar berbagai jenis dan cara mencegah
bencana tanah longsor. Diatas juga disebutkan pra bencana, bencana, dan pasca
bencana. Dari kesimpulan diatas bisa disimpulkan bahwa bencana tanah longsor
sangat membahayakan dan harus diwaspadai. Setidaknya kita bisa mengetahui cara
mencegahnya dan juga tau bagaimana cara menghadapinya disaat bencana tersebut
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor WIKIPEDIA BAHASA INDONESIA

https://bpbd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tanah-longsor-85

https://www.detik.com/tag/tanah-longsor

https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-terjadinya-gaF3

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

https://news.detik.com/berita/d-6223169/faktor-penyebab-tanah-longsor-penjelasan-dan-jenis-
jenis-longsor - :~:text=Apa%20Saja%20Faktor%20Penyebab%20Tanah,serta%20berat%20jenis
%20tanah%20batuan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

https://mitigasibencana.bpbd.kotabogor.go.id/index.php/edukasi/detail/UPAYA-
PENANGGULANGAN-BENCANA-LONGSOR-10

https://sumberdayaair.malangkab.go.id/pd/detail?title=sumberdayaair-opd-bagaimana-cara-
menghindari-tanah-longsor

http://www.tataruang.id/2022/03/16/salah-satu-cara-mengatasi-bencana-tanah-longsor-adalah/

Anda mungkin juga menyukai